Anda di halaman 1dari 61

ANATOMI DAN

FISIOLOGI
PENDENGARAN
Anatomi telinga
Anatomi telinga
Telinga luar (auris eksterna) : daun
telinga, liang telinga

Telinga tengah ( auris media) : membran


timpani, kavum timpani, tuba eustakius,
prosesus mastoideus

Telinga dalam ( labirin ) : kanalis


semisirkularis, utrikulus, sakulus, koklea
Anatomi Fisiologi Telinga Dalam

Telinga
dalam terletak di dalam pars
petrosus os temporale

terdiri
dari organ pendengaran
dan organ keseimbangan
TELINGA DALAM
G a m b a r la b ir in :
TRANSMISI BUNYI

TELINGA LUAR
Gelombang bunyi ditangkap oleh
daun telinga dan ditransmisikan ke
dalam meatus auditorius eksternus.
MEMBRANA TYMPANI
Gelombang bunyi vibrasi membrane
timpani
Sifat membrane elastic mudah bergetar
bila tekanan pada kedua sisinya bersifat
atmosferik
Ujung faring tuba eustachius terbuka saat
menelan, bersin, dan menguap (bila
tuba paten) telinga tengah terus terisi
dengan udara tekanan atmosfer.
Membrana timpani tidak akan
bergetar dengan baik bila tuba
tersumbat dan tekanan kedua sisi
tidak sama.

Amplitudegetaran membrane
proporsional dengan intensitas bunyi

Membran sangat teredam, yaitu


berhenti bergetar segera setelah
bunyi berhenti.
OSIKEL

Getaran membrane timpani ditangkap oleh


malleus, yang melekat pada permukaan
dalamnya dan ditransmisikan melalui incus
ke stapes.
Bagian kaki stapes menstransmisikan
vibrasi melalui fenestrum ovale yang
melekat padanya
membrane timpani 15 20 kali lebih besar
dari pada fenestrum ovalem gaya
vibrasi pada fenestrum lebih besar dari
pada gaya pada membrane timpani

Muskulus stapedius dan tensor timpani


berkontraksi secara reflektorik sebagai
respons terhadap bunyi yang keras
berkontraksi menarik osikel membuat
system osikular lebih kaku melindungi
telinga dalam.
Tulang pendengaran dan
gerakannya
KOKLEA
Vibrasi
fenestrum ovale
menyebabkan gelombang tekanan
dalam perilimf telinga dalam

Gelombang berjalan ke atas pada


perilimf dalam skala vestibule dan ke
bawah pada perilimf di dalam skala
timpani
Ketikagelombang mencapai
fenestrum rotundum pada bagian
dasar, membrane menutup
fenestrum tersebut menyebabkan
pembonjolan kecil di dalam telinga
tengah.
ORGAN CORTI

Gerakan membrane basalis,


dihasilkan oleh gelombang yang
berjalan naik turun didalam koklea,
menggerakkan sel-sel rambut dan
mengeksitasinya mentransmisikan
impuls ke saraf nervus kokhlearis
disekitar dasar sel rambut
gelombang yang dihasilkan oleh
bunyi berfrekuensi tinggi hanya
berjalan sedikit di dalam koklea
sebelum teredam, dan bunyi
berfrekuensi rendah berjalan sampai
ke apeks koklea
Amplitudo kerasnya bunyi
Frekwensi
(jumlah gelombang per
satuan waktu) tinggi nada
Pembedaan oleh telinga antara suara
dengan berfrekuensi yang berbeda
agaknya diakibatkan oleh pola
getaran yang berbeda yang
dihasilkan membrane basalis oleh
berfrekuensi yang berbeda
Nada / frekwensi tinggi
resonansinya terjadi di dekat basis
koklea dan nada / frekwensi rendah
merangsang apeks koklea.

HUBUNGAN SENTRAL

Nerves auditorius pars koklearis


menstranmisikan sensasi pada otak.
Tempat sensasi tersebut
diinterpretasikan di dalam pars
auditorius Globus temporalis.
Setiap telinga memiliki hubungan
dengan kedua Globus temporalis,
dan terutama dengan sisi yang
berlawanan.
J a ra s p e n d e n g a ra n
FISIOLOGI PENDENGARAN
Bunyi ditangkap daun telinga membran
timpani tulang pendengaran fenestra
ovale menggerakkan perilimfe pada
skala vestibuli melalui membran
reissner mendorong endolimfe
menimbulkan gerak relatif membran
basilaris dan membran tektoria defleksi
stereosilia sel rambut kanal ion terbuka
terjadi pertukaran ion depolarisasi sel
rambut pelepasan neurotransmiter
potensial aksi saraf auditorius nukleus
auditorius korteks pendengaran di lobus
temporalis
KESEIMBANGAN

Kanalis semisirkularis, sakulus dan


utrikulus
Kanalis semisirkularis berperan pada
gerakan kepala berputar gerakan
endolimfe dalam kanalis
semisirkularis yang merangsang sel-
sel rambut
Otolit sakulus dan utrikulus; bergerak oleh
perubahan posisi kepala

Rangsangan ditransmisikan sepanjang serat saraf


nervus kranialis kedelapan ( auditorius) pars
vestibularis ke otak tengah , medulla oblongata,
serebelum , dan medulla spinalis.
Rangsangan ini memulai perubahan refleks pada
otot-otot leher , mata, badan, dan ekstremitas
untuk mempertahankan keseimbangan dan postur
dan mata dapat difiksasi pada objek yang
bergerak.
FISIOLOGI
Informasi keseimbangan tubuh akan
ditangkap oleh reseptor vestibuler,
visual dan propioseptik.
Dari ketiga jenis reseptor tersebut,
reseptor vestibuler yang punya
kontribusi paling besar ( >50% )
disusul kemudian reseptor visual dan
yang paling kecil konstibusinya
adalah propioseptik.
bila ada gerakan atau perubahan dari
kepala atau tubuh perpindahan
cairan endolimfe di labirin hair
cells menekuk
Tekukan hair sel menyebabkan
permeabilitas membran sel berubah
sehingga ion Kalsium menerobos
masuk kedalam sel (influx)
InfluxCa menyebabkan
depolarisasi dan juga merangsang
pelepasan NT eksitator (glutamat)
saraf aferen (vestibularis) pusat-
pusat keseimbangan di otak .
PusatIntegrasi alat keseimbangan tubuh
pertama di inti vestibularis (menerima
impuls aferen dari propioseptik, visual
dan vestibuler)

Serebellum merupakan pusat integrasi


kedua juga pusat komparasi informasi
yang sedang berlangsung dengan
informasi gerakan yang sudah lewat

informasitentang gerakan juga


tersimpan di pusat memori prefrontal
korteks serebri
Gambar jaras vestibular
Defenisi
Otitis eksterna difus dikenal dengan
swimmerear(telinga perenang) atau
telinga cuaca panas (hotweatherear)
adalah infeksi pada 2/3 dalam liang
telinga akibat infeksi bakteri yang
menyebabkan pembengkakan stratum
korneum kulit sehingga menyumbat
saluran folikel
Etiologi
Organisme yang paling sering ditemukan pada pasien dengan otitis eksterna difusa adalah bakteri
gram negatif Pseudomonasaeruginosa(Bacilluspyocaneus) dan staphylococci. Yang lebih jarang
ditemukan adalah bakteri streptococci dan Proteusvulgaris. Selain itu, jamur dapat terlibat dalam
infeksi pada telinga luar, yaitu jamur Candidaalbicansdan Aspergillusniger. Otitis eksterna difusa
dapat juga terjadi sekunder pada otitis media supuratif kronis. 3,6

Beberapa faktor yang mempermudah terjadinya otitis eksterna, yaitu : 2,4,7


Derajat keasaman (pH)

pH pada liang telinga biasanya normal atau asam, pH asam berfungsi sebagai protektor terhadap

kuman. Peningkatan pH menjadi basa (di atas 6.0) akan mempermudah terjadinya otitis eksterna
yang disebabkan oleh karena proteksi terhadap infeksi menurun.
Udara

Udara yang hangat dan lembab lebih memudahkan kuman dan jamur mudah tumbuh.

Trauma

Trauma ringan misalnya mengorek-ngorek telinga dengan benda tumpul seperti cottonbud

merupakan faktor predisposisi terjadinya otitis eksterna.


