Anamnesis : perdarahan sedikit, nyeri perut tidak ada atau ringan
Pemeriksaan dalam : Fluksus sedikit, Ostium uteri eksternum tertutup Pemeriksaan penunjang : USG : kondisi janin Terapi : a. Bila kehamilan masih utuh :Rawat jalan, tidak melakukan aktivitas berlebihan atau hubungan seksual, bila perdarahan berhenti dilanjutkan jadwal pemeriksaan kehamilan selanjutnya. Bila perdarahan terus berlangsung, nilai ulang kondisi janin (USG) 1 minggu kemudian. b. Bila hasil USG meragukan, ulangi pemeriksaan USG 1-2 mg kemudian. c. Bila hasil USG tidak baik : evakuasi tergantung umur kehamilan Abortus insipiens Anamnesis : Perdarahan dari jalan lahir disertai nyeri/kontraksi rahim. Pemeriksaan dalam : Ostium uteri eksternum terbuka Buah kehamilan masih dalam rahim. Ketuban utuh, dapat menonjol. Terapi : Evakuasi (kuretase) Uterotonika pasca evakuasi Pemberian antibiotika selama 3-7 hari Evaluasi keadaan ibu post evakuasi Abortusinkomplit Anamnesis : Perdarahan dari jalan lahir, biasanya banyak, nyeri/ kontraksi rahim ada, syok Pemeriksaan dalam : Ostium uteri eksternum terbuka. Teraba sisa jaringan buah kehamilan Terapi : Bila ada syok, atasi dahulu syok (perbaiki keadaan umum) Transfusi bila HB < 8 gr%. Evakuasi Uterotonika (metil ergometrin tablet 3 dd 0.125 mg) Beri antibiotika berspektrum luas selama 3-7 hari. Abortus komplit Anamnesis : Perdarahan dari jalan lahir sedikit, pernah keluar buah kehamilan. Pemeriksaan dalam : Ostium biasanya tertutup, bila ostium terbuka teraba rongga uterus kosong. Terapi : -Antibiotika selama 3-7 hari -Uterotonika Abortus tertunda Anamnesis : Perdarahan bisa ada atau tidak. Pemeriksaan : Fundus uteri lebih kecil dari umur kehamilan, bunyi jantung janin tidak ada Pemeriksaan penunjang : USG : terdapat tanda janin mati Laboratorium : HB, trombosit, fibrinogen, waktu perdarahan dan pembekuan, waktu protombin. Terapi : Evakuasi Uterotonika pasca evakuasi Antibiotika selama 3-7 hari. Abortus febrilis/abortusinfeksiosa Anamnesis : disertai nyeri dan febris, tanyakan kemungkinan abortus provokatus dan cari tanda-tanda komplikasi yang dapat menyertainya (perforasi, peritonitis). Pemeriksaan dalam : Ostium uteri terbuka, teraba sisa jaringan, baik rahim maupun adneksa terasa nyeri pada perabaan, fluksus berbau. Terapi : Perbaiki keadaan umum Posisi Fowler Antibiotika yang adekuat (berspektrum luas, aerob dan anaerob). Uterotonika