Anda di halaman 1dari 23

Latar Belakang

Dislokasi sendi glenohumeral merupakan


kelainan tersering pada bahu. Sendi
glenohumeral adalah sendi yang paling mobile
dibandingkan sendi lain.
Penyebab tersering dislokasi sendi ini ialah
trauma dan sebagian besar dislokasi terjadi ke
arah anterior atau kombinasi anterior dan inferior.
Dislokasi sendi glenohumeral dapat
menyebabkan kerusakan saraf, dengan
manifestasi klinis bervariasi dari nyeri sampai
parestesi pada daerah lengan
Anatomi
Kapsul Sendi
Kapsul sendi terdiri atas dua lapisan :
- Kapsul sinovial (lapisan bagian dalam)
Dengan karakteristik mempunyai jaringan
fibrokolagen agak lunak dan tidak
memiliki saraf reseptor dan pembuluh
darah. Fungsinya menghasilkan cairan
sinovial sendi dan sebagai transfomator
makanan ke tulang rawan sendi.
- Kapsul fibrosa. Karakteristiknya berupa
jaringan fibrosa keras dan memiliki saraf
reseptor dan pembuluh darah.
Fungsinya memelihara posisi dan
stabilitas sendi, dan memelihara
regenerasi kapsul sendi.
Dislokasi sendi glenohumeral adalah Suatu
kondisi dimana kaput humerus bergeser
keluar batas fossa glenoid.
Penyebab utama dislokasi sendi bahu ialah
trauma dengan lengan mengalami rotasi
internal dan abduksi, menyebabkan kaput
humerus subluksasio ke arah depan.
Etiologi lain dari dislokasi sendi glenohumeral
adalah mikrotrauma repetitif kronis atau
abnormalitas kongenital seperti congenital
capsular laxity
Klasifikasi dari dislokasi sendi glenohumeral
dibagi berdasarkan frekuensi, etiologi, dan
arah dislokasi.
Frekuensi : akut dan kronis
Etiologi : traumatik dan atraumatik
Arah dislokasi : Dislokasi anterior
Dislokasi posterior
Dislokasi inferior
Dislokasi multidireksi
Mekanisme Trauma
1. Dislokasi Sendi Glenohumeral Anterior
Dislokasi anterior paling sering disebabkan oleh
sobekan kapsul sendi glenohumeral pada antero-
inferior atau terlepasnya anterior-inferior glenoid
labrum dari glenoid rim.
Biasanya terjadi karena rotasi eksternal secara
paksa dan ekstensi dari bahu. Kaput humerus
kemudian terdorong ke depan, dan sering
menyebabkan robekan pada kartilago glenoid
labrum dan kapsul dari batas anterior kavum
glenoid
2. Dislokasi Sendi Glenohumeral Posterior
Biasanya karena trauma berkekuatan besar
dengan posisi terjatuh pada bahu anterior atau
pada tangan dengan posisi adduksi dan rotasi
internal, karena kejang epileptic (akibat epilepsy
atau terkena aliran listrik), atau intoksikasi
alkohol.
Dislokasi mungkin disertai dengan fraktur
proksimal humerus, kapsul posterior terlepas dari
tulang atau teregang, dan mungkin ada indentasi
dari aspek anterior dari kaput humerus.
3. Dislokasi Sendi Glenohumeral Inferior
Penyebab dislokasi inferior termasuk
kelonggaran kapsuloligamen, lesi pada
rotator interval, ligamentum glenohumeral
inferior, ligamentum glenohumeral superior,
ligamentum korakohumeral, dan glenoid
labrum inferior.
Manifestasi Klinis
Dislokasi Sendi Glenohumeral Anterior
Nyeri
Benjolan pada bagian depan bahu
Posisi lengan abduksi-ekorotasi
Tepi bahu tampak menyudut
Gangguan gerak sendi bahu
Sumbu humerus tidak menunjuk ke bahu
Kontur bahu berubah karena daerah
dibawah akromion kosong pada palpasi.
Dislokasi Sendi Glenohumeral
Posterior
Dari pemeriksaan fisik terlihat lengan
dalam posisi adduksi dan rotasi interna.
Pergerakan rotasi eksternal mengalami
tahanan. Pada pasien yang kurus kaput
humerus dapat teraba pada bagian
posterior
Anamnesis
Keluhan utama
nyeri, sendi sulit digerakkan, sensasi
sendi tidak stabil, kaku, dan bengkak
- Riwayat trauma
Riwayat keluarga yang memiliki riwayat
kelonggaran ligamentum keseluruhan
atau penyakit jaringan ikat
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : postur, diskolorasi,
pembengkakan, skar, atrofi otot, dan
deformitas.
Palpasi : perhatikan area deformitas
atau nyeri tekan
ROM : fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi,
dan rotasi interna dan eksterna.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
radiologis : foto polos
pada sendi bahu
anteroposterior,
aksilla lateral, dan
skapula. Pemeriksaan
radiologis harus
meliputi sudut
anteroposterior dan
lateral.
CT-scan hanya digunakan apabila
terdapat kontraindikasi pemeriksaan
dengan MRI atau jika dicurigai terdapat
abnormalitas glenoid.
MRI dan Magnetic Resonanace
Arthrografi lebih sensitif dibandingkan
metode lainnya untuk keadaan patologi
pada ligamen, kartilago, cedera bisep
ataupun abnormalitas kapsul.
Penatalaksanaan
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Radiologis
Reduksi dan imobilisasi bahu
Tatalaksana bedah dari pasien dengan
dislokasi dilakukan terutama pada
pasien yang berisiko tinggi mengalami
rekurensi
Dislokasi Sendi Glenohumeral
Anterior
Metode reduksi
1. Dengan metode
Stimson, pasien
ditelungkupkan dan
lengan yang sakit
tergantung disebelah
tempat tidur. Seteleah
15 hingga 20 menit
bahunya akan
tereduksi
2. Dengan metode
Hippocrates,
penderita
dibaringkan dilantai,
anggota gerak ditarik
ke atas dan kaput
humerus ditekan
dengan kaki agar
kembali ke
tempatnya.
Dislokasi Sendi Glenohumeral
Posterior
Dilakukan reduksi dengan menarik lengan ke depan
secara hati-hati dan rotasi eksterna, serta dilakukan
imobilisasi selama 3-6 minggu.

Dislokasi Sendi Glenohumeral Inferior


Dilakukan reduksi tertutup menarik lengan ke depan
secara hati-hati dan rotasi eksterna. Lengan
diistirahatkan sampai nyeri hilang, namun hindari
melakukan abduksi selama 3 minggu setelah terjadi
penyembuhan jaringan lunak. Apabila hal ini tidak
berhasil dapat dilakukan reduksi terbuka dengan
operasi
Komplikasi
Dislokasi anterior Dislokasi posterior
Rotator cuff tear Dislokasi tak tereduksi
Kerusakan saraf Dislokasi rekuren atau
Kerusakan pembuluh subluksasio
darah
Fraktur-dislokasi
Kaku bahu
Dislokasi tak tereduksi
Dislokasi rekuren
Kesimpulan
Dislokasi sendi bahu merupakan salah satu
kelainan dalam bidang bedah ortopaedi yang
sering ditemukan di masyarakat. Penyebab
utamanya adalah trauma. Pemahaman yang
cermat mengenai anatomi sendi bahu sangat
penting bagi kita sebagai kunci kerberhasilan
dalam mereduksi kembali dislokasi yang terjadi.
Pemeriksaan radiologis dapat membantu
menentukan tipe dislokasi dan adanya tidaknya
fraktur yang menyertai. Berbagai teknik dapat
dilakukan untuk mereduksi kembali dislokasi yang
terjadi, dengan atau tanpa pembiusan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai