Anda di halaman 1dari 27

01

WINTER
BISNIS INTERNASIONAL
Template
Ricky W. Griffin and Michael W. Pustay
(Texas A & M University)

Presented by: Kelompok 3 (4C)


Noeramala Arkana (11150920000000)
Sarah Azizah (11150920000000)
Yoga Nur Rochman (11150920000000)
Danang Koencoro (11150920000081)
Syarifah Zulfa Alkadrie (11150920000084)

Program Studi Agribisnis


Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
2017
CHAPTER 3
02
LINGKUNGAN HUKUM, TEKNOLOGI, AKUNTANSI,
DAN POLITIK

LINGKUNGAN HUKUM

LINGKUNGAN
TEKNOLOGI
OUTLINE
LINGKUNGAN
AKUNTANSI

LINGKUNGAN POLITIK
03
LINGKUNGAN HUKUM
APA SAJA SISTEM HUKUM
YANG DIHADAPI BISNIS
INTERNASIONAL?

1. Hukum Umum
Hukum Umum (common law) didasarkan pada
kebijaksanaan kumulatif keputusan hakim pada kasus
individual di sepanjang sejarah. Hukum umum telah
berevolusi secara berbeda di setiap negara menurut
hukum umum. Jadi, hukum yang memengaruhi praktik
bisnis sedikit bervariasi antar negara tersebut, dan
menciptakan potensi masalah bagi pelaku bisnis yang
tidak mengetahuinya.
04
2. Hukum Sipil (civil law) didasarkan pada
kodifikasi, atau daftar terperinci, mengenai
apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak
diperbolehkan.

3. Hukum Agama (religious law)


didasarkan pada aturan yang telah
ditetapkan secara resmi yang mengatur
keyakinan dan praktik dari agama tertentu.

4. Hukum Birokratis, (bureaucratic law)


adalah apapun yang dikatakan oleh
birokrat negara tersebut, tanpa
memandang hukum formal di negara
tersebut.
05
Hukum Berorientasi Domestik
Hukum ini memengaruhi seluruh segi operasi domestik sebuah
perusahaaan: mengelola angkatan kerjanya; pendanaan
operasinya; memasarkan produknya; serta pengembangan dan
penggunaan teknologi.

Hukum Langsung Memengaruhi Transaksi Bisnis


Internasional
1.Embargo Sanksi komprehensif terhadap semua perniagaan
dengan suatu negara tertentu, dapat diterapkan oleh negara
yang bertindak secara bersama-sama atau sendiri.

2.Penggunaan ganda (dual-use) Bentuk pengendalian ekspor


yang sangat penting melibatkan barang berteknologi tinggi.

3.Ekstrateritorialitas (extraterrytoriality) Negara meregulasi


aktivitas bisnis yang dilakukan di luar perbatasan negara
tersebut.
05
06
Hukum Langsung Terhadap Perusahaan Asing
Pada kesempatan lain negara dapat mengesahkan hukum
yang secara eksplisit diarahkan pada perusahaan milik asing.
1. Nasionalisasi
2. Privatisasi
3. Pembatasan Kepemilikan Asing

.Dampak MNC pada Negara Tuan Rumah


1. Dampak Ekonomi dan Politik
2. Dampak Budaya

.Penyelesaian Sengketa dalam Bisnis Internasional


1. Hukum negara mana yang berlaku?
2. Di negara mana isu tersebut diselesaikan?
3. Teknik manakah yang harus digunakan untuk
menyelesaikan konflik tersebut: litigasi, arbitrase,
mediasi, atau negosiasi?
4. Bagaimanakah penyelesaiannya ditegakkan?
Lingkungan Teknologi 05
07
Fondasi dari lingkungan teknologi sebuah negara adalah
basis sumber dayanya. Negara seperti Bangladesh dan
Indonesia mempunyai pasokan tenaga kerja yang melimpah.
Negara dapat mengubah lingkungan teknologi mereka
melalui investasi. Kebanyakan negara seperti Kanada, Jerman
dan Jepang telah banyak berinvestasi dalam infrastruktur
mereka.

CARA LAIN?
TRANSFER TEKNOLOGI yaitu pengalihan teknologi dari satu
negara ke negara lain.

