KELAINAN BAWAAN 1.Labioskizis dan labiopalatoskizis
A. pengertian
Labioskiziz/labiopalatoskizis yaitu kelaianan kotak
pada latine (bagian depan serta samping muka serta langit-langit mulut) tidak menutup dengan sempurna. bibir sumbing adalah malformasi yang disebabkan oleh gagalnya propsuesus nasal median &maksilaris untuk penyatu selama perkembangan embriotik (wong, Donna L. 2003) Faktor yang mempengaruhi terjadinga bibir sumbing
1) Faktor genentik atau keturunan
Dimana material genetik dalam kromosom yang mempengaruhi. Dapat terjadi karena adanya mutasi gen maupun kelainan kromosom. Pada setiap sel yang normal mempunyai 46 kromosom yang terdiri dari 22 pasang kromosom non-sex(kromosom 1 s/d 22) dan 1 pasang kromosom sex (kromosom x dan y) yang menentukan jenis kelamin. Pada penderita bibir sumbing terjadi trisomi 13 atau sindroma atau dimana ada 3 untai kromosom 13 pada setiap sel penderita, sehingga jumlah total kromosom pada tiap selnya adalah 47. Jika terjadi hal seperti ini selain menyebabkan bibir sumbing akan menyebabkan berat pada perkembangan otak, jantung dan ginjal. Namun kelainan ini sangat jarang terjadi dengan frekuensi 1 daro 8000-10000 bayi yang lahir. 2) Kurang nutrisi contohnya defisiensi zn dan b6, vitamin c pada waktu hamil, kekurangan asam folat. 3) Radiasi 4) Terjadi trauma pada kehamilan trimester pertama 5) Infeksi pada ibu yang dapar mempengaruhi janin, contohnya seperti infeksi rubella dan sifilis, toxoplasmosis dan klamida 6) Pengaruh otak teratogenetik, termasuk jamu dn kontrasepsi hormonal, akibat toksisitas selama kehamilan, misalnya kecanduan alkohol, terapi penitonin 7) Multifaktoral dan mutasi genetik 8) Diplasi ektodermal B). Patofisiologis Cacat terbentuk pada trimester pertama kehamilan, prosesnya karena tidak terbentuknya mesoderm, pada daerah tersebut sehingga bagian yang telah menyatu (proses nasalis dan maksilaris) pecah kembali. Labioskizis terjadi akibat fusi atau penyatuan prominen maksilaris dengan prominen nasalis medial yang diikuti disfusi kedua bibir, rahang, dan palatum pada garis tengah dan kegagalan fusi septum nasi. Gangguan fusi palatum durun serta palatum mole terjadi sekitar kehamilan ke 7 sampai 12 minggu. Beberapa jenis bibir sumbing yang di ketahui adalah: 1) Unilateral incomplete. Jika celah sumbing terjadi hanya disalah satu sisi bibir dan tidak memanjang hingga ke hidung. 2) Unilateral complete. Jika celah sumbing terjadi hanya disalah satu sisi bibir dan memanjang hingga ke hidung 3) Bilateral complete. Jika celah sumbing terjadi di keduasisi bibir dan memanjang hingga ke hidung D. Tanda dan gejala Ada beberapa gejala dari bibir sumbing yaitu, terjadi pemisahan langit-langit, terjadi pemisahan bibir, terjadi pemisahan bibir dan langit-langit, infeksi telinga berulang, berat badan tidak bertambah, pada bayi terjadi regurgitasi nasal ketika menyusui yaitu keluarnya air susu dari hidung 2.Atresia Esophagus
A.Pengertian
Atresia esophagus adalah perasaan nyeri di dada., karena
masuknya isi lambung kedalam esophagus bagianb bawah. Keluhan sering ditemukan dalammkehamilan, terutama dalam posisi tengkurap, atau menelan suatu makanan atau obat. Pada kehamilan tua, mungkin kelainan ini gak sering dijumpai ksrena pengaruh tekanan rahim yang membesar. Pada esophagus terjadi esofagitis, akan tetapi pada endoskopi tidak kelihatan ada tanda- tanda radang, hanya secara histologic dapat dilihat. Isi lambung tersebut berisi asam klorida, pepsin serta makanan. Pirosis biasanya tidak akaan menimbulakan komplikasi seperti sriktura, pendarahan, karena waktunya sebentar saja. Esophagial atresia ( atresia esophagus) adalah suatu kondisi medis kongenital (lahir cacat) yang mempengaruhi saluran pencernaan, hal ini menyebabkan kerongkongan untuk