Anda di halaman 1dari 19

Ensephalitis pada anak

Kelompok 7
Anggota kelompok
Andika Razannur H 1218011013
Andika Mahatidanar 1218011014
Andika Yusuf Ramadhan 1218011015
Andini Winda Yati 1218011016
Andrian Reza Saputra 1218011018
Putri Giani Purnamasari 1218011117
Sartika Safitri 1218011136
Seffia Riandini 1218011137
Sheba Denisica Nasution 1218011142
Silvi Qiroatul Aini 1218011143
Siti Aminah Hasibuan 1218011147
Yesti Mulia Eryani 1218011160
Definisi
Inflamasi jaringan parenkim otak yang
disebabkan oleh berbagai mikroorganisme
seperti bakteri, virus, parasit, fungus, protozoa
dan riketsia. Penyebab terpenting dan
tersering adalah virus.
Etiologi
Klasifikasi virus penyebab ensefalitis menurut robin :
Infeksi virus yang bersifat epidemik
Golongan entero virus : poliomyelitis, virus coxsakie,
virus ECHO
Golongan virus ARBO : western equine encephalitis, St.
Louis encephalitis, Eastern equine encephalitis,
Japanese B encephalitis, russian spring summer
encephalitis, murray valley encephalitis
Infeksi virus yang bersifat sporadik
Rabies, herpes simplex, herpes zoster, limfogranuloma,
mumps, limphocytic choriomeningitis dan jenis lain
yang dianggap disebabkan oleh virus tetapi belum jelas

Ensefalitis pasca infeksi


Pasca morbili, pasca varisela, pasca rubela, pasca
vaksinia, pasca mononukleosis infeksi dan jenis lain
yang mengikuti infeksi traktur respiratorius yang tidak
spesifik
Penyebab tersering : Virus herpes simplex
Bakteri (M tuberculosis, Listeria
monocytogenes and Mycoplasma
pneumoniae, Borrelia and Rickettsia species.)
Parasit dan fungi jarang menyebabkan
ensefalitis kecuali pada pasien imunokompresi
Tubuh terpapar virus melalui inhalasi, gigitan,
Patofisiologi saluran cerna, inokulasi, mukosa kelamin,
plasenta

Penyebaran secara hematogen

Virus masuk ke intraseluler melalui reseptor


spesifik

Replikasi virus intraseluler

Perubahan seluler merangsang fagositosis


dan inflamasi

Sindroma ensefalitis
Manifestasi klinis
Flu like prodom diikuti dengan sakit kepala
berat, nausea, muntah, penurunan kesaran.
Trias ensefalitis yang khas adalah demam,
kejang, dan kesadaran menurun
Manifestasi klinis tergantung kepada :
Berat dan lokasi anatomi susunan saraf yang
terlibat.
Patogenesis agen yang menyerang
Kekebalan dan mekanisme reaksi lain penderita
Secara umum
Suhu mendadak naik, sering ditemukan
hiperpireksia
Kesadaran dengan cepat menurun (anak besar
sering kali mengeluh sakit kepala, sedangkan
pada bayi terdapat jeritan sebelum ada
penurunan kesadaran)
Muntah
Kejang (dapat bersifat umum atau fokal atau
hanya twitching, dapat berlangsung berjam-jam)
Gejala serebrum beraneka ragam dapat timbul
sendiri-sendiri atau bersama-sama seperti
paresis atau paralisis, afasia, dll
Gejala batang otak : perubahan refleks pupil,
defisit saraf kranial dan perubahan pola
pernapasan
Tanda rangsang meningeal dapat terjadi bila
peradangan mencapai meningen
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium kurang membantu kecuali
untuk mengetahui proses infeksi yang sedang
terjadi (predominan limfosit pada infeksi virus,
predominan sel PMN pada infeksi bakteri).
Biakan (dari darah,likuor/jaringan otak ,
feses enterovirus))
Serologis : uji fiksasi komplemen, uji inhibisi
hemaglutinasi, uji neutralisasi, Ig M deteksi
awal
Pemeriksaan penunjang
Gambaran cairan serebrospinal perlu
dipertimbangkan walaupun tidak begitu
membantu. (biasanya jenih, jumlah sel 50-200
dengan dominasi limfosit pada virus, dan
kadar protein meningkat.
MRI , adalah suatu pemeriksaan yang paling
dianjurkan. Pada kasus ensefalitis herpes
simpleks, MRI menunjukkan perubahan
patologi (lesi di lobus-lobus otak)
CT-Scan kepala biasanya menunjukkan
perubahan pada lobus temporalis (lesi dengan
densitas rendah) atau frontalis.
Elektroensefalografi (EEG) menunjukkan adanya
kelainan fokal seperti spike dan gelombang
lambat atau gambaran gelembung tajam
sepanjang daerah lobus temporalis. EEG juga
sering menunjukkan aktifitas listrik yang
merendah sesuai dengan kesadara yang menurun
Diagnosis banding
Meningitis TBC
Abses otak, radang bernanah pada jaringan
otak
Toksoplasmosis
Status epileptikus
Perdarahan subarakhnoid
Hipoglikemia
Penatalaksanaan
Antiviral untuk meringankan gejala klinis,
mencegah komplikasi dan mencegah
timbulnya gejala sisa.
Dosis asiklovir (penghambat HSV-1 dan HSV-2)
digunakan selama 14-21 hari :
Neonatus : 10-15 mg/kg IV tiap 8 jam
Ensefalitis HSV : 10 mg/kg IV tiap 8 jam
Penatalaksanaan
Kortikosteroid pengobatan pasca ensefalitis
Dosis deksametason :
Anak : 0,15 mg/kgIV tiap 6 jam
Kejang anti kovulsif (IM/IV)

Anda mungkin juga menyukai