Anda di halaman 1dari 23

DEMAM TIFOID

Demam
Tifoid ???

DEMAM TIFOID adalah infeksi akut


pada saluran cerna yang disebabkan
oleh bakteri salmonella thypi.
ETIOLOGI

Salmonella typhi,
Salmonella paratyphi A, B dan C.

Gram negatif, bergerak, tidak


berkapsul,tidak membentuk spora, tetapi
memiliki fimbria, besifat aerob dan
anaerob fluktuatif

MORFOLOGI
EPIDEMIOLOGI

WHO tahun 2003 >> 17 juta kasus demam tifoid


dan 600.000 kasus kematian setiap tahun

Di Indonesia >> Pada tahun 2008, angka kesakitan


tifoid di Indonesia dilaporkan sebesar 81,7 per
100.000 penduduk.

Sekitar 91% kasus tifoid di Indonesia berada


disekitar umur 3-19 tahun.
Penyebaran Tifoid di dunia
PATOFISIOLOGI
Gejala Klinis

Demam tinggi lebih 7 hari (40-


41) C
Sakit kepala
Malaise
Menggigil
Mual dan muntah
Diare/konstipasi
Gangguan kesedaran
MANIFESTASI
KLINIK

Masa inkubasi rata-rata bervariasi antara 7- 20 hari.

Minggu ke-1 >>> demam, nyeri kepala, isomnia,


anoreksia, mual, dan muntah.
Minggu ke-2 >>> Intensitas demam meningkat dan
kadang terjadi secara terus menerus (demam
kontinue)
Minggu ke-3 >>> Jika membaik maka suhu badan
akan beransur turun dan kembali normal pada
akhir minggu ke-3
Komplikasi Tifoid

1. Tifoid toksik
2. Syok septik
. Pendarahan dan proforasi
intestinal
. Peritonitis
. Hepatitis tifosa
. Pankreatitis tifosa
. Pneumonia
PEMERIKSAAN PENUNJANG
UJI LAB
Kultur darah
biasanya leukopenia
Kultur darah (+) pada minggu I, bila (-)
kultur sumsum tulang banyak (+) nya

Kultur darah setelah 3 minggu 50%


Kultur feces (+) 75% pada demam 3
minggu

kultur urin (+) pada deman 3 minggu


Uji
Uji Dipstick
Dipstick UJI SEROLOGIS
khusus
khusus mendeteksi
mendeteksi IgM
IgM spesifik
spesifik yang
yang ada
ada pada
pada
serum.
serum.

Uji
Uji Widal
Widal
Deteksi
Deteksi antibodi
antibodi dasarnya
dasarnya reaksi
reaksi silang
silang antara
antara
antigen Salmonella thypi dengan
antigen Salmonella thypi dengan antibodi antibodi
aglutinin.
aglutinin.

Tes
Tes TUBEX
TUBEX
Tes
Tes imunologi
imunologi ini
ini dilakukan
dilakukan menggunakan
menggunakan
partikel
partikel berwarna
berwarna untuk
untuk meningkatkan
meningkatkan
sensitivitas.
sensitivitas.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah
tepi
Anemia ringan berat
Leukositosis
Limfositosis
Trombositopenia
DIAGNOSIS

Klinis:
(1) Demam Penunjang:
(2) gangguan saluran Pemeriksaan darah
pencernaan tepi, serologis, dan
(3) gangguan bakteriologis
kesadaran.
DIAGNOSIS
Pencegahan

Menjaga makanan tetap bersih


memisahkan makanan yang
mentah dengan matang
makanan dimasak secara matang
sempurna
menjaga temperatur makanan
agar tetap aman.
menjaga air tetap bersih
PENATALAKSANAAN
NON FARMAKOLOGI

1. Tirah
baring

2. Penatalaksaan
diet
FARMAKOLOGI 1. Antibiotik
Line
pertama
a. Kloramfenikol
b. Ampicillin/ Amoxicillin
c. Trimetoprim-
Sulfametoksazol

Line kedua
a. Seftriakson
b. Cefixim
c. Quinolon
TERAPI FARMAKOLOGI
FARMAKOLOGI
2.
Simptomatik

a. Vitamin
a. Antipiretik
b. Anti emetik
Menurut Pharmacoterapy Handbook
edisi 9
Terima Kasih . . .

Anda mungkin juga menyukai