Anda di halaman 1dari 49

Company

LOGO
Mekanika Fluida I

Jurusan Teknik Mesin


FT. UPS TEGAL

ZAKARIA LEGO LASMONO


JUDUL SKRIPSI

Analisa Aliran Fluida Pada Pipa Spiral Dengan


Variasi Diameter Menggunakan Metode
Computational Fluid Dinamics (CFD)

Dr., Ir. Ahmad Indra. S , Ridwan. ST.,MT , Irwan Setiawan

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,

Universitas Gunadarma

Depok, Indonesia
PENDAHULUAN

Fluida adalah suatu yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-harikita,
dimanapun dan kapanpun kitaberada, fluida selalu mempengaruhi berbagai kegiatan
kita dalam kehidupan sehari-hari kita baik itu dalam bentuk liguid ataupun gas. Aliran
fluida didalam pipa pada kenyataannya mengalami penurunan tekanan seiring dengan
panjang pipa yang dilalui fluida tersebut. Menurut teori dalam mekanika fluida, hal ini
disebabkan karena fluida yang mengalir memiliki viskositas.Viskositas ini
menyebabkan timbulnya gaya geser yang sifatnya menghambat. Untuk melawan gaya
geser tersebut diperlukan energi sehingga mengakibatkan adanya energi yang hilang
pada aliran fluida. Energi yang hilang ini mengakibatkan penurunan tekanan aliran
fluida atau disebut juga kerugian tekanan (head loses).
LANDASAN TEORI

Definisi Fluida

Fluida secara khusus didefinisikan sebagai zat yang berdeformasi terus menerus selama
dipengaruhi suatu tegangan geser. Sebuah tegangan geser terbentuk apabila sebuah
gaya tangensial bekerja pada sebuah permukaan. Apabila benda-benda padat biasanya
seperti baja atau logam-logam lainnya dikenai oleh suatu tegangan geser, mula-mula
benda itu akan berdeformasi (biasanya sangat kecil), tetapi tidak akan terus menerus
berdeformasi (mengalir).

Macam-macam Aliran Fluida

Mekanika fluida adalah ilmu yang mempelajari tentang tipe-tipe aliran fluida dalam
medium yang berbeda-beda. Aliran fluida terbagi atas beberapa kategori, dibagi
berdasarkan sifat-sifat yang paling dominan dari aliran tersebut, atau

berdasarkan jenis dari fluida yang terkait.


Berdasarkan pergerakannya aliran fluida terdiri dari

Steady Flow

Steady flow merupakan suatu aliran fluida dimana kecepatannya tidak terpengaruh
oleh perubahan waktu, sehingga kecepatan konstan pada setiap titik pada aliran
tersebut.

Non Steady Flow

Non steady flow terjadi apabila ada suatu perubahan kecepatan pada aliran tersebut
terhadap perubahan waktu.

Uniform Flow

Uniform flow merupakan aliran fluida yang terjadi besar dan arah dari vector-vektor
kecepatan tidak berubah dari suatu titik ke titik berikutnya dalam aliran fluida
tersebut.
Non Uniform Flow

Aliran ini terjadi jika besar dan arah vector-vektor kecepatan fluida selalu berubah
terhadap lintasannya. Ini terjadi apabila luas penampang medium fluida juga
berubah.

Aliran fluida berdasarkan gaya yang bekerja pada fluida tersebut :

Aliran Laminar

Aliran laminar didefinisikan sebagai aliran dengan fluida yang bergerak dalam
lapisanlapisan, atau lamina-lamina dengan satu lapisan meluncur secara merata.
Dalan aliran laminar ini viskositas berfungsi untuk meredam kecenderungan
terjadinya gerakan relative antara lapisan.
Aliran Turbulen

Aliran turbulen didefinisikan sebagai aliran yang dimana pergerakan partikel-partikel


fluida sangat tidak menentu karena mengalami pencampuran serta putaran partikel antar
lapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian
fluida yang lain dalam skala yang besar. Dalam keadaan aliran turbulen maka turbulensi
yang terjadi mengakibatkan tegangan geser yang merata diseluruh fluida sehingga
menghasilkan kerugian-kerugian aliran.

Gambar 2.2

Distribusi kecepatan aliran turbulen Dalam pipa tertutup pada arah aksial
Aliran Transisi

Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen.

Aliran berdasarkan bisa tidaknya dicompres

Compressible flow, dimana aliran ini merupakan aliran yang mampu mampat.

Incompressible flow, aliran tidak mampu mampat.

Pipa Spiral

Pipa merupakan alat transportasi fluida yang murah. Pipa memiliki berbagai ukuran
dan bentuk penampang salah satunya adalah pipa spiral. Namun pipa yang
berpenampang lingkaran (pipa sirkular) adalah pipa yang paling banyak digunakan.
Pipa spiral memiliki dimensi diameter luar pipa (OD), tebal pipa (t), diameter dalam
spiral (Di), diameter luar spiral(Do) dan panjang pitch pipa spiral (P)
Gambar 2.4 Dimensi Pipa Spiral

CFD (Computational Fluid Dinamics)

Computational Fluid Dynamics (CFD) adalah metode perhitungan dengan sebuah


control dimensi, luas dan volume dengan memanfaatkan bantuan komputasi komputer
untuk melakukan perhitungan pada tiap-tiap elemen pembaginya. Prinsipnya adalah
suatu ruang yang berisi fluida yang akan dilakukan penghitungan dibagi-bagi menjadi
beberapa bagian, hal ini sering disebut dengan sel dan prosesnya dinamakan meshing.

Bagian-bagian yang terbagi tersebut merupakan sebuah kontrol penghitungan yang akan
dilakukan adalah aplikasi.
Pemakaian CFD secara umum dipakai untuk memprediksi :

Aliran dan panas

Transfer massa

Perubahan fasa seperti pada proses melting, pengembunan dan pendidihan

Reaksi kimia seperti pembakaran

Gerakan mekanis seperti piston dan fan

Tegangan dan tumpuan pada benda solid

Gelembung elektromagnetik
CFD adalah penghitungan yang mengkhususkan pada fluida. Mulai dari aliran
fluida, heat transfer dan reaksi kimia yang terjadi pada fluida. Atas prinsip-prinsip
dasar

mekanika fluida, konservasi energi, momentum, massa, serta species,


penghitungan dengan CFD dapat dilakukan. Secara sederhana proses penghitungan
yang dilakukan oleh aplikasi CFD adalah dengan kontrolkontrol penghitungan yang
telah dilakukan maka kontrol penghitungan tersebut akan melibatkan dengan
memanfaatkan persamaan-persamaan yang terlibat.

Persaman-persamaan ini adalah persamaan yang membangkitkan dengan


memasukan parameter apa saja yang terlibat dalam domain.
Persamaan Dalam Aliran Fluida

Misalnya ketika suatu model yang akan dianalisa melibatkan temperatur berarti
model tersebut melibatkan persamaan energi atau konservasi dari energi tersebut.
Inisialisai awal dari persamaan adalah boundary condition.

Boundary condition adalah kondisi dimana kontrolkontrol perhitungan


didefinisikan sebagai definisi awal yang akan dilibatkan ke kontrol-kontrol
penghitungan yang berdekatan dengannya melalui persamaanpersamaan yang
terlibat.

Secara umum proses penghitungan CFD terdiri atas 3 bagian utama:

1. Preposessor

2. Processor

3. Post processor
DESAIN PIPA SPIRAL DAN TAHAPAN PROSES
SIMULASI
Langkah-langkah Simulasi

Untuk memudahkan proses simulasi dalam subbab ini akandijelaskan secara bertahap
proses simulasi yang dimulai dari pembentukan geometri. Secara keseluruhan proses
tersebut terdiri dari enam langkah yaitu:

1. Membuat model pipa spiral

2. Membuat mesh

3. Menentukan boundary condition

4. Menentukan kondisi fisik model

5. Menentukan parameter penyelesaian dan menjalankan simulasi

6. Menampilkan hasil simulasi


Pembuatan model Langkah pembuatan
Mulai
pipa spiral meshing

Menentukan kondisi Membuat kondisi


fisik model batasan

Menentukan parameter Melaksanakan perhitungan


perhitungan naumerik atau komputrasi

Menampilkan hasil
Selesai
simulas

Gambar 3.1

Langkah pembuatanmodel CAD dan proses simulasi


Pembuatan model pipa spiral

Hal yang perlu di lakukan pertama kali sebelum melakukan proses simulasi adalah
membuat model aliran yang terjadi pada pipa spiral. Dalam hal ini model yang dibuat
adalah berupa model volume. Asumsi penyederhanaan model yang dilakukan adalah
dengan menganggap ketebalan pipa diabaikan. Dalam pembuatan model menggunakan
CATIA sebagai pembuat model. Dan model yang akan disimulasikan pada skripsi ini
adalah seperti gambar dibawah ini :

Gambar 3.2

Gambar 3.2 Model aliran pipa spiral Meshing


Persamaan Dalam Aliran Fluida
Solusi :
Dengan persamaan KONTINUITAS :
1 x A1 x V1 = 2 x A2 x V2
5.27 x 10-3 kg/s = 1.2 kg/m3 x 0.0491 m2 x V2
V2 = 0.09 m/s

Sehingga :
2 = 1.2 kg/m3 x 0.0491 m2 x 0.09 m/s
= 5.30 x 10-3 kg/s
Company
LOGO
Company
LOGO

Mekanika Fluida II
Jurusan Teknik Mesin
FT. UNIMUS

Pertemuan: 2 Julian Alfijar, ST


Persamaan Dalam Aliran Fluida
Persamaan-Persamaan Dasar :

Persamaan Kontinuitas (Hk. Kekekalan


Massa)
Persamaan Gerak/Momentum (Hk. Newton II)
Persamaan Energi (Hk. Termodinamika)
Persamaan Bernaulli
Persamaan Dalam Aliran Fluida
Hukum Kekekalan Massa :

Laju aliran massa neto didalam elemen


adalah sama dengan laju perubahan massa
tiap satuan waktu.
Persamaan Dalam Aliran Fluida

Massa yang masuk melalui titik 1 = V1 . 1 . dA1


Massa yang masuk melalui titik 2 = V2 . 2 . dA2
Persamaan Dalam Aliran Fluida

Oleh karena tidak ada massa yang hilang :


V1 . 1 . dA1 = V2 . 2 . dA2

Pengintegralan persamaan tersebut meliputi seluruh


luas permukaan saluran akan menghasilkan massa
yang melalui medan aliran :
V 1 . 1 . A 1 = V2 . 2 . A 2

1 = 2 Fluida Incompressible.

V1 . A1 = V 2 . A2
Atau :
Q = A .V = Konstan
Persamaan Dalam Aliran Fluida

Persamaan kontinuitas berlaku untuk :

1. Untuk semua fluida (gas atau cairan).


2. Untuk semua jenis aliran (laminer atau
turbulen).
3. Untuk semua keadaan (steady dan unsteady)
4. Dengan atau tanpa adanya reaksi kimia di
dalam aliran tersebut.
Persamaan Dalam Aliran Fluida
Persamaan Momentum :
Momentum suatu partikel atau benda : perkalian massa
(m) dengan kecepatan (v).
Partikel-partikel aliran fluida mempunyai momentum.
Oleh karena kecepatan aliran berubah baik dalam
besarannya maupun arahnya, maka momentum partikel-
partikel fluida juga akan berubah.
Menurut hukum Newton II, diperlukan gaya untuk
menghasilkan perubahan tersebut yang sebanding
dengan besarnya kecepatan perubahan momentum.
Persamaan Dalam Aliran Fluida

Untuk menentukan besarnya kecepatan perubahan


momentum di dalam aliran fluida, dipandang tabung
aliran dengan luas permukaan dA seperti pada gambar
berikut :
Persamaan Dalam Aliran Fluida

Dalam hal ini dianggap bahwa aliran melalui tabung


arus adalah permanen. Momentum melalui tabung
aliran dalam waktu dt adalah :

dm.v = . v . dt . v . dA
Momentum = . V2 . dA = . A . V2 = . Q . V

Berdasarkan hukum Newton II :


F = m.a
F = . Q (V2 V1)
F Fx 2
Fy 2 Fz 2

Persamaan Dalam Aliran Fluida

Untuk masing-masing komponen (x, y, z) :

FX = P . Q (VX2 . VX1)
FY = P . Q (VY2 . VY1)
FZ = P . Q (VZ2 . VZ1)
Resultan komponen gaya yang bekerja pada fluida :

F F
x
2
F F
y
2
z
2

Persamaan Dalam Aliran Fluida
Persamaan Energi (EULER) :

dA

Unsur fluida yang bergerak sepanjang garis aliran


Persamaan Dalam Aliran Fluida

Asumsi :

1. Fluida ideal
2. Fluida homogen dan incompressible
3. Pengaliran bersifat kontiniu dan sepanjang garis arus
4. Kecepatan aliran bersifat merata dalam suatu
penampang
5. Gaya yang bersifat hanya gaya berat dan tekanan.
Persamaan Dalam Aliran Fluida
Persamaan Dalam Aliran Fluida
Persamaan Dalam Aliran Fluida

Contoh :
Tentukan Laju aliran massa air jika diketahui : volume
tanki = 10 galon dan waktu yang diperlukan untuk
memenuhi tanki = 50 s.
Solusi:
v 10 gal 3.7854 L
Q 0.757 L/s
t 50 s 1 gal
1000 kg/m 3 1 kg/L
o
m Q (1 kg/L)(0.757 L/s) 0.757 kg/L
Persamaan Dalam Aliran Fluida
Aliran pada Nozel :
Persamaan Dalam Aliran Fluida
Persamaan Dalam Aliran Fluida
Tekanan Hidrostatis :
Persamaan Dalam Aliran Fluida
Company
LOGO
Company
LOGO

Mekanika Fluida II
Jurusan Teknik Mesin
FT. UNIMUS

Pertemuan: 3 Julian Alfijar, ST


Aliran Dalam Pipa
PEMBENTUKAN ALIRAN

Fluida, setelah mengalir masuk ke dalam pipa


akan membentuk LAPIS BATAS dan tebalnya
akan bertambah besar sepanjang pipa. Pada
suatu titik sepanjang garis tengah pipa, lapisan
akan bertemu dan membentuk daerah yang
terbentuk penuh di mana kecepatannya tidak
berubah setelah melintasi titik tersebut. Jarak
dari ujung masuk pipa ke titik pertemuan lapis
batas tsb dinamakan PANJANG KEMASUKAN.
Aliran Dalam Pipa
Aliran Dalam Pipa
PERSAMAAN UMUM

Llaminar = 0.05 Re D (1)


(Dengan kondisi batas Re = 2300), sehingga
Pers.1 menjadi :
Llaminar = 115D
Aliran Dalam Pipa
PERSAMAAN UMUM

Lturbulen = 1.395 D Re1/4


atau
Lturbulen = 10D
Aliran Dalam Pipa
POLA ALIRAN

Aliran Laminar

Aliran Transisi REYNOLD


NUMBER

Aliran Turbulen
Aliran Dalam Pipa
Experimental REYNOLD
Aliran Dalam Pipa

SERING DIGUNAKAN

Laminar
Re < 2300 Re < 2300 Re = 2100

Transisi Re = 2300 2300<Re<4000 2100<Re<4000

Re > 2300 Re >= 4000 Re >> 2100


Turbulen

KONDISI BATAS
Aliran Dalam Pipa
PERSAMAAN UMUM

.V .D V .D
D Re atau Re

a Dh = a
a

a b Dh = 2ab/(a + b)
Aliran Dalam Pipa
Diagram MOODY
Company
LOGO

Anda mungkin juga menyukai