DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN
RS diselenggarakan berasaskan
Pancasila dan didasarkan kepada nilai
kemanusiaan, etika dan
profesionalitas, manfaat, keadilan,
persamaan hak dan anti diskriminasi,
pemerataan, perlindungan dan
keselamatan pasien, serta
mempunyai fungsi sosial.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI
NO. 1691/MENKES/PER/VIII/2011 TENTANG KESELAMATAN
PASIEN RUMAH SAKIT
KEBIJAKAN PATIENT SAFETY
DI RUMAH SAKIT
Rumah Sakit Wajib melaksanakan:
sistem keselamatan pasien
Rumah Sakit wajib menerapkan standar
Keselamatan Pasien RS
Rumah Sakit wajib melaksanakan 7
langkah menuju keselamatan pasien
Evaluasi pelaksanaan keselamatan
pasien RS dilakukan melalui program
akreditasi RS
Keselamatan pasien rumah sakit adalah
suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman yang
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
10
Bagaimana keselamatan pasien
rumah sakit diatur?
Ruang lingkup Peraturan Menteri
Kesehatan ini meliputi:
- Organisasi,
- Standar Keselamatan Pasien,
- Sasaran Keselamatan Pasien,
- Penyelenggaraan Keselamatan Pasien
Rumah Sakit,
- Pelaporan Insiden,
- Analisis dan Solusi,
- serta Pembinaan dan Pengawasan.
11
TIM KESELAMATAN PASIEN
SK Dirut No. KP.08.02/I.I/594/2014 tanggal 3 Juli 2014
KETUA
Sekretaris
Sub Tim Manajemen Risiko
Sub Tim Pencatatan & Pelaporan
Sub Tim Evaluasi Implementasi
Sekretaris Sub Tim dan Anggota
1 2 3 4 5 dst
25
VALIDASI DAN ANALISIS
SENTINEL RCA
MERAH &
KTD / KTC KUNING
RISK
GRADING BIRU &
KNC HIJAU
INVESTIGASI
SEDERHANA
Budaya keselamatan pasien
Safety beyond Quality, bahwa Dalam pelayanan rumah sakit,
Mutu Pelayanan saja tidak cukup, PERLU PENGEMBANGAN
BUDAYA KESELAMATAN PASIEN.
Karena KESELAMATAN PASIEN akan mengubah Blaming
Culture ke Safety Culture
GERAKAN NASIONAL KESELAMATAN PASIEN SUDAH
DICANANGKAN OLEH PERSI, MELALUI PEMBENTUKAN
KOMITE KESELAMATAN PASIEN, DITETAPKAN LANGKAH2
KESELAMATAN PASIEN & OLEH KARS DIINTEGRASIKAN DALAM
PENILAIAN AKREDITASI
SECARA YURIDIS DIATUR DALAM BERBAGAI PERUNDANG-
UNDANGAN DAN SECARA KHUSUS DIATUR DALAM
PERMENKES No.1691 Thn 2011 Ttg Keselamatan Pasien.
Dimensi Budaya Keselamatan
Pasien
Menurut Carthey&Clarke (2010) dalam
buku Implementing Human Factors in
Healthcare how to guide bahwa
organisasi kesehatan akan memiliki
budaya keselamatan pasien yang positif,
jika memiliki dimensi budaya sebagai
berikut :
1. Budaya keterbukaan (open culture)
2. Budaya keadilan (just culture)
3. Budaya pelaporan (reporting culture)
4. Budaya belajar (learning culture)
5. Budaya informasi (informed culture)
PENUTUP
Keselamatan pasien adalah hak pasien yang harus
dihormati (diatur dalam Undang-Undang)
Rumah Sakit Wajib melaksanakan: sistem keselamatan
pasien
Rumah Sakit wajib menerapkan standar Keselamatan
Pasien Rumah Sakit
Rumah Sakit wajib melaksanakan 7 langkah menuju
keselamatan pasien
Insiden Keselamatan Pasien perlu dilaporkan untuk
di analisa dan diberikan solusi untuk mencegah
insiden yang sama terulang kembali
Budaya keselamatan pasien menjadi tanggung
jawab rumah sakit maupun tenaga kesehatan yang
terlibat dalam pelayanan kesehatan
Tenaga kesehatan berkewajiban melaksanakan
ketentuan pasien safety
1. KONDISI POTENSI CIDERA/ KPC
(KEADAAN YG BISA MENIMBULKAN MASALAH )
2. KEJADIAN NYARIS CIDERA/KNC
( KEADAAN YANG NYARIS TERJADI )
3. KEJADIAN TIDAK CIDERA/ KTC
( SUDAH TERJADI TETAPI TIDAK MENIMBULKAN
DAMPAK )
4. KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN/KTD ( SUDAH
TERJADI DAMPAK TETAPI RINGAN )
5. SENTINEL
( MENGAKIBATKAN KEMATIAN/CACAT BAWAAN )