1. Tumor Kistik
Kista inklusi: akibat perlukaan yang
sering terjadi pada persalinan.
Kista jaringan embrional: Kista
Gartner.
Hidrokel saluran Nuck.
Kista kelenjar Bartholini: bukan
neoplasia sebenarnya. Akibat dari
tersumbatnya saluran karena infeksi.
TUMOR JINAK-dr.P.E.L. Siagian, SpOG 2
Vulva
2. Tumor Solid
a. Tumor epitel
Kondiloma akuiminata. Sebenarnya
bukan neoplasia tetapi merupakan akibat
infeksi oleh virus HPV tipe 6 dan II.
Karunkula urethra neoplasma: polip
merah muda dengan tangkai pada tepi
muara distal urethra.
Karunkula urethra granulomatosa. Sering
pada wanita pasca menopause.
1. Tumor Kistik
Hampir sama dengan tumor kistik pada
vulva.
Yang sering ditemukan adalah kista Gartner
& kista inklusi.
2. Tumor Solid
Granuloma: bukan neoplasia tetapi jaringan
granulasi pada bekas luka-luka.
Tumor miksoid vagina: konsistensi lunak
seperti kista berisi jaringan miksomatosa,
jaringan pengikat, dan jaringan lemak.
Kadang-kadang dapat menjadi ganas.
1. Ektoserviks
Kista Gartner: berasal dari saluran
mesonefri diskus Wolfii, terdapat pada
dinding samping ektoserviks.
Kista endometriosis: letaknya superfisial.
Kista Nabothii: kista retensi kelenjar
endoserviks & merupakan lanjutan dari
servisitis yg kronis.
2. Endoserviks
Polip: sebetulnya adenoma atau
adenofibroma yg berasal dari selaput
lendir endoserviks. Tangkainya dapat
panjang. Bagian ujung dapat
mengalami nekrosis & mudah
berdarah. Harus dibedakan dengan
suatu sarkoma botrioides,
adenokarsinoma serviks, atau myoma
geburt.
TUMOR JINAK-dr.P.E.L. Siagian, SpOG 12
Serviks
1. Endometrium
Polip endometrium: jarang dijumpai
karena sulit dilihat, tetapi kadang-
kadang tangkainya memanjang
sehingga keluar dari serviks yang
berakibat terjadinya perdarahan.
2. Myometrium
Myoma uteri: berasal dari
myometrium & jaringan ikat, karena
itu disebut fibromyoma uteri atau
leiomyoma uteri, tetapi sehari-hari
disebut myoma.
Insidensi:
Jarang pada wanita umur 20-30 thn.
Lebih sering pada wanita 35-45 thn,
insidensi 20-30 %.
Setelah menopause, tumor akan lisut &
hanya 10% yg terus tumbuh.
Patogenesis:
Meyer & De Snoo: teori Cell nest atau
teori genitoblast.
Libschutz memberikan estrogen pada
kelinci percobaan & ternyata
menimbulkan tumor fibromatosa pada
permukaan & tempat lain pada abdomen.
Puuka dkk: reseptor estrogen pada
myoma > myometrium normal.
TUMOR JINAK-dr.P.E.L. Siagian, SpOG 17
Myoma Uteri
Patologi:
Menurut letaknya:
Myoma submukosa
Myoma intramural
Myoma subserosum
Myoma submukosum dapat bertangkai
polip. Dapat keluar melalui kanalis
servikalis myoma geburt.
Myoma subserosum:
Tumbuh di antara lig. latum
myoma intraligamenter.
Dapat bertangkai & menempel ke alat
lain mendapat vaskularisasi dari
alat lain parasitic myoma.
Sering infertilitas.
Mudah terjadi abortus.
Menghalangi persalinan.
Menyebabkan perdarahan post-
partum.
Plasenta sukar dilepas (akreta).
TUMOR JINAK-dr.P.E.L. Siagian, SpOG 23
Myoma Uteri & Kehamilan
Pengaruh kehamilan:
Tumor >>.
Dapat mengalami degenerasi merah.
Tumor bertangkai, dapat mengalami
torsi.
Penanganan:
55% tidak perlu diterapi perlu
pengawasan tiap 3-6 bln.
Operatif:
Myomektomi: hanya bila wanita masih
ingin punya anak & secara anatomis
memungkinkan.
Histerektomi: bila uterus uterus
kehamilan 12 minggu.
TUMOR JINAK-dr.P.E.L. Siagian, SpOG 25
Myoma Uteri
Radioterapi:
Ditujukan pada ovarium sehingga
ovarium tidak berfungsi menopause
tumor mengecil.
Analog GNRH seperti menopause
tumor mengecil.
a. Abses ovarial
b. Abses tuboovarial
c. Kista tubo-ovarial
4. Kista endometrioid:
Lapisan dalam ovarium dilapisi oleh
jaringan seperti endometrium.
Tidak ada hubungan dengan
endometriosis.
2. Tumor Brenner:
Sangat jarang ditemukan.
Pada wanita perimenopause frekuensi
0,5%.
Gambaran klinis: besarnya bervariasi
dari kecil sampai beberapa kg. Biasanya
unilateral.
Sering ditemukan secara kebetulan.
Penanganan: pengangkatan ovarium.
TUMOR JINAK-dr.P.E.L. Siagian, SpOG 40