Anda di halaman 1dari 16

ANTIOKSIDAN

Nama-Nama Kelompok 3

Suriani (030) Iis kilatsih (111)


Wiwin rindayany Ema
Aisyah syaiful Hilda (029)
Bahri Mahyana
Nadia pratiwi Alkadir zaelani (014)
Fauzan abdillah
Andi sahratul
(019)
ANTIOKSIDAN

Senyawa fitokimia merupakan zat alami


yang terdapat dalam tanaman yang
memberikan cita rasa, aroma dan warna yang
khas pada tanaman tersebut.
Beberapa khasiat senyawa fitokimia
tersebut berfungsi sebagai antioksidan,
meningkatkan sistem kekebalan, mengatur
tekanan darah, menurunkan kolesterol, serta
mengatur kadar gula darah
Secara biologis, pengertian antioksidan
adalah senyawa yang dapat menangkal atau
meredam dampak negatif oksidan.
Antioksidan alami yang terdapat pada sayur
dan buah segar yang merupakan antioksidan
terbaik, selain itu antioksidan dalam bentuk
suplemen dapat dikonsumsi setiap hari.
Konsumsi vitamin A, C dan E sebagai
antioksidan dapat mencegah penuaan dini
dan diberikan sesuai kebutuhan.
Dalam tubuh antioksidan diharapkan juga
mampu menghambat proses oksidasi. Proses
oksidasi yang terjadi secara terus-menerus
dapat menimbulkan berbagai penyakit dan
penuaan dini.
RADIKAL BEBAS
Radikal bebas adalah atom, molekul atau
senyawa yang dapat berdiri sendiri yang
mempunyai elektron tidak berpasangan, oleh
karena itu bersifat sangat reaktif dan tidak stabil.
Cara terbentuknya radikal bebas adalah secara
in-vivo dan in-vitro dengan proses sebagai
berikut :
(1)pemecahan satu molekul normal secara
homolitik menjadi dua, hal ini memerlukan
tenaga yang tinggi dari sinar ultraviolet, panas,
dan radiasi ion,
(2) kehilangan satu elektron dari molekul normal,
(3) penambahan elektron pada molekul normal.
Sumber Radikal Bebas
Sumber radikal bebas bisa berasal dari dalam
tubuh (endogen), bisa pula berasal dari luar
tubuh (eksogen).
Secara endogen, sebagai respon normal dari
rantai peristiwa biokimia dalam tubuh, radikal
bebas yang terbentuk dan berpengaruh di dalam
sel (intrasel) maupun ekstrasel.
Secara eksogen, sumber radikal bebas berasal
dari bermacam-macam sumber diantaranya
adalah polutan, berbagai macam makanan dan
minuman, radiasi, ozon dan pestisida.
Mekanisme Kerja
Tahapan reaksi pembentukan radikal bebas secara
umum mirip dengan rancidity oxidative. Yaitu
melalui 3 tahapan reaksi yaitu inisiasi, propagasi
dan terminasi, dengan mekanisme kerja.
Mekanisme kerja sebagai berikut :
a. Tahap inisiasi, merupakan awal pembentukan
radikal bebas
b. Tahap Propagasi, merupakan awal pemanjangan
rantai radikal atau reaksi
c. Tahap terminasi, yaitu senyawa radikal yang
bereaksi dengan radikal lain atau dengan
penangkap radika
Antioksidan Sintetik
Farmakologi Antioksidan
Menurut Dr. Kenneth H. Cooper ada 4 langkah terapi farmakologi
aktioksidan yang bisa dilakukan untuk melawan radikal bebas dalam
tubuh :
1. Berolahraga dengan intensitas rendah, pada keadaan normal radikal
bebas terbentuk secara amat perlahan kemudian dinetralisir oleh
antioksidan yang ada dalam tubuh.
2. Mengkombinasi beberapa aktioksidan setiap hari, dapat dikeahui
campuiran antioksidan ada beraneka ragam bergantung pada usia,
jenis kelamin, dan tingkat kegiatan serta bobot badan
3. Mengatur diet dan memasak secara benar agar antioksidan dalam
makanan tidak rusak
4. Bergaya hidup bebas dari radikal bebas, seperti :
- Berhadapan denga kebiasaan pribadi yang sudah berakar kuat.
Contohnya : merokok
- Mengatasi ber bagai hambatan yang tampaknya sulit teratasi.
Contohnya :pencemaran udara ditempat hidup atau kerja
Mekanisme berbagai senyawa
antioksidan

