Anda di halaman 1dari 21

NUCLEAR DEVELOPMENT

NAMA KELOMPOK

I MADE TEJA SISMANTARA 1404405057


I PUTU ADI WIRAJAYA 1404405058
I G. NGURAH NANDA R.A 1404405059
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR
(PLTN)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah


stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang
dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir
pembangkit listrik. PLTN termasuk dalam pembangkit daya
base load, yang dapat bekerja dengan baik ketika daya
keluarannya konstan (meskipun boiling water reactor
dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam
hari). Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit
berkisar dari 40 MW hingga 1000 MW.
Di seluruh dunia saat ini ada 441 reaktor nuklir.
Bahkan, sampai tahun 2020 PLTN akan bertambah 126
buah. Dari jumlah itu, 40 di antaranya berada di China.
China sudah bertekad memanfaatkan PLTN yang murah,
aman, dan bersih untuk memenuhi kebutuhan 1,3 miliar
penduduknya. Di Negara lain, Prancis telah memenuhi 78
persen kebutuhan listriknya dari PLTN. Jepang juga, sekitar
40 persen kebutuhan listriknya diperoleh dari PLTN.
JENIS JENIS REAKTOR NUKLIR

Reaktor pembangkit tenaga nuklir hingga saat


ini telah diproduksi dengan berbagai tipe/jenis
seperti Reaktor Daya Air Ringan (Light Water
Reactor), Pressurized Water Reactor (PWR), Boiled
Water Reactor (BWR), VVER/RMBK, AGR, Advance
Boiled Water Reactor (ABWR), AP 600, EPR. Dari
berbagai jenis reaktor pembangkit tersebut, salah
satu teknologi reaktor PLTN yang direncanakan akan
digunakan dan dikembangkan di Indonesia adalah
jenis Pressurized Water Reactor (PWR).
KOMPONEN UTAMA REAKTOR JENIS
PWR
KOMPONEN REAKTOR NUKLIR

Teras reaktor yaitu susunan bahan bakar uranium sekaligus


tempat terjadinya reaksi fisi yang menghasilkan energi dan
bahan radionuklida yang sangat bersifat radioaktif.
Komponen bejana tekan (pressure vessel), yaitu bejana
tempat teras dan pendingin teras berada. Bejana ini diberi
tekanan sedemikian rupa, sehingga pendingin tidak
mengalami pendidihan sebelum sampai ke komponen
pembangkit uap (steam generator).
Pembangkit uap, Pada pembangkit uap, pendingin primer
dengan suhu dan tekanan tinggi berubah menjadi uap untuk
disalurkan ke turbin.
Batang kendali berfungsi untuk mengendalikan daya reaktor
dalam kondisi transient maupun tunak atau steady state.
Kendali tekanan atau pressurizer digunakan untuk
mengendalikan tekanan yang ada pada bejana tekan
melalui dinamika fluktuasi ketinggian pendingin pada tabung
pengontrol tekanan (pressurizer).
KOMPONEN DILUAR REAKTOR NUKLIR

Komponen lain di luar reaktor adalah turbin dan


generator yang digunakan untuk membangkitkan
listrik, dan komponen kondensor beserta pompa
feed water nya untuk sirkulasi air pendingin ke
pembangkit uap dan heat sink.
Seluruh komponen reaktor dikungkung dalam suatu
pengungkung atau containment untuk
menghindarkan pelepasan bahan radionuklida ke
lingkungan, bila terjadi kecelakaan
DATA PEMBANGKITAN ENERGI LISTRIK PLTN
DI SELURUH DUNIA (THN 1970 2015)
FAKTOR PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM MELAKUKAN PENGEMBANGAN PLTN

1. National Power Development Plan

The Power Development Plan (PDP) adalah rencana


perluasan daya jangka panjang untuk memastikan
ketersediaan, keterjangkauan dan keamanan listrik
negara dengan pertimbangan lingkungan.
FAKTOR PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM MELAKUKAN PENGEMBANGAN PLTN

