1. Blefaritis marginal hingga krusta akibat konjungtivitis
akibat staphilococcus 2. Jaringan parut pada konjungtiva akibat konjungtivitis chlamidia pada orang dewasa yang tidak diobati adekuat 3. Keratitis punctata akibat konjungtivitis viral 4. Keratokonus (perubahan bentuk kornea berupa penipisan kornea sehingga bentuknya menyerupai kerucut) akibat konjungtivitis alergi. 5. Ulserasi kornea marginal, perforasi kornea hingga endoftalmitis dapat terjadi pada infeksi N. gonorrhoeae, N. kochii, N. meningitidis, H. aegypticus, S. aureus dan M. catarrhalis. 6. Pneumonia terjadi 10-20 % pada bayi yang mengalami konjungtivitis chlamydia 7. Meningitis dan septikemia akibat konjungtivitis yang diakibatkan meningococcus. Prognosis Prognosis pada kasus keratokonjungtivitis tergantung pada berat ringannya gejala klinis yang dirasakan pasien, namun umumnya baik terutama pada kasus yang tidak terjadi parut atau vaskularisasi pada kornea