Berenang

Terutama jika berenang pada air yang tercemar. Air kolam renang menyebabkan maserasi kulit dan

merupakan sumber kontaminasi yang sering dari bakteri


Klasifikasi
Otitis eksterna sirkumskripta

Definisi Peradangan folikel rambut pada 1/3 luar MAE (pars


cartilagenous = tipe furunkel)

Etiologi Staphylococcusaureus,S.Albus
Gambar

Furunkel yang terdapat pada


MAE

Gejala klinis Otalgia hebat: bila tersentuh, bila buka mulut,


nyeri tekan
Nyeri tidak sesuai dengan besar bisul
Tuli konduktif karena blokade meatus oleh edema

Pemeriksaa Edema pada MAE


n fisis
Tatalaksana Abses Aspirasi steril untuk keluarkan nanah
Otitis eksterna difus

Definisi Peradangan pada lapisan bawah epitel / sub epitel


(2/3 dalam MAE) karbunkel
Etiologi Infeksi oleh Streptococcus,lainnya:
Staphylococcus,E.coli
Gejala klinis Nyeri telinga, nyeri tekan tragus
Pendengaran menurun
Tinnitus

Pemeriksaan MAE menyempit karena radang luas + edema


fisis Edema meluas sampai sekitar telinga
limfadenitis
MAE hiperemis + sekret
Tatalaksana Antibiotik
Analgetik
Topikal: Jika ada celah lumen beri tampon
Jika lumen sempit beri salep kortikosteroid
Antibiotik lokal
Otomikosis
Definisi Infeksi jamur pada liang telinga

Etiologi Jamur Pityrosporumdan Aspergillus

Predisposisi Kelembapan tinggi

Gejala Rasa gatal dan rasa penuh di liang telinga


Dapat tanpa keluhan

Gambar

Tatalaksana Bersihkan liang telinga dengan larutan asam


asetat 2-5% dalam alkohol yang diteteskan ke
dalam liang telinga
Kadang diperlukan obat anti jamur topikal
Infeksi kronis liang telinga Herpes zoster
otikus
Etiologi Infeksi bakteri atau jamur yg Varicela zoster
tidak diobati dengan baik
Iritasi kulit disebabkan
cairan otitis media
Trauma berulang benda
asing
Penggunaan cetakan pada
alat bantu dengar radang
kronis
Gejala klinis Sindroma Ramsay
Hunt:
Tampak lesi kulit
vesikuler pada daerah
muka sekitar liang
telinga
Otalgia
Kadang paralisis otot
Otitis eksterna maligna

Definisi Infeksi difus di liang telinga luar dan struktur lain


sekitarnya pada orang tua dengan diabetes
melitus
Etiologi Infeksi oleh Pseudomonasaeuginosaterjadi
nekrosis tulamh dan jaringan
Gejala klinis Rasa gatal di liang telinga
Nyeri hebat
Keluar cairan dari telinga
Pemeriksaan MAE edema
fisis Sekret banyak
MAE tertutup oleh tumbuhnya jaringan
granulasi secara subur
Jika terkena saraf fasialis paresis

Tatalaksana Antibiotik dosis tinggi untuk Pseudomonas +


gentamisin
Eksisi jaringan nekrosis
patofisiologi
Saluran telinga bisa membersihkan dirinya sendiri
dengan cara membuang sel-sel kulit yang mati dari
gendang telinga melalui saluran telinga. Membersihkan
saluran telinga dengan cottonbud (kapas pembersih)
bisa mengganggu mekanisme pembersihan ini dan bisa
mendorong sel-sel kulit yang mati ke arah gendang
telinga sehingga kotoran menumpuk disana.
Penimbunan sel-sel kulit yang mati dan serumen akan

