Anda di halaman 1dari 17

Kelompok F5

Glorie Mahonny 102016220


Nafthalia Rila 102016124
Gratia Tomaso 102016187 Prinsip Dasar
Yudha Pratama 102016043
Jhordy Ch Seleng 102016178
Bioetika dan
Jessica Amara 102016037 Penerapannya
Msy. Iftitah A.U.P 102016069
Tutor : dr. Hendrik K
Skenario F
Dokter B sedang bertugas di unit gawat darurat,pada saat dr.
B bertugas, dating seorang pemuda berumur 25 tahun
berlumuran darah diantar oleh beberapa orang. Dari orang yang
mengantarnya, dr B mengetahui pasiennya ternyata mengalami
kecelakaan lalu lintas ketika sedang mengendarai motornya. Dr
B lalu memeriksa pemuda tersebut dan dari hasil permeriksaan
pemuda tersebut membutuhkan transfuse darah untuk
menolong jiwanya. Walaupun pemuda tersebut telah kehilangan
banyak darah, kondisinya masih dalam keadaan sadar. dr B lalu
menjelaskan kepada pemuda tersebut bahwa ia membutuhkan
transfusi darah untuk menolongnya. Namun pemuda tersebut
menolak untuk ditransfusi karena kepercayaan yang dianut
melarangnya. dr B akhirnya memutuskan untuk tidak memberi
transfuse darah kepada pemuda tersebut.
Identifikasi Istilah yang
Tidak Diketahui

1. Transfusi Darah
2. Unit Gawat Darurat (UGD)
Rum usan M asalah

Seorang pemuda berusia 25 tahun


mengalami kecelakaan dan masih dalam
keadaan sadar, sehingga orang tersebut
membutuhkan transfusi darah untuk
menolong jiwanya tetapi menolak karena
kepercayaannya.
Mind Map

Beneficence

Kaidah
Non-
Autonomi Dasar Maleficence
Bioetik

Justice
Hipotesis

1. Pemuda menolak transfusi darah karena


kepercayaannya
2. Karena kekurangan banyak darah, pasien
gawat darurat tersebut harus mendapatkan
penangan sesegera mungkin dengan
melakukan transfusi darah
3. Seorang dokter memberikan pengajuan untuk
dilakukannya transfusi darah serta
memberikan penjelasan kepada pasien
tersebut
4. Dokter tetap memberikan perlakuan yang
Beneficence

Penanganan terbaik yang


dilakukan oleh dokter.
Kondisi pasien yang
ditangani dalam keadaan
yang wajar.
Dokter mempertimbangkan
kebaikan yang didapat oleh
pasien, lebih besar
dibandingkan dengan
kerugiannya.
Ciri- ciri Beneficence

- Mengutamakan altruisme
- Menjamin nilai harkat dan martabat
manusia
- Memaksimalkan kebaikan serta
keuntungan daripada kerugiannya
- Tidak adanya pembatasan Goal Based
- Menerapkan Golden Rule Principle
Non Maleficence

Dokter melakukan
intervensi medik
untuk menyelamatkan
nyawa pasien
Keadaan gawat
darurat
Tidak melakukan
tindakan yang
merugikan
Memilih tingkat resiko
Ciri-ciri Non Maleficence

- Menolong dan mengutamakan pasien yang


emergensi
- Tindakan dokter terbukti efektif untuk
menyelamatkan pasien gawat darurat tersebut
- Tidak hanya memandang bahwa pasien adalah
objek

Terdapat Prinsip Double Effect !


Justice

Treat similar cases, in similar


way
Perbedaan tingkat ekonomi,
jabatan,kekayaan, SARA, dan
kewarganegaraaan tidak
menjadi pembanding dalam
menangani pasien.
Ciri-ciri Justice

Berlaku adil dan melakukan penanganan secara


universal
Memberikan kesempatan yang sama kepada
setiap pasien
Menghargai hak sehat pasien dan juga hak
orang lain
Tidak membedakan SARA
Menangani sesuai dengan kemampuan pasien
Autonomy

Hak pasien untuk


menentukan
nasibnya sendiri.
Pasien dewasa,
berkepribadian
matang, dan mampu
membuat keputusan
untuk dirinya sendiri
Ciri- ciri Prinsip Autonomy

Mengutamakan hak pasien


Menghargai hak dalam menentukan nasib dirinya
sendiri
Menghargai privasi
Bersikap jujur
Melaksanakan informed consent
Tidak mengintervensi keputusan pasien
Menjaga hubungan baik antara dokter dan pasein
Check List (Observation sheet):
Kesimpulan

Konteks pada skenario lebih kepada


autonomy
Dokter telah memenuhi kaidah autonomy
Dokter telah melaksanakan Informend
Consent dan menyarankan solusi yang
baik bagi pasien
Dokter menghargai hak dia menentukan
hidupnya sendiri, tanpa adanya paksaan.

Anda mungkin juga menyukai