2. Nuclear Power Reactor Review

Lebih dari 80% reaktor nuklir di dunia saat ini adalah Light
Water Reactors (LWR). Ada dua jenis utama LWR : PWR
(Pressurized Water Reactor) dan BWR (Boiling Water
Reactor). BWR dan PWR memiliki perbedaan struktur,
mekanisme penggerak batang kendali, suhu pendingin,
tekanan reaktor dan lainnya. PWR memiliki pembangkit
uap, sementara BWR tidak. Dari perbedaan ini, BWR
memiliki struktur yang lebih sederhana. PWR adalah tipe
reaktor yang paling umum dengan 266 unit (60%) yang
sedang beroperasi dan 46 unit yang sedang dibangun di
seluruh dunia.
FAKTOR PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM MELAKUKAN PENGEMBANGAN PLTN

3. Nuclear Power Program Development

Didalam melaksanakan suatu project tentunya harus


memiliki suatu rencana dan program yang terstruktur,
reaksi nuklir memerlukan penanganan dengan level
yang tinggi karena apabila terjadi kesalahan maka
bencana yang ditimbulkan akibat radiasi akan
merusak lingkungan sekitar maka diperlukan
perencanaan dan pengembangan yang sistematis.
Berikut merupakan contoh program/schdule
perencanaan pembangunan reaktor nuklir di
Thailand.
PERKEMBANGAN NUKLIR DALAM
BIDANG PERSENJATAAN
Nuklir dipilih dengan alasan karena mempunyai
daya ledak yang dahsyat ini dibuktikan dengan bom
atom yang dijatuhkan di dua kota di Jepang

Nuklir sebagai senjata militer ( Nuclear Weapons )


Sebagian besar senjata nuklir saat ini yang dimiliki
Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Prancis, dan Cina adalah
jenis senjata termonuklir dua tahap yang menghasilkan
energi eksplosif dari gabungan kekuatan fisi dan fusi nuklir.
Reaksi fisi awal menghasilkan suhu tinggi yang dibutuhkan
untuk memicu reaksi fusi sekunder dan lebih kuat (oleh
karena itu maka digunakan istilah "termonuklir").
FISI NUKLIR DAN SENJATA ATOM

Inti atom terdiri dari dua jenis partikel: proton dan neutron
bermuatan positif dan tanpa muatan listrik. (Semua atom dari
unsur yang sama memiliki jumlah proton yang sama, namun
jumlah neutronnya dapat bervariasi.) Inti dari beberapa unsur
radioaktif dapat terbelah atau mengalami reaksi fisi jika
dibombardir dengan neutron yang bergerak cepat. Hasil dari
fisi ini adalah dua inti yang ringan, satu atau lebih neutron
bebas, dan energi dalam bentuk panas dan cahaya.

Isotop elemen radioaktif tertentu (yaitu, variasi elemen yang


sama dengan jumlah neutron yang berbeda pada nukleus)
seperti plutonium-239 atau uranium-235 dapat memancarkan
dua neutron saat mereka membelah. Neutron sekunder ini
kemudian bertabrakan dengan inti terdekat lainnya,
menyebabkan mereka membelah dan melepaskan dua
neutron lagi. Setiap reaksi fisi melipatgandakan jumlah
neutron dan energi yang dilepaskan, menyebabkan reaksi
berantai.
REAKSI FISI NUKLIR
SENJATA TERMONUKLIR

Senjata termonuklir dapat menghasilkan ledakan yang jauh


lebih besar daripada senjata fisi; Ledakan uji termonuklir
pertama menghasilkan sekitar 10.000 kiloton (atau 10
megaton). Saat ini, hulu ledak A.S. biasanya memiliki hasil
eksplosif beberapa ratus kiloton.