Selain itu, Faktor penentu penting dari lingkungan teknologi


sebuah negara dan kesediaan perusahaan asing untuk
mentransfer teknologi ke negara tersebut adalah tingkat
perlindungan yang ditawarkan hukum dari negara tersebut
terhadap hak atas kekayaan intelektual.
Lingkungan Akuntansi 05
08
Akar Perbedaan Nasional
Pertimbangan pertama adalah perbedaan antara hukum
umum dan hukum kode negara.
1. Negara dengan hukum umum seperti Inggris dan
Amerika Serikat, prosedur akuntansi biasanya
berevolusi melalui keputusan dewan penetapan
standar independen
2. Negara yang mengandalkan hukum kode
berkemungkinan untuk mengodefikasi prosedur dan
standar akuntansi nasional mereka

.Perbedaan dalam Praktik Akuntansi


1. Valuasi dan Revaluasi Aset
2. Valuasi Persediaan
3. Berurusan dengan otoritas pajak
4. Penggunaan cadangan akuntansi
5. Perbedaan lainnya Kapitalisasi sewa pembiayaan
Kapitalisasi biaya R&D
Perlakuan Goodwill
Lingkungan Politik 05
09
Bisnis internasional yang berpengalaman melaksanakan
penilaian risiko politik (political risk assessment) yang
merupakan analisis sistematis terhadap risiko politik yang
mereka hadapi di negara asing.
Risiko politik (political risk) adalah segala perubahan dalam
lingkungan politik yang dapat memberikan pengaruh
merugikan pada nilai aktivitas bisnis sebuah perusahaan.
Risiko politik dapat dibagi menjadi tiga kategori sebagai
berikut:
Risiko kepemilikan, di mana properti sebuah perusahaan
terancam melalui penyitaan atau pengambilalihan.
Risiko operasional, di mana berlangsungnya operasi
sebuah perusahaan atau keselamatan karyawannya terancam
melalui perubahan hukum, standar lingkungan, kode pajak,
terorisme, pemberontakan bersenjata, dan sebagainya.
Risiko transfer, di mana pemerintah campur tangan dengan
kemampuan sebuah perusahaan untuk mengalihkan dana ke
dalam dan ke luar negeri.
Lingkungan Politik 05
10
Bentuk Risiko Politik
Risiko politik makro (macro political risk) memengaruhi seluruh
perusahaan di sebuah negara contohnya perang saudara yang
menghancurkan Sierra, Leone, Zaire, Bosnia, dan Rwanda pada
tahun 1990 an atau konflik pada saat di Afghanistan, Irak, Libya,
dan Suriah.
Risiko politik mikro (micro political risk) hanya memengaruhi
perusahaan tertentu atau perusahaan dalam industri tertentu.
01
Chapter 4

PERAN BUDAYA
02 KARAKTERISTIK BUDAYA
Budaya (culture) adalah kumpulan nilai keyakinan, perilaku, dan
kebiasaan dan sikap yang membedakan suatu masyarakat dengan
masyarakat lainnya.
Karakteristik budaya yang layak untuk diperhatikan terhadap bisnis
internasional:

1 Budaya mencerminkan perilaku yang dipelajari yang disebarkan dari


satu anggota masyarakat kepada anggota masyarakat lainnya.
2 Unsur-unsur budaya yang saling berkaitan
3 Budaya merupakan sesuatu yang bersifat adaptif
4 Budaya adalah sesuatu yang dimiliki bersama oleh anggota
masyarakat dan mendefinisikan keanggotaan dalam masyarakat
UNSUR BUDAYA
03 Unsur dasar dari budaya adalah struktur sosial,
bahasa, komunikasi, agama, serta nilai dan sikap.

BAHASA

STRUKTUR
KOMUNIKASI
SOSIAL

BUDAYA

NILAI DAN
AGAMA
SIKAP
04
UNSUR BUDAYA
1. Struktur Sosial
Dasar dari setiap masyarakat adalah struktur sosialnya, kerangka
keseluruhan yang menentukan peran individu dalam masyarakat,
statifikasi masyarakat, dan mobilitas individu dalam masyarakat.
2. Bahasa
Bahasa adalah hal utama yang menggambarkan kelompok budaya
karena merupakan sarana penting dimana anggota masyarakat
berkomunikasi satu sama lain.
3. Komunikasi
Berkomunikasi lintas batas budaya, baik secara verbal maupun non-
verbal, adalah keterampilan yang sangat penting bagi manajer
internasional.
05
UNSUR BUDAYA
4. Agama
Agama mempengaruhi cara masyarakat dalam berhubungan dengan
satu sama lain dan dengan pihak luar. Agama membentuk sikap dari
penganutnya terhadap kerja, konsumsi, tanggungjawab sosial, dan
perencanaan untuk masa depan.
5. Nilai dan Sikap
Nilai adalah prinsip dan standar yang diterima oleh anggota; sikap
meliputi tindakan, perasaan, dan pikiran yang dihasilkan oleh nilai-nilai
tersebut.
Sikap budaya terhadap faktor-faktor sepertiwaktu, usia, pendidikan,
dan status mencerminkan nilai-nilai dan pada gilirannya membentuk
perilaku dan kesempatan yang tersedia untuk bisnis internasional yang
beroperasi dalam suatu budaya tertentu
Pendekatan konteks Rendah dan
06
Konteks Tinggi Hall

Cara untuk mencirikan perbedaan dalam budaya


Budaya konteks tinggi
Menempatkan nilai yang lebih tinggi pada hubungan interpersonal
dalam memutuskan masuki perjanjian bisnis. Pertemuan awal sering
diadakan untuk menentukan pihak-pihak yang terlibat dapat saling
mempercayai dan bekerja sama dengan nyaman.
Budaya konteks rendah
Menempatkan kepentingan yang lebih besar pada persyaratan tertentu
dari suatu transaksi.

