Anda di halaman 1dari 35

KONSEP DASAR SIKLUS KESEHATAN

WANITA

Ns. Hj. Rezky Amaliyah Razak, S.Kep. M.Kes


PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk
mempertinggi derajat kesehatan masyarakat.
Dan Sesungguhnya Dialah yang menciptakan
pasangan laki-laki dan Perempuan ( Qn :
53:45) An-Najm
wanita, anggota keluarga dan pemberi
pelayanan kesehatan harus berperan dalam
keluarga, supaya anak tumbuh sehat sampai
dewasa sebagai generasi muda.
Pendekatan yang diterapkan dalam
menguraikan ruang lingkup Kesehatan
Reproduksi adalah pendekatan siklus
hidup. Sehingga masalah kesehatan
reproduksi pada setiap fase kehidupan
dapat diperkirakan,yang bila tidak
ditangani dengan baik maka hal ini
dapat berakibat buruk pada masa
kehidupan selanjutnya
PERHATIAN KESEHATAN WANITA
Wanita menghadapi masalah
kesehatan khusus nya fungsi
reproduksinya
Kesehatan wanita secara langsung
mempengaruhi kesehatan anak yang
dikandung dan dilahirkan.
Kesehatan wanita sering dilupakan dan ia
hanya sebagai objek dengan mengatas
namakan pembangunan seperti program
KB, dan pengendalian jumlah penduduk.
Masalah kesehatan reproduksi wanita sudah
menjadi agenda Intenasional diantaranya
Indonesia menyepakati hasil-hasil
Konferensi mengenai kesehatan reproduksi
dan kependudukan (Beijing dan Kairo).
Berdasarkan pemikiran di
atas kesehatan wanita
merupakan aspek paling
penting disebabkan
pengaruhnya pada
kesehatan anak-anak.
DEFINISI KESEHATAN REPRODUKSI
Sebagai keadaan kesejahteraan fisik,
mental, sosial yang utuh dalam segala
hal yang berkaitan dengan sistim,
fungsi-fungsi dan proses reproduksi
SIKLUS
KEHIDUPAN
WANITA
2.
Anak
2. Balita 2.
Anak Bayi
2. Bayi
3. Menyus
Rema Siklus
ui Asi
ja Eks &
Keidup
Busui
an
4.
2.
Usia BBL &
Subu BULIN
r 5. 1.
Konseps
Usia i ( Bumil
Tua & Janin)
1. KONSEPSI
a. Pengertian Konsepsi : Suatu peristiwa penyatuan
antara sel mani dengan sel telur didalam tuba
falopi.
b. Konsepsi dapat terjadi, jika beberapa kriteria
berikut di penuhi :
Senggama harus terjadi pada bagian siklus
reproduksi wanita yang tepat.
Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang
sehat pada saat ovulasi.
Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup

normal dan sehat selama ejakulasi.


Tidak ada barier atau hambatan yang mencegah
sperma mencapai penetrasi dan akhirnya
membuahi ovum.
c. Waktu yang optimal untuk mulainya
kehamilan adalah dalam 24 jam
ovulasi.
Metode berikut dapat dipergunakan
untuk
menilai hari ovulasi :
Metode kalender

Metode suhu

Perubahan mucus serviks


d. Tahap Tahap Perkembangan Janin
Tahap perkembangan janin minggu 1 4:

1. Minggu 1 : Sel telur yg dibuahi akan


membentuk sel-sel dilanjutkan dengan
nidasi yang berlangsung selama kurang
lebih satu minggu.
2. Minggu 2 : Implantasi
3. Minggu 3 : blatokista trilaminar
4. Minggu 4 : Perkembagan bentuk
badan. Diakhir minggu ke 4 gestasi, sel
sel embrio tumbuh dengan cepat tapi
belum menyerupai manusia
sesungguhnya.
Tahap perkembangan janin minggu ke 5-8
: organogenesis. Diakhir minggu ke 8
gestasi, organogenesis telah lengkap.
Perkembangan pada minggu ke 8 gestasi
mencakup
yang berikut :
Panjang 2,5 cm ; berat 20 gram

Jantung mulai berdenyut disertai adanya

katup dan septum.


Gambaran wajah dapat dilihat.

Ekstremitas terbentuk.

Ekor mengalami retrogesi, abdomen kencang

dan kantung gestasional kelaminnya.


