Anda di halaman 1dari 41

Literature Robert J.

Alaimo, Handbook of Chemical


Health and Safety, American Chemical Society, New
York, 2001

Member of
Sistem Komunikasi Penanganan
Bahan Kimia

Labelling

Training Penanganan Bahan


Kimia Berbahaya
Tanggung Jawab Perusahaan

Memastikan semua produk terkontrol mempunyai label


Tersedianya MSDS
Pelatihan Karyawan
Tanggung Jawab Karyawan

Mengikuti Safety Training


Bekerjasama melindungi kesehatan dan keselamatan
diri sendiri beserta pekerja lainnya dengan mengikuti
semua prosedur kerja yang aman.
Sumber Bahaya

Berbahaya secara fisik


Berbahaya secara biologi
Berbahaya secara kimia

Orang sebagai sumber bahaya


Bahan Mudah Terbakar
Prinsip Dasar Timbulnya Api
Bahan Mudah Terbakar

Bahan mudah terbakar secara spontan

Contoh: Aluminium alkyls, Phosphorus


Pencegahan: Hindarkan kontak dengan udara!

Gas mudah terbakar

Contoh: Butane, Propane


Pencegahan: Hindarkan terbentuknya campuran gas ini di udara!!!

Jauhkan dari sumber api!!!


Bahan Beracun

Very toxic / Sangat beracun = LD50 dibawah 25mg/kg

Toxic = LD50 lebih besar dari 25 mg/kg tetapi kurang dari 200 mg/kg

Harmful = LD50 lebih dari 200 mg/kg tetapi kurang dari 2000 mg/kg
Bahan Korosif
Asam Kuat (Contoh: H2SO4, HNO3)

Asam Hydrofluoric (HF) merupakan bahan kimia yang berbahaya, baik


bersifat korosif maupun iritasi. Terbakar akan bahan ini akan sembuh lama.

Basa Kuat (Contoh: NH4OH, NaOH, KOH)

Sodium (NaOH) dan Potassium hydroxide (KOH) sangat berbahaya bagi


kulit (akan terbakar) dan mata (buta).
SIMBUL BAHAYA

Standar Europa
Merck
Fluka

Standar PBB United Nation


Baker
Sigma
Aldrich
SIMBUL BAHAYA

Explosive - mudah meledak


Bahan yang mudah meledak.

Oxidizing - oksidator
Bahan tersebut mengakibatkan
kebakaran saat bertemu dengan api atau
bahan lain yang mengandung api
(flammable).

Highly Flammable sangat


mudah terbakar
Cairan dengan titik nyala flash point
dibawah 0 C dan titik didih -boiling point
maks. 35 C, dalam bentuk gas yang
jenuh memiliki titik nyala pada tekanan
udara normal.
SIMBUL BAHAYA
Corrosive - korosif
Mengakibatkan terjadi kerusakan
peralatan laboratorium apabila
terkontaminasi bahan tersebut.

Irritant mengakibatkan iritasi


Mengakibatkan iritasi pada kulit, mata
atau organ lain dalam tubuh.

Damaging to Environment berbahaya


bagi lingkungan
Mengakibatkan kerusakan pada
lingkungan.
Prosedur Penanganan Bahan Kimia
Mudah Terbakar
Bekerja di dalam lemari asam yang
ventilasinya bekerja dengan baik
Hindari sumber api (e.g. peralatan
elektrik, api terbuka, elektrik statis,
korek api, dan permukaan yang
panas)
Kebocoran gas (contoh: acetylene,
ammonia) dapat memicu kebakaran
dan ledakan
Prosedur Penanganan Bahan Kimia
yang Beracun
Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)

Bekerja di dalam lemari asam yang


berventilasi baik.

Pelajari bahaya untuk bahan kimia ini


Karsinogenik (contoh: Benzene, Arsenic)
Mutagenik (contoh: Acetaldehyde)
Teratogenik (contoh: Dimetylmercury)

Gunakan pippete filler, jangan pakai mulut


Prosedur Penanganan Bahan Kimia
yang Korosif
Lindungi kulit dari kontak dengan bahan
kimia

Selalu bekerja di dalam lemari asam


dengan ventilasi yang bekerja baik

Antisipasi dengan tumpahan bahan


kimia (siapkan Chemizorb)

Siapkan peralatan keselamatan


(contoh: emergency shower, eye
wash). Lepas semua pakaian dan
sepatu yang terkontaminasi

Cuci sarung tangan yang telah dipakai


sebelum bekerja dengan bahan kimia
yang lain atau berikutnya
Aturan Dasar di
Laboratorium
Aturan Dasar di Laboratorium 1

Bersihkan tumpahan cairan kimia secepatnya,


Contoh: Merkuri.