Pendekatan Klaster Budaya


Banyak bisnis internasional secara insting menggunakan pendekatan
kluster budaya untuk merumuskan strategi internasionalisasi mereka.
Kedekatan budaya dapat mempengaruhi bentuk yang digunakan
perusahaan untuk memasuki pasar saing.
07Lima Dimensi Hofstede
Chapter 5

Etika dan Tanggung Jawab Sosial dalam Bisnis


Internasional
Sifat etika dan tanggung jawab sosial dalam bisnis internasional

etika (ethics) sebagai keyakinan pribadi individu mengenai apakah suatu


keputusan, perilaku, atau tindakan adalah sesuatu yang benar atau salah, oleh
karena itu, apa yang merupakan perilaku etis bervariasi dari satu orang ke orang
lain.
Meskipun etika didefinisikan dalam konteks keyakinan individual, konsep
perilaku etis (ethical behavior) biasanya merujuk pada perilaku yang sesuai
dengan norma sosial yang biasanya diterima. Perilaku tidak etis (unethical
behavior), adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial yang biasanya
diterima. Jadi etika adalah sebuah konsep individual yang bersifat pribadi,
bukan merupakan konsep organisasi. Secara umum, hubungan antara sebuah
organisasi dan lingkungannya berkisar pada konsep tanggung jawab sosial.
Perspektif etis sering kali dibentuk oleh adat kebiasaan dan budaya nasional.
Etika dalam konteks lintas
budaya
Perilaku
organisasi Perilaku karyawan
terhadap terhadap
karyawan organisasi

Konteks
budaya

Perilaku karyawan
dan organisasi
terhadap agen
ekonomi lainnya.
Mengelola perilaku etis lintas perbatasan

1. Pedoman dan kode etik


2. Pelatihan etika
3. Praktik organisasi dan budaya
perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan dalam konteks lintas budaya dan internasional

Tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-


CSR) adalah serangkaian tanggung jawab yang dilakukan
perusahaan untuk melindungi dan mengangkat masyarakat dimana
mereka berfungsi.
Kerangka yang paling umum digunakan untuk mendefinisikan CSR
adalah triple bottom line:
Memenuhi misi ekonomi mereka, menghasilkan laba bagi
pemegang saham mereka serta menciptakan nilai untuk pemangku
kepentingan mereka
Melindungi lingkungan
Mengangkat kesejahteraan umum masyarakat
Mengelola tanggung jawab sosial lintas perbatasan

1. Pendekatan terhadap tanggung jawab


sosial
Paling tidak bertanggung jawab Paling bertanggung jawab

Sikap untuk sikap defensif sikap akomodatif sikap proaktif menghalangi


2. Mengelola kepatuhan
Dimensi organisasi formal yang digunakan untuk menerapkan
tanggung jawab sosial sebuah perusahaan meliputi:
Kepatuhan hukum
Kepatuhan etis
Pemberian filantropis

3. Dimensi informal dari tanggung jawab sosial


Kepemimpinan dan budaya organisasi
Whistle-Blowing

4. Mengevaluasi tanggung jawab sosial


Kesulitan mengelola CSR Lintas Perbatasan

Tantangan lain yang dihadapi perusahaan dalam menetapkan


kebijakan mereka terhadap CSR adalah bahwa peran
perusahaan dalam masyarakat bervariasi si setiap negara.
Pendekatan yang menyatakan bahwa terdapat tiga pemain
utama dalam proses perumusan kebijakan menurut dua ahli
CSR dari Belanda, Rob van Tulder dan Alex van der Zwart
yaitu :
1. Negara,
2. Pasar
3. Masyarakat sipil
Meregulasi Etika dan Tanggung Jawab
Internasional

Telah terdapat banyak usaha untuk meregulasi perilaku bisnis


internasional yang etis dan bertanggung jawab secara sosial.
Lima contoh ilustratifnya adalah Foreign Corrupt Practices
Act, Undang-undang penyuapan (Bribery Act), Alien Tort
Claims Act, Konvensi Anti-suap dari organisasi untuk kerja
sama dan Pembangunan Ekonomi (Anti-Bribery Convention
of the organization for Economic Cooperation and
Development), dan organisasi buruh internasional
(International Labor Organization).
01
WINTER
Template

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai