Anda di halaman 1dari 15

ANALGETIC

D I S U S U N O L E H : H A RY O K O A N A N D A P U T R A
PAIN = NYERI

Menurut International Association for Study of Pain


(IASP), nyeri adalah pengalaman perasaan
emosional yang tidak menyenangkan akibat
terjadinya kerusakan aktual maupun potensial,
atau menggambarkan kondisi terjadinya
kerusakan.
Skala nyeri
MEKANISME NYERI

Nyeri merupakan suatu peringatan akan adanya


bahaya kerusakan jaringan
Diperantarai oleh sistem sensorik nosiseptif.
Perjalanan nyeri dimulai dari perifer melalui
medula spinalis, batang otak, thalamus, dan
korteksi serebri
Proses perjalanan nyeri (nociceptive pathway)
meliputi :
Proses transduksi
Proses transmisi
Proses modulasi
Proses persepsi
ANALGETIC

Obat analgetik bekerja di dua tempat yaitu perifer


& sentral.
Oains bekerja di perifer dengan menghambat pelepasan
mediator
Opioid bekerja di sentral dengan menempati reseptor di kornu
dorsalis medula spinalis sehingga menghambat transmitter
nyeri.
Analgetic

Opioid Steroid NSAID

Non
selektif
selektif

Menduduki
reseptor di
kornu Menghambat
posterior fosfoliase a2
medula
spinalis Menghambat Cox
OPIOID RESEPTOR

Mu reseptor (): terdapat pada batang otak dan


thalamus.
Kappa reseptor () : terdapat pada sistem limbic,
dienchepalon, batang otak, dan spinal cord.
Delta reseptor () : terdistribusi pada otak, spinal
cord, dan GIT.

Aktivasi reseptor ini menimbulkan : hilangnya


nyeri, sedasi, euphoria, depresi pernapasan,
konstipasi.
CONTOH OBAT OAINS

Inhibitor cox Selektif


Celecoxib
Etodolak
Rofecoxib
Nimesulid
Inhibitor cox Non selektif
Asam mefenamat
Diklofenak
Ibuprofen
Indometasin
Fenilbutazon
Peroksicam
meloksicam
ketorolac
CONTOH OBAT CONTOH OBAT
STEROID OPIOID

Kortikosteroid Tramadol
Dexametasone Morfin
Prednison
Betametasone
Hidrokortisone
ANALGETIK NON STEROID
Asam mefenamat
Indikasi : sebagai analgesik dan antiinflmasi
Dosis : 2- 3 x 250-500 mg sehari
Efek samping : dispepsia, gejala iritasi lambung
Diklofenak
Indikasi : peradangan kronis. Contoh pada arthritis
Dosis : 100 -150 mg sehari dibagi menjadi 2 atau 3 dosis
Efek samping : mual, gastritis
Ibuprofen
Indikasi : selain sebagai analgesik, dapat dikombinasi dengan obat antihipertensi sehinggi
mengurangi diuresis
Dosis : dapat diberikan 400mg sehari
Efek samping : eritema, trombositopenia
Ketorolac
Indikasi : nyeri berat akut. Nyeri pasca operasi. Dan dapat dikombinasi dengan opioid
Dosis : pemberian <5hari. (iv/im Anak-anak (0,5mg/kg 1 mg/kg) dosis tunggal. Dewasa (oral :
awal 20mg, 4-6 jam 10 mg, iv : 30 mg, im : 60 mg)
Efek samping : depresi ventilasi dan kardiovaskular. Erosi mukosa gaster, gangguan fungsi
platelet dan hemostatsis.
ANALGETIK STEROID

Dexametasone
Indikasi : segala macam jenis inflamasi, shock anafilaktik,
cangkok organ, terapi pendukung kanker.
Dosis : initial dose 0,75 9 mg oral/hari, parenteral 0,5 9
mg iv atau im dibagi per 12 jam.
Efek samping : mempengaruhi metabolisme gula dan lemak
Prednisone
Indikasi : segala macam jenis inflamasi, alergi, ulcerasi,
breathing disorder.
Dosis : 5-60mg oral/hari dibagi menjadi 1-4 kali/hari
Efek samping : penglihatan berkurang, gangguan koagulasi,
insomnia, depresi.
ANALGETIK OPIOID

Tramadol
Indikasi : nyeri menengah sampai berat akibat trauma, pasca
operasi, atau gangguan saraf.
Dosis : nyeri kronik 50 mg kemudian dinaikan setiap 3 hari
sampai 200mg perhari. Nyeri akut 50 mg 100 mg per 4-6 jam
dengan maksimum dosis tidak lebih dari 400mg/hari
Efek samping : gangguan saraf, gangguan GIT, gangguan
mood.
Morfin
Indikasi : nyeri yang sangat berat kronis
Dosis : 5-20mg setiap 4 jam sekali tergantung tingkat
keparahan
Efek samping : ketergantungan, pusing, mual, sulit BAB & BAK.

Anda mungkin juga menyukai