Anda di halaman 1dari 12

METOPEN BKI 2

STUDI KASUS
Kelompok 3 :
Yunita Kurniasari (14220000)
Chusnul Khotimah (14220070)


METODE GURU BK DALAM MENGATASI PROBLEM
PENYESUAIAN DIRI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
(Studi Kasus Pada Siswa Tunarungu di SLB Purworaharjo)

Disusun Oleh :

Fitri Lestari
(09220036)
Pengertian..
Siswa Tunarungu adalah anak yang sedang belajar di
sekolah dalam keadaan kehilangan pendengaran yang
mengakibatkan seseorang tidak dapat mengungkapkan
berbagai perangsang terutama melalui indera
pendengaran.

Adapun yang dimaksud anak berkebutuhan khusus disini


adalah siswa tunarungu di SLB Purworaharjo. Siswa
tersebut adalah Anin Novitasari (AN), Dian Pertiwi (DP),
dan Sri Purwaningsih (SP) yang berada pada jenjang
pendidikan tingkat SDLB.
Latar Belakang
Seorang anak penyandang kelainan atau ketunaan seperti tunagrahita, tunanetra,
tunarungu, tunadaksa ataupun autis berhak memperoleh kesempatan yang sama
sebagaimana yang diperoleh oleh anak normal pada umumnya dalam hal pendidikan.
Dari beberapa kelainan- kelainan diatas, berangkat dari anggapan- anggapan bahwa anak
tunarungu dianggap suatu kelainan yang paling ringan, sebab gangguannya hanya terjadi
pada aspek pendengaran saja. Namun tetap saja prinsip kehilangan pada salah satu alat
indranya akan berakibat pada potensi yang lain. Bagaimanapun kondisi penderita tunarungu
tetap tidak luput dari problem yang menyertainya terutama yang berkaitan dengan masalah
kemampuan fisiknya yang lain , kejiwaan dan penyesuain sosial dengan lingkungannya.
Serta dari hasil penelitian Barker, menyebutkan bahwa anak- anak tunarungu sangat tidak
mampu untuk menyesuaikan diri, lebih tidak stabil emosinya, dan lebih neurotik
dibandingkan dengan anak- anak yang pendengarannya normal.
Berangkat dari kondisi yang demikian, seorang tunarungu seringkali tampak
frustasi.akibatnya sering kali menunjukkan sikap asosial, bermusuhan, atau menarik diri dari
lingkugan. Keadaan tersebut semakin tidak menguntungkan ketika tekanan dari lingkungan
berupa cemoohan, ejekan, dan bentuk penolakan lain yang berdampak negatif. Hal tersebut
semakin membuat seorang anak tunarungu semakin tidak aman, bimbang, dan ragu- ragu
terhadap keberadaan dirinya.
Dari permasalahan tersebutlah, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
problem penyesuaian diri pada anak tunarungu di SLB Purworaharjo.
Rumusan Masalah
1. Apa saja problem penyesuaian diri pada siswa tunarungu SDLB di
SLB Purworaharjo?
2. Bagaimana metode yang dilakukan guru BK dalam mengatasi
problem penyesuaian diri pada siswa tunarungu SDLB di SLB
Purworaharjo?
Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian lapangan dengan jenis penelitian Kualitatif studi
kasus.
2. Subyek dan Objek Penelitian
a). Subyek Penelitian
b). Objek Penelitian
3. Metode Pengumpulan Data
a). Metode Observasi
b). Metode Wawancara
c). Metode Dokumentasi
4. Metode Keabsahan Data
5. Metode Analisis Data
Telaah Pustaka
Di antaranya yaitu :
1. Siti Uswati Mutmainah
Metode Bimbingan Islam pada Tunarungu di SLB PGRI
Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman Yogyakarta.
2. Heni Astuti
Aktivitas Dakwah egan Bimbingan Isyarat Bagi Anak
Tunarungu (Studi Deskriptif di SLB-B Wiyata Dharma 1
Tempel Sleman Yogyakarta).
Selanjutnya..
3. Wahidatul Khikmah
Rehabilitasi Anak Tunarungu Melalui Terapi Bina Bicara di
SLB Negeri 1 Bantul.
4. Istiqomah
Studi Kasus Penyesuaian Diri Lanjut Usia di Panti Sosial
Tresna Wreda Budhi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta.
5. Ulfah
Program Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial untuk
Meningkatkan Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa
Terhadap Keragaman Budaya.
Hasil
Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut :
1. Problem penyesuaian diri pada siswa tunarungu SDLB di SLB
Purworaharjo meliputi kurang percaya diri, kurang mandiri,
cenderung kaku dan egosentris. Pada kasus AN memiliki problem
kurang percaya diri, kurang mandiri dan egosentris yang
dikarenakan AN jarang masuk sekolah. Pada kasus DP masih
mengalami problem penyesuaian diri cenderung kaku ketika
mengikuti kegiatan belajar di kelas, DP juga memiliki sifat
egosentris yang membuat kondisi sosial dengan temannya
kurang baik. Pada kasus SP problem penyesuaian dirinya yaitu
kurang mandiri yang terbiasa dengan satu guru pembimbing saja
dan problem yang lain, SP sudah dapat mengatasinya dengan
baik
Selanjutnya..
2. Metode yang digunakan oleh guru BK dalam mengatasi
problem penyesuaian diri siswa tunarungu SDLB yaitu
dengan bimbingan khusus. Metode bimbingan dibagi
menjadi 2 kelompok besar yakni metode kelompok dan
metode individu. Metode kelompok meliputi ceramah,
metode demonstrasi atau praktek, metode drill dan
karyawisata. Sedangkan metode individu meliputi
metode tanya jawab dan metode penugasan.
SEKIAN...

Anda mungkin juga menyukai