Rehabilitasi

medik post
fraktur
 fraktur
Adalah terputusnya kontinuitas tulang
epifiseal plate atau permukaan sendi
kartilaginous yang disebabkan oleh
adanya force fisik (direct trauma,indirect
trauma)
Descriptive term berdasarkan :
site,extent, konfigurasi,relationship of
the fracture fragment to each
other,relationship of the fracture to
external environtment,
komplikasi.
bone healing
1. Fase hematome
2. Fase callus ( soft and then hard)
3. Fase konsolidasi
4. Fase remodelling

Faktor yang mempengaruhi :

usia,lokasi dan bentuk
fraktur,displacement dan vaskulari
sasi pada tulang tersebut
anamnesa
Identitas pasien
Tanggal MRS dan tanggal di rujuk ke IRM
Keluhan utama : gangguan
gerak/berjalan
Riwayat perjalanan penyakit :
etiologi.tin dakan yang telah dilakukan
(berupa apa dan oleh siapa),bagaimana
keadaan sesu dah tindakan
tsb,gangguan rasa,gangguan
gerak/jalan,gangguan BAB dan BAK
anamnesa

Riwayat penyakit dahulu

DM,haemophilia,osteoporotik,k
eganasan,minum obat2an
tertentu,perokok
aktif/pasif,pola hidup aktif
anamnesa

Evaluasi A K S
Riwayat psikososial
Riwayat sosioekonomi
pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Pola berjalan (gait)
Jika di tempat tidur perhatikan
posisi pasien : berbaring / duduk,
terpasang traksi,gips,ORIF,fixasi
eternal dll
Status lokalis : look,feel
Muskuloskeletal : move,ukuran
otot, pelvic obliquity,L L D
rehabilitasi medik
1. Tidak perlu immobilisasi lama,segera
mulai mobilisasi dini
2. Latihan berjalan yg disesuaikan
3. Mobilisasi daerah injury harus
dilakukan saat fraktur sudah cukup
stabil
4. Terapi lokal untuk kendalikan nyeri
dan mengurangi spasme otot
5. Muscle strengthening hanya jika
fraktur sudah benar2 stabil
program rehabilitasi
medik
Stadium dini
Latihan gerak aktif
Elevasi daerah fraktur
Modalitas fisioterapi
Assistive devices / alat bantu
jalan , berupa
crutches,walker,cane,brace
(ortosis)
program rehabilitasi
medik
Stadium lanjut
Fisioterapi dan Okupasi Terapi,Ortotis

Tujuan
Mengurangi sisa edema,melunakkan dan
meregangkan jaringan fibrotik,tingkatkan
lingkup gerak sendi,kembalikan efisiensi
aliran darah,tingkatkan kekuatan
otot,per tahankan gerak halus
(muscular dexterity)