menyebabkan penimbunan air yang masuk ke dalam


saluran ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah
dan lembut pada saluran telinga lebih mudah terinfeksi
oleh bakteri atau jamur.
Anamnesis
a. Telinga sakit (otalgia) :
- Sejak kapan
- Didahului oleh apa (trauma, kemasukan benda
asing, pilek)
- Apakah disertai gejala-gejala yang lain.
- Diagnosis banding otalgia :
Otitis eksterna (difusa, furunkulosa)
Otitis media akut
Mastoiditis
b. Gangguanpendengaran(hearingloss):
- Sejak kapan
- Didahului oleh apa
- Penyebab gangguan pendengaran :
Kongenital
Kelainan anatomi
Otitis eksterna dan media baik akut maupun
kronis
Trauma
Benda asing/cerumen
Ototoksis
Degenerasi
Noise induce
Neoplasma
c. Telinga berdengung (tinitus) : - Sejak kapan
- Didahului oleh apa
- Apakah menderita penyakit lain seperti DM,
hipertensi, hiperkolesterolemi - Diagnosis banding
tinitus :
Cerumen atau corpus alienum
Otitis eksterna
Otitis media akut & kronis
d. Keluarcairan(otorrhea):
- Sejak kapan.
- Didahului oleh apa (trauma, kemasukan benda asing,
pilek).
- Deskripsi cairan (jernih/ keruh, cair/ kental, warna
kuning/ kehijauan/ kemerahan;
berbau/ tidak).
- Apakah keluar cairan disertai dengan darah.
- Disertai oleh gejala yang lain (demam, telinga sakit,
pusing dll).
- Diagnosis banding otorrhea :
1. MT perforation
2. Granulasi, polip, liang telinga,
3. Infeksi pd otitis media
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Fisik
Nyeri tekan pada tragus
Nyeri tarik daun telinga
Kelenjar getah bening regional dapat membesar dan nyeri

Pada pemeriksaan liang telinga:

Pada otitis eksterna sirkumskripta dapat terlihat furunkel atau


bisul serta liang telinga sempit;
Pada otitis eksterna difusa liang telinga sempit, kulit liang telinga
terlihat hiperemis dan udem yang batasnya tidak jelas serta
sekret yang sedikit.
Pada otomikosis dapat terlihat jamur seperti serabut kapas
dengan warna yang bervariasi (putih kekuningan)
Pada herpes zoster otikus tampak lesi kulit vesikuler di sekitar
liang telinga.
Pada pemeriksaan penala kadang didapatkan tuli konduktif.
MELAKUKAN PEMERIKSAAN TELINGA
Untuk inspeksi liang telinga dan membrana timpani, pergunakan spekulum telinga atau
otoskop.
Untuk visualisasi terbaik pilih spekulum telinga ukuran terbesar yang masih pas dengan
diameter liang telinga pasien. Diameter liang telinga orang dewasa adalah 7 mm, sehingga untuk otoskopi pasien dewasa,
pergunakan spekulum dengan diameter 5 mm, untuk anak 4 mm dan untuk bayi 2.5 3 mm.
Lakukan pemeriksaan terhadap kedua telinga. Bila telinga yang sakit hanya unilateral, lakukan pemeriksaan terhadap telinga
yang sehat terlebih dahulu.
Menggunakan otoskop :
- Otoskop dipegang menggunakan tangan yang sesuai dengan sisi telinga yang akan
diperiksa, mis : akan memeriksa telinga kanan, otoskop dipegang menggunakan
tangan kanan.
- Otoskop dapat dipegang dengan 2 cara : seperti memegang pensil (gambar 6A)
atau seperti memegang pistol (gambar 6B). Kedua teknik ini memastikan otoskop dan pasien bergerak sebagai 1 unit.
timpani, lakukan pembersihan serumen terlebih dahulu.

Inspeksi telinga : untuk melihat kelainan pada telinga luar, meliputi :


- Untuk pasien : berikan informasi bahwa prosedur ini tidak menyakitkan, pasien hanya diminta untuk tidak bergerak selama
pemeriksaan.
- Pastikan daya listrik otoskop dalam keadaan penuh (fully charged).
- Bila terdapat serumen yang menghalangi visualisasi liang telinga dan membrana
1. telinga
2. hidung
Inspeksi daerah sinus maxillaries dan
sinus frontalis : edema (-), hiperemi
(-)
Palpasi daerah sinus maxilaris dan
sinus frontalis : nyeri tekan (-)
3. Mulut
4. Tenggorokan
5.Kelenjar Limfe
Kelenjar Limfe (-)

Anda mungkin juga menyukai