Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PERHITUNGAN

SEDERHANA DARI PENDAPATAN


NASIONAL
Perhitungan pendapatan nasional dengan
pendekatan pengeluaran

Penghitungan pendapatan nasional ini


dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh
pengeluaran yang dilakukan semua pelaku
ekonomi (sektoral). Pengeluaran pelaku ekonomi
atau sektor-sektor meliputi sektor rumah tangga,
perusahaan, pemerintahan, dan luar negeri.
Perekonomian dua sektor

Kegiatan ekonomi perekonomian ini hanya


dilakukan oleh sektor rumah tangga dan
perusahaan.
Rumah tangga sebagai penyedia faktor produksi
menggunakan penerimaannya untuk konsumsi
dan menabung, sehingga secara matematis dapat
ditulis Y = C + S. Oleh karena konsumsi harus
dilakukan walaupun tidak memiliki pendapatan,
maka:
C = Co + bYd, dimana untuk perkonomian dua
sektor Yd = Y
Perekonomian tiga sektor

Perekonomian ini terdiri dari tiga pelaku utama


yaitu rumah tangga, perusahaan, dan
pemerintah.
Pengeluaran dari perekonomian ini terdiri dari
pengeluaran rumah tangga (C) , pengeluaran
perusahaan (I), dan pemerintahan (G),
pendapatan diperoleh dari pengeluaran
konsumsi rumah tangga (C) , pajak (Tx), dan
tabungan (S).
Jika pemerintah memberikan subsidi (Tr) maka
akan menambah pendapatan masyarakat
sehingga dapat ditulis Y = C+Tx+S-Tr.
Kondisi keseimbangan:
Y=E
C+Tx+S-Tr = C + I + G
S+Tx = I+G+Tr atau S-I = G-Tx+Tr
S - I disebut surplus sektor swata, sedangkan G-
Tx+Tr disebut defisit anggaran belanja.

o Dengan demikian perekonomian dikatakan seimbang


jika surplus sektor swasta sama dengan defisit
anggaran belanja

o Perhitungan pendapatan nasional tiga sektor


dibedakan menjadi dua menurut jenis pajaknya yaitu
pajak yang sifatnya tetap (lump-sum tax) dan pajak
yang besar kecilnya tergantung dari besar kecilnya
pendapatan nasional (proportional tax).
Perekonomian terbuka (empat sektor)

Perekonomian empat sektor terdiri dari


konsumsi rumah tangga, investasi perusahaan,
pengeluaran pemerintah, dan perdagangan
internasional (ekspor kurangi impor) atau secara
matematika:
Y = C + I + G +(X M)

o Impor pada perekonomian terbuk dibedakan


menjadi dua yaitu impor yang nilainya tidak
tergantung pada variabel lain (Mo) dan yang
tergantung pada besar kecilnya pendapatan
(mY).
ANGKA PENGGANDA
PENGERTIAN
Multiplier atau angka pengganda adalah
hubungan kausalantara variabel tertentu
dengan variabel pendapatan nasional.

Jika angka pengganda tersebut mempunyai


angka yang tinggi, maka perubahan yang terjadi
pada variabel tersebut akan mempengaruhi
terhadap tingkat pendapatan nasional juga besar
dan sebalikanya.

Perubahan pendapatan nasional itu ditunjukan


oleh suatu angka pelipat yang disebut dengan
koefisien multiplier.
Angka pengganda Keynes
(Keynesians Multiplier)

Angka pengganda Keynes (K) adalah


sebuah angka yg.memperlihatkan berapa
kali Yeq.berubah (tambah/kurang)

Sebagai contoh kalau K=2 maka jikalau TS


tambah 10 (I=10), maka Yeq.akan tambah
2x10=20 (Yeq=20).

Angka pengganda Keynes benar dg.catatan


tingkat bunga (i) dan tingkat harga secara
umum (P) tetap atau tidak mengalami
perubahan dari waktu ke waktu.
Secara lengkap angka pengganda
dibedakan sbb.:
1.Ki=angka pengganda investasi
2.Kg=angka pengganda peng.pem.
3.Ktx=angka pengganda pajak
4.Ktr=angka pengganda subsidi
5.Kx=angka pengganda ekspor
6.Km=angka pengganda impor
Besarnya masing-masing angka
pengganda tsb.adalah sbb.:

A.Model ekonomi 2 sektor


1.Ki=1/(1-b)

B.Model ekonomi 3 sektor


I.Pajak tetap II.Pajak proporsional
1.Ki=1/(1-b) 1.Ki=1/(1-b+bt)
2.Kg=1/(1-b) 2.Kg=1/(1-b+bt)
3.Ktx=-b/(1-b) 3.Ktx=-b/(1-b+bt)
4.Ktr= b/(1-b) 4.Ktr=b/(1-b+bt)
C.Model ekonomi 4 sektor

I.Pajak tetap II.Pajak proporsional


Impor prop. Impor prop.

1.Ki=1/(1-b+m) 1.Ki=1/(1-b+bt+m)
2.Kg=1/(1-b+m) 2.Kg=1/(1-b+m)
3.Ktx=-b/(1-b+m) 3.Ktx=-b/(1-b+bt+m)
4.Ktr=b/(1-b+m) 4.Ktr=b/(1-b+bt+m)
5.Kx=1/(1-b+m) 5.Kx=1/(1-b+bt+m)

Anda mungkin juga menyukai