Merkuri merupakan cairan kimia dengan titik


didih rendah dan sangat beracun

Gunakan belerang atau produk MERCK


Chemizorb Hg untuk menghindari hal-hal
berbahaya
Aturan Dasar di Laboratorium 2
Aturan Dasar di Laboratorium 3
Aturan Dasar di Laboratorium 4
Aturan Dasar di Laboratorium 5

Tidak meletakkan tas dan barang lainnya di lantai


laboratorium dan di tempat berjalan
Aturan Dasar di Laboratorium 6
Peralatan pelindung harus dipakai setiap individu selama di
laboratorium

Kacamata/goggles keselamatan
Jas laboratorium
Celana panjang
Sepatu tertutup sampai mata kaki
Sarung tangan
Masker
Aturan Dasar di Laboratorium 7
Selalu menggunakan pipette filler dan hindari kontak
langsung dengan kulit
Aturan Dasar di Laboratorium 8
Tidak menggunakan bekas tempat pengemasan
makanan/minuman untuk menyimpan bahan kimia
Aturan Dasar di Laboratorium 9
Selalu memberi label/keterangan pada
tempat penyimpanan bahan kimia!!!

Nama Zat Kimia, kuantitas

Keterangan Sifat Bahaya


Aturan Dasar di Laboratorium 10
Jangan bereksperimen sendiri!
Aturan Dasar di Laboratorium 11

Selalu menggunakan indikator


aliran ketika menggunakan air
pendingin!
Aturan Dasar di Laboratorium 12

Jika lampu padam, air pendingin dan aliran


listrik harus dipastikan tersedia

sistem pendukung !
Aturan Dasar di Laboratorium 13

Selalu isi buret jauh dari mata


Aturan Dasar di Laboratorium 14
Selalu perhatikan kategori bahaya bahan kimia yang dipakai :

Label botol

Buku Fundamental of Laboratory Safety


Poster
Prosedur
Penyimpanan
Bahan Inkompatibel
Penyimpanan Bahan Kimia secara
Alphabetis

Aluminum metal + Ammonium nitrate


Mercury nitrate + Methanol
Potassium cyanide + Potassium nitrite

Bahan-bahan kimia tersebut akan


menimbulkan reaksi eksotermis
dan akhirnya ledakan !!
Penyimpanan Bahan Kimia di
Lemari Asam

JANGAN MENYIMPAN BAHAN KIMIA


PERMANEN DI LEMARI ASAM !!
Lemari Penyimpanan

Epoxy-resin dilapisi oleh baja


steinless antistatis (resisten
kebakaran)
Dilengkapi ventilasi dengan
exhaust
Sekat rak berlubang agar
tumpahan bahan kimia dapat
ditampung didasar lemari
Keterangan jenis bahaya dan
daftar bahan kimia yang disimpan
Kelas Penyimpanan Cairan Mudah
Terbakar

AI Cairan dengan titik nyala dibawah 21C


Contoh : n-Hexane, Diethylether
AII Cairan dengan titik nyala antara 21 dan 55C
Contoh : Cyclohexane
AIII Cairan dengan titik nyala antara 55 dan 100C
Contoh : 1-Octanol
B Cairan dengan titik nyala dibawah 21C dan larut dalam air
pada temperatur 15C
Contoh : Acetone
Kelas AI dan B DISIMPAN MAX 1 Liter !!
Bahan Mudah Terbakar

Bahan mudah terbakar secara spontan

Contoh : Aluminium alkyls, Phosphorus


Pencegahan: Hindarkan kontak dengan udara!

Gas mudah terbakar


Contoh: Butane, Propane
Pencegahan: Hindarkan terbentuknya campuran gas ini di udara!!!
Jauhkan dari sumber api!!!
Bahan Mudah Terbakar

Cairan mudah terbakar


Cairan dengan titik nyala dibawah 21C

Contoh : Acetone, Benzene


Pencegahan: Jauhkan dari sumber api terbuka maupun sumber dari
sumber titik nyala!

Bahan yang sensitif terhadap kelembaban udara


Bahan kimia mudah terbakar saat bereaksi dengan air
Contoh : Lithium aluminium hydride, Sodium
Pencegahan: Hindari kontak dengan air dan simpan ditempat yang
kering/tidak lembab!

Anda mungkin juga menyukai