Anda di halaman 1dari 63

LANDSCAPING /

RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)


Definisi RTH

RTH adalah bagian dari ruang terbuka yang diisi


oleh tanaman, tumbuhan dan vegetasi guna
mendukung manfaat langsung dan/ atau tidak
langsung yang dihasilkan RTH tersebut yaitu
keamanan, kenyamanan, kesejahteraan dan
keindahan wilayah yang terdapat RTH tersebut.
RTH yang ideal adalah 30% dari luas wilayah.
(Hakim,R.,2010).
Penghijauan
Penghijauan adalah segala kegiatan yang
dilakukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kondisi lahan beserta
semua kelengkapakannya dengan
melakukan penanaman pohon pelindung,
perdu/semak hias dan rumput/penutup
tanah dalam upaya melestarikan tanaman
dan meningkatkan kualitas lingkungan
hidup
Kawasan hijau hutan kota
Kawasan hijau kota/ kawasan konservasi,
berfungsi sebagai taman kota, ditanami
jenis tanaman dengan jarak tanam
rapat,90% - 100% dari luas areal harus
dihijaukan. Sedangkan areal lainnya dapat
digunakan untuk kelengkapan penunjang
kawasan tersebut.
Perbedaan RTH dipandang dari
berbagai sudut :
1. Berdasarkan bobot kealamiannya
a. Bentuk RTH alami (habitat
liar,kawasan lindung )
b. Bentuk RTH non alami atau RTH
binaan ( pertanian kota, lapangan
kota )
2. Berdasarkan sifat dan karakter
ekologisnya
a. Bentuk RTH kawasan (areal, non
linier )
b. Bentuk RTH jalur (koridor,linier)
3. Berdasarkan penggunaan lahan atau
kawasan fungsionalnya, dibedakan
menjadi :
a. RTH kawasan perdagangan
b. RTH kawasan perindustrian
(termasuk industri jasa, kampus )
c. RTH kawasan khusus (pemakaman,
HANKAM, olah raga )
4. Menurut status kepemilikan :
a. RTH publik, yaitu RTH yang terdapat di
lahan-lahan publik atau lahan-lahan
yang dimiliki oleh pemerintah ( pusat
atau daerah )
b. RTH privat atau non publik, yaitu RTH
yang ada di lahan-lahan privat
Fungsi dan manfaat RTH

Manfaat
Fungsi langsung Tolak ukur Tidak langsung Tolak ukur
Ekologi 1. Menurunkan tingkat Kadar polutan Konservasi keaneka Keberadaannya
pencemaran ragaman hayati
Pengurangan jumlah penderita
penderita ISPA ISPA
2. Meningkatkan kan- Kualitas air
dungan air tanah tanah

Sosial 1. Menurunkan stress Jumlah pen- Menurunkan kon- Jumlah konflik


masyarakat derita penya- flik sosial sosial
kit sosial
Menurunkan Kejadian krimi
kriminal nal
2. Konservasi situs Keberadaan- Meningkatkan pro- Jumlah out put/
alami sejarah nya duktivitas come
Fungsi dan manfaat RTH
Manfaat
Fungsi langsung Tolak ukur Tidak langsung Tolak ukur

Ekonomi 1.Meningkatkan Pendapatan Efek ganda pe Pertumbuhan


pendapatan masyarakat peningkatan ekonomi
masyarakat jumlah wisatawan
2. Meningkatkan Jumlah
jumlah kunjungan
wisatawan wisatawan
Arsitektural 1. Meningkatkan Kerapian
kerapian dan dan keber-
keteraturan sihan kota
2. Meningkatkan lebih nya-
kenyamanan man
3. Meningkatkan Lebih indah
keindahan
Jenis tanaman ini
sangat baik apabila
ditanam di halaman
terbuka, seperti di
pekarangan rumah
ataupun di pinggir jalan.
Karena pohon dadap
merah ini, bisa
mendatangkan para
burung, yang suka
sekali menyantap buah POHON DADAP MERAH
si dadap merah.
POHON KELENGKENG

Sebagian besar pasti tahu bagaimana nikmatnya rasa dari


buah kelengkeng. Tetapi, ada beberapa fakta yang belum
anda ketahui tentang buah khas Indonesia ini, yaitu pohon
kelengkeng dapat meredam polusi suara. Inilah sebabnya
pada suatu pabrik yang menggunakan genset, lebih baik
menanam pohon ini untuk meredam suara bising yang
dihasilkan oleh genset tersebut.
Bungan warna warni

Tanaman satu ini bisa menyegarkan mata


layaknya bunga berwarna-warni yang dapat
mencerahkan pikiran kita. Bunga warna-
warni sangat cocok apabila ditanam di rumah
sakit agar mempercepat kesembuhan
pasien. Cocok di Rumah sakit jiwa
Pohon pelindung
Adalah pohon yang pertumbuhan
batangnya mempunyai garis tengah
batang minimal 15 cm, berketinggian
minimal 3 m sampai tajuk daun,
bercabang banyak, bertajuk lebar serta
dapat memberikan perlindungan/ naungan
terhadap sinar matahari, contoh :
Trembesi, Bungur, Tanjung, Sono
Kembang, Sawo Kecik, Glodogan dan
sebagainya.
Tanaman Perdu
Adalah tanaman yang yang pertumbuhan
optimal batangnya mempungay garis
tengah 1 10 cm, dengan ketinggian
mksimal 3 5 m, contoh : Soko, Bunga
Merak, Cassia Mas,Kemuning, Kembang
Sepatu dan sebagainya
Semak Hias
Adalah tanaman yang pertumbuhan
optimal batangnya bergaris tengah
maksimal 5 cm, dengan ketinggian
maksimal 2m, contoh : Philodendrom,
Plumbago, Heliconia, dan sebagainya.
PENGENDALIAN
PENCEMARAN OLEH
TANAMAN
Prinsif Siklus Hara dalam Pengendalian
Pencemaran
Limbah hasil aktifitas manusia maupun
makhluk hidup lainnya dapat diolah
secara alamiah menggunakan
mikroorganisme yang ada di dalam tanah,
air maupun udara dengan prinsif siklus
hara. Siklus hara adalah perubahan
unsur-unsur secara alamiah
menggunakan kaidah biotransformasi.
Contoh siklus hara antara lain siklus
carbon, siklus nitrogen, siklus sulfur dll.
Contoh siklus Karbon ( C )

Siklus karbon misalnya; setiap


kebakaran, katakanlah terbakarnya
sebatang kayu akan menghasilkan gas
CO2. Gas ini kemudian dihirup oleh
tanaman untuk melakukan fotosintesis.
Hasil fotosintesis adalah glukosa yang
juga mengandung karbon yang terdapat
pada tanaman, baik pada buah,daun
maupun kayu. Ketika kayu itu terbakar
akan dihasilkan CO2 kembali. Itulah siklus
karbon.
Contoh siklus Karbon ( C )

Contoh siklus karbon lainnya adalah pada


tubuh manusia. Manusia dalam
kehidupannya membutuhkan karbon juga
lewat makanan seperti sayur dan nasi.
Setelah meninggal jasadnya kemudian
diuraikan oleh bakteri pembusuk
menghasilkan senyawa-senyawa
anorganik yang akan menjadi pupuk bagi
tanaman sekitar. Dengan pupuk maka
besarlah tanaman yang nantinya juga
akan dimakan oleh manusia.
Analisis siklus hara
Analisis siklus hara dalam pengolahan limbah
dikaitkan dengan waktu paruh/ lama polutan di
atmosfer/ lingkungan.
Contoh umur polutan di atmosfer CO2 (50-200
th), metana ( 10 th ), NO ( 150 th ), CFC-11 (65
th )
Dengan demikian, pengendalian limbah yang
paling utama adalah mengurangi kadar toksi di
dalam lingkungan. Sehingga waktu hilangnya di
lingkungan juga semakin cepat. Selain itu,
limbah yang waktu paruhnya lama harus
dienyhkan dari lingkungan.
Prinsif Siklus dalam ajaran agama

Dalam surat Al Anam : 6 ayat 95 :


Sesungguhnya, Allah menumbuhkan butir-butir
tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia
mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan
mengeluarkan yang mati dari yang hidup. ( yang
memiliki sifat-sifat ) demikian ialah Allah, maka
mengapa kamu masih berpaling ?
Kalimat yang mengeluarkan yang hidup dari
yang mati dan mengeluarkan yang mati dari
yang hidup adalah kaidah perubahan
dekomposisi kimia organik menjadi kimia
anorganik dan sebaliknya.
Itulah pentingnya memahami siklus
dalam pengendalian polusi udara.
Dalam ajaran agama, konsep siklus
ini dijelaskan bahwa manusia
berasal dari tanah dan akan kembali
ke tanah.
PENGENDALIAN
PENCEMARAN PARTIKEL
( DEBU ) OLEH TANAMAN
PENGENDALIAN PARTIKEL

Partikel halus umumnya tidak lagi terpengaruh oleh


gravitasi bumi dan melayang layang di udara dalam
jangka waktu lama, sehingga cukup sulit untuk
membatasi penyebarannya. Namun demikian partikel
berukuran >4mm masih dapat mengendap lebih cepat
(waktu layangnya lebih singkat) bila dibandingkan
partikel berukuran <4mm yang memerlukan waktu lebih
lama untuk dapat mengendap (Lu dan Howarth 1996).
Berpijak pada teori ini, maka partikel halus dapat
diendapkan lebih cepat dan lebih banyak lagi, bila di sekitar
sumber pencemaran disediakan bidang-bidang permukaan
untuk pengendapan partikel ini. Bidang pengendapan ini
pun dapat didesain lebih khusus, sebab menurut Schneider
(1999) bidang dengan permukaan yang kasar akan
mengendapkan lebih banyak partikel halus ila dibandingkan
dengan bidang berpermukaan licin sempurna. Berdasarkan
landasan teori ini, maka bidang yang dapat membantu
mempercepat dan memperbanyak pengandapan partikel
halus adalah bidang-bidang dengan dengan luas permukaan
yang cukup dan berpermukaan tidak
licin.
Syarat ini dipenuhi oleh tumbuh-tumbuhan berdaun
lebat yang memiliki permukaan daun tidak licin
(misal: berbulu). Tumbuh-tumbuhan berdaun lebat
dengan posisi dedaunannya yang tumpang tindih akan
membentuk suatu bidang pengendapan dengan luasan
yang lebih luas bila dibandingkan bidang yang datar
sempurna. Tanaman juga secara alamiah memiliki
permukaan daun yang tidak 100% licin, hal ini
berkesuaian dengan penemuan Schneider (1999).
Namun demikian, mengingat sumber pencemaran partikel
halus terletak pada ketinggian lebih kurang 0-1m (sumbernya
adalah gesekan roda kendaraan dengan jalan dan knalpot
kendaraan) maka tanaman tersebut seyogyanya berdaun lebat
pada ketinggian 0-1,5m diatas permukaan tanah. Tanaman
semacam ini adalah jenis semak dan perdu-perduan atau
tanaman rambat (climbing plants) yang ditanam pada
frame pagar. Pemakaian tanaman dengan ketinggian rendah ini
juga diharapkan memberikan kesempatan pada lubang
ventilasi yang letaknya melebihi ketinggian tanaman tetap
berfungsi sebagaimana mestinya.
Tanaman untuk halaman rumah, untuk
pengendalian pencemaran debu adalah
jenis perdu dan semak seperti
bougenville, bunga merak, daun kupu-
kupu.
Pagar hijau dengan teh-tehan atau bambu
dapat menyerap debu dalam jumlah yang
tinggi.
PENGENDALIAN
PENCEMARAN BUKAN
PARTIKEL OLEH TANAMAN
Tanaman hias yang positif menurunkan
kadar gas NO, antara lain kaktus
penghuni tempat terbuka, anak nakal,
rumput kriminil (dulu disebut krokot), sri
mukti (sejenis sri rejeki), dan maranta
penghuni naungan. Kalau mereka ditanam
rapat, sehingga cukup rimbun menghuni
halaman dekat jendela dapat berfungsi
penyaring udara.
Pagar hijau/pagar hidup di dekat jalan
ditanam salah satu atau dua dari jenis-
jenis perdu, seperti: kembang sepatu,
puring, sablo, soka, Mussaenda.

