Anda di halaman 1dari 41

Presentasi

Analisis Laporan Keuangan

Dosen: Dra. Febriati,MM


BAB 11 Analisis Arus Kas
BAB 12 Analisis Market Measure

Kelompok 6
1.Florentina Yuniarsih (14.10.42.5707)
2.Nurul Annisa (14.10.42.5715)
BAB 11
ANALISIS ARUS KAS
Pokok pembahasan :
Cara mengukur rasio berbasis arus kas
Arus kas sebagai dasar analisis rasio
Variasi rasio arus kas beserta kelebihannya
Menganalisis arus kas perusahaan dengan
rumus rasio kas yang sesuai
Arus kas
Untuk mengukur rasio berbasis arus kas. Laporan arus kas
standar mengacu pada US GAAP DFAS No. 95. Di
Indonesia, laporan arus kas diatur dengan PSAK No.10
revisi 2007.
Kedua format laporan arus kas di atas membagi aktivitas ke
dalam tiga kelompok,yaitu:
1. Arus kas operasi (operating activities)
2. Arus kas investasi (investing activities)
3. Arus kas pendanaan (financing activities)
1. Arus kas operasi (operating activities)
Arus kas operasi secara normatif adalah positif.
Perusahaan yang tidak mengalami masalah
operasional, yaitu laba dan modal kerja, arus kas
operasinya positif.
Contoh :
-Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa
-Penerimaan kas dari royalty,fees,komisi
-Pembayaran kas kepada karyawan
2. Arus kas investasi (investing activities)
Arus kas investasi secara normatif adalah negative. Pengertian
negative di sini adalah perusahaan secara normal melakukan
belanja modal dengan membeli aktiva tetap.
Contoh :
-Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan
peralatan, serta asset tidak berwujud dan asset tidak lancar.
3. Arus kas pendanaan (financing activities)

Arus kas pendanaan tidak berpola

Contoh :
-Pelunasan pinjaman
-Peberimaan kas dari emisis saham atau instrument modal
lainnya.
Rasio Arus Kas

Menurut Giacomino dan Mielke tentang pembagian


utama arus kas menjadi dua kelompok utama yaitu :
Efficiency ratio menjelaskan seberapa baik perusahaan
menghasilkan arus kas
Sufficiency ratio adalah menjelaskan kecukupan dari
arus kas untuk memenuhi kebutuhan perusahaan
Cash flow
ratio
Efficiency Ratio Sufficiency Ratio Additions

Cash flow Cash flow to sales Debt Services


adequacy Operations index coverage ratio
Long-term debt Cash flow return Cash reinvestment
payment on assets ratio
Dividen payout Fixed asset
Reinvestment spending/
Debt coverage depreciation
Depreciation
amortization
impact
Sufficiency Ratio
Varian rasio arus kas
Contoh soal di word berupa
tabel Analisis
BAB 12
ANALISIS MARKET MEASURE
Pokok pembahasan :
Pengertian Market Measure
Jenis-jenis rasio Market Measure
Menentukan rasio Market Measure dalam
menganalisis kinerja perusahaan dengan rumus yang
sesuai
BAB 12
ANALISIS MARKET MEASURE
Market Measure
Kata market (pasar) yang dimaksud disini
berkonotasi pada pasar modal. Dalam hal ini
data yang digunakan adalah harga pasar saham
(market price). Dalam konteks pasar modal,
harga saham bisa dikaitkan dengan pos
keuangan,misalnya :
Nilai buku saham
Arus kas
Laba per lembar saham
Market measure (ukuran pasar)
banyak berkembang di pasar modal.
Walaupun demikian, pembahasan dalam
literature analisa laporan keuangan jarang
dilakukan secara panjang lebar . di antara
ukuran-ukuran yang berkembang, penulis
akan memilih rasio dengan beberapa
syarat,antara lain :
Mudah untuk dihitung
Popular
Rasio Market Measure

