BST' Demam Tifoid: Pembimbing: DR - Irawan Anasta, P, Sp.A
BST' Demam Tifoid: Pembimbing: DR - Irawan Anasta, P, Sp.A
Demam Tifoid
Kiki Ratnawati,S.Ked
Demam sejak 8 hari yang lalu. naik turun. Meningkat sore dan
malam hari, turun pada pagi hari. Menggigil (+), berkeringat
(+).Turun dengan Obat penurun panas kemudian naik,BAB encer
sejak 3 hari yang lalu, 3 kali sehari, lendir (-), darah (-), mual (+),
muntah (-).
Status gizi
Seorang anak perempuan, usia 10 tahun dengan
berat badan 27 kg dan tinggibadan135 cm
IMT : 27/(1.2)2 = 27/1.44 =18,7
Interpretasi : normal
Kesan : gizi cukup
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum :Tampak sakit Kulit
sedang Sianosis:(-)
Kesadaran :Compos mentis (E:4 Turgor :Cepat kembali < 2 detik
V:5 M:6) Kelembaban :cukup
Berat Badan : 25 kg Pucat:(-)
Kepala
Tinggi badan : 135 cm
Bentuk : Normochepal
Gizi : cukup
Rambut
Tanda-tanda vital
Warna :Hitam
Nadi : 90 x/menit Tebal / tipis :Tebal
RR : 20 x/menit Distribusi :Normal
Suhu : 36,8C Mata
TD : 100/70 mmHg Palpebra :Edema (-/-), cekung (-/-)
Konjungtiva :Anemis (-/-)
Sklera :Ikterik (-/-)
Pupil :Isokor +/+
Refleks cahaya :+ / +
Kornea :Jernih
PEMERIKSAAN FISIK
Telinga Lidah
Bentuk : Simetris Bentuk : Simetris
Sekret : Tidak ada Pucat : -
Serumen : ada Kotor : +
Nyeri : Tidak ada Warna : Merah muda
Hidung
Faring
Bentuk : Simetris
Hiperemis: -
Pernapasan cuping hidung : -
Edema : -
Sekret : -/-
Tonsil
Epistaksis : -/-
Warna : merah muda
Mulut
Pembesaran : T1 T1, tidak
hiperemis
Bentuk : Simetris
Leher
Bibir : Mukosa kering (-)
Pembesaran KGB : -
Gusi : Mudah berdarah (-)
Massa : -
PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks
Jantung
Inspeksi Iktus kordis : Tidak terlihat
Palpasi Apeks : Dapat diraba
Thrill : - Palpasi Fokal fremitus :Getaran sama antara kiri dan
Perkusi Batas kiri : ICS VLMCS kanan
Batas kanan : ICS IV LPSD Perkusi : Sonor / Sonor
Batas atas : ICS II LPSD Auskultasi Suara nafas dasar : Vesikuler (+/+) Normal Suara
nafas tambahan : Ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
Batasbawah : ICS VI
Abdomen
Auskultasi Suara dasar: S1-S2 reguler, Bising Inspeksi Bentuk:Datar
: murmur (-)Gallop (-) Umbilikus :tidak menonjol
Paru
Inspeksi Bentuk :Simetris Turgor :Cepat kembali
Retraksi :- Auskultasi :Bisingusus (+) normal
Dispnea :- Palpasi Nyeritekan :-
Pernapasan :Thorakoabdominal Nyerilepas :-
Bendungan vena : - Hepar :teraba 2 jari di bawah arcus costae
Sternum :Ditengah Lien :tidakteraba
Massa :tidakteraba
Perkusi Timpani
Asites (-)
Darah Rutin
WBC 12.8 103/mm3 3.5 10.0
RBC 5.91 106/mm3 3.80 5.80
HGB 13.7 g/dl 11.0 16.5
HCT 43.9 % 35.0 50.0
PLT 224 103/mm3 150 390
PCT .158 % .100 .500
MCV 74 L fl 80 97
MCH 23.2 L pg 26.5 33.5
MCHC 31.2 g/dl 31.5 35.0
RDW 13.5 % 10.0 15.0
MPV 7.0 fl 6.5 11.0
PDW 14.4 % 10.0 18.0
Pemeriksaan Laboratorium
25 november 2016
Diff. Count
%LYM 20.0 % 17.0 48.0
%MON 5.3 % 4.0 10.0
%GRA 74.7 % 43.0 76.0
#LYM 2.5 103/mm3 1.2 3.2
#MON 0.6 103/mm3 0.3 0.8
#GRA 9.5 103/mm3 1.2 6.8
Elektrolit
Natrium (Na) 135.87 mmol/L 135 148
Kalium (K) 4.14 mmol/L 3,5 5,3
Chlorida (Cl) 101.23 mmol/L 98 110
Calcium (Ca) 1.16 mmol/L 1,12 1,23
101.23
1.16
Diagnosis:
Suspek Demam Tifoid
Terapi awal:
Diagnosis banding:
IVFD RL 12 tetes/menit
Malaria
Sanmol infus 27 cc jika
ISK suhu tubuh > 38 0C
Inj. Ceftriaxone 1 x 1 gr
Inj. Ondansentron 3x
Amp
Follow up 24 november 2016
A : Demam Tifoid
P : - Bed Rest
- Diet Lunak
- Ganti RL dengan IVFD D5 NS 15 gtt/mnt
- Inj. Cefriaxone 1 x 1,5 gram dalam D5% 100 cc habis dalam 1
jam
- Paracetamol 3 x 250 gram
- Urine Rutin
- Feses Rutin
Follow up 25 november 2016
S : Demam naik turun , sakit kepala (+), Nyeri sendi (+), Mencret 1 x
O: Compos mentis, GCS 15 (E4 V5 M6)
TD: 100/60 mmHg RR: 19 x/menit
SpO2: 100% HR: 85 x/menit T: 36,80C Lidah kotor (+)
Urine rutin
Warna : kuning muda
Leukosit : 3-4 LPB
PH : 6,5
Eritrosit : 1-2 LPB
Epitel : 2-4 LPB
Feses Rutin
Warna : Coklat Eritrosit: 0-2 LPB
Konsistensi : Cair Leukosit : 1-3 LPB
Lendir dan Darah : (-)
A : Demam Tipoid
P : -Lanjutkan
-Tes Widal
- Darah Rutin
Follow up 26 november 2016
S : Demam (-), sakit kepala (-), mual (-), muntah (-), nyeri sendi (-),
O : Compos mentis, GCS 15 (E4 V5 M6)
TD: 100/70 mmHg RR: 18 x/menit SpO2: 100%
HR: 75 x/menit T : 36,20C Lidah kotor (-)
WBC = 8400
RBC = 5.14 x 10
Hb = 12.3
Ht = 37.7
PLT = 221.000
A : Demam Tipoid
P : Pasien dipulangkan
Prognosis
Definisi
Penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang
disebabkan oleh Salmonella Typhi.
Ditandai dengan:
Demam berkepanjangan (> 1 minggu)
Adanya gangguan pada saluran pencernaan
Epidemiologi
Indonesia endemis demam tifoid dilaporkan
umur 3-19 tahun mencapai 91 % kasus
16 33 juta / tahun 500.000 (meninggal)
Etiologi
Salmonella thypi gram negatif, flagela (+),
kapsul (-), spora (-), fakultatif anaerob
3 Antigen : Antigen Somatik (O)
Antigen Flagel (H)
Antigen Envelope (Vi/K)
Faktor Risiko
Sanitasi lingkungan
Personal Hygiene
Mengkonsumsi makanan dalam kondisi mentah dan minum air
yang tidak direbus
Pasteurisasi susu yang tidak baik
Cara pengolahan dan penyajian makanan dan minuman yang
tidak baik
Patogenesis dan Patofisiologi:
Uji tubex
Uji semikuantitatif
Positif : terdapat infeksi Salmonella grup D
Negatif : tidak terinfeksi / infeksi S. Parathpii
Hanya dapat mendeteksi IgM bukan IgG (tidak bisa mendeteksi infeksi lampau)
Uji thipoidot
Dapat mendeteksi IgG dan IgM secara spesifik terhadap antigen S.Thypi
Uji Igm dipstic