Perdu mampu menyerap NOx = 22,53


54,08 %, semak (16,13- 55,60 %) pohon
(14,15-60,65 %).
Kembang Sepatu

Kembang sepatu terkenal dengan bisa menyerap nitrogen


sehingga membuat paru-paru menjadi bersih. Tetapi jangan
pernah, menaruh tanaman ini berdekatan dengan ruang
radiografi, karena tanaman ini berfungsi meneruskan radiasi,
sehingga sangat berbahaya apabila ditanam berdekatan
dengan ruang radiografi.
Taman di bagian atas rumah bertingkat,
tanaman disarankan seperti semak yang
tahan terpaan angin, tahan panas,
memerlukan sedikit air, namun banyak
daun untuk meningkatkan daya serap
CO2.
Alternatif lain palem jenis tertentu untuk
peneduh dan mereduksi panas matahari.
Emisi CO2 dari kendaraan itu akan naik
ke lapisan udara atas.
Pohon Trembesi

Pohon satu ini mampu menyerap


karbondioksida dalam skala yang besar,
sehingga sangat danjurkan ditanam sebagai
pohon penghijauan. Meskipun begitu, pohon
ini membutuhkan lahan yang luas.
Serapan CO2
Fotosintesis juga dipengaruhi oleh laju serapan CO2, hal ini
menunjukkan besarnya kemampuan serapan per satuan
waktu per satuan luas daun. Berdasarkan hasil penelitian
Pentury (2003), pola hubungan antara laju serapan dan luas
tajuk tanaman bisa dimodelkan dengan formulasi matematika:

S = 0,22780,0048 I

Dimana,
S : laju serapan CO2 per satuan luas
I : intensitas cahaya (kal/cm2/hari)
0,0048 : Koefisien intensitas cahaya
0,2278 : Konstanta penjumlahan
Tanaman yang ditanam di luar pagar
halaman didisain untuk menciptakan
keteduhan seperti asam kranji atau tiara
payung juga sebagai pereduksi kadar NO,
SO2 dan CO.
Menurut hasil penelitian Puslitbang Jalan,
tiara payung mampu mengurangi NO sampai
61,47%. Di bawah pohon pohon peneduh
tersebut dapat ditanam Maranta leuconeura
dan Sri Mukti, yang tidak tahan terhadap
matahari terik dan dapat mengurangi polusi
NO berturut-turut sampai 55,5% dan 60,41%.
Juga dapat ditanam rumput kriminil/krokot
(kalau terbuka), paku-pakuan, es lilin putih,
atau es lilin hijau, dengan reduksi NO
berturut-turut 61,64%, 76,07%, 63,13%,
62,08%.
Tanaman sebagai penahan angin harus
memperhatikan jenis tanaman dengan dahan yang
kuat, daun tidak mudah gugur, akar menghujam masuk
ke dalam tanah, memiliki kerapatan yang cukup (50-60
%). Taman kawasan perumahan sebaiknya
memperhatikan lokasi sebagai berikut :
jalan protokol dapat di menggunakan pohon angsana
atau flamboyan (Puslitbangkim, 1996) karena angsana
dapat menyerap CO sebesar 55,43 %, bougenville
41,59 % dan flamboyan 25,88 %. Damar (Agathis
alba), Lamtoro gung (Leucaena leucocephala), akasia
(Acacia auriculiformis) dan beringin (ficus benyamina)
sebagaipenghasil oksigen yang tinggi.
Spider Plant (Chlorophytum comosum)

Spider plant merupakan tanaman yang tumbuh


dengan cepat. Tanaman ini bagus untuk
menghilangkan gas beracun dan polutan lain,
seperti formalin dan xylene. Untuk mendapatkan
efek yang lebih baik, tanaman ini harus
diletakkan di dapur, di dekat perapian atau di
tempat-tempat di mana karbonmonoksida
terakumulasi.
Pakis Boston (Nephrolepsis exaltata bostoniensis)

Tanaman eksotis yang anggun dengan daun


melengkung dan berjumbai. Pakis Boston
bertindak sebagai humidifier alami. Pakis Boston
akan tumbuh lebih baik lagi jika berada di tempat
berkondisi lembab. Dengan melepaskan
kelembaban ke udara, mereka menghapus polusi
udara jahat seperti benzena, formaldehida dan
xilena. Selain itu tentunya juga menyediakan
udara bersih di dalam rumah.
Peace Lily (Spathiphyllum Sirih Belanda

Peace lily dan sirih belanda terkenal karena mampu


mengurangi racun dalam ruangan yang dapat
menyebabkan kanker. Peace lily sangat bagus
dalam membersihkan udara. Membantu
menghilangkan benzena dan formaldehida. Tak
diragukan lagi tanaman ini disarankan untuk rumah
yang memenuhi istilah "sindrom bangunan sakit".
Golden Pothos (Epipremnum aureum

