Anda di halaman 1dari 17

BIOETIK

Edith Sumedi
BIOETIKA
Merupakan ilmu yang mempelajari masalah-masalah moral
yang muncul dalam pengobatan, layanan kesehatan dan
ilmu-ilmu biologi.
Ilmu ini memiliki 4 subdivisi yaitu
1. CLINICAL ETHIC yg berhub dg perawatan pasien
2. RESEARCH ETHIC yg berhub dg perlindungan
subject uji manusia dalam penelitian kesehatan
3. PROFESIONAL ETHIC yg berhub dg tugas dan
tanggung jawab
4. PUBLIC POLICY ETHIC yg berhub dg formulasi dan
enterpretasi hukum dan aturan-aturan dlm masalah bioetik
ETIKA KEDOKTERAN DAN BIOETIK

Merupakan kajian mengenai moralitas-refleksi terhadap


moral secara sistematik, hati-hati dan analitis terhadap
keputusan moral dan perilaku.
Etika kedokteran bioetik
Etika kedokteran berfokus pada masalah yang muncul
dalam praktek pengobatan
Bioetika berhubungan dengan masalah-masalah moral
karena perkembangan dalam ilmu biologis yang umum.
PENTINGNYA ETIKA

Belajar etika akan menyiapkan mahasiswa untuk


mengenali situasi-situasi yang sulit dan melaluinya dengan
cara yang benar sesuai prinsip dan rasional.

Etika kedokteran :
HIPPOCRATES muncul konsep
pengobatan sebagai profesi
dan ..berjanji didepan msyarakat bahwa
menempatkan kepentingan pasien mereka diatas
kepentingan mereka sendiri.
Apa yang menarik dari etika kedokteran ?

BELAS KASIH. Bersedia mengatasi permasalahan


kesehatan pasien dengan memberi perhatian dan
memahami masalah pasien.

KOMPETENSI. Kurang kompeten dapat mengakibatkan


kematian pasien. Kompetensinya bukan saja meliputi dasar
ilmiah namun juga teknis.

OTONOMI. Penentuan sendiri dalam menangani pasien.


SIAPAKAH YANG MENENTUKAN
SESUATU ITU ETIS?
Setiap orang memiliki perbedaan terhadap penilaian benar
dan salah.

Kode etik yang dibentuk secara kolektif dan dokumen


kebijakan yang terkait.

Dokter akan selalu dihadapkan dengan hukum yang


berlaku.
Organisasi kesehatan sangat kuat dipengaruhi oleh ajaran
agama
Selain itu mereka menetapkan standar perilaku dan
memonitor kepatuhan.
BAGAIMANA SESEORANG
MEMUTUSKAN SESUATU ITU ETIS?
Setiap orang bertanggung jawab terhadap diri sendiri dalam
mengambil keputusan etis dan dalam
mengimplementasikannya.
Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam
mengambil kepusan :
1. Pendekatan non rasional
Kepatuhan
Imitasi > mengesampingkan benar dan salah.
Perasaan. Yg dianggap benar adalah yg dirasakan benar
Intuisi ,persepsi yg terbentuk dengan segera mengenai
bagaimana bertindak.
Kebiasaan , tidak selalu tepat untuk mengambil keputusan
2. Pendekatan rasional

DEONTOLOGI melibatkan pencarian aturan-aturan yang


terbentuk dengan baik yang dapat dijadikan dasar dalam
pembuatan keputusan.
KONSEKWENSIALISME. Dengan mempertimbangkan
bagaimana hasil dari penetapan keputusan. Tindakan
yang benar adalah tindakan yang memberi hasil yang
baik.
PRINSIPLISME. Mempergunakan prinsip-prinsip etik
sebagai dasar dalam membuat keputusan moral.
Prinsip dasar :
penghargaan otonomi, berbuat baik berdasarkan
kepentingan terbaik dari pasien, tidak melakukan
tindakan yang dapat menyakiti pasien dan keadilan.
ETIKA BUDI PEKERTI.Nilai yang sangat penting
adalah belas kasih, kejujuran, bijak dan dedikasi.
BAGAIMANA HUBUNGAN DENGAN PASIEN ?

PENGHARGAAN DAN PERLAKUAN YANG SAMA


- Memberikan pelayanan dengan tidak membedakan
status, jenis kelamin, golongan usia dsb.
- Tidak boleh menolak pasien .
- Etika tidak membenarkan deskriminasi berdasarkan
kategori tertentu terhadap pasien hanya karena
menderita penyakit yang membahayakan.
- Tidak dibenarkan mempunyai hubungan emosional
dengan pasien .
KOMUNIKASI DAN PERSETUJUAN
Hak pasien untuk mengambil keputusan mengenai perawatan
kesehatan.(menentukan sendiri, bebas dalam membuat
keputisan yang menyangkut dirinya)
Pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan untuk mengambil keputusannya.
Pasien harus paham dengan jelas apa tujuan dari suatu tes
atau pengobatan, hasil apa yang akan diperoleh, dan apa
dampaknya jika menunda keputusan.
Dokter atau petugas kesehatan tidak boleh menawarkan
kepada pasiennya tindakan sia-sia atau hal yang tidak
menguntungkan.
Pasien harus tetap dilibatkan dalam pengambilan keputusan
sejauh kapasitas pasien masih memungkinkan.
KERAHASIAAN

Kerahasiaan pasien harus dijaga secara absolut.

Kepercayaan merupakan bagian penting dalam hubungan


memberikan pelayanan. Kepercayaan merupakan standar
legal dan etis dari kerahasiaan dimana profesi kesehatan
harus menjaganya.

Pembeberan kerahasiaan pasien kepada fihak lain harus


mempertimbangkan bahaya, tidak terbalikan, tidak
terhindarkan kecuali dengan membeberkan informasi yang
sebenarnya.
LOYALITAS GANDA

Seorang tenaga kesehatan harus mendahulukan


kepentingan pasien. Bila dalam satu hal ada fihak ketiga
misalnya dalam hal ini adalah pemerintah(polisi, berbeda
kepentingan dengan pasien maka tenaga kesehatan hal ini
disebut dengan loyalitas ganda.

Dalam kasus diatas tenaga kesehatan harus berfihak


kepada pasien.

Yang menjadi masalah adalah bagaimana melindungi


pasien dari tekanan fihak ketiga tsb.
HUBUNGAN DENGAN MASYARAKAT

Saat ini pengobatan lebih merupakan aktifitas sosial dan


tidak hanya terbatas pada kegiatan individu.

Karena masyarakat dan lingkungan fisik merupakan faktor


penting dalam kesehatan pasien , maka profesi kesehatan
secara umum mempunyai peran penting dalam kesehatan
publik, pendidikan kesehatan, perlindungan lingkungan,
hukum-hukum yang mempengaruhi kesehatan atau
kesehatan komunitas dan persaksian dalam pengadilan.
TANGGUNG JAWAB TERHADAP DIRI SENDIRI

Seorang tenaga profesional kesehatan harus bertanggung jawab


terhadap dirinya sendiri. Menjaga kesehatannya sendiri agar tidak
terjadi efek negatif terhadap kegiatan pemberian pelayanan
kepada masyarakat.

Tanggung jawab ini juga termasuk terhatian kesehatan terhadap


anggota keluarganya.

Menghindari hal-hal yang membahayakan kesehatan bagi dirinya


sendiri seperti contohnya merokok, penggunaan obat berbahaya,
menghindari stres yang akan mengganggu dirinya dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Contoh kasus
Bayi prematur
Max lahir pada kehmilan minggu ke-23. Dia dipasang alat ventilasi
karena paru-parunya sangat imatur. Terlebih lagi, dia menderita
perdarahan serebral karena jaringan pembuluh darahnya masih
belum stabil. Max sepertinya tidak akan bisa bertahan sampai
beberapa minggu ke depan. Kalaupun dapat, mungkin dia akan
cacat baik secara mental maupun fisik. Kondisi Max semakin
buruk karena dia juga menderita infeksi perut. Mungkin saja
dilakukan pengambilan bagian yang mengalami inflamasi, agar
dapat mempertahankan kemungkinan hidupnya yang memang
kecil. Orang tuanya menolak memberikan ijin tindakan tsb karena
mereka tidak ingin Max menderita karena oprasi yang akan
dijalaninya, dan mereka juga menganggap kualitas hidup Max
tidak akan cukup.Sebagai dokter yang merawt Max , anda berfikir
bahwa operasi sebaiknya dilakukan, dan anda berfikir bagaimana
berhadapan dengan penolakan orang tua Max.
INFEKSI HIV

Bp. S sudah menikah dan memiliki dua ana yang sudah sekolah. Dia
dirawat di klinik anda karena mengalami pneumonia yang sangat jarang
terjadi dan sering dihubungkan dengan AIDS. Hasil tes darahnya
menunjukan bahwa dia memang HIV-positif. Bp.S mengatakan dia sendiri
yang akan memutuskan apakah dia akan memberitahu istrinya dan kapan
dia kan melakukannya. Anda mengatakan bahwa akan sangat berguna bagi
kelangsungan hidup istrinya untuk melindunginya dari infeksi. Dan lagi,
penting juga dilakukan tes HIV bagi istrinya. Jika ternyata hasil tesnya
positif dia bisa minum obat untuk memperlambat penyakit sehingga dapat
memperpanjang hidupnya. Enam minggu kemudian Bp.S datang kembali
ke klinik anda untuk melakukan penyelidikan kontrol. Menjawab
pertanyaan anda dia mengatakan belum memberitahukan istrinya. Dia tidak
ingin istrinya tahu perilaku ho,oseksualnya karena takut akan membuat
istrinya takut dan hubungan mereka berakhir dan keluarga akan hancur.
Namun untuk melindungi istrinya dia hanya melakukan hubungan seks
yang aman. Sebagai dokter yang merawatnya, anda berfikir apakah anda
harus memberitahu istrinya mengenai status Bp.S yang HIV- positif melwan
kehendaknya sehingga istri bp. S dapat memiliki kesempatan memulai
perawatan yang diperlukan.
KASUS BIOETIKA

1. Kewajiban umum ( Aprhina R, Rani dan Citra)


2. Kewajiban terhadap klien ( Dyan & Aminah)
3. Kewajiban terhadap masyarakat (Intan, Septy & Febrilia)
4. Kewajiban terhadap teman seprofesi dan mitra kerja (Siti
M & Yully)
5. Kewajiban terhadap profesi dan diri sendiri (Tika, Winda
& Yunita)

Anda mungkin juga menyukai