Anda di halaman 1dari 27

Pembimbing :

dr. Merry Sp. KJ

SKIZOFRENIA TAK TERINCI Laporan


(F29.9)
Kasus
Nama dan : A. Yanuar Fauzi
Stambuk :111677714118
Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Umur : 63 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Ds Suboyo
Pekerjaan : wiraswasta
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMA
Tanggal pemeriksaan : 29 Maret 2017
Tempat pemeriksaan : Ruangan Langsat RSJ
Mandani
Keluhan Utama
Membakar rumput berdampingan rumah
Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien laki-laki umur 63 tahun datang di RSJ Madani diantar
keluarga karena membakar rumput berdampingan rumah. Pasien
juga gelisah sering jalan-jalan ke masjid, membanting pintu, dan
pasien juga mengaku bahwa dipaksa oleh oleh saudara dan anak
datang kerumah sakit. Pasien merasa gelisah dan mengamuk
karena pasien merasa hidupnya tidak berguna akibat
meninggalnya saudara dan pasien ditinggal isteri untuk TKW
yang didapatkan dengan laki-laki lain. Pasien juga mengatakan
bahwa putus minum obat karena setelah minum obat pasien
merasa tidak ada baikan.
Pasien mengaku bahwa pasien sering mendengar bisikkan dan
pasien juga dapat melihat orang-orang yang sudah meninggal
dunia. Pasien juga mengaku sering berdiskusi dengan orang-
orang yang sudah meninggal. Dan diamanatkan untuk mengajak
sholat.
Menurut adik pasien, pasien mulai mengalami hal
seperti ini saat adik pasien meninggal dunia dan isteri
yang kabur dari rumah dengan laki-laki lain . Semenjak
saat itu pasien mulai mengurung diri, tidak mau
makan, dan tidak melakukan aktivitas apapun dan
pasien mulai sering jalan ke masjid dan sering
mengaji.
Menurut keluarga pasien, pasien sering berbicara
sendiri, pasien juga sering bicara tidak jelas, pasien
merasa sering jalan ke masjid dan sering mengaji.
diamanatkan untuk mengajak sholat. Pasien juga
sering membagikan uang dengan sukarela. Pasien juga
pernah dirawat d RSJ Madani pada tanggal 13 Juli
2016.
Next
Hendaya Disfungsi
Hendaya Sosial (+)
Hendaya Pekerjaan (+)
Hendaya Penggunaan Waktu Senggang (+)

Faktor Stresor Psikososial


Pasien merasa stress saat adik meninggal dan isteri
kabur dengan lelaki lain.

Hubungan gangguan fisik dan psikis dengan riwayat


penyakit sebelumnya
Tidak ada penyakit fisik
Pasien merupakan pasien kontrol poli jiwa karena
cemas dan depresi
Riwayat Gangguan
Sebelumnya
Riwayat Gangguan Psikiatrik Sebelumnya

Tidak
ada riwayat kejang, infeksi berat, trauma,
penggunaan NAPZA,merokok dan riwayat
penggunaan alkohol.
Riwayat Kehidupan
Pribadi
Riwayat prenatal dan perinatal
Pasien lahir normal, cukup bulan, di Rumah
Sakit dan dibantu oleh bidan. Selain itu ibu
pasien pernah stress berat saat usia kehamilan
7 bulan.
Riwayat Masa Kanak Awal (1-3 tahun)
Pasien mendapatkan ASI dari ibunya, pasien
hanya meminum susu. Pertumbuhan
danperkembangan sesuai umur, tidak ada
riwayat kejang, trauma atau infeksi pada masa
ini.
Riwayat Masa Pertengahan (4-11 tahun)
Pasien diasuh oleh kedua orang tuanya.
Pertumbuhan dan perkembangan baik.Pasien
masuk TK dan Sekolah Dasar di SDN BK dari
kelas 1 sampai kelas 6.
Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja.
( 12-18 tahun)
Pasien SMP di BK.

