Anda di halaman 1dari 32

1.

Moriko Sebayang
TUTORIAL B22
2. Albert Sitepu
3. Balasaravanan
Belaraman
4. Maya Sitompul
5. Cristya Kartika
6. Christine
7. Hanna Christin
8. Irmayani Siregar
SKENARIO KASUS
Lembar 1
R, 31 tahun, perempuan, manager di
suatu perusahaan, belum menikah,
datang ke praktek dokter dengan keluhan
tidak bisa tidur. Hal ini sudah dialami
sejak 5 hari yang lalu, dimana R sulit
sekali untuk memulai tidur.
Lembar 2
Sejak sekitar 7 bulan yang lalu, R sudah mengalami kesulitan
berkonsentrasi, mudah lelah, merasa terperangkap (feeling
keyed up) di pekerjaan.
Gejala tersebut juga disertai ketegangan otot leher, jantung
berdebar-debar, keringat berlebihan dan rasa tidak nyaman di
perut. R juga khawatir jika kinerjanya di kantor menurun,
menjadi mudah tersinggung, khawatir berlebihan tentang
situasi di rumah dan di kantor sehari-hari.
Dari hasi pemeriksaan dijumpai:
Kesadaran: Compos Mentis,
TD: 120/80 mmHg,
Nadi: 88x/menit,
Pernafasan: 20x/menit,
suhu tubuh normal.
Hasil pemeriksaan laboratorium: darah dan urine lengkap
normal. T3 dan T4 dalam batas normal. ECG dalam batas
normal.
Lembar 3
Jika sedang banyak masalah R terkadang
merokok untuk mengurangi ketegangan. Di
waktu senggangnya R menyempatkan diri
bersama teman-temannya ke cafe sekali
sebulan, di saat-saat itu R biasanya juga
minum minuman beralkohol.
HIPOTESA
ANSIETAS
LEARNING ISSUE
FISIOLOGI
TIDUR
Tidur merupakan suatu kondisi tidak sadar di
mana individu dapat dibangunkan oleh stimulus
atau sensori yang sesuai (Guvton), atau juga
dapat dikatakan sebagai suatu keadaan tidak
sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan
penuh ketenangan tanpa kegiaran akam tetapi
lebih merupakan suatu urutan siklus yang
berulang, dengan ciri adanya aktifitas yang
minim, memiliki kesadaran vang bervariasi,
terdapat perubahan proses fisiologis, dan terjadi
respons terhadap rangsangan dari luar.

Fungsi dan tujuan tidur secara jelas tidak


diketahui, akan tetapi diyakini bahwa tidur dapat
digunakan untuk menjaga keseimbangan mental,
emosional, kesehatan, mengurangi strees pada
paru, kardiovaskular, endokrin, dll
Non-REM sleep terjadi dalam empat tahap, yang
masing-masing memperlihatkan gelombang EEG
yang semakin lambat dengan amplitudo lebih
besar. Pada permulaan tidur, dari tidur ringan
(stage 1) tidur dalam (stage 4) berlangsung
30-45 menit.

Pada akhir setiap siklik tidur gelombang lambat


(Non-REM sleep) terjadi tidur episode tidur
paradoxal selama 10-15 menit. Disini pola EEG
berubah mendadak seperti dalam keadaan
terjaga. Setelah episode paradoxal tersebut
stadium-stadium tidur gelombang lambat kembali
berulang
KLASIFIKASI
GANGGUAN
TIDUR
1. INSOMNIA

DISOMNIA PARASOMNIA

Gangguan tidur Gangguan Arousal


Intrinsik Gangguan antara tidur
Gangguan tidur bangun
Ekstrinsik Gangguan dengan fase
Gangguan tidur REM
irama sikardian Parasomnia lain-
lainnya
2. GANGGUAN TIDUR
BERHUBUNGAN
DENGAN GANGGUAN
KESEHATAN /
PSIKIATRI

