Anda di halaman 1dari 34

TOKSIKOLOGI

Disusun oleh
1.Guinanti novettiandari
2.Dwi widodo putra

Pembimbing : dr.Jaka Satria Sp,An M,Kes


PENDAHULUAN

PESTISIDA
AIR AKI
OBAT
MAKANAN
ALKOHOL KERACUNAN
DINEGARA
BERKEMBANG
MENDUDUKI
ANGKA
KEMATIAN KE3-
4
TOKSIKOLOGI

TOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGI KERACUNAN
KERACUNAN

ilmu yang mempelajari toksin mulai dari


sifat fisis dan kimia, cara masuk,
mekanisme kerja, gejala-gejala dan tanda-
tanda yang ditimbulkannya pada korban
hidup atau meninggal dunia, mendeteksi
serta antidotumnya.

3
Toksin
zat kimia yang
dalam dosis kecil
pun di dalam tubuh
sudah menimbulkan
gangguan biokimia
dan gangguan faal.
Toksisitas
merupakan istilah
dalam toksikologi
yang didefinisikan
sebagai
kemampuan bahan
kimia untuk
menyebabkan
kerusakan/injuri
Klasifikasi Keracunan
1. menurut cara terjadinya keracunan
Self Poisoning Meracuni diri sendiri
Attempted Suicide Usaha bunuh diri
Accidental Poisoning Tidak disengaja
Homicidal Poisoning Akibat pembunuhan
2. menurut mula terjadinya keracunan
Keracunan Akut
Keracunan subakut
Keracunan Kronis 7
3. menurut organ terkena keracunan
Neurotoksik
Kardiotoksik
Nefrotoksik
Hepatotoksik

4. menurut tempat masuk


melalui mulut ( per-oral, ingesti )
melalui saluran pernapasan
(inhalasi)
melalui suntikan (parenteral, injeksi)
melalui kulit yang sehat / intact atau
kulit yang sakit
melalui dubur atau vagina (per- 8
5.menurut sumber &
tempat
a.racun yang terdapat dalam rumah tangga
(makanan desinfektan, detergen, insektisida)
b.racun yang terdapat di lapangan pertanian atau
perkebunan (insektisida, herbisida )
c.racun yang terdapat di dunia kedokteran atau
pengobatan
(hipnotik, sedativa, obat penenang, anti depresan dan
antibiotika)
d.racun yang banyak dipakai di laboratorium atau
industri asam-asam dan basa kuat, logam berat dan
lain-lain
e.racun yang terdapat di alam bebas : opium, ganja,
racun singkong (sianida) dan racun-racun pada jamur
serta binatang
TINGKAT KESADARAN
Tingkat I : penderita ngantuk tapi mudah diajak
bicara
Tingkat II : penderita dalam keadaaan sopor,
dapat dibangunkan dengan rangsang minimal,
misalnya bicara keras-keras atau menggoyang lengan
Tingkat III : penderita dalam keadaan
soporokoma, hanya dapat bereaksi dengan rangsang
maksimal, yaitu dengan menggosok sternum dengan
kepalan tangan.
Tingkat IV : penderita dalam keadaan koma, tidak
ada reaksi sedikitpun terhadap rangsang maksimal.
KOLINERG
IK