Riwayat Perkerjaan
Pasien merupakan seorang petani
Next
Riwayat Kehidupan Keluarga
Anak ke-4 dari 6 bersaudara dengan hubungan
bersama ayah dan ibunya yang baik dan
harmonis. Hubungan dengan saudara baik, tapi
setelah adiknya meninggal dan isteri mulai kabur
dengan lelaki lain pasien mulai stress.
Situasi sekarang
Pasien tinggal bersama dengan anak dan
cucunya
Persepsi pasien tentang diri dan kehidupan
Pasien merasa sakit dan butuh pertolongan tetapi
pasien tidak tahu penyebab sakitnya.
Status Mental

Deskripsi
Umum
Deskripsi Umum
Penampilan
Tampak seorang laki-laki dan memakai kemeja
abu-abu. Postur tinggi badan sekitar 165 cm,
rambut lurus dan berwarna putih, tampak wajah
pasien sesuai dengan umurnya. Perawakan
biasa, perawatan diri kurang.
Kesadaran : Compos Mentis
Perilaku dan aktivitas psikomotor : Gelisah
Pembicaraan : Berespon normal
Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
Keadaan Afektif, Perasaan
dan Empati
Keadaan afektif
Mood : Disforia
Afek : Depresi
Keserasian : serasi (appropriate)
Empati : Dapat dirabarasakan
Fungsi Intelektual
Fungsi Intelektual (Kognitif)
Daya konsentrasi : Kurang
Orientasi : Kurang
Daya ingat
Jangka Pendek : Baik
Jangka sedang : Baik
Jangka Panjang : Baik
Pikiran abstrak: Baik
Kemampuan menolong diri sendiri : Baik
Gangguan Persepsi
Halusinasi : Ada halusinasi, Berupa :
Halusinasi Auditorik, Pasien sering
mendengar suara bisikan (Tapi pasien
tidak mau mengatakan jenis suara seperti
apa) .

Ilusi : Tidak ada


Depersonalisasi : Tidak ada
Derealisasi : Tidak ada
Proses Berpikir
- Arus pikiran :
a. Produktivitas : Normal
b. Kontinuitas : relevan
c. Hendaya berbahasa : Tidak ada

- Isi Pikiran
a. Preokupasi : Tidak ada
b. Gangguan isi pikiran : Tidak ada
Pengendalian Impuls
Baik

Daya Nilai
Norma sosial : Terganggu
Uji daya nilai : Baik
Penilaian realitas : Baik
Tilikan(insight) : derajat
1 (penyangkalan total
terhadap penyakitnya)

Taraf dapat dipercaya :


Tidak dapat dipercaya.
Pemeriksaan
FIsik
Status Internus:
Status internus: T : 140/90 mmHg, N:98x/menit, P :
20 x/menit. S: 368C. kongjungtiva tidak anemis ,
sclera tidak icterus, jantung dan paru dalam batas
normal, fungsi motorik dan sensorik ke empat
ekstremitas dalam batas normal.

