Anda di halaman 1dari 71

FILSAFAT MODERN,

KONTEMPORER, DAN
POSTMODERN
Detti Meilandri 12030116420071
Fitrarena Widhi Rizkyana 12030116420034
Hanum Imtiyaz 12030116420073
Modern Selalu vis a vis tradisional

Periode Renaissance

Era Filsafat
Filsafat Renaissance

Niccolo
Francis Bacon
Machiavelli
(1561 1626)
(1469 1527)

Thomas
Blaise Pascal
Hobbes (1588
(1623 1662)
1679)
Niccolo Machiavelli (1469
1527)

lahir tahun 1469 di Florence, Italia dan meninggal tahun


1527 pada umur 58 tahun.

Pemikirin Machiavelli:
1) Filsafat Politik Baru
2) Tujuan Menghalalkan Segala Cara
Francis Bacon (1561
1626)

Francis Bacon lahir di London, Inggris dan belajar di


Cambridge. Ia dikenal sebagai penemu praktek metode
ilmiah

Gagasan Bacon tentang metode ilmiah terkenal dengan


nama induksi Baconian
Blaise Pascal (1623 1662)

Blaise Pascal berasal dari Perancis. Minat


utamanya adalah filsafat dan agama.

Karyanya yang terkenal adalah Pensees


Thomas Hobbes (1588
1679)

lahir di Inggris pada tahun 1588

Karya politik terbesarnya adalah Leviathan

Teori Kontrak Sosial


Filsafat Modern

Baruch de
Rene Descartes Leibniz (1646
Spinoza (1632
(1596 1650) 1716)
1677)

John Locke (1632 David Hume (1711 Georg W.F. Hegel


1704) 1776) (1770 1831)

Soren
Immanuel Kant Karl Marx (1818
Kierkegaard (1818
(1724 1804) 1833)
1855)
Friedrich
Schopenhauer Edmund Husserl
Nietzsche (184
(1788 1860) (1859 1938)
1900)
Rene Descartes (1596 1650)

lahir di La Haye, Perancis tahun 1596, dan


meninggal di Stockholm, Swedia tahun 1650

Tokoh rasionalisme ini beranggapan bahwa dasar semua


ilmu pengetahuan ada di dalam pikiran

3 realitas atau substansi bawaan yang sudah ada sejak kita


lahir, yaitu realitas pikiran, realitas perluasan, dan Tuhan.
Baruch de Spinoza (1632 1677)

Baruch de Spinoza merupakan filsuf Belanda

Karya utama Spinoza adalah Ethics (metode


Cartesian)
Leibniz (1646 1716)

Leibniz lahir di Jerman. Nama lengkapnya Gottfried


Wilhelm von Leibniz.

Tesisnya yang paling agung termaktub dalam Candide

Ia mempertahankan sebuah prinsip dasar yaitu prinsip


cukup alasan.
John Locke (1632 1704)

Lahir di Inggris pada tanggal 29 Agustus


1632, dan meninggal pada tanggal 28
Oktober 1704.

Pembawa aliran empirisme dalam filsafat


David Hume (1711 1776)

Lahir 26 April 1771 meninggal 25 Agustus 1776 (65


tahun).

Aliran empiris memuncak

Dua hal dicermati oleh Hume adalah substansi &


kausalitas
Georg W.F. Hegel (1770
1831)

Nama lengkap Hegel adalah Georg Wilhelm


Friedrich Hegel. Lahir di Jerman 27 Agustus 1770
dan meninggal pada 14 November 1831 M.

Gagasan Sejarah dalam Filsafat

Phenomenology
Immanuel Kant (1724 1804)

Lahir di jerman, 22 April 1724 12 Februari 1804 M

Lebih dikenal sebagai tokoh kritisisme

Putusan sintetik-apriori

Metafisika
Soren Kierkegaard (1818 1855)

Lahir di Denmark 5 Mei 1813 11 November 1855

Bapak eksistensialisme

Bukunya The Consept of Irony

Eksistensi manusia ada tiga : Eksistensi Estetis,


Eksistensi Etis, & Religius
Karl Marx (1818 1833)

Marx Lahir di Jerman 5 Mei 1818 14 Maret 1883

Pemikiran yang sangat penting : Materialisme Historis


& Matrelialisme Dialektis, Teori Kelas, Teori Nilai, Mode
Of Production, Bangunan Bawah dan Bangunan Atas
(base and superstructure), & Alienasi
Friedrich Nietzsche (184 1900)

Lahir di Jerman 15 Oktober 1844 25 Agustus


1900

Filsafat berspektivisme

Juga dikenal sebagai sang pembunuh Tuhan


Schopenhauer (1788 1860)

Lahir di Jerman pada tahun 1788 meninggal


tahun 1860.

Mengikuti 4 kebenaran mulia Buddhisme

Bersikeras bahwa segenap kehidupan adalah


penderitaan
Edmund Husserl (1859 1938)

Lahir di Ceko 8 April 1859 meninggal 26 April 1938

Pelopor filsafat fenomologi

Untuk mencapai hakikat, segala sesuatu itu melalui


penyaringan : reduksi fenomologi, eidetis dan transendental

Dunia yang tampak ini tidak memberi kepastian , kita perlu


mencarinya dalam erlebnisse; pengalaman yang sadar.
Filsafat Kontemporer

Terdapat kelemahan dan kekurangan pemikiran filsafat


mulai abad klasik, pertengahan, dan modern, di satu sisi
serta kelebihan dan kesempurnaan di sisi yang lain.

Filsafat modern yang konon katanya, sudah lebih


sempurna ternyata masih ada sisi kurangnya sehingga
muncul pemikiran baru dalam asas pemikiran yang
disebut Fisafat Kontemporer
Tokoh Pemikiran filsafat Barat abad
kontemporer

Martin
William James John Dewey Michel Foucault
Heidegger

Bertrand
Karl Popper Jean Paul Sartre Albert Camus
Russell

Jurgen Paul
Richard Rorty J.Derrida
Habermas Feyerabend

Mazhab Frank
furt
William James (Pragmatisme)

Filsafat adalahpragmatisme juga disebut dengan istilah Radical Emperisme.


pragmatisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa benar ialah apa
yang membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan perantaraan akibat-
akibatnya yang bermanfaat secara praktis. Pragmatisme menerima segala
sesuatu asal membawa kepraktisan dalam hal pengalaman pribadi, kebenaran
mistik, semuanya bisa di terima sebagai kebenaran, manfaat sifat Pragmatis
adalah manfaat bagi hidup praktis.
Tiada kebenaran yang mutlak, yang berlaku umum, yang bersifat tetap. Yag
berdiri sendiri dan terlepas dari segala akal yang mengenal.
Terdapat hubungan antara konsep pragmatisme mengenai kebenaran dan
sumber kebaikan.
Gejala keagamaan itu berasal dari kebutuhan kebutuhan perorangan yang tidak
disadari yang mengungkapkan diri di dalam kesadaran dengan cara yang berlain
lainan. Bagi orang peroragan, kepercayaan kepada suatu realitas komis yang
lebih tinggi merupakan nilai subjektif yang relatif panjang kepercayaan itu
memberikan kepadanya penghiburan ruhani, penguatan keberanian hidup,
perasaan damai keamanan dan kasih kepada sesama.
John Dewey (Pragmatisme)
Tujuan filsafat adalah untuk mengatur kehidupan dan aktivitas manusia secara lebih
baik, untuk dunia dan sekarang. Tugas filsafat yang utama adalah memberikan garis
garis pengarahan bagi perbuatan dalam kenyataan hidup, filsafat tidak boleh
tenggelam dalam pemikiran pemikiran metafisis yang tiada faedahnya. Dan harus
berijak pada pada pengalaman dan menyelidiki serta mengolah pengalaman itu
secara aktif kritis sehingga dapat menyususn suatu sistem norma norma niali.
Pragmatisme cenderung berfikir hal hal yang memikirkan atas kenyataan, materialis
dan didasrkan atas kebutuhan kebutuhan kebutuhan dunia bukan di akhirat,
pragmatisme filsafat mengarahkan aktivits manusia untuk hanya sekedar
mempercayai pada hal hal yang sifatnya rill, indriawi dan yang manfaatnya bisa
dinikmati secara praktis pragmatis dalam kehidupan sehari hari.
Pragmatisme sangat mendewkan akal dalam upaya mencapai kebutuhan kehidupan,
karena tidak mengakui sesuatu yang tidak bersifat metafisika dan kebenaran absolut
dan hanya mengakui kebenaran apabila terbukti secara ilmiah. Dan sikap semacam
ini menjurus kepada sikap ateisme dan hidup semakin egois individualis.
Menawarkan konsep pendidikan yang adaptif dan progresif dengan dua metode
pendekatan yaitu problem solving method. yang kedua adalah learning by doing.
Michel Foucault
Penelaahan kritis terhadap institusi sosial dan sebagai kontributor terhadap teori
kebudayaan dalam teori sosial.
Objek studinya seperti rumah sakit iwa, klinik, penjara, telah menggeser fokus studi
mengenai dominasi, sehingga terjatuhkan dari analisis kelas dan basis ekonomi.
Kebudayaan tidaklah ditematisasikan sebagai sesuatu yang tercakup dalam bidang yang
sekedar repsentational sebagaimana terdapat pada pandangan marxisme yang
sederhadana.
Kebudayaan tidak dipandang sebagai totalitas spiritual seperti historisisme.
Arkeologi :(Madness and Civilization (1961), Birth of the Clinic (1963).The order things:`An
Archaelogogy of The Human Science (1966), The Achaeology of knowledge (1969).
Genealogy of knowledge, Gagasan yang melengkapi analisis tentang aspek diskursus yang
mirip system dengan suatu analisis tentang bagaimana aspek itu terbentuk, akan tetapi
geneologi disini lantas menggantikan arkeologi.sebagaimana diajabarkan Foucault dalam
Nietzsche, Genealogy, History suatu analisis tentang formasi efektif diskursus bukanlah
semacam pencarian asal usul melainkan menganalisis silsilah pengetahuan.
Martin Heidegger (Fenomenolog)
Karya Heidgger dipahami sebagian kalangan dalam dua aspek penting ,
pertama Heidegger meperlihatkan anti Carresianisme yang mendalam,
khususnya mengenai pikiran dan tubuh , pembedaan antara subjek dan
objek, pemisahan lingustik atas kesadaran, pengalaman dan pikiran.
Kedua pencarian terhadap autensititas yang dapat dipahami dengan
penjelasan tertentu sebagai keutuhan.
Mempetanyakan manusia dan keberadaannya.
filsafat Heidegger yang paling fenomenal adalah berkaitan dengan
konsep suasana hati (mood), di dalam suasana hatilah kita di atur oleh
dunia kita, bukan dalam pendirian pengentahuan observasional yang
berjarak. Suasana hati juga dijadikan sebagai titik tolak untuk
memahami hakikat diri dan siapa kita.
Karl R Popper
Karl Popper, ahli dibidang sains dan politik juga dikenal sebagai seorang yang ahli
matematika dan astronomi teoritis, buku yang paling berpengaruh adalah The Open
Society and Its Enemies (1950). Karya tersebut merupakan gagasan filsafat politik yang
amat berpengaruh hingga di terjemahkan dalam banyak bahasa. Buku tersebut telah
menjatuhkan teori teori politik para filsuf raksasa seperti Heraclitus, Plato, aristoteles,
Hegel dan Karl Marx, sebab Karl Popper menghadirkan wacana baru dibidang ini .
berangkat dari nilai normatif bahwa manusia bisa salah, Karl Popper merumusakan
sebuah bentuk masyarakat yang cocok bagi minialisasi penderitaan manusia dan
maksimaslisasi kebebasan individu dalam sebuah masyarakat yang ia sebut sebagai
masyarakat terbuka. (Open Society).
Bertrand Russell
Salah satu karya Bertrand adalah History of Western
Philosophy and its Connection With Political and Social
Circumstance From The earliest Time To The Present Day
(1946). Russell berusaha mengaitkan persolalan persoalan
sejarah filsafat dengan sejarah sosial, politik dan
kemasyarakatan. Rossell juga membahas fisuf yang
mempunyai kontribusi besar dalam peradaban manusia dan
mengurai secara rinci ide dasar pemikiran, dan
pengaruhnya terhadap masyarakat dan para filsuf
berikutnya.
Jean Paul Sartre (Eksistensialisme)
sartre ekstensi lebih dulu ada dibanding esensi. Manusia tidak memiliki
apa apa saat dilahirkan dan selama hidupnya ia tidak lebih dari kalkulasi
dari komitmen komitmen di masa lalu. Oleh karena itu menurut srtre
satu satunya landasan nilai adalah kebebasan masa lalu.
Filsafat eksistensialisme membicarakan cara berada manusia di dunia,
menempatkan wuud wujud manusia sebagai tema sentral
pembahasanya.
Manusia atau keadaan kebebasan untuk membentuk dirinya dengan
kemauan dan tindakannya, kehidupan manusia itu mungkin tidak
mengandung arti bahkan tidak masuk akal. Tetapi manusia hidup dengan
aturan aturan, keluhuran budi dan keberanian dan dia dapat
membentuk masyarakat. Karena memiliki ciri seperti ini. Maka manusia
dapat menangani masalahnya sendiri dan mengandalkan pilihan dan
tindakannya supaya dapat hidup didunia.
Albert Camus (Eksistensialis-absurdis)

