ADI WIJAYA
PRODI IKP STIKES HUSADA JOMBANG
Merupakan bagian dari data dasar yang di
kumpulkan oleh perawat selama pengkajian.
Tanda vital dimasukan dalam pengkajian fisik secara
menyeluruh atau di ukur satu persatu untuk
mengkaji kondisi klien.
Penetapan data dasar dari tanda vital selama
pemeriksaan fisik rutin merupakan kontrol terhadap
kejadian akan datang.
Kebutuhan dan kondisi klien menentukan kapan,
dimana, dan bagaimana tanda vital dengan benar,
Mengerti dan dapat menginterpretasikan
nilainya,menyatakan temuannya dengan tepat dan
mulai melakukan intervensi sesuai dengan
kebutuhan.
PEDOMAN BERIKUT INI MEMBANTU PERAWAT
UNTUK MEMASUKKAN PENGUKURAN TANDA VITAL
KE DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN:
Oral
Rektal
Aksila
Membran timpani
KONTROL NEURAL DAN
VASKULAR
Hipotalamus yang terletak
antara hemisfer serebral,
Hipotalamus anterior
mengontrol pengeluaran panas,
dan hipotalamus posterior
mengontrol produksi panas.
lanjutan
Sel saraf di hipotalamus anterior menjadi panas
melebihi normal,impuls akan di kirim untuk menurunkan
suhu tubuh.
Mekanisme pengeluaran panas termasuk
berkeringat,vasodilatasi pembuluh darah,dan hambatan
produksi panas.
Darah didistribusi kembali ke pembuluh darah
permukaan untuk meningkatkan pengeluaran panas,jika
hipotalamus posterior merasakan suhu tubuh lebih
rendah dari normal,vasokontriksi pembuluh darah
mengurangi aliran darah ke kulit dan ekstremitas.
Bila vasokontriksi tidak efektif dalam pencegahan
tambahan pengeluaran panas,tubuh mulai menggigil.
PRODUKSI PANAS
PANAS DIPRODUKSI DIDALAM TUBUH MELALUI METABOLISME YANG
MERUPAKAN REAKSI KIMIA PADA SEMUA SEL TUBUH, MAKANAN MERUPAKAN
SUMBER BAHAN BAKAR YANG UTAMA BAGI METABOLISME. JUMLAH ENERGI
YANG DIGUNAKAN UNTUK METABOLISME ADALAH LAJU METABOLIK
PENGELAR A N P A N A S
TUBUH
RADIASI
Radiasi adalah perpindahan panas dari
permukaan suatu objek ke permukaan
objek lain tanpa keduanya bersentuhan
(dengan melepaskan pakaian atau selimut)
KONDUKSI
Konduksi adalah perpindahan panas dari
satu objek ke objek lain dengan kontak
langsung.Ketika kulit hangat menyentuh
objek yang lebih dingin,panas hilang.
Panas berkonduksi melalui benda padat,
gas, dan cair (memberikan kompres es
atau memandikan klien dengan air dingin)
KONVEKSI
Perpindahan panas karena gerakan
udara, Pada saat kecepatan arus
udara meningkat, kehilangan panas
konvektif meningkat ( kipas angin
listrik meningkatkan kehilangan
melalui konveksi)
EVAPORASI
Perpindahan energi panas ketika
cairan berubah menjadi gas.
Tubuh secara kontinu kehilangan
panas melalui evaporasi, kira-kira
600-900 ml sehari menguap dari kulit
dan paru-paru, yang mengakibatkan
kehilangan air dan panas.
Faktoryang
mempengaruhisuhutubuh
Usia
Olahraga
Aktivitas otot memerlukan peningkatan suplai darah dan
pemecahan karbohidrat dan lemak, hal ini menyebabkan
peningkatan metabolisme dan produksi Kadar Hormon
Secara umum wanita mengalami fluktuasi suhu tubuh yang
lebih besar dibandingkan pria. Variasi hormonal selama
siklus menstruasi menyebabkan fluktuasi suhu tubuh,kadar
progesteron meningkat dan menurun secara bertahap
selama siklus.
Lanjutan
Stres
Stres fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui
stimulasi hormonal dan persarafan,perubahan fisiologi
tersebut meningkatkan panas
Lingkungan
Lingkungan mempengaruhi suhu tubuh,jika klien
berada dilingkungan luar tanpa baju hangat,suhu
tubuh mungkin rendah karena penyebaran yang efektif
dan pengeluaran panas yang konduktif.
