Anda di halaman 1dari 51

VARISELLA HERPES ZOSTER

KELOMPOK 3B
TUJAN PEMBELAJARAN
Definisi dan epidemiologi
Etiologi
Patofisiologi dan manifestasi klinis
Diagnosa(anamnesis, pj, pp)
Tatalaksana
DD
Komplikasi dan prognosis
DEFINISI DAN EPIDEMIOLOGI
Chickenpox (varicella) is a viral infection
that causes an itchy rash with small, fluid-
filled blisters. Chickenpox is highly
contagious to people who haven't had the
disease or been vaccinated against it.

Chickenpox is a very contagious disease caused by the


varicella-zoster virus (VZV). It causes a blister-like rash,
itching, tiredness, and fever. The rash appears first on the
stomach, back and face and can spread over the entire
body causing between 250 and 500 itchy blisters.
Chickenpox can be serious, especially in babies, adults,
and people with weakened immune systems.
Zoster (also called shingles) is caused by
varicella zoster virus (VZV), the same virus
that causes varicella. After a person recovers
from varicella VZV remains dormant in the
dorsal root ganglia and can reactivate many
years later causing zoster.

Chickenpox is an acute infectious disease


caused by Varicella-zoster virus (VZV), that
usually acquired through inhalation of
airborne respiratory droplets from an
infected host.
EPIDEMIOLOGI
Virus ini ditemukan pada tahun 19956
dengan manusia sebagai satu-satunya
reservoir. Tidak terdapat perbedaan jenis
90 kelamin maupun ras.
Anak-anak % 11.000 kasus diperlukan perawatan di
rumah sakit dan 100 meninggal setiap
tahunnya
Orang
Secara keseluruhan, insidens dari herpes
dewasa 2%
zoster adalah 215 per 100.000 orang per
tahun. Sekitar 75% kasus terjadi pada umur
di atas 45 tahun, insidens akan meningkat
pada penderita dengan system imun
rendah.
Dari totral 2.232 pasien yang diteliti di RS
Pendidikan, didapatkan :
Puncak kasus Herpes Zooster pada usia
45-64 tahun (37.95%)
Wanita memiliki kasus insidensi lebih
tinggi
Dimana pada 26.5% Kasus Herpes
Zooster akan disertai NPH
Etiologi
Varicella Zoster Virus
Famili Herpesviridae
Alphaherpers virus dapat laten di ganglion saraf
DNA double stranded pada nukleokapsid
Glikoprotein B target imun, peran masuknya
virus
Glikoprotein H core fusion complex, facilitating
spread of the virus
Glikoprotein E replication
Protein IE62 transactivator for replication
Thymidine kinase (deoxypyrimidine
kinase)inhibited by acyclovir
Penularan melalui airbone droplet ke traktus
respiratorius (mukosa) dan kontak langsung kulit
Masa inkubasi 10 21 hari
Risk factor
Immunocompromised
Pregnant woman
Neonatus : Congenital varicella Syndrome,
brain (encephalitis), eye (cataracts), skin
(hypopigmentation)
Havent had chickenpox
Havent been vaccinated for chickenpox
Manifestasi Klinis dan Patfis
MANIFESTASI KLINIS
Gejala Prodromal
Demam
Malaise
Sakit kepala 24-48 jam

Sakit abdomen
Nyeri sendi

Lesi Kulit badan, wajah dan ekstremitas


Sangat gatal
Droplet penderita varisela

Nyeri otot
DIAGNOSA
Anamnesis
Identitas Wanita, 22 tahun

Keluhan
Bintil merah, plenting, dan nanah
Utama
Wajah, dada, perut, dan kedua
Lokasi
tangan

Onset Sudah 2 hari yang lalu

Apakah gatal?
Kualitas
Apakah terasa nyeri?

Apakah bintilnya muncul per bagian


tubuh atau sekaligus diseluruh
Kuantitas tubuh?
Gatalnya sepanjang hari atau hilang
timbul?
Anamnesis
Apakah sudah ke dokter
sebelumnya ?
Sudah minum obat ?
Memperingan
Jika iya, obat/penanganan apa
yang diberikan? Bagaimana yang
dirasakan sekarang ?

Adakah saat tertentu keluhan


Memperberat
bertambah parah?

1 hari sebelum mengalami


Kronologis keluhan, pasien demam, sakit
menelan, nyeri otot.

Keluhan
Ada keluhan tambahan?
Tambahan
Anamnesis
Apakah ada demam?
Tinjauan Sistem
Apakah ada sakit menelan?

Riwayat Penyakit Apakah sebelumnya pernah


Dahulu sakit seperti ini?

Adakah keluarga, tetangga,


Riwayat Sosial rekan kerja yang mengalami
keluhan yang sama?

Sudah pernah di imunisasi


Riwayat Imunisasi
cacar ?
Pemeriksaan Fisik
Umum

tdk dilakukan pemeriksaan


Pemeriksaan Fisik

Kepala : terdapat kelainan kulit


Mata : terdapat kelainan kulit
Telinga : terdapat kelainan kulit
Mulut : terdapat kelainan kulit
GIT :-
Leher : terdapat kelainan kulit
Thorax : terdapat kelainan kulit
Axilla : terdapat kelainan kulit
Abdomen : terdapat kelainan kulit
Sistem genetalia : -
Ekstremitas atas : terdapat kelainan kulit
Ekstremitas bawah : terdapat kelainan kulit
STATUS DERMATOLOGIS
Regio Effloresensi
Fascialis, Colli, Tampak papul eritem, pustul
Axilla d/s, multiple, tear drop
Ekstremitas krusta (-), skuama (-), ulkus (-),
sup/inf, Thorakalis urtika (-), hipopigmentasi (-), kulit
ant/post, Abdomen, kering (-), sikatriks (-), fissure (-).
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan darah
LEUKOSITOPENIA

Tzanck
Biopsi Kulit
TATALAKSANA
Penatalaksaan
Pengobatan
Simptomatik
Antiviral
Pencegahan
Vaksinasi
Pengobatan Simptomatik

Antipiretik dan analgesik Panas


Anti-Histamin & Bedak (efek sedatif) Gatal
Antibiotik : Oral atau Salep infeksi sekunder
ANTIPIRETIK / ANALGESIK
Paracetamol, dosisnya sebesar 325-650 mg, 3-4 kali
sehari(dewasa), untuk anak-anak dosisnya ialah 10-15
mg/kg berat badan, 3-4 kali sehari
Ibuprofen dosisnya ialah 300-800 mg, 4 kali sehari
(dewasa), untuk anak-anak dosisnya ialah 5-10 mg/kg
berat badan, 3-4 kali sehari
Pengobatan ; Antivirus
Pemberian dapat mengurangi lama sakit,keparahan, dan waktu penyembuhan lebih singkat.
TERAPI IMUNOGLOBULINE
Pemberian varicella-zoster immunoglobuline (VIZIG)
Dapat mencegah atau meringankan varisela
Diberikan secara intramuskular dalam 4 hari setelah
terpajan
TOPIKAL
Kompres dingin
Lotion kalamin
Mandi rendam air
hangat
Vaksinasi
Diagnosis Banding Varicella
Diagnosis Banding Varicella

Variolla
Impetigo
Herpes krustosa
Zoster
Herpes Zoster Gejala dan Manifestasi Klinis:
Etiologi Stad. Prodromal (1-5 hari)
Nyeri pada dermatom yang akan timbul lesi
Rasa gatal, kesemutan, panas, pedih, nyeri tekan,
hiperestesi, dll.
Gejala umum: malaise, sefalgia, flu-like symptoms
Stad. Erupsi
Unilateral & dermatomal (T3-L2, N. V , N.VII)
Daerah predileksi : dapat seluruh tubuh, sering:
Varicella Zoster daerah ganglion torakalis
Virus (VZV) Pada mata: HZ Ophtalmicus
N.VII : Ramsay Hunt Synd.
Patogenesis

Effloresensi
Jenis: Makula eritematosa,
papul eritematosa, vesikel,
pustul dan krusta

Lokasi & Penyebaran :


dermatomal & unilateral

Susunan : herpetiform
Impetigo Krustosa
Epid : sering pada anak Etiologi
Gejala & Manifestasi klinis:
Demam
Lesi bersifat nyeri
Tempat predileksi: sering di daerah wajah (t.u
di sekitar hidung dan mulut), leher, punggung, dan
ekstremitas.
Lesi: makula eritem papula eritem vesikel
erosi krusta berwarna kekuningan seperti
madu Strep. pyogenes S. aureus
Bila krusta diangkat terlihat erosi kulit yang
lembab dan eritem

Effloresensi:

Makula atau papula tunggal


eritem, vesikel dan krusta
berwarna kekuningan seperti
madu
Variolla (smallpox)
Etiolog Stadium manifestasi klinis:
i Stad. Prodromal/invasi
Demam, sefalgia, malaise
Stad. Makulo-papular
Suhu tubuh normal
Muncul makula eritem papul eritem t.u di
wajah dan ekstremitas, termasuk telapak
tangan dan kaki
Variolla virus Stad. Vesikula-pustulosa/supurasi
Vesikula pustul
Suhu tubuh & lesi mengalami
umbilikasi
Stad. Resolusi
Stad. Krustasi
Stad. Dekrustasi
Stad. rekonvalensensi

Effloresensi:
Makula eritem/papular
eritem/ vesikula/pustul/skar

Ciri khas: lesi monomorf Cara penularan


KOMPLIKASI
Infeksi Sekunder
Penyebab: Stafilokokus atau streptokokus.
Adanya infeksi sekunder bila manifestasi sistemik
dalam 3-4 hari atau bahkan memburuk.
Otak
Penyebab: Gangguan imunitas Acute
Postinfectious cerebellar ataxia. Timbul setelah 2-3
minggu varisela dan menetap selama 2 bulan
Pneumonitis
Biasanya: Panas tetap tinggi, batuk, sesak
napas, sianosis, hemoptoe.
Sindrom Reye
Jarang ditemui. Klinis nausea, vomitus,SGPT
dan SGOT meningkat

Anda mungkin juga menyukai