GEJALA ANTI
PUTUS KOLINER
OBAT GIK
SINDRO
M
TOKSIK

OPIAT/
SIMPAT
HIPNOTI
O
F
MIMETIK
SEDATIF
k
Gejala : kolinergik
2.Opiat/hipn Gejala :
tanda vital
otik sedatif delirium
menurun
Gejala : kering
salivasi
TTV menurun ruam kulit
berlebihan
Koma Pupil melebar
lakrimasi
depresipernafasan suhu tinggiI
urinasi
, retensi urine
Emesis
Miosis bisingusus
&diaforesis
Hipotensi menurun
depresi sistem
Bradikardi takikardi
saraf
penurunan bising kejang
bradikardi
usus Penyebab ;
kejang.
edema pulmonal antihistamin,
Penyebab :
Penyebab : atropin, agen
insektisida
narkotik, antidepresan,
organofosfat dan
benzodiazepam, beberapa
karbamat,
barbiturat, etanol, tanaman jamur
beberapa jamur
4.Simpato
mimetik
Gejala : 5.Gejala
delusI putus obat
Paranoia Gejala :
Takikardia Diare
Hipertensi Midriasis
Midriasis Takikardia
kejang halusinasi,
Penyebab : kram
kokain, teofilin, Penyebab :
kafein, amfetamin, alkohol,
fenipropanolamin barbiturat,
narkotik,
benzodiazepin
Gejala klinis
Penampilan secara
umum
Status mental
1.Agitasi
1.psikosis
2.Apatis
2.disorientasi
3.Drowsiness
4.coma

Gangguan ssp
Tekanan darah
1.Kelainan eeg
2.Gangguan motorik 1.hipotensi
3.Gangguan berjalan 2.hipertensi
4.kejang
Gejala klinis
jantung
Respirasi
1.PULSE
2.EKG 1.Depresi
3.Heart block 2.hipoventilasi
4.disritmia

temperatur otot

1.hipertermia 1.Kram dan spasme


Gejala klinis

kulit hidung

1.Kering 1.Nasal septum


2.berwarna komplikasi

mata dada

1.Pin point 1.Bronko konstriksi


2.dilatasi 2.Benda asing
Gejala klinis
perut

1.Diare
2.Obstruksi
3.radiography
Karakteristik bau racun

Bau Penyebab

Aseton Isopropil alkohol, aseton

Almond Sinida

Bawang putih Arsenik, selenium, talium

Telur busuk Hidrogen sulfida, merkaptan

Karakteristik warna urin

Warna urine Penyebab

Hijau/ biru Metilin biru

Kuning-merah Rifampisin, besi (Fe)

Coklat tua Fenol, kresol

Butiran keputihan Primidon

Coklat Mio/ haemoglobinuria


Gambaran klinis yang menunjukkan penyebab keracunan
Gambaran klinis Kemungkinan penyebab
Pupil pin point, frekuensi napas Opoioid, inhibitor kolinesterase
turun (organofosfat, carbamate insektidida),
klonidin, fenotiazin
Dilatasi pupil, laju napas turun Benzodiazepin
Dilatasi pupil, takikardia Antidepresan trisiklik, amfetamin,
ekstasi, kokain, antikolonergik
(benzeksol, benztropin), antihistamin
Sianosis Obat depresan SSP, bahan penyebab
methaemoglobinemia
Hipersalivasi Organofosfat/ karbamat, insektisida
Nistagmus, ataksia, tanda serebral Antikonvulsan (frenitoin,
karbamazepin), alkohol
Gejala ekstrapiramidal Fenotiazin, haloperidol, metoklopramid
Seizures Antidepresan trisiklik, antikonvulsan,
teofilin, antihistamin, OAINS,
fenothiazin, isoniazid
Hipertemia Litium, antidepresan trisiklik,
antihistamin
Hipertemia dan hipertensi, Amfetamin, ekstasi, kokain
takikardi, agitasi
Hipertemia dan takikardi, asidosis Salsilat
metabolik
Bradikardia Penghambat beta, digoksin, opioid,
Prinsip penanganan
1.PRIMARY SURVEY
AIRWAY
BREATHING
CIRCULATION
2.USAHA TERAPEUTIK LAIN
3.ANTIDOTUM
USAHA TERAPEUTIK LAIN
1. MEMPERTAHANKAN KESEIMBANGAN
ELEKTROLIT,ASAM DAN BASA
1. DEHIDRASI
2. ASIDOSIS METABOLIK
3. ALKALOSIS METABOLIK
2. DEKONTAMINASI
1. KERACUNAN EKSTERNA
2. KERACUNAN INTERNA
3. ELIMINASI
1. DIURESIS
2. PENGUBAHAN PH URIN
3. HEMODIALISA
DEKONTAMINASI
(ESKTERNA)