Juga dikenal sebagai Devils Ivy atau Silver Vine,


Golden Pothos adalah tanaman yang sangat invasif.
Dengan daunnya yang hijau dan batangnya yang
progresif, tanaman ini dapat merambati daerah
sekitarnya. Tanaman ini sangat efisien untuk
menghilangkan polutan dalam ruangan seperti
formaldehida, benzena dan xilena. Tapi berhati-
hatilah, karena tanaman ini beracun bagi anjing,
kucing, bahkan anak-anak.
Sansevieria

Kalau sebelumnya, kembang sepatu


berfungsi untuk melanjutkan radiasi
berbeda halnya dengan tanaman
sansevieria yang mampun menyerap 107
jenis racun termasuk polusi udara.
Snake Plant (Sansevieria trifasciata)

Banyak digunakan sebagai tanaman hias, tanaman


yang di Indonesia dikenal dengan nama lidah
mertua ini merupakan tanaman cemara abadi yang
toleran terhadap kurangnya air dan hujan. Ilmuwan
menemukan bukti bahwa tanaman ini memiliki
kemampuan luar biasa untuk menyerap
formaldehida, nitrogen oksida dan berbagai bahan
kimia lain yang hadir di udara. Satu tanaman
dewasa berdaun 4/5 helai dapat menyegarkan
kembali udara dalam ruangan seluas 20 m persegi.
Bungur Mahoni
Dikenal mampu menyerap polutan udara seperti timbal. Maka
kedua pohon ini sebaiknya ditanam untuk penghijauan di kota-
kota besar, dekat jalan protokol yang padat lalu lintasnya. Bukan
rahasia lagi kalau kendaraan bermotor menjadi penyumbang
timbal terbesar di udara.
Sebaliknya, pohon seperti akasia sebaiknya jangan dijadikan
pohon jalur hijau. Mengapa? karena akasia menjadi salah satu
pencetus asma. Begitu juga pohon palem yang indah bentuknya,
tak begitu besar manfaatnya.
daerah dekat dengan tempat penimbunan
sampah, tanaman yang dapat menahan
angin serta penyerap bau, selain itu
sebagai penyerap zat yang berbahaya
yang mungkin terkandung dalam sampah,
seperti Cempaka dan Tanjung.
RTH Untuk Bangunan kantor, Hotel, Industri/pabrik,
Bangunan Perdagangan dan Bangunan Umum lannya
( Perda Kota Surabaya No.7 tahun 2002 Tentang
Pengelolaan RTH)

Untuk bangunan yang mempunyai luas tanah


antara 120 240 m2 wajib ditanami minimal 1
(satu) pohon pelindung,perdu dan semak hias
serta penutup tanah/ rumput dengan jumlah
yang cukup
Jenis kavling dengan ukuran luas > 240 m 2 wajib
ditanami minimal 3 pohon pelindung, perdu dan
semak hias serta penutup tanah/ rumput dengan
jumlah yag cukup.
Analisis kebutuhan RTH

Kebutuhan RTH dihitung berdasarkan kebutuhan


oksigen manusia dan kebutuhan oksigen pada
kendaraan
1. Kebutuhan Oksigen manusia (X)
Rumus : X = P x 4420,8 liter/hari/orang x 1,2 kg/m3
Keterangan :
X = jumlah kebutuhan oksigen manusia (ton/hari)
P = jumlah penduduk
4420,8 = rata-rata kapasitas hisap oksigen pada
manusia per harinya
1,2 = rata-rata konstanta bobot udara 1 m udara
menghasilkan 1,2 kg/m3
2. Kebutuhan oksigen pada kendaraan (Z)