Albert Camus adalah seorang penulis


eksistensialis,dua tulisan yang berjudul The Sranger
dan The Myth of Sisphus. Camus berbicara moralitas
modern yang baru dalam menghadapi kehidupan di
hadapan sang absurd. Sang absurd merupaka suatu
prespektif metafisik, suatu kesadaran atas konfrontasi
antara diri kita sendiri dengan tuntutan kita pada
rasionalitas dan keadilan di satu sisi, dan sebuah alam
semesta yang acuh tak acuh disisi lain.


Jurgen Habermas (Critical Theory Dan
Pragmatisme)
konsep ruang publik yang didasarkan pada teori dan praktik aksi komunikatif. Karya
karyanya terfokus pada dasar pembentukan teori sosial dan epistemologi, analisis
kapitalisme di masyarakat industrial dan demokratis, kepastian hukum di dalam konteks
evolusi di jerman. Dia mengembangkan sistem teori yang diabdikan untuk menunjukan
kemungkinan penalaran, emansipasi dan komunikasi logis kritis yang terdapat di dalam
institusi liberal modern.
Gagasan Habermas mengenai politik, pada tarafnya yang paling minimal dan antropologis,
secara sederhana bisa dimaknai sebagai suatu proses intersubjektivitas non kekerasan
yang terus berlangsung, dimana kata kata atau lebih tepatnya kalimat kalimat atau
tindakan bertutur adalah hubungan sosial yang lebih bernilai daripada ritual ritual
ataupun senjata.
Bahasa mengandaikan adanya intersubjektivitas, kita mengobjektivitaskan diri kita sendiri
sebagai insan sosial melalui penggunaan bahasa dan hal ini senantiasa berada dalam
konteks keterkaitan dengan yang lain. Bahasa juga berfungsi sebagai sarana untuk
hubungan sosial dapat diciptakan. Lebih dari itu dengan bahasa pula peraturan peraturan
soal dipelajari, diuji, ditolak, dan di kritik sebagai problem problem sosial.
Richard Rorty
Menurut Rorty filsafat sekarang menuju titik kebuntuan di bidang epistemologi,
metafisika, bahkan teori teori moral sehingga perlunya di lakukan penelitian
ulang terhadap apa itu filsafat. Dan Rorty juga menyampaikan perlunya
penyegaran pradigma dalam bidang filsafat politik. Setelah runtuhnya
komunisme sebagai ideologi ideologi besar memerlukan sebuah genre baru
yang mampu memenuhi kebutuhan manusia akan sebuah pemahaman polituk
yang komprehensif. Liberalisme sebagai sebuah ideologi yang bertahan
semenjak munculnya revolusi Amerika dan revolusi Prancis, menjadi sebuah
ideologi yang paling dianut, dan mendapat penerjemahan dalam doktrin doktrin
yang sangat beragam, baik jumlah maupun coraknya.
Liberalisme melahirkan konsep kontrak sosial.
Konsep kontrak sosial menurut Hobbes dan Locke berdiri di atas hipotesis
ganda, yang berujung kurangnya legitimasi dan selalu menggiring pemikiran ke
arah ekstrem.
Postmodernisme tidak percaya pada kemampuan akal manusia dan
keuniversalannya, dan tidak berbicara tentang kategori kategori
aplikatif manusia sebagai manusia, justru mereka lebih menaruh
perhatian kepada kebiasaan unik, cara hidupdan kebudayaan orang
perorangan. Seperti yang di katakan Rorty bagi postmodern, tidak
masuk akal kita berbicara hukum alam atau hukum manusia.
Kaum liberal mencari legitimasi menggunakan alasan alasan teoritik
seperti halnya ilmu pengetahuan yang mencari legitimasi lewat
psecudo religius, namun kini hal itu tidak perlu lagi , karena musuh
kaum liberal yang memebrikan konteks dan sekligus penonton itu
telah lama menghilang. Kaum liberal reformis dengan komitmennya
terhadap perluasan kebebasan demokratis ke arahpersaudaraan
politis, sebuah kontinjensi historis, menurut Rort tidak mempunyai
sekaligus tidak memerlukan landasan filosofis apa pun.
Kaum liberal tidak memakai refrensi dari tuhan maupun alam untuk
melengkapi dirinya untuk menata kehidupan sosial, namun dengan
menggunakan filsafat sejarah yang pragmatik dan progresif.
Kepercayaan religius dan keagamaan telah mengalami kemunduran dan tidak bisa
