Anda di halaman 1dari 37

Memahami sejarah

Nabi Muhammad 1. Menjelaskan sejarah Nabi


SAW Muhammad SAW
2. Menjelaskan misi nabi
Muhammad untuk semua
manusia dan bangsa
1 Muhamad Sebelum menjadi Rasul

2 Dakwah di Mekkah

3 Dakwah di Madinah
Kelahiran Muhammad SAW
Disusukan kepada Halimah binti Abi Dhuaib

Siti Aminah dan Abdul Muthalib Meninggal dunia

Muhammad diasuh oleh Abu Thalib


Muhammad berniaga
Muhammad menikah dengan Khadijah
Muhammad menerima Wahyu
Kelahiran Nabi Muhammad
Pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah,
bertepatan dengan bulan April tahun 570 Masehi, Siti
Aminah melahirkan seorang anak laki-laki. Dengan
penuh kegembiraan, Abdul Muthalib (kakeknya)
menggendong bayi itu dan dibawanya ke Kabah. Setelah
dari Kabah, dan bayi tersebut diberi nama Muhammad
Disusukan kepada Halimah binti Abi Dhuaib

Pada hari ke-8 dari kelahirannya, Muhammad diserahkan


kepada keluarga Saad yang bernama Halimah binti Abi
Dhuaib untuk disusukan.
Muhammad tinggal pada keluarga Saad/Halimah sampai
mencapai usia lima tahun. Ia belajar menggunakan bahasa
Arab yang murni serta belajar sifat-sifat terpuji yang terpatri
dalam jiwa dan pribadinya.
Setelah lima tahun hidup bersama Halimah, Muhammad
diantarkan kepada ibunya di Mekah.
Siti Aminah dan Abdul Muthalib Meninggal dunia
Pada saat Muhammad berusia enam tahun, Aminah mengajaknya
berziarah ke makam ayahnya, Abdullah, di Madinah. Setelah satu bulan
Aminah di Madinah, ia pulang bersama rombongan, namun, di tengah
perjalanan, tepatnya di Abwa, ibunda Aminah menderita sakit dan
meninggal dunia, kemudian dikuburkan di tempat itu.
Begitu sedih dan pilu hati Muhammad, mempunyai ayah maupun ibu.
Muhammad pulang ke Mekah dan tinggal bersama kakeknya, Abdul
Muthalib. Tak lama, kakeknya pun dipanggil untuk menghadap Allah SWT,
pada usia 80 tahun,.
Muhammad Diasuh oleh Abu Thalib

Pada saat Muhammad sedang berduka, pamannya, Abu Thalib, mengajak


Muhammad untuk tinggal bersama keluarganya. Abu Thalib yang sangat
menyayanginya. Hal itu disebabkan budi pekerti Muhammad yang luhur, cerdas,
suka berbakti, dan baik hati
Dalam usia dua belas tahun, Muhammad sudah dapat bekerja membantu
pamannya menggembala domba, atau bahkan sesekali idiajak pamannya
berniaga. Ketika Muhammad berniaga di Basrah (Selatan Syam), Muhammad
bertemu dengan rahib (pendeta) Bahira. Rahib itu telah melihat tanda-tanda
kenabian pada diri Muhammad
Muhammad Berniaga
Pada usia 25 tahun, Muhammad mendagangkan barang dagangan
Khadijah, ditemani oleh Maisara, budak Khadijah. Dengan mengambil
jalan padang pasir, kafilah itu pun berangkat menuju Syam. Mereka
melalui Wadil Qura, Madyan, dan Diar Thamud serta tempat yang dulu
pernah dilalui Muhammad dengan pamannya, Abu Talib
Dengan kejujuran dan kemampuannya, Muhammad mampu
mendagangkan barang-barang Khadijah, dengan keuntungan yang lebih
banyak daripada orang lain sebelumnya.
Muhammad Menikah dengan Khadijah
Setelah Khadijah melihat kecerdasan dan ketinggian budi pekerti Muhammad,
akhirnya Khadijah yang berusia 40 tahun itu, jatuh hati dan akhirnya menikah
dengan Muhammad yang saat itu berusia 25 tahun. Mereka menjadi suami-isteri
yang harmonis dengan dihiasi nuansa sakinah, mawaddah, dan warahmah.
Di samping mengarungi rumah tangga, Muhammad pun senantiasa memikirkan
rusaknya moral, ketika kaum Quraisy yang penuh dengan ke-jahiliyah-an, sehingga
ia selalu mencari jalan dengan cara menyendiri untuk mencari solusi bagaimana
caranya memperbaiki perilaku orang-orang Quraisy tersebut
Menerima Wahyu
Ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun, dia pergi ke gua Hira untuk ber-khalwat dan
mendekatkan diri kepada Allah dengan berdoa.
Ketika ia sedang dalam dalam gua itu, datanglah malaikat seraya berkata kepadanya,
Bacalah! Dengan terkejut Muhammad menjawab, Saya tak dapat membaca! Ia merasa
seolah malaikat itu mencekiknya, kemudian dilepaskan lagi seraya berkata, Bacalah!
Masih dalam ketakutan akan dicekik lagi, Muhammad menjawab, Apa yang akan saya
baca? Malaikat itu pun berkata lagi, Bacalah! Dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan.
Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah. Dan Tuhanmu Maha Pemurah. Yang
mengajarkan dengan Pena. Mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya ...
(QS. Al-Alaq: 1-5).
Kemudian Beliau mengucapkan bacaan itu. Malaikat pun pergi setelah kata-kata itu terpatri
dalam hati Nabi Muhammad. Namun, ia merasa ketakutan, sambil bertanya-tanya pada
dirinya. Gerangan apakah yang dilihatnya?
Setelah menerima wahyu yang pertama itu maka Muhammad menjadi seorang
utusan (rasul), sehingga dia mempunyai kewajiban untuk menyampaikan ajaran
Allah SWT kepada umat manusia
ISRA MIRAJ DAN SUMPAH AKABAH
Menjelang Akhir Periode Mekah, (621) ia mengalami peristiwa yang sangat
penting dalam pengalaman keagamaannya, peristiwa Isra Miraj.
Tak lama setelah peristiwa itu sejumlah orang Madinah susul-menyusul
datang ke Mekah untuk menemui Muhammad, karena mereka pernah
mendengar tentang seorang nabi yang bakal datang. Sehingga terjadi
peristiwa Sumpah Akabah Pertama dan Sumpah Akabah Kedua. Dalam
sumpah yang kedua (622) sejumlah orang Madinah bersumpah membela
Muhammad dan Islam. Oleh karenanya orang Madinah disebut Kaum
Anshar atau Para Pembela.
Misi Nabi Muhammad saw yang utama adalah untuk mengajarkan
keesaan Allah.

Artinya : Katakanlah Dialah Allah yang Maha Esa (QS al Ikhlas ayat 1)

Dengan ajaran ini, Nabi Muhammad telah mampu mengajak


manusiua dari kegelapan meniju cahaya.
Misi Nabi Muhammad saw. Untuk menyempurnakan akhlak,membangun manusia
mulia dan bermanfaat.

Artinya : Bahwasanya aku diutus Allah untuk menyempurnakan keluhuran akhlak
(budi pekerti) ( HR. Ahmad)
Misi Nabi Muhammad saw yang kedua adalah sebagai rahmatan lil alamiin.

Artinya : Dan tiadalah Kani mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat
bagi seluruh alam ( Qs Al Anbiya : 107)
Hijrah Ke Madinah.
Tersebarnya agama Islam di Madinah menyebabkan kaum Quraisy semakin ganas.
Muhammad memutuskan untuk hijrah bersama pengikutnya ke Madinah secara
sembunyi-sembunyi.
Dalam perjalanan itu Muhammad membangun mesjid di desa Quba.
Kedatangannya disambut meriah oleh penduduk Madinah. Di kota ini pun ia
mendirikan mesjid yang kini dikenal dengan Mesjid Nabawi. Di samping mesjid
inilah ia tinggal. Kedatangannya bersama para pengikutnya menjadikan umat Islam
terbagi dalam dua kelompok, yakni Kaum Muhajirin (yang datang dari Mekah) dan
Kaum Anshar (penduduk asli Madinah). Muhammad mempersaudarakan kedua
kelompok ini.
Tantangan terhadap perkembangan Islam di Madinah

Perjanjian Khudaibiyah

Haji Wada
TANTANGAN TERHADAP PERKEMBANGAN ISLAM DI MADINAH
Perang Badar (624) dimenangkan pengikut Muhammad, bahkan
tokoh perlawanan terhadap Nabi, Abu Jahal tewas
Perang Uhud (625), dimenangkan kaum Quraisy karena mendapat
dukungan dari suku-suku yang belum memeluk Islam.
Datangnya permintaan dari suku Banu Amir dan Banu Sulaim untuk
mengajarkan mereka agama Islam. Ternyata permintaan itu
perangkap. Hanya seorang dari 70 utusan yang selamat, sehingga
Muhammad terpukul dan murka, ia berdoa agar Tuhan memberikan
hukuman atas tindakan tidak berperikemanusiaan itu.
Perang Khandaq (627), Muhammad beserta pengikutnya dikepung
oleh kaum Quraisy dan sekutunya selama 20 hari dan berakhir
setelah terjadi perpecahan di antara kaum Quraisy dan sekutunya.
Perjanjian Hudaibiyah.
Ketika ia hendak menunaikan ibadah haji ke Mekah (628). Utusannya yang
dikirim untuk menemui pimpinan kaum Quraisy justru ditawan. Kaum
muskimin marah, sehingga timbul Perjanjian Hudaibiyaham dan kaum
Quraisy.
Perjanjian ini mengatur jangka gencatan senjata, pelarian dari Mekah ke
Madinah dan sebaliknya, serta lama menunaikan ibadah haji bagi umat
Islam. Perjanjian ini memberatkan Muhammad dan pengikutnya sehingga
akhirnya menyulut Perang Khaibar (628).
Haji Wada
Pada tahun 632 Muhammad berangkat ke Mekah untuk menunaikan
ibadah haji, disertai ribuan pengikutnya. Pada kesempatan itu ia
mengucapkan khotbah yang mengemukakan bahwa: tugasnya sudah usai,
dan agar umat Islam selalu berpegang pada peninggalannya yakni Al-
Quran dan Sunnah, memelihara persaudaraan di antara sesama umat
Islam, menegakkan persamaan di antara umat manusia. Muhammad
mewajibkan semua yang hadir ketika itu untuk meneruskan pesannya.
Ketika itulah turun ayat Al-Quran yang terakhir:
Pada hari ini Aku sempurnakan agama kalian, dan aku penuhi nikmat-Ku
atas kalian dan Aku berkenan Islam sebagai agama kalian.
Kejadian ini diimani oleh pemeluk Islam
PETUNJUK PENGISIAN

Kerjakanlah soal-soal berikut dengan cara


memilih salah satu jawaban a, b, c atau d.
Jika pilihan anda benar maka anda akan
langsung mendapat jawaban benar dan jika
pilihan anda kurang tepat, anda akan
mendapat jawaban salah
1 Nabi Muhammad saw dilahirkan pada tahun .

a. 571 M Benar
b. 671 M Salah

c. 771 M Salah

d. 471 M Salah
2. Ayahanda Nabi Muhammad SAW meninggal
dunia, pada saat Nabi Muhammad .

a. Berusia 1 tahun Salah


b. Berusia 6 bulan Salah

c. Berusia 2 tahun Salah

d. Dalam kandungan Benar


3 Orang yang menyusui Nabi Muhammad
sampai usia dua tahun adalah

a. Khadijah Salah
b. Saadah Salah

c. Aminah Salah

d. Halimah Benar
4 Nabi Muhammmad di tinggal oleh kakeknya
pada tahun....

a. 10 tahun Salah
b. 9 tahun Salah

c. 8 tahun Salah

d. 7 tahun Benar
5 Sebelum menikah, Nabi Muhammad
berdagang dagangan milik tuannya, dengan
ditemani oleh.....

a. Maisyarah Benar
b. Khadijah Salah
c. Aminah Salah

d. Aisyah Salah
6 Surat yang diturunkan Allah, yang
memerintahkan kepada Nabi Muhammmad
untuk dakwah secara sembunyi-sembunyi
adalah....

a. al-Mudatsir Benar
b. al-Mujamil Salah
c. al-Muminun Salah

d. al-Alaq Salah
7 Orang yang pertama masuk Islam dari
golongan anak-anak adalah....

a. Utsman bin Affan Salah


b. Umar bin Khatab Salah

c. Ali bin Abi Thalib Benar

d. Abu Bakar Salah


8. Nabi Muhammad dakwah secara sembunyi-sembunyi
selama .

a. 1 tahun Salah
b. 2 tahun Salah

c. 3 tahun Benar

d. 4 tahun Salah
9. Nabi yang mendirikan kabah adalah .

a. Ibrahim dan Muhammad Salah


b. Ismail dan Muhammad Salah

c. Ibrahim Dan Ismail Benar

d. Ismail dan Muhammad Salah


10. Apapun yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad SAW, semuanya adalah
sebagai uswatun hasanah bagi kita. Hal ini
dijelaskan dalam.

a. Qs Al Ahzab ayat 21 Benar


b. Qs Ali Imran ayat 159 Salah
c. Qs. Shaba ayat 28 Salah

d. Qs. Al-Fathir ayat 24 Salah


Ahsan, M. 2008. Anan Baehaqi . 2007.
Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam SMP
SMP Kelas VII. Kelas VII.
Esis : Jakarta. Lubuk Agung : Bandung

Anda mungkin juga menyukai