Minggu ke 12 :
Panjang 7 9 cm
Berat 45 gram
Terjadi gerakan janin spontan.
Reflek babinski positif.
Pembentukan lempeng osifikasi.
Jenis kelamin bisa dibedakan dari
tampilan luar.
Sekresi ginjal dapat dimulai : urin belum
terdapat di cairan amnion.
Denyut jantung dapat di dengar melalui
doppler
Minggu ke 16 : Diakhir minggu keenam
belas gestasi janin menelan cairan
amniotonic dengan aktif.
Gestasi mencakup :
Panjang 10 -17 cm.

Berat 55 120 gram

Quickening

Antibody mulai di produksi

Rambut mulai terbentuk

Mekonium terdapat di usus bagian atas

Terbentuk lemak coklat

Pola tidur dan aktifitas dapat dibedaka


Minggu ke 24 : Ketika janin mencapai usia 24
minggu, atau beratnya mencapai 601 gram,
mereka telah mencapai batas usia viabilitas jika
kelahiran mereka ditangani di fasilitas pelayanan
modern.
Gestasi mencakup yang berikut :
Panjang 28 36 cm

Berat 550 gram

Antybody pasif ditransfer dari ibu kejanin

Terdapat ferniks kaseosa

Mekonium terdapat direktum

Produksi surfaktan mulai aktif

Kelopak dan bulu mata sudah dapat dibedakan

Kelopak mata sudah mulai terbuka dan pupil

raktif.
Tahap perkembangan janin minggu ke 28 :
Pembuluh darah retina rentan terhadap
kerusakan akibat konsentrasi oksigen, ini
menjadi pertimbangan penting pada saat
merawat bayi dengan berat lahir rendah yang
memerlukan oksigen.
Perkembangan pada minggu ke 28 getasi
mencakup
yang berikut :
Panjang 35 38 cm

Berat 1200 gram

Alfeolus paru matang

Terbentuk surfaktan dicairan amnion

Testis turun ( pada pria )


Tahap perkembangan janin minggu ke 32 : Diakhir
minggu ke 32 gesatasi janin mulai menetapkan diri
pada posisi lahir.
Perkembangan pada minggu ke 32 gestasi
mencakup
yang berikut :
Panjang 38 43 cm

Berat 1600 gram

Terdapat simpanan lemak subkutan

Reflek moro aktif

Terbentuk cadangan zat besi

Janin mulai peka terhadap suara suara dari luar

kandungan
Kuku jari memenuhi ujung ujung jari.
Tahap perkembangan janin minggu ke 36 :
Diakhir minggu ke 36 janin berada pada posisi
verteks atau kepala berada dibawah
Perkembangan pada minggu ke 36
gestasimencakup
sebagai berikut :
Panjang 42 49 cm

Berat 1900 2700 gram

Terdapat simpanan glikogen, besi, karbohidrat

dan kalsium
Simpanan lemaksubkutan meningkat

Lipatan plantar terbentuk 1 2

Laguno menghilang

Biasanya berada pada posisi verteks


Tahap perkembangan janin pada minggu ke 40 :
Pada primipara, janin biasanya masuk kejalan lahir
selama 2 minggu terakhir kehamilan yang membuat
ibu merasa bahwa bayi siap lahir. Ini merupakan
peringatan bahwa trimester ke 3 kehamilan sudah
berakhir dan persalinan siap dimulai.
Pada perkembangan minggu ke 40 gestasi mencakup
yang
berikut :
Panjang 48 52 cm

Berat 3000 gram

Ginjal janin aktif

Verniks kaseosa terbentuk lengkap

Plantar mulai banyak

Kuku jari mulai panjang


PENDEKATAN SIKLUS HIDUP
PADA MASA KONSEPSI
a. Perlakuan sama terhadap janin laki-
laki/perempuan
b. Pelayanan antenatal, persalinan aman
dan nifas serta pelayanan bayi baru
lahir.
c. Masalah yang mungkin terjadi pada
tahap ini : pengutamaan jenis kelamin,
BBLR, kurang gizi (malnutrisi).
d. Pendekatan pelayanan antenatal,
promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit.
2. BAYI DAN ANAK

ASI Eksklusif dan penyapihan yang layak


Tumbuh kembang anak, pemberian makanan
dengan gizi seimbang
Imunisasi dan manajemen terpadu balita sakit
Pendidikan dan kesempatan yang sama pada
anak laki-laki dan perempuan
Masalah yang timbul : Pengutamaan jenis
kelamin, sunat perempuan, kurang gizi
(malnutrisi), kesakitan dan kematian BBLR,
kekerasan
Pendekatan yang dilakukan : Pendidikan
Kesehatan, kesehatan lingkungan, pelayanan
kesehatan primer, imunisasi
3. REMAJA
1. Definisi Remaja : sebagai masa peralihan dari
masa kanak-kanak ke masa dewasa.
2. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu
kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi
dan proses reproduksi yang dimiliki oleh
remaja.
3. Batasan Remaja :
Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia)
batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun
Departemen Kesehatan adalah mereka yang
berusia 10 sampai 19 tahun dan belum kawin.
BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak
Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai
21 tahun.
4. Ada beberapa perubahan yang terjadi
selama masa remaja :
Peningkatan emosional yang terjadi secara

cepat pada masa remaja awal yang


dikenal sebagai masa strom dan stress
Perubahan fisik pada organ seks luar dan

dalam
Perubahan dalam hal yang menarik bagi

dirinya dan hubungan dengan orang lain.


Perubahan nilai

Perubahan remaja bersikap ambivalen

dalam menghadapi perubahan yang


terjadi.
5. Perlunya Pengetahuan Tentang
Kesehatan
Reproduksi Remaja ???
Agar memiliki informasi yang benar
mengenai proses reproduksi serta
berbagai faktor yang ada
disekitarnya.
Diharapkan remaja memiliki sikap
dan tingkah laku yang bertanggung
jawab mengenai proses reproduksi.
6. Pengetahuan dasar kesehatan reproduksi yang perlu
diberikan kepada remaja.
Tumbuh kembang remaja: perubahan fisik/psikis pada

remaja, masa subur, anemi dan kesehatan reproduksi


Kehamilan dan melahirkan: usia ideal untuk hamil,

bahaya hamil pada usia muda, berbagai aspek


kehamilan tak diinginkan (KTD) dan abortus
Pendidikan seks bagi remaja: pengertian seks, perilaku

seksual, akibat pendidikan seks dan keragaman seks


Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS

Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya

Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi

Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual

Kemampuan berkomunikasi: memperkuat kepercayaan

diri dan bagaimana bersifat asertif


4. USIA SUBUR

1. Definisi Wanita Usia Subur : wanita


yang keadaan organ reproduksinya
berfungsi dengan baik antara umur
20-45 tahun
4. ASUHAN YANG DI BERIKAN
a. Kehamilan dan Persalinan yang aman
b. Pencegahan kecacatan dan kematian
akibat kehamilan pada ibu dan bayi
c. Menjaga jarak kelahiran dan jumlah
kehamilan dgn menggunakan alat KB
d. Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDs
e. Pelayanan Kesehatan Reproduksi
f. Pencegahan dan penanggulangan
masalah aborsi secara rasional
g. Deteksi dini payudara dan leher rahim
h. Pencegahan dan manajemen Infertilitas
5. USIA TUA/USIA LANJUT

Yang dianggap lanjut usia(lansia) adalah setelah


mencapai usia 60 tahun. Inilah masayang paling
rentan diserangberbagai penyakit degeneratif
dan
penyakitberat lainnya. Sangat penting bagi
wanita
untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya
secara
teratur,.
2. Asuhan Yang Di Berikan
a. Perhatian pada problem menopause
b. Perhatian pada penyakit utama degenerative,
termasuk rabun,
gangguan mobilitas dan osteoporosis.
c. Berkurangnya hormone estrogen pada wanita
menopause
mungkin menyebabkan berbagai keluhan sebagai
berikut:
- Penyakit jantung koroner
- Kadar estrogen yang cukup, mampu melindungi
wanita dari penyakit jantung koroner.
Berkurangnya hormone estrogen dapat
menurunkan kadar kolesterol baik dan meningkatnya
kadar kolesterol tidak baik yang meningkatkan
kejadian penyakit jantung koroner.
- Osteoporosis Adalah berkurangnya kepadatan
6. FAKTOR-FAKTOR YG
MEMPENGARUHI DERAJAT
KESEHATAN WANITA
Kemiskinan
Kedudukan perempuan dalam keluarga dan
masyarakat
Akses ke fasilitas kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan
Kualitas pelayanan kesehatan reproduksi yang
kurang memadai
Akses untuk pelayanan kespro rendah
Kurangnya penanganan kespro dan seksual pada laki-
laki dan perempuan usia lanjut
Kebijakan dan program kesehatan masih belum
mempertimbangkan perbedaan sosial, ekonomi dan
perbedaan lainnya antara perempuan dan masih
rendahnya kemandirian perempuan.

Anda mungkin juga menyukai