KULIT
MEMBUANG PAKAIAN YANG TERKENA
BILAS MENGGUNAKAN AIR HANGAT
SABUN
MATA
TERKENA ASAM = ASAM ASETAT 1%
TERKENA BASA= ASAM BORAT 2%
KAPUR = EDTA
DEKONTAMINASI
(INTERNA)
ABSORBENT
KARBON AKTIF 50 GR DLM -1 LTR AIR
MAGNESIUM OKSIDA
TANIN
MINYAK PARAFIN
NATRIUM SULFAT
SUSU (UTK ASAM/BASA)
LAXATIVE/KLISMA
PENETRAL
JIKA ASAM = PAKAI SUSU/ANTASIDA
JIKA BASA = CUKA DAPUR
BILAS LAMBUNG
KERACUNAN ORGANOFOSFAT
TDK BOLEH YG BERSIFAT KOROSIF
PASIEN HARUS SADAR (ASPIRASI)
MUNTAH
SIRUP IPECA
MEKANIK
INHALASI
BAWA KE UDARA SEGAR
PASTIKAN KESELAMATAN PENOLONG
PERTIMBANGKAN ALAT NAPAS BUATAN
INTRAVENA
PASANG TORNIQUET LEPAS TIAP 15 MENIT
SELAMA 1 MENIT
BERI EPINEFRIN 1/1000 DOSIS : 0,3-0,4 MG
SUBKUTAN/IM.
BERI KOMPRES DINGIN DI TEMPAT SUNTIKAN
TOKSIN ANTIDOTUM
Opiat Nalokson
Metanol, etilen glikol Etanol
Antikolinergik Fisostigmin
Organofosfat/insektisida karbamat Atropin, piridoksin
Beta bloker Glukagon
Digitalis, glikosida Digoksin-fragmen antibodi tertentu
Benzodiazepin Flumazenil
Karbon monoksida Oksigen
Nitrit Metilen biru
Asetaminofen N-asetilsistein
Cianida Amil nitrit
Penghambat saluran kalsium Natrium nitrit
Natrium tiosulfat
Kalsium glukonat
KERACUNAN GEJALA PENGOBATAN
Keracunan Asam / Basa Kuat Dapat mengenai kulit, Keracunan pada
(Asam Klorida, Asam Sulfat, mata atau ditelan. kulit dan mata :
Asam Cuka Pekat, Natrium - Gejala : nyeri perut, - irigasi dengan air
Hidroksida, Kalium muntah dan diare mengalir
Hidroksida). - beri antibiotik dan
antiinflamasi.
Keracunan ditelan /
tertelan :
- asam kuat
dinetralisir dengan
antasida
- basa kuat dinetralisir
dengan sari buah atau
cuka
- jangan bilas
lambung atau
tindakan emesis
- beri antibiotik dan
antiinflamasi
Keracunan Alkohol / emosi labil, kulit Bilas lambung
Minuman Keras memerah, muntah, dengan air
depresi pernafasan, Infus glukosa :
stupor sampai koma. mencegah
KERACUNAN GEJALA PENGOBATAN
Keracunan Arsenikum : mulut kering, kulit Bilas lambung
(RACUN TIKUS) merah, rasa tercekik, dengan Natrium
sakit menelan, kolik karbonat/sorbitol
usus, muntah, diare, Atasi syok dan
. perdarahan, oliguri, gangguan elektrolit
syok Beri BAL (4-5 Kg/BB)
setiap 4 jam selama 24
jam pertama. Hari
kedua sampai ketiga
setiap 6 jam (dosis
sama). Hari keempat
s/d ke sepuluh dosis
diturunkan
Keracunan Tempe Bongkrek mengantuk, nyeri terapi simptomatik
perut, berkeringat,
dyspneu, spasme otot,
vertigo sampai koma
Keracunan Makanan Kaleng reflek pupil (-), disartri, Bilas lambung
(Botulisme) disfagi, kelemahan otot dengan norit
lurik, tidak ada Beri ATS 10.000 unit.
gangguan pencernaan Ber Fenobarbital 3 x
dan kesadaran 30-60 mg / oral.
KERACUNAN GEJALA PENGOBATAN
Keracunan Ikan panas sekitar mulut, Emesis, bilas lambung
rasa tebal pada dan beri pencahar.
anggota badan, mual,
muntah, diare, nyeri
perut, nyeri sendi,
pruritus, demam,
paralisa otot
pernafasan.
Keracunan Jamur air mata, ludah dan Emesis, bilas
keringat berlebihan, lambung dan beri
mata miosis, muntah, pencahar.
diare, nyeri perut, Injeksi Sulfas Atropin
kejang, dehidrasi, syok 1 mg / 1-2 jam
sampai koma. Infus Glukosa.
Keracunan Jengkol kolik ureter, hematuria, Infus Natrium
oliguria anuria, bikarbonat
muncul gejala Uremia Natrium bicarbonat
tablet : 4 x 2 gr/hari
Keracunan Singkong Mual, nyeri kepala, Beri 10 cc Na Nitrit 5
mengantuk, hipotensi, % iv dalam 3 menit
takikardi, dispneu, Beri 50 cc Na
kejang, koma (cepat Thiosulfat 25 % iv
meninggal dalam dalam 10 menit
KERACUNAN GEJALA PENGOBATAN
Keracunan Marihuana / Ganja halusinasi, mulut kering, simptomatik, biasanya
mata midriasis sadar setelah dalam 24
jam pertama.
Keracunan Formalin Inhalasi : iritasi mata, bilas lambung dengan
hidung dan saluran nafas, larutan amonia 0,2 %,
spasme laring, gejala kemudian diberi
bronchitis dan
minum norit / air susu
pneumonia.
Kulit : iritasi, nekrosis,
dermatitis.
Ditelan/tertelan : nyeri
perut, mual, muntah,
hematemesis, hematuria,
syok, koma, gagal nafas.
Keracunan Barbiturat mengantuk, Jangan lakukan
hiporefleksi, bula, emesis atau bilas
hipotensi, delirium, lambung
depresi pernafasan, Bila sadar beri kopi
syok sampai koma. pahit secukupnya
Bila depresi
pernafasan, beri
amphetamin 4-10 mg
intra muskular.
Keracunan Amfetamin mulut kering, hiperaktif, Bilas lambung
anoreksia, takikardi, Klorpromazin 0,5-1
KERACUNAN GEJALA PENGOBATAN
Keracunan Karbon Mono- kulit dan mukosa Pasang O2
oksida (CO) tampak merah terang, bertekanan
nyeri dan pusing Jangan gunakan
kepala, dispneu, pupil stimulan
midriasis, kejang, Pengawasan :
depresi pernafasan kemungkinan edem
sampai koma otak
Keracunan Senyawa Inhalasi : nyeri Jangan lakukan
Hidrokarbon (Minyak kepala, mual, lemah, emesis
Tanah, Bensin) dispneu, depresi Bilas lambung hati-
pernafasan hati
Ditelan/tertelan : Beri pencahar
muntah, diare, sangat Depresi pernafasan :
berbahaya bila terjadi Kafein 200-500 mg im
aspirasi (masuk paru) Pengawasan :
kemungkinan edem
paru.
Keracunan Insektisida Gol. muntah, parestesi, Jangan gunakan
(Endrin, DDT) tremor, kejang, edem epinefrin
paru, vebrilasi s/d Bilas lambung hati-
kegagalan ventrikel, hati
koma Beri pencahar
Beri Kalsium
Keracunan Narkotika mual, muntah, Jangan lakukan
(Heroin, Morfin, pusing, klulit dingin, emesis
Kodein) pupil miosis, Beri Nalokson 0,4
pernafasan dangkal mg iv tiap 5 menit
sampai koma. (atau Nalorpin 0,1
mg/Kg BB.
Obat terpilih Nalokson
(dosis maximal 10
mg),
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai