EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

PKL

DESA KEDUNGMARON
KEC. PILANGKENCENG
19 AGUSTUS 2016

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

UNIVERSITAS KADIRI
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN
TAHUN 2016
 1. DATA UMUM

Desa
Kedungmaron
Kasun 1 Luas Wilayah: Kasun 3
RW: 1 279.000 Ha RW:
RT: 5 Penduduk: RT: 6
L 795 jiwa
P 167 jiwa

Kasun 2
RW: 1
RT: 4
 Desa Duren,
Desa
Sumbergandu

Desa
Desa Bener
Kedungrejo S BATAS WILAYAH T
Kec. Saradan

Desa Bajulan
Kec. Saradan
DATA KHUSUS
A. Data Kelahiran dan Kematian
Kematian umum : 22
Kematian bayi :-
Kematian ibu :-
Kelahiran hidup : 34
Kelahiran BBLR :-
b. 10 Penyakit Terbanyak
ISPA
11 20
17 6 GIGI

HIPERTENSI

DIARE
58

THYPOID
102

NEUROSA
12
3
GASTRITIS
C. Sasaran KIA

800
732
694
700

600

500
436
400 363 JUMLAH

300

200 169

100
17 29 31
0
Ibu Hamil Ibu PUS WUS Peserta Bayi Balita Usia
Menyusui KB Lanjut
D. Pencapaian KIA

NO SASARAN TARGET (1 PENCAPAIAN KESENJANG

TH) AN
JUMLAH %
1 K1 37 17 45,9 % 2,6
2 K4 37 16 43,2 % 3,8
3 Deteksi Resti
Nakes 7 7 100 %
Masyarakat 7 7 100 %
4 Persalinan Nakes 36 17 47,2 % -0,2
5 Ibu Nifas 36 15 41,7 % -0,2
6 KN1 34 19 55,9 % -8,9
7 KN2 34 19 55,9 % -8,9
8 Bayi Paripurna 34 18 53 % -5,5
9 Balita Paripurna 135 53 39,3 % 4,7
10 Apras Paripurna 33 20 60,4 %
-17,9
E. JUMLAH IBU HAMIL BERDASARKAN FAKTOR
RESIKO

Ibu hamil
10 normal

17 Ibu hamil
resti
7
Jumlah
 2 Abortus

7 2 KEK / LILA <23,5cm

TB <145 cm

1
Hipertensi
1
1 Riwayat obst jelek

Total
 g. Peserta Akseptor KB

450 436
400 363
350

300

250

200
150
100 73
50
0

Peserta KB Frekuensi
Tidak peserta KB
Jumlah
h. Alat kontrasepsi yang digunakan
Frekuensi

3 2
30 28 MOW
4
MOP
41 IUD
Implant
255
Pil
Suntik
Kondom
Alasan tidak memakai alat kontrasepsi

35

30

25

20

15
31 30

10

5
6
2 1 3
0
Ingin hamil Infertil Ibu takut KB Alasan Medis Drop Out Lain-lain
 Data Gizi Desa Kedungmaron

180 167 167

160
135
140

120 108
100

80

60

40

20

0
S K D N
 Data Status Gizi Balita

115
120

100

80

60

40 17

20 2

0
GIZI LEBIH GIZI NORMAL GIZI KURANG
 APA
APA
MASALAHNYA..
MASALAHNYA???
?????
Hasil Musyawarah Desa didapatkan :

No Masalah

1 Manfaat KB

2 Kesehatan lingkungan

3 Efek samping KB

4 Kegagalan KB (MOP)

5 Angka pencapaian KB MKJP rendah

6 Penyakit Menahun (Kronis)

7 Tingginya Ibu hamil Resiko Tinggi

Rendahnya Akseptor
MKJP

Tingginya Kehamilan
resiko tinggi
 PRIORITAS MASALAH BERDASARKAN USG.

Masalah Perhatian Prevalensi Berat ringan Kemungkinan Sumber daya Aspek Nilai
Masyarakat masalah masalah untuk Masyarakat Politis Total
diatasi

Rendahnya 1 2 2 2 1 1 10
Aks eptor
MKJP

Kehamilan 2 2 1 1 2 1 8
resiko tinggi
 PEMECAHAN MASALAH
Masalah Rencana tindak lanjut Pelaksanaan
Rendahnya Akseptor Penyuluhan kepada 15 Agustus 2016
MKJP masyarakat
Pemasangan IUD dan
implan

Kehamilan resiko tinggi P4K ( penandaan rumah 10 Agustus 2016

ibu hamil) dengan stiker
dan bendera warna
merah, kuning, hijau
ditempelkan dekat pintu
rumah.
pertemuan kelas ibu
hamil
 IMPLEMENTASI IBU HAMIL
RESIKO TINGGI
Dari 17 undangan yang dibagikan,
jumlah peserta yang hadir sejumlah
(76,4%) 13 orang.

Kegiatan yang dilakukan:

1. Perkenalan
Bertempat dirumah
2. Pemberian materi
Bapak Suwaji.
3. Tanya jawab
Tanggal 10 agustus 2016
4. Senam hamil
dimulai jam 10.00 s/d 12.00
5. Pemberian bendera sesuai
faktor resiko.
6. Penutup
DOKUMENTASI KEGIATAN
PERTEMUAN BUMIL

SITUASI DI PERTEMUAN BUMIL

PEMBAGIAN BENDERA
 PENYAPAIAN
MATERI

SENAM IBU
HAMIL
 IMPLEMENTASI
PELAYANAN MKJP
PEMASANGAN
IUD DAN IMPLAN DARI 11 PESERTA YANG
MENDAFTAR
GRATIS
IUD
tgl. 15 Agustus 4 ORANG BERHASIL TERPASANG
2016 3 ORANG GAGAL ( EROSI DAN
Jam 08.00 s/d UK RAHIM PENDEK)
12.00 IMPLAN
Di Polindes 3 ORANG BERHASIL TERPASANG
Ds.kedungmaron 1 GAGAL ( HIPERTENSI)
DOKUMENTASI KEGIATAN
PELAYANAN MKJP

PENDAFTARAN PEMASANGAN
IMPLAN
PEMASANGAN IUD
 RENCANA TINDAK LANJUT JANGKA PANJANG:

Rendahnya Akseptor 1. Mengaktifkan penyuluhan tentang MKJP

MKJP 2. Berkoordinasi dengan PLKB dan PPKBD untuk
menjaring akseptor KB baru (MKJP)

Kehamilan resiko 1. Mengaktifkan kembali desa siaga

tinggi 2. Memantau keaktifan ibu hamil untuk memasang
tanda (bendera dan stiker P4K)
3. Mengadakan pertemuan ibu hamil (kelas bumil)
4. Meningkatkan penyuluhan tentang ibu hamil
resiko tinggi