Status neurologis :
GCS E4M6V5, pupil bundar isokor, ukuran 3 mm, reflex
cahaya +/+, reflex cahaya tidak langsung +/+,
Pemeriksaan kaku kuduk : (-), reflex fisiologis (+),
reflex patologis (-). fungsi kortikal luhur dalam batas
normal,
Ikhtisar Penemuan
Bermakna
Pasien laki-laki umur 63 tahun datang di RSJ Madani diantar
keluarga karena membakar rumput berdampingan rumah. Pasien
juga gelisah sering jalan-jalan ke masjid, membanting pintu, dan
pasien juga mengaku bahwa dipaksa oleh oleh saudara dan anak
datang kerumah sakit. Pasien merasa gelisah dan mengamuk
karena pasien merasa hidupnya tidak berguna akibat
meninggalnya saudara dan pasien ditinggal isteri untuk TKW yang
didapatkan dengan laki-laki lain. Pasien juga mengatakan bahwa
putus minum obat karena setelah minum obat pasien merasa
tidak ada baikan.
Pasien mengaku bahwa pasien sering mendengar bisikkan dan
pasien juga dapat melihat orang-orang yang sudah meninggal
dunia. Pasien juga mengaku sering berdiskusi dengan orang-orang
yang sudah meninggal. Dan diamanatkan untuk mengajak sholat.
Menurut adik pasien, pasien mulai mengalami hal seperti ini
saat adik pasien meninggal dunia dan isteri yang kabur dari
rumah dengan laki-laki lain . Semenjak saat itu pasien mulai
mengurung diri, tidak mau makan, dan tidak melakukan aktivitas
apapun dan pasien mulai sering jalan ke masjid dan sering
Menurut keluarga pasien, pasien sering berbicara
sendiri, pasien juga sering bicara tidak jelas, pasien
merasa sering jalan ke masjid dan sering mengaji.
diamanatkan untuk mengajak sholat. Pasien juga
sering membagikan uang dengan sukarela.
Tampak seorang laki-laki dan memakai kemeja abu-
abu. Postur tinggi badan sekitar 165 cm, rambut lurus
dan berwarna putih, tampak wajah pasien sesuai
dengan umurnya. Perawakan biasa, perawatan diri
kurang.
Pada gangguan persepsi tampak melihat Halusinasi
saudara yang meninggal dan sering mendengar
bisikan.
Perilaku dan aktivitas psikomotor pasien tampak
gelisah dan cemas, pembicaraan lambat, mood
disforia, afek depresi, keserasian: serasi (appropriate).
Tidak didapatkan gangguan proses pikir, arus pikir dan
gangguan persepsi.Tilikan derajat 1.
next
Dari autoanamnesis didapatkan bahwa pasien
memiliki halusinasi auditorik dan waham yang
menonjol sehingga memenuhi criteria 2 gejala untuk
menegakkan diagnosis Skizofrenia.
Dari data diatas skizofrenia gejala ini memenuhi
kriteria Skizofrenia YTT (F29.9)
Multiaksial
Aksis II
Tidak ada gangguan kepribadian

Aksis III
Tidak ada gangguan organik

Aksis IV
Masalah Primary Support Group (keluarga)

Aksis V
GAF scale 50-41 Gejala sedang berat(serious),
disabilitas berat
DAFTAR PROBLEM
Organobiologis : ada gangguan keseimbangan
neurotransmitter di otak, sehingga memerlukan
terapi farmakoterapi
Psikologik : Ditemukan gangguan psikis berupa
merasa ada bisikan untuk memerintah dirinya untuk
melakukan sesuatu sehingga membutuhkan
psikoterapi
Sosiologi : Ditemukan gangguan bahwa pasien
meyakini orang-orang disekitarnya.
Prognosis
Dubia

Faktor pendukung :
Gejala positif, dukungan keluarga.

Faktor penghambat :
Putus obat
Pendidikan yang rendah
Rencana Terapi
Psikofarmaka :
risperidone 2mg
Non psikofarmaka
Edukasi terhadap pasien jika kondisi sudah
membaik:
Pengenalan terhadap penyakit, manfaat
pengobatan, cara pengobatan, dan efek
samping pengobatan.
Memotivasi agar minum obat secara teratur dan
rajin kontrol setelah pulang dari perawatan.
Membantu agar dapat kembali melakukan
aktivitas sehari-hari secara bertahap
menggali kemampuan yang bisa dikembangkan.
Eduksi terhadap keluarga:

Memberikan penjelasan mengenai gangguan yang dialami


pasien agar keluarga lebih memaklumi kondisi pasien.

- Menyarankan agar lebih telaten dalam pengobatan pasien


dengan membawa kontrol secara teratur, memperhatikan agar
minum obat secara teratur, dan memberi dukungan agar
mempunyai aktivitas yang positif.
Wassalamualaikum WR.WB
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai