Leverage operasional
Total leverage
Leverage operasional
Leverage operasional merupakan
leverage yang timbul pada saat
perusahaan menggunakan aktiva
yang memiliki biaya operasi tetap.
Biaya tersebut misalnya biaya
penyusutan gedung dan peralatan
kantor,biaya asuransi dan biaya lain
yang muncul dari penggunaan
fasilitas dan biaya manajemen.
Rumus leverage
operasional
Contoh soal leverage
operasi
2
Total leverage
Total leverage adalah penggabungan
antara Leverage operasional dan
leverage keuangan untuk
mendapatkan tingkat total leverage
dan tingkat resiko total perusahaan
yang diinginkan.
Rumus total leverage
Contoh soal
X =20.000 unit
P = Rp 50 (harga jual per unit)
V = Rp 20 (variabel operating cost per unit)
F = Rp 100.000 (fixed operating cost)
I = 200.000 (beban bunga)
PD = 120.000 (deviden saham preferen)
t = 40% (pajak)
Hitung DTL pada tingkat penjualan 20.000
unit
PENGARUH DARI TOTAL LEVERAGE
Jawab
ATAU
Kemampuan Arus Kas Untuk Membayar
Utang
Dimana :
I = bunga tahunan yang dibayar
PD = defiden preferen tahunan
yang dibayar
T = Tarif pajak badan
NS = jumlah saham biasa yang
beredar
Cherokee Tire Company dengan pendanaan jangka
panjang sejumlah 10 juta,yang seluruhnya terdiri atas
ekuitas saham biasa,ingin mengumpulkan dana tambahan
sebesar Rp 5 juta untuk ekspansi,melalui salah satu dari
tiga kemungkinan rencana pendanaan.Perusahaan
tersebut bisa mendapatkan tambahan pendanaan melalui
penerbitan baru (1) saham biasa seluruhnya, (2) utang
seluruhnya dengan bunga 12 persen, atau (3)saham
preferen seluruhnya dengan dividen 11 persen.laba
tahunan saat ini sebelum bunga dan pajak (EBIT) adalah
Rp 1,5 juta tetapi dengan adanya ekspansi diperkirakan
akan naik menjadi Rp 2,7 juta.Tarif pajak penghasilan
adalah 40 persen.Jumlah saham beredar saat ini adalah
200.000 lembar.Saham bisa dapat dijual dengan harga Rp
50 per lembar menurut pilihan pendanaan pertama:yaitu
menambah jumlah saham beredar dengan 100.000
lembar saham tambahan.
EBIT Untuk alternatif saham biasa
0= (EBIT-1) (1-t)-PD
EBIT = (EBIT-0) (1-0,40) 0
= (EBIT) (0,60)
EBIT= 0 / (0,60) = 0
perhatikan bahwa tidak terdapat biaya
pendanaan tetap apapun (baik dalam
pendanaan lama maupun baru).Oleh
karena itu,EPS sama dengan nol pada EBIT
EBIT Untuk alternatif utang akan
didapat
0= (EBIT-1) (1-t)-PD
EBIT = (EBIT - Rp600.00) (1-0,40) 0
= (EBIT) (0,60) Rp 360.000
EBIT = 360.000 / (0,60) = Rp 600.000
Jadi,beban bunga setelah pajak dibagi
dengan 1 dikurangi tarif pajak akan
menghasilkan EBIT yang dibutuhkan untuk
menutup semua pembayaran bunga
ini.Singkatnya,kita harus memiliki Rp
600.000 untuk menutup berbagai beban
bunga
EBIT alternatif saham preferen akan di
dapat
0= (EBIT-1) (1-t)-PD
EBIT = (EBIT - 0) (1-0,40) Rp 550.000
= (EBIT) (0,60) Rp 550.000
EBIT = 550.000 / (0,60) = Rp 916.667
Dividen preferen total tahunan akan di bagi
dengan 1 dikurangi dengan tarif pajak untuk
mendapatkan EBIT yang di butuhkan untuk
menutup dividen ini.Jadi,akan dibutuhkan
Rp916.667 dalam EBIT untuk menutup deviden
saham preferen sebesar Rp 550.000,dengan
asumsi tarif pajak 40 persen
Titik Indiferen yang Ditetapkan secara
Matematis
Formula
Dimana
EBIT 1,2 = titik indeferen EBIT antara dua metode alternatif
pendanaan yang dipelajari dalam hal ini metode 1 dan 2
I,I = bunga tahunan yang dibayar dengan metode
pendanaan 1 dan 2
PD,PD = deviden saham preferen tahunan yang dibayar
dengan metode 1 dan 2
T = tarif pajak
NS,NS = jumlah saham biasa yang akan beredar
berdasarkan pendanaan 1 dan 2
kesimpulan
Leverage adalah penggunaan aktiva atau dana
dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan
harus menutup biaya tetap atau membayar
beban tetap. Kalau pada operating leverage
penggunaan aktiva dengan biaya tetap adalah
dengan harapan bahwa revenue yang dihasilkan
oleh penggunaan aktiva itu akan cukup untuk
menutup biaya tetap dan biaya variabel, maka
pada financial leverage penggunaan dana
dengan beban tetap itu adalah dengan harapan
untuk memperbesar pendapatan per lebar saham
biasa. (EPS = Earning Per Share).