Earning Related Ratio


Earning per share
Dividend payout ratio
Dividend cover
Multiple
Price earning ratio
Price to book ratio
Price to sales ratio
Price to cash ratio
Price to free cash flow ratio
Enterprice value to EBITDA
Beberapa rasio menggunakan arus
kas sebagai basis, baik dalam ukuran
EBITDA maupun free cash flow. Rasio
market measure sering juga disebut
dengan multiple, misalnya adalah price
erning ratio (PER). Harga saham dilihat
berapa kali lipat dari laba perusahan.
1. Earning Per Share
Laba per lembar saham (earning per share,EPS)
adalah jumlah laba yang merupakan hak dari pemegang
saham biasa. Dalam banyak kasus, perusahaan di
Indonesia tidak mempunyai saham preferen (preferen
stock). Akan tetapi kalau ada saham preferen, maka nilai
net income haerus dikurangi dengan deviden jatah
pemegang saham preferen.

Earning available common share


Earning per share =
Weighted - average common share outsanding
Dalam kondisi biasa, rata-rata tertimbang
saham biasa yang beredar akan sama dengan
saham beredar. Apabila ada saham baru
diterbitkan ditengah tahun, maka jumlah lembar
saham beredar terkait tidak bisa digunakan untuk
menghitung erning per share.
Terdapat dua kondiksi yang membuat saham
awal tahun dan akhir tahun tidak sama,yaitu :
Penerbitan saham baru pada waktu tahun
berjalan
Pembelian saham sendiri oleh perusahaan
(treasury stock)
2. Dividend Payout Ratio
Deviden merupakan bagian laba bersih yang dibagikan
kepada pemegang saham biasa . perusahaan secara sadar
hanya akan membagikan beberapa persen dari laba bersih
yang diperoleh sebagai deviden. Apabila tidak dibagi, maka
laba bersih tersebut akan masuk ke dalam saldo laba dan
atau cadangan (appropriation). Kadang-kadang perusahaan
memisahakan saldo kedalam :
Saldo laba yang ditentuakan penggunaannya
Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya

Dividend to common share


Dividend payout ratio =
Net income dividend to preferred stock
3.Dividend Cover
Interest coverage ratio digunakan oleh
kreditor, sedangkan untuk investor dikenal
dividend cover. Ide pengguna ini adalah
mengetahui seberapa banyak deviden
dicukupi (covered) oleh laba.

Earning per share


Dividend cover =
Dividend per share
Cara membaca rasio ini terbalik
dengan membaca dividend payout. Rasio
ini akan tinggi sekali, bahkan tak
terhingga pada kondisi tertentu , yaitu :
Perusahaan sedang tidak membagikan
dividend
Perusahaan tidak pernah membagikan
dividend
4. Price Earning Ratio
Price earning ratio atau (PER) sengaja tidak
diterjemahkan karena penulis tidak menemukan
bahasa yang nyaman di telinga. Harga perlembar
saham (price per share ) merupakan indikator berapa
besar nilai (value) yang di apresiasi oleh investor
terhadap nilai perusahaan. Secara umum, menentukan
nilai perusahaan dapat ditentukan dengan dua cara
,yaitu :
Secara fundamental
Secara teknikal
Secara fundamental, seorang analisa akan
melihat prospek kedepan sebuah perusahaan,
missal berapa earning (laba) yang dapat
diproyeksikan. Kemudian dari prospek tersebut
akan ditarik dengan konsep present value ke masa
sekarang .

Price per share


Price-aerning ratio =
Earning per share
5. Price To Book Ratio
Pengertian book disini adalah nilai buku dari
ekuitas. Nilai ini diperoleh dengan mengambil total
ekuitas sebagai book value. Jadi yang dihitung adalah
total ekuitas, bukan modal disetor saja.

Price per share


Price to book ratio =
Book value per share
6. Price to Sales Ratio
Pada perusahaan yang tidak menghasilkan laba akan sulit
untuk diukur dengan PER, untuk menjelaskan kenaikan harga
saham. Model ini dikembangkan untuk perusahaan internet dan
telekomunikasi. Seperti diketahui di era 90-an, perusahaan
internet berkembang pesat , ditandai dengan banyaknya
perusahaan dotcom, sementara labanya tidak menunjukan
perkembangan yang berarti, sedangkan harga saham naik terus.

Price per share


Price to sales ratio =
Sales per share
7. Price to Cash Ratio
Pada PER penyebutannya menggunakan laba,sedangkan
pada price to cash ratio ini penyebutannya adalah cash. Rasio
ini mengukur sebarapa baik perusahaan menghasilkan kas.
Seperti diketahui, kas yang tersisa diperusahaan adalah setelah
perusahaan melakukan tiga keputusan kas, yaitu operasi,
investasi, dan pendanaan. Pascainvestasi bisa terjadi kas
perusahaan terkuras.

Price per share


Price to cash ratio =
( cas + short term investment ) per share
8. Price to Tree Cash Flow Ratio
Perhitungan free cash flow (FCF) sudah
diperagakan di depan. Rasio ini ingin melihat kaitan
antara FCF dengan harga saham. Apabila PER melihat
kaitan saham dengan earning ( laba), di sini laba
digantikan dengan FCF.

Price per share


Price to free cash flow ratio =
Free cash flow per share
9. Enterprice Value to EBITDA
Enterprice value (EV) adalah kapitalisasi pasar
yang disesuaikan dengan utang dan saldo kas.

EV = Market capitalization + Total debt - Total cash


Total debt dikurangi dengan kas bisa disebut
dengan net debt. Idenya adalah sebenarnya
perusahaan dapat membayar utang tersebut dengan
kas yang tersedia. Pengertian kqas disini adalah
kas dan setara kas.

Market capitalization + Net debt


Enterprice value to EBITDA =
EBITDA
Ilustrasi Perhitungan
Berikut adalah ilustrasi perhitungan Market Measure
dari PT. Aqua Golden Missisipi,Tbk (Aqua). Data dari
laba rugi telah disusun menjadi format yang
dibutuhkan. Dari neraca diambilkan data terkait utang
dan modal. Selain itu masih diperlukan data tambahan
terkait pembagian deviden dan harga pasar saham. Hal
ini diperlukan untuk melakukan perhitungan rasio
Market Measure. Data tambahan diperoleh dari
laporan keuangan, catatan atas laporan keuangan dan
data public.
Analisis
Berikut adalah contoh analisis dengan
menggunakan rasio market measure. Dalam
contoh akan diperagakan penggunaan PER
untuk menetapkan harga saham perusahaan
yang akan go-publik.
Kesimpulan
Analisis arus kas & Market Measure
Laporan arus kas sangat membantu analisis laporan keuangan.
Dengan laporan tersebut analisis bias menghitung rasio arus kas. Rasio arus
kas memperkaya khasanah penggunaan rasio keuangan. Arus kas menarik para
kreditor untuk menggunakannya karena dapat mencerminkan kemampuan
membayar utang dan bunganya di waktu yang akan dating. Arus kas juga
digunakan untuk valuasi dalam konteks yang berbeda, yaitu lebih ke arus
kasnya itu sendiri dibanding dengan rasio yang menggunakan arus kas.
Arus kas operasi menjadi perhatian utama dalam penggunaan rasio
arus kas. Analisis rasio yang berbasis arus kas sering kali mengaitkan antara
arus kas operasi dengan bagian arus kas lain. Karena pentingnya arus kas
operasi ini, maka perlu sandardisasi format laporan arus kas operasi dari sisi
analisis, untuk dapat melihat perusahaan-perusahaan yang beragam
pelaporannya denga kacamata yang sama.
Kesimpulan
Indikator perusahaan sangat berguna bagi
investor. Memang mereka masih melihat faktor fundamental
laporan keuangan sebagai salah satu alat analisis. Akan tetapi
mereka melihat bahwa hal ini tidak cukup. Oleh karena itu,
perlu mengaitkan apa yang terjadi pada laporan keuangan,
baik di neraca maupun laba-rugi, dengan harga pasar saham.
Berkembangnya jenis usaha baru seperti
dotcom juga menimbulkan idikator yang diharapkan bisa
menjelaskan fenomena kenaikan harga saham, di luar laba.
PER dan price to book merupakan rasio yang sering
dimunculkan sebagai indikator kinerja perusahaan di bursa
saham
Daftar Pustaka
- Toto Prihadi Analisis Laporan Keuangan
- Akuntansi Keuangan versi IFRS+Raja Adri Satriawan
Surya (edisi 1,2013)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai