Pembimbing:
dr. B. Susanto Permadi, Sp. Pd
Oleh:
SITI ARAH
161 0221 016
DEPARTEMEN PENYAKIT DALAM
RSUD AMBARAWA
Definisi
Infeksi saluran kemih atau ISK adalah invasi
mikroorganisme (biasanya bakteri) pada saluran
kemih, mulai dari ureter hingga ginjal. Istilah pada
infeksi saluran kemih.
Pielonefritis: infeksi pada ginjal
Ureteritis: infeksi pada ureter
Sistitis: infeksi pada kandung kemih/buli
Uretritis: infeksi pada uretra
EPIDEMIOLOGI
Umumnya ISK disebabkan oleh mikroorganisme
tunggal seperti:
Escherichia coli merupakan mikroorganisme
yang paling sering diisolasi dari pasien ISK
Mikroorganisme lain yang sering ditemukan
adalah Proteus sp, klebsiella sp dan stafilokukus
dengan koagulasi positif.
infeksi yang disebabkan pseudomonas jarang
ditemukan kecuali pasca kateterisasi.
JENIS INFEKSI SALURAN
KEMIH
DIAGNOSIS
Urinalisis
1. Leukosuria
Leukosuria atau piuria merupakan salah satu
petunjuk penting terhadap dugaan adalah ISK.
Dinyatakan positif bila terdapat > 5
leukosit/lapang pandang besar (LPB) sedimen air
kemih. Adanya leukosit silinder pada sedimen urin
menunjukkan adanya keterlibatan ginjal. Apabila
didapat leukosituri yang bermakna, perlu
dilanjutkan dengan pemeriksaan kultur.
2. Hematuria
Dipakai oleh beberapa peneliti sebagai petunjuk
adanya ISK, yaitu bila dijumpai 5-10 eritrosit/LPB
sedimen urin. Dapat juga disebabkan oleh
berbagai keadaan patologis baik berupa
kerusakan glomerulus ataupun oleh sebab lain
misalnya urolitiasis, tumor ginjal, atau nekrosis
papilaris.
MINOSIKLIN HCL
Farmakologi :
Minosiklin adalah antibiotik semisintetik dari golongan
Tetrasiklin, pertama ada pada tahun 1972. Seperti
Tetrasiklin lainnya spektrum aktifitasnya luas. Minosiklin
HCl diserap dengan cepat setelah pemberian secara
oral. Tidak seperti sebagian besar tetrasiklin,
penyerapannya tidak secara signifikan terganggu oleh
penelanan makanan atau susu. Minosiklin HCl
diekskresikan secara sebagian melalui ginjal dan
sebagian melalui hati, Satu pertiga hingga setengah dari
obat dapat ditemukan kembali dari tempat ini, sisa obat
dimetabolisme di hati , Sebagian kecil akan berada di
gigi dan tulang yang sedang berkembang.
Mekanisme utama dari aktifitasnya pada sintesa
protein :
Minosiklin lebih lipofilik dari pada Tetrasiklin lainnya dan
menembus langsung melalui lapisan lemak pada dinding sel
bakteri. Energi tergantung aktifitas pompa sistem
pengangkutan dari obat, seperti semua Tetrasiklin adalah
melalui inner cytoplasmin membrane. Pada sel bakteri,
Minosiklin menghambat sintesa protein dengan membentuk
ikatan dengan 30S ribosom. Obat tampaknya untuk
mencegah masuknya aminoacyl tRNA ke tempat akseptor
dalam mRNA ribosom kompleks. Pencegahan ini menambah
asam amino untuk pertumbuhan rantai peptida. Minosiklin
akan menghalangi sintesa protein pada sel-sel mamalia jika
digunakan pada konsentrasi yang sangat tinggi.
BAB II
Pengelompokan Pasien
Kelompok A Kelompok B
Jumlah Pasien Jumlah Pasien
Diagnosis Operasi Diagnosis
(50) (50
a)Pyelolithoto Pyelonefritis 14
Batu Ginjal 8
mi
b)Nefrolithoto Sistitis 15
2
mi
Prostatitis dan 4
Ureterolithoto
Batu ureter 4 uretritis
mi
posterior
Vesikolithoto Uretritis non- 4
Batu vesika 12
mi gonococcus
Hiperplasia Uretritis 3
Prostatektomi 21
ginjal jinak gonogoccus
Kateterisasi ISK 10
Ruptur uretra 3
retrograde generalisata
Mikroorganism Total
A B
e
E.coli 36 34 70
Pseudomonas 5 5 10
Strep faecalis 4 3 7
Proteus 3 3 6
Klebsiella 2 2 4
Gonococcus - 3 3
Total 50 50 100
Pseudomo Strep
E. coli Proteus Klebsiella Gonococcus
nas faecalis
0% 6% 4% 3%
10% 7%
3 30 2 30 3 50 2 50 1 33
3.Nitrofuran
42 60
toin
1 10 2 30 2 33 0 nol 1 33
4.Tetrasiklin 30 43
6 60 6 86 4 67 2 50 2 66
5.Minosiklin
57 81
HCL
Minosiklin HCL bersifat efektif pada 81% kasus
dengan E.coli dan 86% kasus dengan infeksi
Strap faecalis.