Intinya, pada thermonuklir energi destruktif yang dihasilkan


adalah hasil dari tiga ledakan terpisah namun hampir
bersamaan. Yang pertama adalah peledakan bahan
peledak kimia yang mengelilingi bola berongga (atau
"lubang") logam plutonium-239. Kekuatan dari ledakan ini
diarahkan ke dalam, menekan lubang dan mendekatkan
atomnya. Ketika lubang plutonium menjadi cukup padat
untuk mempertahankan reaksi rantai fisi (sebuah kondisi yang
disebut "superkritis"), generator neutron menyuntikkan neutron
ke dalam lubang untuk memulai reaksi rantai fisi. Bersama-
sama, ledakan kimia dan fisi ini dikenal sebagai "primer" nuklir.
GAMBARAN SENJATA THERMONUKLIR
PERKEMBANGAN NUKLIR DALAM
BIDANG KEDOKTERAN
Aplikasi teknik nuklir dalam bidang kedokteran
di Indonesia telah dimulai sejak akhir tahun enam
puluhan, setelah reaktor atom Indonesia yang
pertama mulai beroperasi di Bandung. Beberapa
tenaga ahli Indonesia dibantu oleh ahli dari luar
negeri mulai merintis pendirian suatu unit kedokteran
nuklir di Pusat Reaktor Atom Bandung (kini bernama
Pusat Penelitian Teknik Nuklir)
KEDOKTERAN NUKLIR DAN RADIOLOGI

Ilmu Kedokteran Nuklir dan radiologi adalah cabang


ilmu kedokteran yang menggunakan sumber radiasi
terbuka berasal dari inti radionuklida buatan untuk
mempelajari perubahan fisiologik dan biokimia
sehingga dapat digunakan untuk tujuan diagnostik,
terapi, dan penelitian.

Contonya seperti :
(pemeriksaan Sinar-X konvensional, CT-Scan dan
radioterapi dengan sinar-X maupun radiasi gamma)
PEMANFAATAN TEKNIK NUKLIR DI
LUAR KEDOKTERAN NUKLIR DAN RADIOLOGI

1. Teknik pengaktivan neutron,


untuk menentukan kandungan mineral tubuh, terutama
untuk unsur-unsur yang hanya terdapat dalam jumlah yang
sangat kecil di dalam tubuh Kelebihan teknik ini adalah
kepekaannya yang sangat tinggi dan sifatnya yang tidak
merusak.
2. Pengukuran kerapatan tulang dengan teknik "Photon
absorptiornetry".
Pengukuran ini dilakukan dengan menyinari tulang dengan
radiasi gamma. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma yang
terserap oleh tulang yang diperiksa. Teknik pemeriksaan
semacam ini membantu dalam mendiagnosis osteoporosis,
yaitu : suatu penyakit yang sering menyerang wanita setelah
mati haid dan menyebabkan tulangmenjadi keropos sehingga
mudah patah.
PEMANFAATAN TEKNIK NUKLIR DI
LUAR KEDOKTERAN NUKLIR DAN RADIOLOGI

3. Dalam farmakologi,
studi farmakokinetika untuk memperoleh informasi
tentang absorpsi, distribusi dan eliminasi obat dapat
dilakukan dengan menandai obat yang hendak
dipelajari dengan C-I4 atau H-3. Beberapa saat
setelah obat bertanda radioaktif itu dimasukkan ke
dalam tubuh sukarelawan pada penelitian itu, maka
dilakukan pengukuran radioaktivitasnya dalam
beberapa cairan tubuh seperti misalnya darah,
cairan empedu, dan urine.
REFERENSI

1. Apisit Patchimpattapong. Development of Thailands First Nuclear Power


Plant. Nuclear Engineering Division, Electricity Generating Authority of
Thailand Bang Kruai, Nonthaburi 11130 Thailand.
2. Dr.T.S. Thomson (1979). Development of nuclear power plants in the
Atlantic Region. Elec. Ene. J. Vol 4. No 3. 1979.
3. Kunto Wiharto (1996). Kedokteran Nuklir dan Aplikasi Teknik Nuklir dalam
Kedokteran. Pusat Standarisasi dan Penelitian keselamatan Radiasi
BATAN.
4. Priyanto Joyosukarto, Nurlaila (2000). Analisis Operasi Kinerja Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir Tipe LWR di Jepang. Jurnal Pengembangan Energi
Nuklir Vol. 2, No 1 Juni 2000 : 61 72.
5. Setiabudi Bambang, (2010). Dampak Pembangunan Pltn Terhadap
Perubahan Tata Ruang Kabupaten Jepara. Vol. 16 No. 1 Gema Teknologi :
11-15.
6. Union of Concerned Scientist (2009). Nuclear Weapon : How they work?.
7. World Nuclear Association (2016). World Nuclear Performance Report
2016. World Nuclear Association.

Anda mungkin juga menyukai