Perubahan Suhu
Demam
Hiperpireksia atau Demam terjadi
karena mekanisme pengeluaran
panas tidak mampu untuk
mempertahankan kecepatan
pengeluaran kelebihan produksi
panas, yang mengakibatkan
peningkatan suhu tubuh abnormal
Pola demam
-terus menerus (tingginya menetap),
-Intermiten (demam memuncak secara
berseling dengan suhu normal dan suhu
kembali normal dalam 24 jam),
-Remiten ( Demam memuncak dan
turun tanpa kembali ke tingkat suhu
normal)
-Relaps (Periode demam diselingi
dengan tingkat suhu normal,episode
demam dan normotermia dapat
memanjang lebih dari 24 jam)
lanjutan
Kelelahan akibat panas
Terjadi bila diaforesis yang banyak mengakibatkan
kehilangan cairan dan elektrolit secara
berlebihan,disebabkan oleh lingkungan yang
terpajan panas.
Hipertermia
Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan
ketidakmampuan tubuh untuk menungkatkan
pengeluaran panas atau menurunkan produksi
panas
Hipotermia
Pengeluaran panas akibat paparan terus menerus
terhadap dingin mempengaruhi kemampuan tubuh
untuk memproduksi panas,mengakibatkan
hipotermia.
MENGUKUR SUHU
TUBUH
PERSIAPAN UNTUK MENGUKUR SUHU
TUBUH
Biarkan termometer di
bawah lidah selama 3
menit sesuai aturan
PENGUKURAN SUHU REKTAL
USIA FREKUENSI
Bayi baru lahir 35-40
Bayi (6 bln) 30-50
Toodler 25-32
Anak-anak 30-20
Remaja 16-19
Dewasa 12-20
PROSEDUR MENGKAJI
PERNAPASAN
Kaji faktor yang secara normal
mempengaruhi karakter pernapasan
Jika klien sedang aktif,tunggu 5 sampai 10
menit
Pastikan klien dalam posisi nyaman
Siapkan peralatan dan bahan : Jam
tangan dengan detik, pena, dan lembar
pencatatan
Pastikan dada klien dapat di lihat
LANJUTAN
Observasi siklus pernapasan komplit (satu
inspirasi dan satu ekspirasi)
Jika irama teratur pada orang dewasa, hitung
jumlah pernapasan dalam 30 detik dan
kalikan 2. Pada bayi dan anak kecil, hitung
pernapasan satu menit penuh
Pada orang dewasa jika irama tidak teratur
hitung dalam 60 detik
Catat kedalaman, irama dan siklus
pernapasan
Gangguan dalam
pola Pernapasan
1. Bradipnea : Frekuensi bernapas teratur namun
lambat secara tidak normal
2. Takipnea : napas teratur namun cepat secara
tidak normal
3. Hiperpnea : napas sulit,peningkatan
kedalaman,peningkatan frekuensi,secara normal
terjadi setelah olahraga
4. Apnea : Napas berhenti untuk beberapa
detik
5. Hiperventilasi : Frekuensi dan kedalaman
pernapasan meningkat
6. Hipoventilasi : Frekuensi abnormal dalam kecepatan
dan kedalaman,ventilasi depresi
7. Cheynestoke : Frekuensi dan kedalaman tidak
teratur,di tandai dengan periode apnea dan
hiperventilasi yang berubah-ubah
8. Kussmaul: Pernapasan dalam secara tidak normal
dan frekuensi meningkat
9. Biot : Pernapasan dangkal secara tidak normal untuk
dua atau tiga napas di ikuti periode apnea
TEKANA N D A R A H
TEKANAN DARAH
Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada
dinding arteri oleh darah yang di dorong dengan
tekanan dari jantung, tekanan sitemik atau arteri
darah.
Aliran darah mengalir pada sistem sirkulasi karena
perubahan tekanan, darah mengalir dari daerah yang
tekanannya tinggi ke daerah yang tekanannya rendah.
Kontraksi jantung mendorong darah dengan tekanan
tinggi ke aorta.
Puncak dari tekanan maksimum saat ejeksi terjadi
adalah tekanan darah sistolik, Pada saat ventrikel
relaks,darah yang tetap dalam arteri menimbulkan
tekanan diastolik
Faktor-faktor vaskuler yang
mempengaruhi Tekanan
Darah
Tahanan Perifer
Sirkulasi darah melalui jalur arteri, arteriol,
kapiler, venula dan vena. Arteri dan arteriol
dikelilingi oleh otot polos yang berkontraksi atau
relaks untuk mengubah ukuran lumen, ukuran
arteri dan arteriol berubah untuk mengatur
aliran darah bagi kebutuhan jaringan lokal,
misalnya apabila lebih banyak darah yang
dibutuhkan oleh organ utama,arteri perifer
kontriksi.
Volume darah