Anda di halaman 1dari 20

Perpajakan

Prosedur & Tata Cara Administrasi


Perpajakan
Oleh:
Zainul Fikri, S.IA, MM.
0812-9797-5945
zfikrizulfikar@yahoo.com

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


UHAMKA
Dasar Hukum KUP

UU No. 16 tahun
2009
Sistem Perpajakan di
Indonesia

1. Self Assessment System

(Menghitung sendiri, bayar sendiri dan lapor


sendiri pajak terutang)
( PPh, PPN dan PPN BM, Bea Meterai, Bea Masuk,
Cukai, BPHTB )

2. Official assessment System

(Pajak terutang dihitung oleh Fiskus)


Sistem Pembayaran Pajak

1. Bayar sendiri pajak


terutang/ketetapan pajak
2. Dipungut/dipotong oleh orang
lain (withholding system)
3. Penagihan Pajak dengan
Surat Paksa
Self Assessment System (SAS)

- Mendaftarkan diri sendiri NPWP


- Melaporkan usaha sendiri
SP-PKP

Dasar Pengenaan Pajak


Pembukuan
MENGHITUNG SENDIRI Pajak terutang
Pencatatan
Ke Kas Negara melalui :
MENYETOR SENDIRI Kantor Pos,
PAJAK TERUTANG Bank SSP
Dasar Pengenaan Pajak,
MELAPORKAN SENDIRI Pajak terutang,
Pajak dibayar :
- Melalui pihak III SPT
- Setor Sendiri
SSP = Surat Setoran Pajak
SPT = Surat Pemberitahuan Pajak
6
Wajib NPWP
dan Pengukuhan PKP
WAJIB NPWP WAJIB Pengukuhan PKP
SETIAP WAJIB PAJAK ;
SETIAP WAJIB PAJAK ;
- ORANG PRIBADI
. ( penghasilan diatas PTKP) Orang Pribadi/Badan, yang berkewajiban
untuk melaksanakan UU PPN dan PPn BM
- BADAN
( tidak termasuk Pengusaha Kecil ).

Wajib Pajak Orang Pribadi yang menjalankan sebelum melakukan penyerahan Barang Kena
usaha atau pekerjaan bebas atau Wajib Pajak atau Jasa kena Pajak bagi yang telah
Pajak Badan, 1 (satu) bulan sejak saat usaha memenuhi ketentuan sebagai Pengusaha Kena
mulai Pajak; (Peredaran Usaha Rp. 600 juta atau lebih
dalam suatu tahun pajak).
Akhir bulan berikutnya setelah penghasilan Pengusaha Kecil yang memilih sebagai PKP
Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak mengajukan pernyataan tertulis untuk dikukuhkan
menjalankan usaha atau pekerjaan bebas telah sebagai PKP.
melebihi PTKP setahun;
Bagi Pengusaha Kecil yang tidak memilih
Orang Pribadi yang memerlukan NPWP, sebagai pengusaha Kena Pajak, wajib
(meskipun penghasilannya belum mencapai melaporkan usahanya paling lambat pada akhir
PTKP) dapat mengajukan permohonan untuk bulan berikutnya setelah peredaran usahanya
mendapatkan NPWP, mencapai batas sebagai Pengusaha Kecil.

Pasal 2 UU KUP jo KMK.No.516/PJ.2000 7


Pengertian Subjek Pajak
dan Wajib Pajak
Subjek pajakadalah orang
pribadi atau badan yang UU 16/2009 1 (2).
menurut ketentuan Wajib Pajak adalah orang
perundang-undangan dapat pribadi atau badan,
dikenai pajak. Subjek Pajak meliputi pembayar pajak,
yang telah memenuhi pemotong pajak, dan
syarat objektif dan subjektif pemungut pajak, yang
perpajakan akan merubah mempunyai hak dan
menjadi wajib Pajak. Syarat kewajiban perpajakan
objektif adalah apabila sesuai dengan ketentuan
orang pribadi atau badan peraturan perundang-
memperoleh penghasilan . undangan perpajakan.
Wajib pajak yang telah
memperoleh penghasilan
diatas PTKP (penghasilan
Pendaftaran NPWP PKP dan
penghapusan
Tempat Mendaftar diri untuk mendapatkan NPWP
dan Melaporkan usaha untuk Pengukuhan PKP
1. Tempat Pendaftaran pada KPP yang wilayah kerjanya meliputi wilayah tempat tinggal/
kedudukan WP {Pasal 2 (1) dan (2) UU KUP}
WP yang bertempat tinggal di Jl.Lenteng Agung, Ps.Minggu KPP Jakarta Pasar Minggu
Jakarta Selatan
.
WP yang bertempat tinggal di Jl.Margonda Raya, Depok KPP Depok
WP yang bertempat tinggal di Jl. Gunung Salak, Bogor KPP Bogor

2. Tempat Pendaftaran pada KPP Khusus {Pasal 2 (3) UU KUP}


WP yang modalnya milik badan usaha negara KPP BUMN

WP yang usahanya industri kertas dan sejenisnya KPP PMA Satu

WP yang usahanya Industri logam dasar KPP PMA Dua


WP yang usahanya Pertambangan KPP PMA Tiga
WP yang usahanya Industri Makanan dan Minuman KPP PMA Empat
WP yang usahanya Pertanian dan Perburuan KPP PMA Lima
WP yang usahanya Konstruksi KPP PMA Enam
WP BUT di Jakarta dan Orang Asing yang berasal dari
KPP Badora Satu
negara-negara Asia dan Afrika
WP BUT di Jakarta dan Orang Asing yang berasal dari
KPP Badora Dua
negara-negara Australia, Amerika dan Eropa
7
WP Perusahan Masuk Bursa KPP PMB
Kewajiban Wajib Pajak dan PKP
Batas waktu penyetoran dan
pelaporan pajak
SPT Masa (Bulanan) Jatuh Tempo Pembayaran Penyampaian SPT

PPh Pasal 21/23/26 Tgl.10 bb Tgl.20 bb

PPh Pasal 25 Tgl.15 bb Tgl.20 bb

PPh Ps.22 Bend. Pem. Hari yang sama 7 hari setelah penyetoran

PPh Ps.22 Pertamina Sebelum DO ditebus Tgl.20 bb

PPh Ps.22 Badan Tertentu Tgl.10 bb Tgl.14 bb

PPN (selain APBN) Tgl.10 bb Tgl.20 bb


Dapat dilakukan pada hari Dilakukan pada hari kerja
Jatuh pada hari LIBUR
kerja berikutnya sebelumnya
SPT TAHUNAN Jatuh Tempo Pembayaran Penyampaian SPT
PPh Or.Priba(1770),(1770S) Tanggal 25 bulan ketiga Akhir bulan ketiga setelah
PPh Badan (1771), (1771$) setelah tahun pajak tahun pajak berakhir
PPh Pasal 21 (1721)
Fungsi SPT, SSP dan
prosedur
Pembukuan dan
Pencatatan
Sanksi di bidang
perpajakan
SANKSI ADMINISTRASI SPT

Ps. 7 KUP

Sanksi Adm.
tidak/ terlambat
menyampaikan
SPT

SPT Masa : SPT Tahunan


Dikenakan sanksi Dikenakan sanksi
administrasi berupa denda administrasi berupa denda
sebesar Rp. 50.000,- tiap SPT sebesar Rp. 100.000,- tiap SPT

20
Sanksi Pidana
berkaitan dengan kewajiban SPT
Setiap orang karena kealpaannya Setiap orang dengan sengaja
Pasal 38 KUP Pasal 39 KUP

1. Tidak Menyampaikan SPT, 1. Tidak Menyampaikan SPT,


2. Menyampaikan SPT, yang isinya tidak benar,
2. Menyampaikan SPT, yang isinya tidak tidak lengkap,
benar, tidak lengkap 3. Menolak dilakukan Pemeriksaan,
4. Memperlihatkan bukti keterangan yang tidak
benar,
5. Tidak menyelenggarakan pembukuan/
pencatatan,

Sehingga dapat menimbulkan kerugian Sehingga dapat menimbulkan kerugian pada


pada pendapatan negara, pendapatan negara,

DIPIDANA : DIPIDANA :
- Pidana kurungan p.l. 1 tahun, - Pidana kurungan paling lama 6 tahun,
- dan/atau denda paling tinggi 2X - dan denda paling tinggi 4X jumlah pajak yang
jumlah pajak yang tidak atau kurang tidak atau kurang dibayar.
dibayar.
22
Surat Tagihan Pajak dan
Penagihan Pajak
dengan Surat Pajak
SURAT TAGIHAN PAJAK (STP)
Ps. 14 KUP

STP diterbitkan apabila berdasarkan hasil penelitian terdapat pajak


. yang tidak/kurang dibayar atau WP dikenakan sanksi adm. :

a. PPh Tahun Berjalan tidak/kurang dibayar (+ bunga 2%/bulan)

b. Hasil penelitian SPT terdapat kekurangan pembayaran pajak


sebagai akibat dari salah tulis/salah hitung (+ bunga 2%/bulan)

c. WP dikenakan sanksi administrasi (mis. Tidak menyampaikan SPT


setelah ditegur)

d. PKP yang tidak dikukuhkan, membuat FP (denda 2% dari DPP)

e. PKP yang telah dikukuhkan tidak membuat FP atau membuat FP


tidak tepat waktu atau tidak mengisi selengkapnya FP. (denda 2%
dari DPP)

27
PENAGIHAN PAJAK Ps.18 KUP

a. STP
b. SKPKB
c.
.
SKPKBT harus dilunasi dalam
d. Kep.Pembetulan pajak terutang jangka waktu 1 (satu)
e. Kep.Keberatan menjadi bulan
f. Putusan Banding bertambah

Dalam jangka waktu 1 bulan


tersebut pajak terutang tidak/
kurang dibayar

Ditagih dengan SURAT PAKSA

Berdasarkan UU No.19/1997
jo UU No. 19/2000 Tentang Penagihan
Pajak dengan Surat Paksa (UU PPSP) 28
PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA
(PPSP)

UU NO.19 TAHUN 1997 jo UU NO. 19 TAHUN 2000


.
PP 135 Thn 2000, Tatacara Penyitaan
PP 136 Thn 2000, Tatacara Penjualan barang sitaan
PP 137 Thn 2000, Tatacara Penyanderaan
Peraturan pelaksanaannya

KMK: 561/KMK.04/2000: tentang PPSP,.


KMK 562/KMK.04/2000 tentang Jurusita,
KMK 563/KMK.04/2000 tentang Pemblokiran
KMK 564/KMK.04/2000 tentang Penyitaan di luar Wilayah Kerja KPP
KMK 565/KMK.04/2000 jo.KMK 539/KMK.03/2002 ttg Phapusan Piutang Pajak .
KMK No.85/KMK.03/2002 tentang Penyitaan Piutang
SKB Menkeu,Menkeh Ham 25 Juni 2003 tentang Penyanderaan

Kep DJP No.503/PJ./2000 ttg Tata Cara Penerbitan STP PBB dan BPHTB,
Kep DJP No.627/PJ./2001 ttg Pemblokiran dan Penyitaan Rekening di Bank,
Kep DJP No.645/PJ./2001 dan No.474/PJ./2002 ttg Formulir, Penagihan Pajak,
Kep DJP No.21/PJ./2002 ttg Pemberitahuan Penagihan Pajak diluar Wil. KPP
Kep DJP No.459/PJ./2002 ttg Tata Cara Penyitaan,
Kep DJP No.218/PJ./2003 ttg Penyanderaan Rehabilitasi.
29

Anda mungkin juga menyukai