Mekanisme antioksidan dalam menghambat


oksidasi atau menghentikan reaksi berantai pada
radikal bebas dari lemak yang teroksidasi, dapat
disebabkan oleh 4 (empat) macam mekanisme
reaksi yaitu:
a. Pelepasan hidrogen dari antioksidan
b. Pelepasan elektron dari antioksidan
c. Addisi asam lemak ke cincin aromatik pada
antioksidan.
d. Pembentuk senyawa kompleks antara lemak
dan cincin aromatik dari antioksidan.
a. Flavonoid
Flavonoid merupakan pembersih radikal bebas yang
efektif secara in vitro. Mekanisme pencegahan timbulnya
kanker oleh senyawa flavonoid diantaranya adalah
1) Stimulasi aktivitas enzim-enzim detoksifikasi fase II
( Kong et al., 2001 ; Walle dan Walle, 2002). Enzim-enzim
detoksifikasi fase II akan mengkatalisis reaksi yang
meningkatkan ekskresi senyawa toksik atau bahan kimia
karsinogenik dalam tubuh.
2) Menjaga aturan siklus sel yang normal (Chen et al.,
2004 ; Wang et al., 2004). Jika DNA mengalami
kerusakan, siklus sel akan berhenti pada titik tempat
terjadinya kerusakan sehingga memberi kesempatan
pada DNA untuk melakukan mengaktifkan jalur yang
membawa pada kematian sel jika kerusakan tersebut
tidak dapat diperbaiki (Stewart et al., 2003)
Lanjutan.
3) Menghambat proliferasi dan menginduksi
apoptosis ( Sah et al., 2004 ; Kavanagh et al.,
2001 ; Ramos, 2007).
4) Menghambat invasi tumor dan angiogenesis
(Bagli et al., 2004 ; Kim, 2003). Dengan bantuan
enzim-enzim matrixmetalloproteinases sel-sel
kanker akan menyerang jaringan normal.
5) Mengurangi terjadinya peradangan (inflasi)
(Sakata et al., 2003 ; Cho et al., 2003).
Peradangan ini bisa terjadi akibat produksi
radikal bebas secara local oleh enzim-enzim
inflamasi.
b. Karotenoid

Dalam tanaman , karotenoid memiliki fungsi


antioksidan adalah sebagai inaktivasi singlet oksigen,
suatu oksidan yang terbentuk selama fotosintesis. Pada
proses dalam membersihkan singlet oksigen, karoten
mengabsorpsi ekses enenrgi dari singlet oksigen dan
kemudian melepaskannya sebagai panas. Karotenoid
diperlukan dalam mempertahankan jaringan tanaman
karena singlet oksigen dapat terbentuk selama
fotosintesis. Adapun peranan antioksidan -karoten
dalam sel imun diantaranya adalah -karoten dapat
menghambatfagosit dari kerusakan oto-oksidatif,
meningkatkan respon proliferasi limfosit T dan B,
menstimulasi efektor fungsi sel T
Aktivitas antioksidan merupakan kemampuan
suatu bahan yang mengandung antioksidan
untuk bisa meredam senyawa radikal bebas
yang ada disekitarnya. Aktivitas antioksidan
diukur dengan menggunakan metode DPPH.
DPPH adalah senyawa radikal bebas
yang stabil. Menurut Nishizawa et all.
(2005) bahwa DPPH telah diketahui
manfaatnya sebagai penentuan aktivitas
antioksidan untuk menguji aktivitas
antioksidan radikal dari vitamin yang
bersifat antioksidatif dan komponen
aromatik polyhydroxy.

Anda mungkin juga menyukai