Sel elektrokimia merupakan suatu sistem yang terdiri atas dua elektrode, yaitu
katode dan anode, serta larutan elektrolit sebagai penghantar elektron. Pada
katode terjadi reaksi reduksi dan pada anode terjadi reaksi oksidasi.
Anoda
e–
e– Zn(s) + Cu2+ (aq) Zn2+(aq) + Cu(s)
Zn NO2– Na+ mem bebaskan 2 e–
Katoda menangkap 2 e–
Cu
– NO –
NO 3 3 Pada reaksi redoks terjadi perpin-
NO3 – Zn
2+ NO3– Cu2+
dahan elektron secara langsung.
Sel volta atau sel galvani dapat
Zn(s) Zn 2+ (aq) + 2 e– Cu2+(aq)+ 2 e – Cu(s)
Aliran kation
menghasilkan arus listrik dan berlang-
Aliran anion
sung secara spontan. Sel volta adalah sel
elektrokimia yang menghasilkan arus
Gambar 2.4 listrik. Perhatikan sel volta dengan elek-
Sel volta
trode Cu dan Zn pada gambar di samping.
Pada gambar tersebut, gelas kimia di sebelah kiri diisi larutan ZnSO4 dan
dicelupkan logam Cu sebagai elektrode. Elektrode Zn dihubungkan dengan
kutub negatif dan electrode Cu dihubungkan dengan kutub positif voltmeter.
Pada anode terjadi peristiwa oksidasi yaitu elektron dilepaskan dari atom-atom
Zn dan masuk ke dalam larutan. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut.
Contoh soal:
1.
reduksi
Anode : Zn
Katode : Ag
Notasi sel volta: Zn(s) / Zn2+(aq) || Ag+(aq) / Ag(s)
+
C. Potensial Sel
Voltmeter
terdapat di dalam sel volta disebut poten-
Sakelar sial elektrode. Untuk mengukur potensial
e–
e– suatu elektrode digunakan elektrode lain
NO – Na+
H2(g)
sebagai pembanding atau standar. Elek-
Elektrode
trode hidrogen digunakan sebagai elek-
hidrogen trode standar karena harga potensialnya
Pt
= 0. Potensial elektrode yang dibanding-
M2X+
H+ kan dengan elektrode hidrogen yang di-
ukur pada suhu 25°C dan tekanan 1 atm
Gambar 2.5 disebut potensial elektrode standar. Po-
Menentukan potensial elektrode relatif.
tensial elektrode hidrogen merupakan
energi potensial zat tereduksi dikurangi
energi potensial zat teroksidasi.
Contoh soal: