FI Diana Ardila 1210313077 Kurnia Fitra Hasana 1210313080
Pembimbing: dr. Defrin
Sp.OG (K) Alat kardiotokografi (KTG) merupakan alat bantu didalam pemantauan kesejahteraan janin. yang dipantau denyut jantung janin (DJJ) kontraksi rahim, gerak janin; serta korelasi diantara ketiga parameter tersebut Indikasi Hipertensi dalam kehamilan/gestosis Kehamilan dengan diabetes mellitus Kehamilan post-term Pertumbuhan janin dalam rahim terhambat Ketuban pecah prematur (KPP) Gerakan janin berkurang Kehamilan dengan anemia Kehamilan ganda Oligohidramnion Polihidramnion Riwayat obstetrik buruk Kehamilan dengan penyakit ibu Fisiologi Kesejahteraan Janin dan Faktor Yang Aliran Memengaruhinya darah ke uterus dipengaruhi: Kontraksi uterus Posisi ibu Aktivitas fisik Area permukaan plasenta Anestesia Hipertensi MEKANISME PENGATURAN DJJ 1. Sistem Saraf Simpatis 2. Sistem saraf Parasimpatis 3. Baroreseptor: pada arkus aorta dan sinus karotid 4. Kemoreseptor: Perifer: karotid dan korpus aorta Sentral: batang otak 5. Susunan Saraf Pusat 6. Sistem Pengaturan Hormonal KARAKTERISTIK GAMBARAN DJJ Denyut jantung janin dasar frekuensi dasar variabilitas DJJ. Perubahan periodik (reactivity) Frekuensi dasar Frekuensi dasar DJJ adalah frekuensi rata-rata DJJ yang terlihat selama periode 10 menit, tanpa disertai periode variabilitas DJJ yang berlebihan (lebih dari 25 dpm), tidak terdapat perubahan periodik atau episodik DJJ, dan tidak terdapat perubahan frekuensi dasar yang lebih dari 25 denyut per menit(dpm). berkisar antara 120 160dpm >160 dpm: takikardia <120 dpm: bradikardia Variabilitas DJJ gambaran osilasi ireguler yang terlihat pada rekaman DJJ. Variabilitas jangka pendek (sbort term variability) variasi dari frekuensi antardenyut pada denyut jantung janin. antara 2 3 dpm. Variabilitas jangka panjang (long term variability) osilasi yang lebih kasar dan lebih jelas tampak pada rekaman kardiotokografi 1.Variabilitas normal: amplitudo berkisar antara 5 25 dpm. 2.Variabilitas berkurang: amplitudo 2 5 dpm. 3.Variabilitas menghilang: amplitudo kurang dari 2 dpm. 4.Variabilitas berlebih (saltatory): amplitudo lebih dari 25 dpm. variabilitas DJJ yang normal menunjukkan sistem persarafan janin mulai dari korteksserebri batang otak nervus vagus dan sistem konduksi jantung dalam keadaan baik. Variabilitas DJJ akan menghilang: Hipoksia Janin tidur Janin anensefalus Janin preterm Obat (narkotik, diazepam, MgSO4, betametason). Blokade vagal. Defek jantung bawaan. Beberapa perubahan periodik/episodik DJJ yang dapat dikenali pada pemeriksaan KTG adalah: 1. Akselerasi. 2. Deselerasi dini. 3. Deselerasi lambat. 4. Deselerasi variabel. Akselerasi Definisi: peningkatan djj sebesar 15 dpm atau lebih, berlangsung selama 15 detik atau lebih, yang terjadi akibat gerakan atau stimulasi janin. menentukan kesejahteraan janin dasar dari pemeriksaan non-stress test(NST). Jika tidak ada tanda akselerasi DJJ indikasi untuk pemeriksaan lebih lanjut, seperticontraction stress test(CST) atau penilaian profil biofisik janin. Gambaran akselerasi yang terlihat pada kontraksi uterus dan deselerasi variabel kompresi parsial pada tali pusat. Gambaran akselerasi yang menghilang dapat menjadi pertanda adanya hipoksia janin Deselerasi Lambat Deselerasi variabel 1. Timbul dan menghilangnya deselerasi berlangsung cepat 2. Penurunan amplitudo bisa sampai 60 dpm 3. Terdapat akselerasi pra- dan pasca- deselerasi 4. DESELERASI BERAT Memenuhi rule of sixty : deselerasi 60 dpm, lama > 60 detik 5. Deselerasi variabel berulang atau memanjang waspada hipoksia janin berlanjut Deselerasi variabel berat Non Stress Test Interpretasi NST Contraction Stress Test Interpretasi CST Ny. Dahlia / 27 th diagnosis : G2P1A0H1 gravid 32- 33 minggu + PPROM Janin Hidup Tunggal intrauterin presentasi kepala