mengakhiri dalam kantor berakhir buta dari pada biasanya menghubungkan ke perut. Esophagus atresia adalaah berbagai cacat anatomi bawaan yang disebabkan abnormal perkembangan embriologis perkembangan B.Gejala Atresia esophagus biasanya banyak mengeluarkan ludah yang sangat banyak, terbatuk, bahkan tersedas setelah berusaha menelan makanan. Jika bayi mengalami atresia sejak lahir, bayi tidak menelan apapun termasuk ludah yang dikeluarkan oleh kelenjar ludah yang berada dalam kelenjar mulut. Cairan yang berada di mulutnya biasanya akan dimuntahkan kembali atau masuk ke saluran nafas. Keadaan ini akan mengganggu sistem pernafasan secara iba tiba. Ini adalah kelainan bawaan pada sistem percenaan C.Penatalaksanaan atresia esophagus Pada bayi dengan atresia esophagus sebaiknya pertahankan posisi bayi dalam posisi tengkurap,. Bertujuan untuk meminimalkan terjadinya aspirasi , pertahanan keefektifan fungsi respirasi, kemudian dilakukan tindakan pembedahan. D.Diagnosa 1) biasanya disertai hidramnion (60%). Dapat dilakukan kateterisi dengan karakter 6-10 jika saat pemasangan kateter dan berhenti pada jarak kurang 10 cm, maka di duga atresia esophagus. 2) Setrelah diberi minum bayi batukdan sianosia karena aspirasi cairan kedalam saluran nafas. 3) Pada bayi baru lahir timbul sesak nafas disertai dengan air liur yang keluar, maka diduga merupakan gejla atresia esophagus E.Penanganan
Tindakan yang harus dilakukan yaitu pemasangan
kateterisasi kedalam esofagus dan bila mungkin dilakukan hisapan secara terus menerus. Setelah itu ditidurkan . setelah duduk untuk dengan fistula diletakan dengan posisi kepala lebih rendah. 3. atresia rekti dan anus a. pengertian Atresia berarti tidak ada atau tertutupnya lubang badab normal atau organ tubular secara congenital, di sebut juga clausura. Ani berarti anus imperforate. Jadi atresia ani adalah bentuk kelainan bawaan diamana tidak adanya lubung dubur terutamaa pada bayi. Atresia rekti yaitu obstruksi pada rektum (sekitar 2 cm dari batas kulit anus) Atau bisa diartikam juga anus imperforata merupakan defek kongenital dimana lubang anus hilang atau tersumbat. Anus merupakan lubang menuju rektum dimana kotoran meninggalkan tubuh. B.Penyebab putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah dubur sehingga bayi lahir tanpa lubang dubur. kegagalan pertumbuhab saat bayi dalam kandungan berusia 12 minggu atau 3 bulan. adanya gangguan atau berhentinya perkembangan embriolik di daerah usus, rektum bagian distal serta traktus uregenitalis, yang terjadi antara minggu ke 4 sampai minggu ke 6 usia kehamilan. mengalami kesulitan mengeluarkan mekoniumdan perut membuncit. C.Klasifikasi Lqqd dan gross pada tahun 1934 mnnengajukanada 4 klasifikasi: Tipe I: saluran anus bagian bawah mengalami stenosis dalm berbagai derajat Tipe II : terdapat suatu membran tipis ynag menutupi anus karena menetapnya membran anus Tipe III: anus tidak terbentuk dan rektum berakhir sebagai sutu kantung yang buntu terletak pada jarak tertentu dari kulit di daerah anus seharusnya terbentuk(lekukan anus) Tipe IV: saluran rektum bgian bawah membentuk suatu kantung buntu yang terpisah pada jarak tertentu dari ujung buntu. D.Penanganan Bagi pengidap kelainan tipe 1 dengan stenois yang ringan dan tidak mempunyai kesulitan mengeluarkan tinja. Sementara pada stenosis yang berat perlu dilakukan dilatasi setiap hari dengan karakter uretra, dilator hegar, atau speculum hidung berukuran kecil. Selanjutnya orang tua dapat melakukan dilatasi-sendiri dirumah dengan jari tangan. Dilatasi dikerjakan beberapa kali seminggu selama kurang lebih 6 bulan sampai daerah stenosis malunak dan fungsi defekasasi mencapai keadaan normal. 