Anda di halaman 1dari 31

Penyediaan Obat dalam

Penyelenggaraan JKN

Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan


Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Kementerian Kesehatan
Manajemen Logistik Obat
Monitoring
& Evaluasi

FORMULARIUM
NASIONAL
Penggunaan
Pemilihan
Seleksi

POR TATA KELOLA


Good OBAT-VAKSIN
Prescribing TERPADU
Practice
Good Pharmacy
Practice Distribusi Perencanaan RKO

LPLPO
Pengadaan
E-logistic

Good Distribution Practice


Good Storage Practice
Perkembangan Formularium Nasional

FORNAS 2015
SK Menkes No.
HK.02.02/Menkes/523/2015
-562 item obat/zat aktif
(terdiri dari 983 kekuatan
FORNAS 2013 + dan bentuk sediaan)
0 16
ADENDUM 2014 -Obat Rujuk Balik : 75 2
SK Menkes No. 328/ Menkes/ SK/ item dalam 151 Bentuk
VIII/2013
sediaan. ADENDUM PERUBAHAN 2016
-540 item dalam 968 -573 item obat/zat aktif (terdiri dari
sediaan/ kekuatan 1018 kekuatan dan bentuk sediaan)

5
-Perubahan Restriksi 123 Item dalam

1
-Obat Rujuk Balik : 82

20
item dalam 155 194 kekuatan/sediaan
-Perubahan Faskes 32 item dalam 46
sed/kek
2014 bentuk kekuatan/sediaan

1 3
20
FORMULARIUM NASIONAL

Terdiri dari :
Kelas Terapi : 29
Sub kelas terapi : 96
573 item obat/zat aktif, (dalam 1018
kekuatan/bentuk sediaan), terdiri dari:
537 item obat /zat aktif (dalam 957 kekuatan/bentuk
sediaan) yang sudah ada di dalam Fornas 2013
Usulan Obat Baru: 36 item (terdiri dari 37 kekuatan dan
bentuk sediaan) dalam 15 kelas terapi
Usulan Sediaan Baru: 24 kekuatan dan bentuk sediaan ,
dalam 11 kelas terapi
Apabila obat yang dibutuhkan tidak tercantum dalam
Fornas dapat digunakan obat lain secara terbatas
berdasarkan rekomendasi Komite Farmasi dan Terapi
dan disetujui oleh Komite Medik atau Kepala/Direktur
Rumah Sakit, yang biayanya sudah termasuk dalam
tarif INA CBGs dan tidak boleh dibebankan kepada
peserta.
e-Katalog Obat Tahun 2013-2016

2013: 326 item obat generik saja


Sediaan 2014-2015: 796 item obat generik (308 item) dan nama dagang (488 item)
2016: 1232 item obat generik dan nama dagang*)

Industri 2013: 29 Industri Farmasi


2014-2015: 90 Industri Farmasi

Farmasi 2016: 90 Industri Farmasi

Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Prov, Kab/Kota


Pengguna Faskes Pemerintah (2013) & Faskes Swasta yg bekerjasama dgn BPJS
(sejak 2014)

*)
s/d 5 Oktober 2016
Faskes Swasta: Harapan vs Realitas vs Solusi
Harapan Realitas Solusi
Faskes Swasta dapat Tidak semua Penyedia melayani Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 63
melakukan pengadaan pemesanan Faskes Swasta
obat dengan IF menolak Tahun 2014 Tentang Pengadaan Obat
menggunakan e- PBF menolak Berdasarkan Katalog Elektronik (E-
Harus ada stempel BPJS
Katalog Tidak semua Faskes Swasta catalogue)
menyampaikan Rencana
Kebutuhan Obat (RKO) Pasal 3 (2)
FKTP atau FKRTL Swasta yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan dapat melaksanakan
pengadaan obat berdasarkan katalog
Elektronik (e-catalogue)

Pasal 4 ayat (2)


Pembelian secara manual sebagaimana
dimaksud dilaksanakan secara langsung
kepada industri farmasi yang tercantum
dalam katalog elektronik (e-catalogue)
RS Swasta:
Faskes Harapan
Swasta: vsvs
Harapan Realitas vsvs
Realitas Solusi
Solusi
Harapan Realitas Solusi