Gangguan Mental
Sleep-Related
Breething Disorder
3. GANGGUAN
TIDUR YANG
TERKLASIFIKASI
DEFINISI &
ETIOLOGI
ANSIETAS
DEFINISI ANSIETAS
Ansietas merupakan suatu sinyal
yang menyadarkan, ia
memperingatkan adanya bahaya
yang mengancam, memungkinkan
seseorang mengambil tindakan
untuk mengatasi ancaman.
ETIOLOGI
2 Teori yang mendasari:
1. Teori Psikologis
a) teori psikoanalitik
b) teori perilaku
c) teori ekstensial
2. Teori Biologis
a) Sistem saraf otonom
b) Neurotransmitter
c) Otak Imaging studi
d) Penelitian Genetika
e) Pertimbang Neuroanatomi
PATOFISIOLOGI
& FAKTOR
RESIKO
ANSIETAS
Stressor

Hipotalamus

Stimulasi sistem saraf otonom & endokrin

Neurotransmitter Endokrin

NORADRENERGIK SEROTONIN

GABA
MANIFESTASI
KLINIS
ANSIETAS
MANIFESTASI KLINIS

Ketegangan Motorik
Hiperaktivitas Autonom
Kewaspadaan secara Kognitif
PENEGAKAN
DIAGNOSA
ANSIETAS
Menurut DSM-IV TR
Kecemasan / kekhawatiran yang berlebihan hampir setiap hari,
sepanjang hari, terjadi selama sekurangnya 6 bulan tentang
aktivitas / kejadian.
Penderita sulit mengendalikan kekhawatiran
Kecemasan 4 kekhawatiran disertai 3 atau lebih dari 6 gejala
berikut ini:
kegelisahan,
sulit berkonsentrasi,
mudah lelah,
iritabilitas,
ketegangan otot,
gangguan tidur.
Fokus kecemasan & kekhawatiran tidak terbatas pada
gangguan aksis I
Kecemasan, kekhawatiran atau gejala fisik
menyebabkan penderita yang bermakna secara klinis,
atau gangguan pada fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi
penting lainnya
gangguan yang terjadi bukan karena efek fisiologis dari
suatu zat
DIAGNOSA
BANDING
ANSIETAS
1. Gangguan panik dengan Agrafobia & tanpa
Agrafobia
2. Fobia spesifik & sosial
3. Gangguan obsesif kompulsif
4. Hipokondritis
5. Gangguan somatison
6. Gangguan penyesuaian dengan kecemasan
7. Gangguan kepribadian
8. Agrafobia tanpa riwayat panik
9. Gangguan stress pasca trauma
10.Gangguan Ansietas stress akut
11.Gangguan Ansietas dengan kondisi medis
umum
12.Gangguan Ansietas yang diinduksi zat
13.Gangguan Ansietas yang tidak spesifik
TATALAKSANA
ANSIETAS
MEDICATION
1. SSRI first line untuk long term management
anxiety disorder (fluoxetine, paroxetine,
escitalopram)
2. Serotonin NE Reuptake Inhibitor (Venlafaxine,
Duloxetine)
3. Atypical Antidepressant mirtazapin
4. TCA central & perifer anticholinergic & sedative
TCA: toxicity & lethal in over dose.
(Clompiramine)
5. Benzodiazepine
acute situasional anxiety disorder
(Lorazepam, Clonazepam)

PSYCHOTHERAPY
cognitive & behavioral therapy
KOMPLIKASI,
PROGNOSIS, &
EDUKASI
ANSIETAS
PROGNOSIS EDUKASI
- Kecemasan hilang
- Olahraga
sendiri
- Makan dengan baik
- Tidak menjadi
- Hindari alkohol
perhatian
- Gunakan teknik
KOMPLIKASI
relaksasi
- Penyakit
- Jadikan tidur sebagai
Kardiovaskular
prioritas
- Fungsional kualitas
- Berhenti merokok &
hidup terganggu
mengurangi konsumsi
- Bunuh diri
kopi
KESIMPULAN

Seorang perempuan, 31 tahun,


didiagnosis dengan gangguan
kecemasan dan ditatalaksana
dengan Benzodiazepin dan di
rujuk ke spesialis psikiatrik
untuk dikonsultasi dan
tatalaksana lanjutan secara
komprehensif.

Anda mungkin juga menyukai