4.Hirschpung a. pengertian Hirschpung adalah sebuah kelainan bawaan lahir yang cukup jarang terjadi dan mengakibatkan beberapakerusakan karena tidak sempurna nya sistem keja usus. Kasus terbanyak dialami oleh pria dan umumnya ditemukan pada anak yang memiliki down sindrome. Kelinan ini dapat berakibat kamatian dan kelainan kronis lainnya Penyakit hirschpung (megakolon kongenital) adalah suatu kelainan kongenital yang ditandai dengan penyumbatan pada usus besar yang terjadi pergerakan usus yang tidak adekuat karena sebagiandari usus besar tidak memiliki saraaf yang mengendalikan kontraksi ototnya. b. Tanda dan gejala Gejala yang ditemukan pada bayi baru lahir yaitu dalam rentan waktu 24-48 jam bayi tidak mengeluarkan mekonium, malas makan, muntah yang berwarna hijau, pembesaran perut. Pada masa pertumbuhan 9usia 1-3 tahun) tidak dapat meningkatkan berat badan, konstipasi, pembesaran perut. Demam dan kelelahan adalah tanda tanda dari radang usus halus dan dianggap sebagai keadaan yang serius dan dapat mengancam jiwa. Pada anak diusia 3 tahun gejala bersifat kronis yaitu konstipasi, kotoran berbentuk pita, berbaau busuk, pembesaran perut , pergeraakan usus yang terlihat oleh mata .(seperti bergelombang) . menunjukan kurang gizi dan anemia, C. Diagnosa dan pananganan Mendiagnosa penyakit ini dengan melakukan biopsy melalui rektum.sementara pada penganan pasien dengan melakukan operasi.pengambilan dari bagian usus yang tidak memeiliki sistem saraf dan dilakukan dalam 3 tahap.dalam beberapa kasus tindakan kolostomi dilakukan pada bagian usus yang bekerja secara normal.ini memungkinkan pasien untuk menambah berat badan.tindakan ini dilakukan sebelum koreksi tahap selanjutnya.pada koreksi terakhir ahli bedah anak akan membuat penyatuan dari usus besar pada suatu titik sebuah anus.kolostomi akan ditutup pada tahap ini,selanjutnya menunggu pengeluara kotoran secara normal. Setelah mengalami operasi, pada beberapa kasus masih ditemukan terjadinya konstipasi. D. Penyebab Penyakit hirschprung adalah suatu penyubatan pada usus besar besar yang yang terjadi akibat penggerakan usus yang tidak adekuat karena sebagian dri usus besar tidak memiliki saraf yang mengenalikan kontraksi ototnya. Penyebabnya karena dalam keadaan normal bahan makanan yang dicerna berjalan sepanjang usus karena adanya kontraksi ritmis dari otot-otot yang melapisi usus atau gerakan peristaltik. Kontraksi otot tersebut di rangsang oleh sekumpulan saraf yang disebut genglion yang terletak dibawah lapisan otot. Pada penyakit hirchsprung, genglion tersebut tidak ada, biasanya hanya sepanjang beberapa senti. Segmen usus yang tidak memiliki gerakan peristaltik tidak dapat mendorong bahan- bahan makanan yang dicerna terjadi penyumbatan. Penyakit hirchsprung 5 kali lebih sering ditemukan pada bayi laki-laki. Penyakit ini disertai dengsn kelainan bawaan seperti down sindrom. E.Pengobatan Mencegah terjadinya komplikasi akibat penyumbatan usus, segera dilakuka kolosotomi sementara. Kolosotomi adalah pembuatan lubang pada dinding perut yang disambungkan dengan usus besar. Pengankatan bagian usus yang terkena dan penyambungan kembali usus besar biasanya dilakukan pada anak berusia 6 bulan atau lebih. Jika terjadi perforasi (perlubangan usus) atau enterokolitis diberikan antibiotik. 5.obstruksi biliaris A.Pengertian sumbatan saluran cerna congenital, yang mengenai saluran antara empedu menuju duodenum. Obstruksi biliarisis adalah tersumbatnya saluran kandung empedu karena terbentuknya jaringan fibrosis
B.Penyebab Tidak diketahui . C. Tanda dan gejala Muntah terjadi setelah beberapa jam lahir, dan berwarna hijau, perut yang agak membuncit, foto abdomen terlihat buram pada lambung
D. Pengobatan dan perawatan
Operasi elektif, persiapan pasien saat akan di operasi, Pasien harus dipuasakan, beri cairan melalui infus