Z = 0,014 x jumlah BBM bensin

3. Kebutuhan RTH ( L )

(X + Z )
L = ----------------- x m2
(54)(0,9375)
L = luas RTH yang dibutuhkan ( m2 )
X = Kebutuhan oksigen manusia (ton/hari)
Z = Kebutuhan oksigen kendaraan bermotor (ton/hari)
54= konstanta yang menyarankan bahwa setia 1 m2 tanaman
perhari dapat menghasilkan 54 gram bahan kering
0,9375 = nilai konstanta yang menunjukkan bahwa 1 gram bahan
kering dapat menghasilkan oksigen sebanyak 0,9375
Berapa seharusnya RTH Surabaya
Berapakah sebaiknya Ruang Terbuks Hijau di
Surabaya diperoleh dengan menghitung :
a. Luas lahan kota surabaya?
355 km2
b. Luas RTH saat ini di Surabaya?
33.306 Hektar
c. Jumlah penduduk Surabaya?
4.379.140 jiwa
d. Jumlah kendaraan bermotor di Surabaya?
2.000.000 unit
Luas RTH yang seharusnya di Surabaya :
1. Kebutuhan Oksigen manusia (X)
Rumus : X = P x 4420,8 liter/hari/orang x
1,2 kg/m3
= 4.379.140 x 4420,8 x 1,2
= 23,231,162,534.40
2. Kebutuhan oksigen pada kendaraan
(Z)
Z = 0,014 x jumlah BBM bensin
= 0,014 x 2.000.000 unit
= 28000
3. Kebutuhan RTH ( L )
(X + Z )
L = ----------------- x m2
(54)(0,9375)

(23,231,162,534.40 + 28.000 )
= -------------------------------------------x m2
(54)(0,9375)

= 403,319,280.10 m2
-------------------------
10.000 m2
= 40.331,92 Ha
Kenyataannya : 33.306 Ha
Kurang : 40.331 33.306 = 7.025 Ha
Atau kurang 7.025/ 40.333 = 17%
Luas RTH Surabaya mencapai 33.306 He
(mencapai 20% dari Luas Surabaya)
Luas tersebut telah sesuai dengan UU No.
26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
namun idealnya luas RTH di kota besar
harus lebih dari 30%, sedangkan pemkot
hanya bisa menambah RTH sebanyak 8
He per tahun
Sehingga untuk bisa ideal perlu 448 tahun
lagi (Kompas Jatim 28 September 2010)
Berapa sebaiknya RTH di kantor Rektorat Unair ?
Diperoleh dengan menghitung :
a. Luas lahan kantor rektorat Unair
b. Luas RTH saat ini di kantor rektorat
Unair
c. Jumlah pegawai dan yang masuk dan
keluar di kantor rektorat Unair
d.Jumlah kendaraan bermotor di kantor
rektorat Unair
Diketahui :
Luas lahan kantor Rektorat Unair
7.261,06 m2
Luas RTH saat ini di kantor Rektorat Unair
8.522,08 m2
Jumlah pegawai dikantor Rektorat Unair
327 orang
Jumlah kendaraan bermotor di kantor rektorat Unair
Mobil : 36 mobil perhari
Motor : 110 mootr perhari
80 karyawan
30 tamu
Jadi Kebutuhan RTH ( L ) di rektorat adalah :

Rumus Luas RTH :

(X + Z )
L = ----------------- x m 2
(54)(0,9375)
Kebutuhan Oksigen
manusia (X)
X = P x 4420,8 liter/hari/orang x 1,2 kg/m3
= 327 x 4420,8 liter/hari/orang x 1,2
kg/m3
= 1.534.017,6 liter/hari/orang x 1,2 kg/m3
= 1.840.821,12
Kebutuhan oksigen pada kendaraan (Z)

Z = 0,014 x jumlah BBM bensin


= 0,014 x 146 kendaraan
= 2,044
( 1.840.821,12 + 2,044 )
L = --------------------------------- x m 2
(54)(0,9375)

1.840.823,164
= --------------------------------- X m 2
50,625
= 3.571,8155 m2
Kesimpulan

Jadi RTH di Rektorat, telah


memenuhi standart kebutuhan RTH
yang seharusnya adalah 3.571,8155
m2 tetapi Rektorat memiliki RTH
seluas 8.522,08 m2.
Tugas (8 tugas ):
1. Analisis RTH di Ruang kelasmu
2. Analisis RTH di 1 POM bensin dekat
FKM Unair
3. Analisis RTH di Kantin FKM Unair
4. Analisis RTH di Tempat Parkir FKM Unair
5. Analisis RTH di Ruang Belakang FKM
Unair ( menghadap jalan raya )
6. Analisis RTH di Lab K3 KL FKM Unair
7. Analisis RTH RS Unair
8. Analisis RTH lab Gizi FKM
( setiap kelas dibagi 8 kelompok, masing-2
Proses Analisis RTH :
1. Identifikasi bahan baku
2. Identifikasi proses kerja/ aktivitas
3. Identifikasi toksin/ bahan kimia
4. Analisis RTH

Anda mungkin juga menyukai