Pasal 5 ayat (1)


PBF yang ditunjuk oleh Industri Farmasi yang
tercantum dalam Katalog Elektronik (E-Catalogue)
wajib memenuhi permintaan obat dari FKTP
atau FKTRL swasta yang bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan dalam rangka pengadaan obat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)

FKTP dan FKTRL swasta yang melakukan


pengadaan obat berdasarkan Katalog Elektronik
(E-Catalogue), prosedurnya dapat menyesuaikan
dengan langkah-langkah pada petunjuk
pelaksanaan pengadaan obat berdasarkan Katalog
Elektronik (E-Catalogue) secara manual.
RS Swasta:
Faskes Harapan
Swasta: vsvs
Harapan Realitas vsvs
Realitas Solusi
Solusi
Harapan Realitas Solusi

IF melakukan penolakan pemesanan dengan


memberikan alasan yang jelas, secara tertulis
(melalui email)
PBF tidak berwenang melakukan penolakan
pemesanan
Stempel BPJS bukan merupakan hal yang mandatory,
namun bila IF mensyaratkan, BPJS bersedia
memberikan stempel tersebut (sesuai dengan hasil
pembahasan antara Kemenkes dan BPJS)
Rencana Kebutuhan Obat (RKO):
2017: e-Monev,
2016: RKO sisipan (tidak e-Monev), melalui
obat.publik@kemkes.go.id
Jika terdapat keluhan atau permasalahan, dapat
disampaikan ke alamat email
e_katalog@kemkes.go.id
RS Swasta: Harapan vs Realitas vs Solusi
Harapan Realitas Solusi
Faskes Swasta dapat Tidak semua Penyedia Kesimpulan:
melakukan pengadaan melayani pemesanan FKTP dan FKTRL swasta dapat melakukan
obat dengan faskes Swasta pengadaan obat berdasarkan e-katalog dengan
menggunakan e- IF menolak memesan langsung ke Industri Farmasi secara
Katalog PBF menolak manual (melalui email).
Harus ada stempel BPJS
Tidak semua faskes
Pemesanan tidak dilakukan ke PBF.
Swasta menyampaikan Wajib menyerahkan RKO.
Rencana Kebutuhan Perencanaan pemesanaan tidak tiba-tiba.
Obat (RKO)
Kendala Penerapan e-katalog Obat
Kendala
(4) Lain
Kendala Solusi
Tidak ada tenaga kefarmasian di ULP IFRS tetap bertanggungjawab, termasuk
perencanaan pengadaan tetap dari IFRS
Obat tertentu tercantum di Fornas, Telah ditetapkan:
namun tdk ada di e-katalog bagaimana - SK Menteri Kesehatan No. 372 Tahun
penagihan klaim ke BPJS 2015 ttg Harga Dasar Obat PRB, Penyakit
Kronis dan Sitostatik
-SK Menteri Kesehatan No. 490 Tahun
2015 ttg Harga Dasar Obat Khusus
-Surat Menteri Kesehatan kepada Dirut
BPJS Kesehatan No.
KF.03.01/Menkes/188/2016, tgl 30 Maret
2016

10
Harga Dasar Obat yg Tidak Ada di e-katalog 2016
SK Menteri Kesehatan No. 372 Tahun 2015 ttg Harga Dasar Obat PRB,
Penyakit Kronis dan Sitostatika
18 September 2015
19 item
SK Menteri Kesehatan No. 490 Tahun 2015 ttg Harga Dasar Obat Khusus
10 Desember 2015
13 item
Surat Menteri Kesehatan kepada Dirut BPJS Kesehatan No.
KF.03.01/Menkes/188/2016, tgl 30 Maret 2016
Sesuai harga e-katalog 2015
Terhitung sejak 1 Januari 2016
Pengaturan Obat Kemoterapi*)
Pengajuan klaim pada pemberian obat kemoterapi:
sesuai tarif dasar INA-CBGs
ditambah dg tarif obat kemoterapi sesuai Fornas
dg besaran sesuai harga pada e-katalog

Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.02.02/Menkes/509/2015


tentang Harga Obat Sitostatika
Harga obat per satuan terkecil, termasuk PPN 10% dg franco
Kab/Kota
Pengadaan obat sitostatika dilaksanakan dg prinsip risk sharing,
efisien, efektif sesuai kebutuhan

*) Peraturan Menteri Kesehatan No. 59/2014 tentang Standar Tarif JKN


Rencana Kebutuhan Obat dan Vaksin

Rencana Kebutuhan
Obat (RKO)
Fornas sebagai Acuan JKN
Untuk penggunaan pada RKO FKTP Proses Tayang e-
tingkatan pelayanan di RKO FKRTL Katalog
Faskes
RKO Program Nasional

Item E-Katalog
e-Monev Katalog Obat
Verifikasi
thdp RKO
Tahun
Berjalan

Input Komitmen Produksi Input pengiriman Faskes


- Input RKO Tahun
IF PBF Berikutnya
Input pemesanan obat obat Dinkes
- Klik penerimaan obat

Rekapitulasi RKO
Tahun Berikutnya

RKO Tahun berjalan pembanding realisasi pengadaan obat tahun berjalan


RKO Tahun berikutnya bahan evaluasi penetapan katalog obat tahun berikutnya
RKO Sisipan Tahun berjalan
Luaran e-Monev: Status Realisasi per Pemesanan
Luaran e-Monev: Realisasi vs Komitmen IF
Realisasi Pengadaan Obat Melalui e-Katalog
2014:
ALOKASI: Rp.
3.664.552.300,--
REALISASI: Rp.
1.749.980.560,-
(48%)

2015:
ALOKASI: Rp. 3.779.624.600,-
REALISASI: Rp.
3.649.240.465,-
(97%)

Kabupaten Bulungan,
Kalimantan Utara
Realisasi Pengadaan Obat Melalui e-Katalog

2015:
ALOKASI: Rp. 1.880.965.000,-
REALISASI: Rp.
1.830.965.000,-
(97%)

Kabupaten Maluku Tengah


Realisasi Pengadaan Obat Melalui
e-Katalog di RS Swasta

Rumah Sakit Awal Bros (Banten)


Komunikasi antara Rumah Sakit dan Kemenkes
memberikan kontribusi yang baik dalam proses
pengadaan obat.
Pengadaan berhasil secara e-katalog adalah 70 % dari 790
item obat.
Dari 15 Industri Farmasi Penyedia, 5 diantaranya tepat
waktu dalam pengiriman obat dan 10 diantaranya masih
membutuhkan waktu 3 6 hari dari jadwal pengiriman.
Diskusi
Multiwinner
Penyediaan obat di FKTP Milik Pemda
ED obat < 2 tahun
Kelangkaan beberapa obat, misal parasetamol, THF, termasuk
dikaitkan dengan harga dan pembayaran klaim. Perlu pengaturan a.l.
di Fornas
Tanda khusus untuk obat yang baru tayang di e-katalog
Pemesanan ke PBF
Akses RS Swasta thd e-katalog...mimpi kami tdk sama
Terima Kasih
Direktorat Tata Kelola Obat Publik &
Perbekalan Kesehatan:
Penanganan Keluhan e-Katalog:
e_katalog@kemkes.go.id
HP: 081281753081 atau
(021) 5214872
Surat Edaran Kepala LKPP No. 3 Tahun 2015 ttg
Pelaksanaan Pengadaan B/J Melalui e-Purchasing
Surat Edaran Kepala LKPP No. 3 Tahun 2015 ttg
Pelaksanaan Pengadaan B/J Melalui e-Purchasing
Surat Edaran Kepala LKPP No. 3 Tahun 2015 ttg
Pelaksanaan Pengadaan B/J Melalui e-Purchasing
Peraturan Kepala LKPP No. 14/2015 ttg e-
Purchasing
Peraturan Kepala LKPP No. 14/2015 ttg e-
Purchasing

Anda mungkin juga menyukai