diperbaiki lagi dan Rorty menyimpukan itu punya arti baik. liberalisme harus
berdasar pada struktur yang hidup dalam masyarakat, tanpa terikat konsep konsep
metafisis dan etis. Jadi masyarakat itu sendiri yang menentukan konsep politik yang
diyakini dan dihidupinya tergantung pada kondisi spasio temporal, bukan pada ide
ide yang abstrak umum universal. Pengertian akan sebuah konsep politik cocok
buat seseorang tergantung pada keyakinan dan kebenaran seseorang yang
terbentuk malalui pengalaman dan kesadaran ketika bermasyarakat. Suatu sistem
dianggap baik apabila masyarakat meyakininya baik.
pengarang semestinya mementingkan persoalan bagaimana karya sastra itu
memeberikan pencerahan, hikmah, kesadaran sosial dan kesadaran berbangsa,
seperti mengambil dari khazanah daerah yang begitu kaya dan beragam,
mengisahkan fenomena kemiskinan dan ketertindasan dan lain sebagainya. Model
gaya sastra keilmuan lebih baik daripada gaya sastra sebagai gaya seks. Banyak
ilmuan yang mengambil model sastra sebagai gaya keilmuannya, bukan model sastra
sebagai penggoda imannya.
Paul Feyerabend
Sebuah teori atau hipotesis baru tidak harus memenuhi selurih elemen
dari teori lama karena hal tersebut hanya akan mempersempit
pemikiran sehingga tidak bisa membuka lahan teori baru dan
mengarahkan ilmu pengetahuan pada subjektifitas, sentimen atau
prejudus.prinsip falsifikasi mungkin merupakan metode ilmiah yang
pantas digunakan, namun banyak teori baru yang tidak diketahui cara
falsifikasinya. Teori teori yang tidak dapat dilalui proses falsifikasinya
masih bisa dianggap benar. Hal ini bebeda dengan Popper yang
menganggap semua teori baru harus melewti proses falsifikasinya dan
bila gagal melaluinya maka teori tersebut tidak ilmiah dan tidak dapat
dibenarkan.
Manusia harus keluar dari tema besar yaitu dengan pengetahuan
positivis.
Jacques Derrida
Dekonstruksi adalah bahwa tak ada teks yang dapat ditotalisasikan tanpa
melibatkan signifikansi senantiasa ada sesuatu yang terabaikan, sebuah aspek
atau dimensi teks yang tereduksi, terlewatkan, terberengus, atau terdiamkan.
Maksudnya kita tetap terbuka dan responsif terhadap yang lain, jadi cukup jelas
bahwa pa yang dimaksud sebagai yang lain tentu berbeda beda dalam setiap
kasus. Dalam satu dan lain bisa berupa politik kelas atau persoalan gender,
dalam hal lain bisa berupa bahasa figural atau bahkan tipografi. Bagaimanapun
Derrida menaruh perhatian pada persoalan yang sama sekali asing dalam tradisi
fisafat barat. Suatu mode dari yang lain yang ia sebut difference.
Gagasan tentang difference tersebut berjalan dalam dua tahap. Pertama kita
bisa melihatnya dalam tulisan (sebagai sesuatu yang berbeda dari tuturannya)
yang resistensinya terhadap pemahaman langsung. Tampak selalu mengelakan
diri dari pemahaman sepenuhnya. Teks teks literer memberikan contoh yang
jelas mengenai beraneka ragamnya interpretasi yang mungkin dan yang saling
berlomba untuk memperoleh perhatian dan persetujuan kita.
Mazhab Frankfurt
Mazhab frankfurt terhadap pemikiran karl max disebabkan
ketidakpuasan mereka terhadap penggunaan teori teori marxisme oleh
kebanyakan orang lain, yang merka anggap merupakan pandangan
sempit terhadap pandangan asli karl max.
Mazhab Frankfurt memiliki dua fase penting yaitu fase pengaruh
intelektual dan fokus teoritis dari generasi pertama dari para teoritikus
kritis mazhab Frankfurt.
Mazhab Frankfurt dipengaruhi oleh iklim sosial politik yang tidak
mendukung para pemikir dan intelektual yang bebas dari pengaruh
kekuasaan. Sebab banyak intelektual sebelum mazhab ini lahir banyak
yang berkhianat dan menggadaikan idealismenya ke jalur politik praktis.
Post
Lyotard mengartikan post sebagai pemutusan hubungan pemikiran
total dari segala pola kemodernan.

David Griffin, mengartikannya sebagai sekadar koreksi atas


aspek-aspek tertentu saja dari kemodernan.

Anthony Giddens, mengartikan wajah arif kemodernan yang


telah sadar diri.

Habermas pun mengartikan sebagai satu tahap dari proyek


modernisme yang memang belum selesai.

Tony Cliff, postmodernisme berarti suatu teori yang menolak teori.


Isme

Isme memiliki arti aliran atau sistem pemikiran yang


menunjuk pada kritik-kritik filosofis atas gambaran dunia,
epistemologi, dan ideologi modern.
ISTILAH POSTMODERN
Frederico de Onis untuk menyebutkan gerakan kritik di bidang sastra,
1930 khususnya sastra Prancis dan Amerika Latin.

Arnold Toynbee, yang mengartikan postmodern sebagai masa yang ditandai


perang, gejolak sosial, revolusi yang menimbulkan anarki, runtuhnya
1947 rasionalisme dan pencerahan.

Rudolf Panwitz, menggunakan istilah postmodern ini dengan menyebutkan


manusia postmodern sebagai manusia yang sehat, kuat, nasionalis, dan
1947 religius yang muncul dari nihilisme Eropa.

Peter Drucker, memperkenalkan postmodern untuk menyebutkan adanya


perkembangan baru dalam bidang ekonomi yang sudah memasuki zaman
1957 pascaindustri/pascakapitalis, dan revolusi gelombang ketiga

Irving Hole menyebut sastra kontemporer/postmodern berbeda dengan


1960 sastra modern.
Jean Francois Lyotard, memperkenalkan Postmodernisme dalam bidang filsafat dan ilmu pengetahuan,
yang mengartikan sebagai ketidakpercayaan terhadap segala bentuk narasi besar; penolakan filsafat
1970 metafisis, filsafat sejarah, dan segala bentuk pemikiran yang mentotalisasi

Daniel Bell, sebagai kian berkembangnya kecenderungan-kecenderungan yang saling bertolak belakang,
bersamaan dengan makin terbebasnya daya-daya instigual dan kian membubungnya kesenangan dan
1980 keinginan yang akhirnya membawa logika modernisme ke kutub terjauhnya

Jean Baudrillard beranggapan bahwa jika modernisme ditandai oleh eksplosi (komodifikasi, mekanisasi,
teknologi, dan pasar), maka masyarakat postmodern ditandai oleh implosi (ledakan ke dalam), yakni
peleburan segala batas, wilayah dan perbedaan antara budaya universal dan budaya partikular, penampilan
1983 dan kenyataan, dan beberapa posisi biner lainnya.

Frederic Jameson mengartikan postmodern sebagai logika kultural yang membawa tranformasi dalam
1984 suasana kebudayaan umumnya.

Istilah postmodernisme dipahami sebagai segala bentuk refleksi kritis atas


paradigma-paradigma modern dan atas metafisika pada umumnya.
Konteks Sosial yang Melahirkan: Penyimpangan
Modernisme

Modernisme berkaitan dengan bentuk-bentuk kebudayaan


yang ditandai dengan rasionalisme, positivisme, empirisme,
industri, dan kecanggihan teknologi.

Chris Barker, dengan ciri-ciri tersebut, modernisme menyuguhkan suatu


keadaan yang selalu berubah dan tidak pasti. Selain itu, juga selalu menjanjikan
pada kita untuk membawa perubahan ke dunia yang lebih mapan di mana
urusan materi atau kebutuhan jasamani akan terpenuhi, tidak akan ada lagi
kelaparan dan kekurangan material.

John Naisbitt, juga mengatakan bahwa teknologi tak henti-hentinya


menawarkan penyelesaian kilat. Teknologi berikrar akan membuat
kehidupan menjadi lebih baik, membuat kita lebih pintar,
meningkatkan kinerja kita, dan membuat kita bahagia.
Modernisme memiliki sisi gelap yang dapat menyebabkan
kehidupan manusia kehilangan disorientasi.
Para pemikir, seperti Max Horkheimer, Adorno, dan
Herbert Marcuse yang tergabung dalam Mazhab
Frankfurt, mengkritik bahwa pencerahan bukannya
melahirkan kemajuan, tetapi justru memunculkan
penindasan dan dominasi.
Akal mengarah bukan pada pemenuhan kebutuhan material
atau pencerahan filosofis, melainkan pada kontrol dan
perusakan.
Teori kritis ingin membebaskan manusia dari
pemanipulasian para teknokrat modern.
Sisi gelap modernisme, menurut Anthony
Giddens

Penggunaan kekerasan
Penindasan oleh yang
dalam menyelasaikan
kuat atas yang lemah.
sengketa.

Kerusakan lingkungan
Ketimpangan sosial
hidup yang kian
yang kian parah.
memprihatinkan.
Produk akhir yang menimbulkan petaka,
dipicu oleh:
Kapitalisme liberal yang mensyaratkan
kompetisi tiada akhir akan
pertarungan pasar.

Industrialisme yang mensyaratkan


inovasi tiada henti untuk
memenangkan persaingan pasar bebas.

Lemahnya kekuatan negara di dalam


mengemban tugas minimalnya untuk
menciptakan tertib sosial yang aman,
rukun, damai, dan adil.
Konsekuensi Buruk Modernisme:
Krisis ekologi

Pola hubungan masyarakat jadi tidak manusiawi

Timbulah disorientasi moral-religius yang menyebabkan meningkatnya


kekerasan, keterasingan, depresi mental, dan disorientasi hidup.

Persaingan bebas.

Militerisme.

Bangkitnya kembali tribalisme, atau mentalitas yang mengunggulkan


suku atau kelompok sendiri.
Krisis Sains Modern
Filsuf Awal Postmodernisme
Filsafatnya Soren Kierkegaard menunjukkan awal mula tumbangnya
modernisme dan munculnya postmodernisme, menentang rekonstruksi-
rekonstruksi rasional dan masuk akal yang menentukan keabsahan
1813-1855 kebenaran ilmu.

Horkheimer dan Adorno menegaskan bahwa rasionalitas pencerahan


adalah logika dominasi dan penindasan.
Disinyalir bahwa di dalam rasionalitas, yang membawa misi untuk menguasai
1979 alam, terkandung hasrat untuk mengendalikan dan menguasai umat.

Nietzsche menolak pengetahuan yang mengandung kebenaran yang


berlaku bagi siapa saja, dimana saja, dan kapan saja, karena pengetahan itu
bukan persoalan penemuan sejati, melainkan perkara konstruksi
1844-1900 interpretasi-interpretasi tentang dunia yang dianggap benar.
Edmund Husserl mengatasi persoalan subjek-
objek dengan cara membongkar secara efektif paham
tentang subjek epistemologis dan dunia objektif.
1859-1938

Martin Heidegger sangat kritis terhadap filsafat


modern tentang manusia. Manusia bukanlah segumpal
substansi berpikir yang sadar diri, atau makhluk yang
kerjanya memikirkan dan merumuskan hal ihwal; tetapi
1889-1976 manusia adalah dasein, ia ada dalam dunia.
Fokus filsafat Heidegger terletak pada
dua tema:
Anti-Cartesianisme, yakni penolakan dualisme
pikiran-tubuh, dan pembedaan antara subjek dan
objek.
Pencarian terhadap autentisitas, atau apa yang
mungkin lebih tepat dilukiskan sebagai kepunyaan
sendiri, yang dapat dimengerti dengan penjelasan
tertentu, sebagai keutuhan. Pencarian terhadap
autentisitas akan membawa kita ke dalam persoalan-
persoalan abadi tentang hakikat diri dan arti
kehidupan.
Teoretisi Postmodernisme

Francouis Michel Jacques


Lyotard Foucault Derrida

Richard Jean Fredric


Rorty Baudrillard Jameson
Francouis Lyotard
Postmodernisme itu seperti intensifikasi dinamisme,
upaya tak henti-hentinya untuk mencari kebaruan,
ekperimentasi dan revolusi kehidupan terus-menerus.
Lyotard mengatakan, Marilah kita perangi
totalitas...marilah kita hidupkan perbedaan.
Ilmu pengetahuan postmodern bukanlah semata-mata
menjadi alat penguasa; ilmu pengetahuan postmodern
memperluas kepekaan kita terhadap pandangan yang
berbeda dan memperkuat kemampuan kita untuk
bertoleransi atas pendirian yang tak mau dibandingkan.
Michel Foucault
Discourse, Power, and Knowledge
Foucault memang tidak secara tegas menolak pemikiran dari
Nietzsche mengenai keuniversalan pengetahuan, namun dari
pandangannya ia menolak tentang wacana yang bersifat diskontinu.
Beberapa asumsi pemikiran pencerahan klasik yang ditolak
oleh Foucault:
a. Pengetahuan itu tidak bersifat metafisis, transedental atau universal,
tetapi khas untuk setiap waktu dan tempat.
b. Tidak ada pengetahuan menyeluruh yang mampu menangkap
karakter objektif dunia, tetapi pengetahuan itu selalu mengambil
perspektif.
c. Pengetahuan tidak dilihat sebagai cara pemahaman yang netral dan
murni, tetapi selalu terikat dengan rezim-rezim kekuasaan.
d. Pengetahuan sebagai wacana tidak muncul sebagai evolusi sejarah
yang konstan, melainkan bersifat kontinu.
Lanjutan Michel Foucault
Hal yang inspiratif bagi postmodernisme adalah sikapnya
dalam memahami fenomena modern yang bernama
pengetahuan.
Ilmu-ilmu sosial dan ilmu pengetahuan adalah agen-agen
kekuasaan itu.
Kekuasaan itu tidak selalu negatif-represif melainkan juga
positif-produktif.
Hal menarik dari Foucault adalah pengertiannya yang
spesifik tentang kekuasaan itu.
Baginya kekuasaan bukanlah soal intensi individu, rezim
ataupun kelas sosial tertentu, bukan pula soal relasi
produksi atau eksploitasi, melainkan jaringan relasi yang
anonim dan terbuka.
Lanjutan Michel Foucault
Arkeologi Foucault
a. Faucault mengawali gagasannya tentang arkeologi
kebisuan penderita kegilaan dalam karyanya berjudul
Madness and Civilization (1961).
b. Karya yang kedua berjudul Birth of the Clinic (1963),
Foucault menjalankan suatu arkeologi tatapan medis.
c. Karya The Order of Things: An Archaeology of The Human
Sciences (1996) terdapat tiga domain: kehidupan, kerja,
dan bahasa.
d. karya keempat dengan judul The Archeology of Knowledge
(1969), Faocault mencoba menjelaskan pengandaian
metodologis yang melatari karya-karya awalnya
Lanjutan Michel Foucault
Genealogy of knowledge
Gagasan tentang genealogi muncul sejak pidato inagurasi
Foucault.
Gagasan ini muncul demi melengkapi analisis tentang aspek
diskursus yang mirip sistem dengan suatu analisis tentang
bagaimana aspek itu terbentuk.
Akan tetapi, genealogi di sini lantas menggantikan
arkeologi.
Sedangkan, decentring radikal yang hakiki dalam
pemikirannya tidak ditinggalkan.
Tugas genealogi kekuasaan sesungguhnya adalah
menganalisis silsilah pengetahuan.
Lanjutan Michel Foucault
Kilas Balik Filsafat Foucalt
Foucault dalam karyanya Use of Pleasure menjelaskan ada beberapa
gerak kembali ke arkeologi.
Namun yang dibahas olehnya adalah kelanjutan dari arkeologi
problematisasi dan bukannya mengenai diskursus lainnya.
Ia tidak mengonsentrasi diri pada kaidah internal atau regularitas
formasi diskursif.
Namun, kini mengarahkan perhatian pada hubungan antara
manusia dan dunia.
Foucault menaruh minat pada cara manusia memproblematisasi
siapa diri mereka, apa yang mereka lakukan beserta dunia di mana
mereka hidup.
Pengarahan arkeologi menuju problematisasi ini lebih merupakan
suatu peralihan hermeneutis dalam pemikirannya mengenai
kebudayaan.
Jacques Derrida
Buah pikiran Derida tentang deskontruksi yang merupakan salah
satu konsep kunci postmodernisme.
Dekonstruksi secara etimologis berarti mengurai, melepaskan,
dan membuka.
Pengertian dekonstruksi adalah sebuah metode pembacaan teks
secara interpretatif atau suatu hermeneutik dengan cara radikal.
Berbeda dari hermeneutik normal yang mencoba
merekonstruksi kembali isi asli sebuah makna atau suatu jaringan
makna, dekonstruksi justru meninggalkan usaha rehabilitasi
seperti itu.
Alih-alih menampilkan kehadiran makna asli sebuah teks,
dekonstruksi justru mengandaikan ketidakhadiran makna
primordial seperti itu.
Richard Rorty
Menurut Rorty, filsafat telah menuju ke titik kebuntuan. Oleh karena
itu, perlu dilakukan penelitian ulang terhadap filsafat. Dalam bukunya
berjudul epistemology centered philosophy. Epistemologi didefinisikan
sebagai pencarian yang dirintis oleh Descartes untuk menemukan hal-
hal yang istimewa dalam wilayah kesadaran yang merupakan batu
penjuru kebenaran.
Dengan demikian epistemologi merupakan fondasi kenyataan, dan
Rorty berusaha membuktikan, bahwa pencarian macam itu keliru,
sebab mendasarkan diri pada asumsi bahwa filsafat alam. Ia dengan
anti-foundasionalismenya ingin mengakhiri relasi dunia objektif dan
dunia subjektif pengetahuan, dan menggantinya dengan dunia yang
sepenuhnya mandiri menanti subjek yang akan membuat representasi
mental tentangnya.
Rorty memusnahkan epistemologi dengan memakai istilah
hermeneutik.
Jean Baudrillard
Baudrillard memiliki sumbangan besar tehadap perkembangan
teori sosial postmodernisme. Karya awalnya menitikberatkan
pada masalah ekonomi yang dipengaruhi oleh perspektif
Marxian. Perbedaannya yaitu Marxian lebih memfokuskan
pada produksi, sedangkan dirinya memfokuskan pada
konsumsi.
Kaum kapitalis menciptakan sistem komunikasi yang disebut
kode untuk mendukung masyarakat agar memanfaatkan hasil
produksi yang sebesar-besarnya. Kode dikomunikasin melalui
sistem pemasaran dan iklan yang gencar. Melalui kode ini,
masyarakat dapat terstratifikasi sesuai dengan apa yang mereka
konsumsi dan membedakan dari masyarakat lain berdasarkan
objek yang dikonsumsi. Dengan demikian menurut Baudrillard,
masyarakat seperti hidup dalam simulasi yang dicirikan dengan
ketidakbermanaan.
Fredric Jameson
Jameson mengadopsi posisis Marxis untuk mengembangkan
teori sosial budayanya. Ia menggunakan pola berpikir
Marxis yang menjelaskan epos historis yang baru
(pascamodernisme), yang menurutnya bukan modification
dari kapitalisme, melainkan ekspansi darinya. Periode
historis yang ada sekarang ini bukanlah keterputusan,
melainkan kelanjutannya.
Periode Late Capitalism yang dipakai Jameson dipinjam dari
periodesasi yang dibuat oleh Mandel, yang membagi
perkembangan kapitalisme menjadi 3 fase:
a. Kapitalisme pasar
b. Monopoli (imperialisme)
c. Modal multinasional
Lanjutan Fredric Jameson
Kritik Habermas terhadap postmodernisme:
a. Pemikir postmodernis kurang tegas mebedakan apakah
mereka meciptakan teori yang serius (ilmiah) atau
mengarang sastra.
b. Habermas merasa bahwa argumen pada
postmodernisme sarat dengan sentimen normatif, namun
sentimen mereka itu disembunyikan dari pembaca.
c. Habermas mengkritik postmodernisme sebagai
perspektif yang gagal membedakan fenomena dan
praktik yang terjadi pada masyarakat modern.
d. Pemikir postmodern dituduh mengabaikan praktik
kehidupan dunia.
Lanjutan Fredric Jameson
Postmodernisme dan Kritik Pembangunan
Pemikiran-pemikiran postmodernisme dapat digunakan untuk
menganalisis diskursus terhadap tantangan pembangunan.
Postmodernisme telah menyumbangkan perkembangan teori
kritik terhadap teori pembangunan dan modernisasi dari
perspektif yang sangat berbeda dengan teori-teori kritik
sebelumnya.
Menurut Foucault, sumbangan terbesar postmodernisme
terhadap kritik pembangunan merupakan suatu diskursus yang
menyiratkan penguasaan negara maju terhadap negara
terbelakang.
Diskursus pembangunan adalah alat untuk mendominasi.
Sumbangan terbesar postmodernisme terhadap teori dan
perubahan sosial adalah membuat teori itu lebih sensitif
terhadap relasi kekuasaan dan dominasi menyadarkan kita
bagaimana relasi kekuasaan teranyam di setiap aspek kehidupan.
Lanjutan Fredric Jameson
Kilas Balik Postmodernisme
Postmodernisme menurut Derida dan Lyotard, merupakan antitesis dari
modernisme. Beberapa istilah yang digunakan dalam dua aliran tersebut:
MODERNISME POSTMODERNISME
Sentralisasi Desentralisasi
Pertarungan kelas Pertarungan etnis
Konstruksi Dekonstruksi
Kultur Sub-kultur
Hermeneutis Nihilisme
Budaya tinggi Budaya rendah
Hierarki Anarki
Industri Pasca-industri
Teori Paradigma
Kekuatan negara Kekuatan bersama
Agama Sekte-sekte
Legitimasi Delegitimasi
Konsensus Dekonsensus
Budaya tradisional Liberalisme
Kontinuitas Diskontinuitas
Lanjutan Fredric Jameson

Postmodernisme dibagi menjadi 2 aliran besar:


a. Postmodernisme epistemologis, memahami kembali
posisi dan otoritas filsafat, rasionalitas, dan
kebenaran secara agak lain.
b. Postmodernisme empiris, lebih diorientasikan pada
hal-hal yang bersifat dampak nyata dari kemodernan.
Terima Kasih
TANYA JAWAB
Fakta Solala Zebua
Apakah ciri khas masing-masing filsafat?
Mengapakah di dalam postmodern masih ada anarki padahal
Foucault menekankan pengetahuan?

Puspita Dewi Wulandari


Maschievelli
Moralitas pribadi dan moralitas negarawan.

Prita Esita
Mascievelli, lebih mementingkan kekuasaan negara, berbanding
terbalik dengan prinsipnya. Bagaimana bisa seperti itu?
Pak Waldi Patadjenu
Filsafat postmodernisme merupakan dampak dari
modernisme. Contoh dan konseptualnya seperti apa?

Riza Hasanah
Keuntungan dan kelemahan dari ketiga filsafat tersebut, dan
mana yang lebih baik?

Anda mungkin juga menyukai