Anda di halaman 1dari 19

METORA 2

2 SKS
OLEH :
ADIRSYAH SEBAYANG
PROSENTASE PENILAIAN :
- TUGAS = 70 %
- UTS = 15 %- UAS = 15
%

ABSEN/KEHADIRAN
MAHASISWA :
MINIMAL 75%
PUSTAKA :
Ashihara, Yoshinobu, Exterior Design In Architecture,
Reinhold van Nastrand, New York, 1970.
Ching, Francis DK, Architecture Form, Space and Order,
Litton Educational Publishing Inc, 1979.
Snyder, James C dan Catanese, Anthony J, Introduction To
Architecture, Mc Graw Hill, 1979.
Problem Seeking An Architectural Programming Primer,
American Institute of Architects, Washington DC, 1977.
Kennon, Paul, Architecture and You, Whitney Library of
Design, Watson Guptill Publication, New York, 1978.
Lippmeier, George, Tropenbau, Building In The Tropics,
Starnberg, 1969.
Mangunwijaya. YB, Wastu Citra, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta 1992.
MEMAHAMI
METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR
TUJUAN MEMPELAJARI
METORA 2 :

Memahami dan menganalisa tiap tahapan


perancangan arsitektur, mulai dari
penyusunan konsep sampai dengan
pengujian rancangan. Agar dapat
menerapkannya dalam kegiatan
perancangan obyek arsitektur yang
kompleks dan kontekstual dengan hasil
rancangan yang bermakna.
Memahami penyusunan konsep
rancangan, tipe konsep rancangan,
beberapa metode merancang, prinsip
penataan ruang dan suasana ruang,
prinsip komposisi massa dan bentuk,
prinsip estetika, bahasa arsitektural,
teknik mengolah bentuk dan langgam,
kriteria rancangan, arsitektur fungsional
dan structural, arsitektur estetis dan
simbolik, arsitektur kontekstual.
Materi Pokok

1. Pengertian perancangan
arsitektur;
2. Pedekatan perancangan
arsitektur;
3. Perancangan ruang dalam dan
ruang luar;
4. Bentuk dan tipologi organisasi
ruang
Terdapat dua metode
perancangan yaitu metode
tradisional atau disebut
black boxdan metode
rasional atau disebut glass
box.
METODE TRADISIONAL (BLACK
BOX)
Menciptakan perancang sebagai empu
pencipta bangunan, ahli sulap, atau
manusia setengah dewa, yang sebuah
benda atausebuah bangunan hasil
ciptaannya hanya untuk dipuji atau
dicela dan tidak untukdidiskusikan.
Tidak dapat dibicarakan bagaimana
proses terjadi atau proses kreatifnya.
CIRI METODE TRADISIONAL
Hasil perancangan dikendalikan oleh masukan
yangditerima terdahulu dan lebih dominan
berdasarkanpengalaman.

Hasil perancangan dapat dipercepat tetapi


akanmengakibatkan keputusan acak untuk suatu
periode tertentu.
Kapasitas produksi perancang sangat relevan
dengan ketersediaan waktu karena lebih
banyakmenggunakan imajinasi. sering
merupakan lompatan pemahaman yang sulit
ditransformasikan.
Kontrol intelegensi mengenai struktur masalah
dapat mengakibatkan kesempatan memperoleh
hasil yang lebih relevan dengan masalah
perancangan
METODE BARU/RASIONAL
(GLASS BOX)
Merupakan metode perancangan
rasional
Disebut sebagai kotak
transparant (glass box)
Merupakan kebalikan dari metode
tradisional
Hasil ciptaan dapat ditelusuri
bagaimanaproses terjadi maupun
proses kreatifnya
CIRI METODE RASIONAL
Tujuan, Variable dan Kriteria
ditentukandengan matang
Analisis lengkap

Evaluasi bermakna dan logis

Strategi ditentukan dengan matang.


Pada dasarnya tahap
perancangan arsitektur
terdiri dari permulaan,
persiapan, evaluasi dan
tindakan
(JC. Snyder & AJ. Catanese)
1. Tahap Permulaan
Menyiapkan portofolio
Mengindentifikasi dan mendefinisikan
masalah melalui diskusi permulaan
dengan klien
Menyerap aspirasi klien
Merumuskan ide/gagasan permulaan
Imajinasi kritis dan kreatif untuk
meningkatkan mutu tata lingkungan

Menghasilkan : portofolio, catatan


dan sketsa awal
2. Tahap Persiapan
Pengumpulan data lapangan: kondisi dan situasi
tapak (bentuk, ukuran, kontur tanah, aspek
geologis); kondisi iklim; utilitas lingkungan, lalu
lintas; kendala peraturan, ekonomi, sosial, dan
budaya masyarakat; data keuangan; dan lain-
lain)
Analisis kebutuhan klien, kebutuhan proyek,
dan identifikasi persoalan penting yang harus
dipecahkan (pemograman)
Penetapan pendekatan/strategi pendekatan
Penyusunan kriteria aspek-aspek desain

Menghasilkan : Laporan
3. Tahap Pengajuan Usul
Sintesis, yaitu pengajuan usul rancangan
awal yang menghimpun berbagai
pertimbangan dari konteks (sosial,
ekonomi, budaya, fisik), program, tempat
proyek, aspirasi klien, teknologi dan
material, estetika, dan pertimbangan
nilai lainnya. Usulan merupakan
peragaan fisik dari integrasi sejumlah
persoalan tersebut.
Menghasilkan : Skematik desain dan
Preliminary design
4. Tahap Evaluasi
Evaluasi bisa terjadi pada setiap tahap
dan dapat merupakan siklus berulang
(umpan balik) untuk merumuskan
sintesis terbaik (Lihat tentang: Strategi
Umpan Balik dalam Proses
Perancangan)

Menghasilkan : Detail Engineering


Design dan Dokumen Tender
5. Tahap Tindakan
Pengembangan desain
Penyusunan detail desain, spesifikasi
teknis, rencana anggaran biaya

Penyusunan dokumen tender


TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai