Anda di halaman 1dari 16

PROSES KEJADIAN MANUSIA

BERDASARKAN AJARAN
AGAMA ISLAM
LISA METRIANI
15211706
ASAL USUL MANUSIA
“dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
para malaikat : sesungguhnya Aku akan
menciptakan seseorang manusia dari tanah liat
kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan
kejadiaannya, dan telah meniupkan kedalamnya
ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya
dengan bersujud” (QS. Al-Hijr(15) : 28-29)
TAHAP KEJADIAN MANUSIAN
a). Proses kejadian manusia pertama (adam)

Didalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa Adam


diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering
kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang
sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah
ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup.
Hal ini ditegaskan oleh Allah didalam
firman-Nya :

“yang membuat sesuatu yang Dia


ciptakan sebaik-baiknya dan yang
memulai penciptaan manusia dari tanah”
(QS. AS-Sajdah(32) : 7)

“dan sesungguhnya Kami telah


menciptakan manusia (Adam) dari tanah
liat kering (yang berasal) dari lumpur
hitam yang diberi bentuk” (QS. Al Hijr (15)
: 26)
b). Proses kejadian manusia kedua
(Siti Hawa)

Pada dasarnya, segala sesuatu yang


diciptakan oleh Allah diatas dunia
ini selalu berpasang-pasangan.
Demikian halnya dengan manusia,
Allah berkehendak menciptakan
lawan jenisnya untuk dijadikan
kawan hidup (isteri).
Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah
satu firman-Nya :

“maha suci Tuhan yang telah


menciptakan pasang-pasangan
semuanya, baik dari apa yang
ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri
mereka maupun dari apa yang tidak
mereka ketahui (QS. Yaasiin(36): 36)
Adapun proses kejadian manusia kedua ini
oleh Allah dijelaskan didalam surat An-Nisa
ayat 1 :

“hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada


Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri, dan daripadanya Allah
menciptakan isterinya, dan daripada keduanya
Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan
perempuan yang sangat banyak...” (QS. An
Nisaa’ (4) : 1)

Didalam salah satu hadist dijelaskan :


“maka sesungguhnya perempuan itu
diciptakan dari tulang rusuk Adam” (HR.
Bukhari-Muslim)
c). Proses kejadian manusia ketiga
(semua keturunan Adam dan Hawa)

kejadian manusia ketiga adalah


kejadian semua keturunan Adam
dan Hawa kecuali nabi Isa a.s.
Dalam proses ini disamping dapat
ditinjau menurut Al-Qur’an dan Al-
Hadits dapat pula ditinjau secara
medis.
Didalam Al-Qur’an proses kejadian manusia
secara biologis dijelaskan secara terperinci
melalui firman-Nya :

“dan sesungguhnya kami telah menciptakan


manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air
mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan
segumpal darah itu kami jadikan tulang belulang,
lalu kami tulang belulang itu kami bungkus
dengan daging. Kemudian kami jadikan ia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
Sucilah Allah, pencipta yang paling baik “ (QS.
Al-Mu’minuun(23) : 12-14)
Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW
bersabda :

“telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang


benar dan dibenarkan sesungguhnya seorang
diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya
(kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama
empat puluh hari. Kemudian selama itu pula
(empat puluh hari) dijadikan segumpal darah.
Kemudian selama itu pula (empat puluh hari)
dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah
beberapa malaikat untuk meniupkan ruh
kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat
kalimat (macam) : rejekinya, ajal(umurnya),
amalnya, dan buruk baik (nasibnya)”. (HR. Bukhari-
Muslim)
PROSES KONSEPSI KEJADIAN
MANUSIA MENURUT ILMU
KEBIDANAN
PENGERTIAN KONSEPSI :

Suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur


didalam tuba falopi. Hanya satu sperma yang mengalami
proses kapasitasi yang dapat melintasi zona pelusida dan
masuk ke vitelus ovum. Setelah itu, zona pelusida
mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh
sperma. 

Konsepsi dapat terjadi, jika beberapa kriteria berikut di


penuhi :
a. Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi
wanita yang tepat.
b. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada
saat ovulasi.
c. Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan
sehat selama ejakulasi.
d. Tidak ada barier atau hambatan yang mencegah sperma
mencapai penetrasi dan akhirnya membuahi ovum.
Konsepasi memiliki kemungkinan paling berhasil, jika
hubungan seksual berlangsung tepat sebelum ovula.
Sperma dapat hidup selama 3 – 4 hari didalam saluran
genetalia wanita dan idealnya harus berada didalam
tuba falopii saat ovulasi terjadi, karena ovum hanya
bisa hidup selam 12 – 24 jam. Wanita dapat
memprediksi ovulasi dengan memantau perubahan
dalam tubuhnya. Misalnya, sekitar waktu ovulasi,
serviks memendek, melunak dan sedikit berdilatasi.
Salah satu indicator ovulasi yang paling kuat adalah
status lender serviks yang menjadi transparan, licin,
dan banyak ( Flynn, 1992 ). Lendir tersebut juga dapat
direnggangkan, suatu materi yang disebut spinnbarkeit.
Setelah ovulasi, lender kembali menjadi kental, lengket,
dan jumlahnya menurun ( Norman, 1986 ). Tindakan
lebih jauh yang dapat dilakukan wanita adalah
mengobservasi suhu tubuh basalnya, yang meningkat
sebesar 0,2 derajat celcius segera setelah ovulasi.
Sebelum sebuah sperma mampu mempenetrasi dan
membuahi sebuah ovum, sperma harus menjalani
sebuah proses yang disebut kapasitasi
( berlangsung kurang lebih 7 jam ). Pada proses ini
membrane sperma menjadi rapuh ( fragile ) dan
melepaskan enzim hidrolitik dari akrosom ( lapisan
seperti helm yang menutupi kepala sperma ). Enzim
ini ( hialuronidase dan proteinase ) harus mencerna
korona radiata dan zona pelusida sebelum dapat
mencapai membrane ovum. Walaupun banyak
sperma terlibat dalam proses cerna ini, hanya satu
sperma yang dibiarkan mempenetrasi ovum. Segera
setelah satu sprema memasuki ovum, perubahan
kimia terjadi. Perubahan kimia ini mula – mula
mencegah sperma lain berfusi lebih jauh dengan
membrane ovum dan pada akhirnya semua sperma
yang tersisa dikeluar dari ovum.
Begitu sperma telah memasuki ovum,
sperma sementara berada didalam
sitoplasma perifer, sementara nucleus
wanita menjadi matur dan jumlah
kromosom wanita menurun dari 46 menjadi
23. Nucleus sperma menjadi membengkak
dan saling mendekat sebagai pronukleus
pria dan wanita saat terbentuk suatu “
kumparan “ diantara kedua nucleus tersebut
membrane pronukleus kemudian rupture
dan kromosom yang dibebaskan
berkombinasi membentuk zigot. Pada waktu
inilah fertilisasi ( pembuahan ) terjadi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai