Anda di halaman 1dari 19

AHMAD SAID

3201404040

Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial


Universitas Negeri Semarang
2010
LATAR BELAKANG
Pandangan yang salah bahwa pengetahuan sebagai fakta yang harus
dihafal -> Ceramah sebagai strategi pembelajaran.

Animo terhadap pendekatan CTL begitu tinggi (termasuk geografi)->


menuntut strategi pembelajaran kontekstual.

Orienteering game sebagai outdoor activity yang banyak


berhubungan dengan perpetaan belum banyak dikenal.

Orienteering game -> seirama dengan pendekatan CTL.

Peneliti tertarik untuk membandingkan model ceramah dan


orienteering game dalam pembelajaran perpetaan.

Lingkungan SMA Negeri 12 Semarang (Gunungpati)-> terdapat variasi


medan yang bisa digunakan untuk simulasi lapangan.

Peneliti memilih SMA Negeri 12 Semarang sebagai


lokasi penelitian.

Ahmad Said - Geografi - UNNES


PERUMUSAN MASALAH
1. Seberapa besar hasil pembelajaran geografi yang
menggunakan model orienteering game dan
konvensional (ceramah) pada siswa kelas XII IPS
SMA Negeri 12 Semarang tahun pelajaran
2009/2010?
2. Adakah perbedaan hasil pembelajaran geografi
antara menggunakan model orienteering game dan
konvensional (ceramah) pada siswa kelas XII IPS
SMA Negeri 12 Semarang tahun pelajaran
2009/2010?

Ahmad Said - Geografi - UNNES


TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui seberapa besar hasil
pembelajaran geografi materi pokok peta yang
menggunakan model orienteering game dan
konvensional (ceramah) pada siswa kelas XII IPS
SMA Negeri 12 Semarang tahun pelajaran
2009/2010.
2. Untuk mengetahui adakah perbedaan hasil
pembelajaran geografi materi pokok peta antara
menggunakan model orienteering game dan
konvensional (ceramah) pada siswa kelas XII IPS
SMA Negeri 12 Semarang tahun pelajaran
2009/2010.

Ahmad Said - Geografi - UNNES


MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Teoritis
Sebagai tambahan khasanah tentang model
pembelajaran baru yang dapat mendukung
pembelajaran geografi yang berhubungan dengan
materi perpetaan.

Manfaat Praktis
Sebagai masukan untuk pengambilan kebijakan guru
maupun dosen geografi dalam membantu pemahaman
siswa dalam materi pokok yang berhubungan dengan
perpetaan.

Ahmad Said - Geografi - UNNES


LANDASAN TEORI
Belajar
Memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Hamalik,
2008: 36).

Orienteering Game
Permainan di alam terbuka yang memerlukan
keterampilan dalam membaca peta dengan mencari
titik-titik di lapangan yang telah ditentukan dalam peta.

Ceramah
Model konvensional yang banyak menggunakan
penjelasan lisan dari guru, guru memegang peranan
utama dalam menentukan isi dan proses belajar.

Ahmad Said - Geografi - UNNES


POPULASI & SUBYEK
PENELITIAN
Populasi
Seluruh siswa kelas XII Program IPS SMA Negeri 12
Semarang tahun pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 3
kelas (terdiri 43 putra dan 69 putri).

Subyek Penelitian
Siswa kelas XII IPS 2 kelompok kontrol
Siswa kelas XII IPS 3 kelompok eksperimen

Ahmad Said - Geografi - UNNES


VARIABEL PENELITIAN

1. Hasil pembelajaran geografi materi pokok peta yang


menggunakan model orienteering game pada siswa
kelas XII IPS SMA Negeri 12 Semarang tahun
pelajaran 2009/2010.
2. Hasil pembelajaran geografi materi pokok peta yang
menggunakan model pembelajaran konvensional
(ceramah) pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 12
Semarang tahun pelajaran 2009/2010.

Ahmad Said - Geografi - UNNES


RANCANGAN PENELITIAN

Pra Lapangan
Meliputi persiapan administrasi, observasi awal,
pembuatan RPP, dan uji instrumen (pembuatan soal-
berjumlah 50 buah, tingkat kesukaran, validitas, dan
reliabilitas soal). Setelah dianalisis diperoleh:
Soal yang dipakai 35 buah (untuk penelitian)
soal yang dibuang 15 buah
Lapangan
Meliputi pretest, pelaksanan pembelajaran
(penelitian), dan postest.

Ahmad Said - Geografi - UNNES


METODE PENGUMPULAN DATA

Dokumentasi
untuk mencari data skunder sekolah yang relevan
dengan tujuan penelitian.
Tes (pemberian soal)
untuk mendapatkan nilai hasil belajar pada dua
model pembelajaran yang berbeda.

Ahmad Said - Geografi - UNNES


ANALISIS DATA

1. Uji normalitas,
2. Uji homogenitas,
3. Nilai rata-rata hasil belajar,
4. Uji perbedaan dua rata-rata.

Ahmad Said - Geografi - UNNES


DIAGRAM ALIR PENELITIAN
Pra Lapangan

Lapangan Melakukan uji coba penelitian

Perlakuan atau pembelajaran


(Materi Pokok Peta)

Eksperimen Kontrol
Kelas XII IPS 3 Kelas XII IPS 2

Pelaksanaan Model Pembelajaran Pelaksanaan Model Pembelajaran


Orienteering Game Konvensional

Pelaksanaan Tes Pelaksanaan Tes

Hasil Nilai Hasil Nilai

Analisis Data (Menggunakan T-test)

Hasil Penelitian
(Ada/Tidak Ada Perbedaan Hasil Belajar Antara Model Orienteering Game
dan Konvensional)

Ahmad Said - Geografi - UNNES


HASIL PENELITIAN
(Analisis Data Postest)
1. Uji normalitas (taraf signifikansi 5%, dk=3)
Kelompok eksperimen:
X2hitung =5,228 dan X2tabel =7,81
karena X2hitung < X2tabel berarti data berdistribusi normal.
Kelompok kontrol:
X2hitung =2,588 dan X2tabel =7,81
karena X2hitung < X2tabel berarti data berdistribusi normal.

2. Uji homogenitas
Fhitung =1,4158 dan Ftabel =1,94
karena Fhitung < Ftabel berarti sampel mempunyai varian yang
sama.

Ahmad Said - Geografi - UNNES


3. Nilai rata-rata hasil belajar
Kelompok eksperimen = 79,46 (n=37 siswa)
Kelompok kontrol = 74, 51 (n=37 siswa)
kelompok eksperimen lebih bagus selisih 4,95 dari
kelompok kontrol.

4. Uji perbedaan dua rata-rata ( t-test)


Thitung =3,095 dan Ttabel =1,99
(signifikansi 5% dk=74)
karena Thitung >Ttabel dalam hal ini Ha diterima, maka dapat
disimpulkan bahwa kelompok eksperimen lebih baik dari
kelompok kontrol.

Ahmad Said - Geografi - UNNES


PEMBAHASAN
Dalam penelitian melalui metode test (35 soal)
menunjukkan bahwa saat dikenai pretes (sebelum
dikenai perlakuan) kedua kelompok berangkat dari
kondisi yang sama (homogen dan normal).

Setelah kedua kelompok dikenai perlakuan (model


pembelajaran) yang berbeda, melihat hasil uji
normalitas dan homogenitas menunjukkan kedua
kelompok dalam keadan normal dan mempunyai varian
yang tidak berbeda.

Ahmad Said - Geografi - UNNES


Setelah data postes disimpulkan normal dan homogen
peneliti melakukan uji perbedaan rata-rata dengan
hipotesis:
Ho =Jika kelompok ekperimen tidak lebih baik dari kontrol
Ha =Jika kelompok eksperimen lebih baik dari kontrol
Melihat hasil analisis statistik menggunakan t-test
menunjukkan t berada dalam penolakan Ho dan
disimpulkan kelompok eksperimen (model
pembelajaran orienteering game) lebih baik dari
kelompok kontrol (model pembelajaran konvensional)
dalam pelaksanan penelitian ini.

Ahmad Said - Geografi - UNNES


SIMPULAN
1. Ada perbedaan hasil pembelajaran geografi materi
pokok peta antara menggunakan model orienteering
game dan konvensional (ceramah) pada siswa kelas
XII IPS SMA Negeri 12 Semarang tahun pelajaran
2009/2010.
2. Hasil pembelajaran geografi materi pokok peta yang
menggunakan model orienteering game lebih baik
dari pada yang menggunakan model konvensional
(ceramah) pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 12
Semarang tahun pelajaran 2009/2010.

Ahmad Said - Geografi - UNNES


SARAN
1. Kepada Jurusan Geografi untuk memperkenalkan lebih
jauh mengenai orienteering game, ilmu medan, dan
navigasi darat.
2. Guru dapat menerapkan model pembelajaran
orienteering game sebagai metode alternatif dalam
pembelajaran geografi pada materi pokok peta karena
model ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Guru sebagai pendidik diharapkan mampu
menjalankan peranan sebagai fasilitator, organisator,
motivator, yang memberikan pengarahan kepada siswa
sehingga keaktifan siswa dapat terbangun dan siswa
dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri.

Ahmad Said - Geografi - UNNES


TERIMA KASIH
BIJAKSANA

MAHAPALA UNNES
31 Maret 1976

Anda mungkin juga menyukai