Anda di halaman 1dari 14

REFERAT

ULKUS PEPTIKUM

Pembimbing :
dr. H. Abdul Hanan, Sp.B

Disusun oleh :
Sabila Tazqia R. (21604101041)
Wahyu Taofani (21604101042)

KEPANITERAAN KLINIK MADYA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
LABORATORIUM ILMU BEDAH RSUD BLAMBANGAN BANYUWANGI
2017
Ulkus Peptikum

Secara anatomis, ulkus peptikum merupakan defek mukosa/ submukosa yang


berbatas tegas dan dapat menembus lapisan muskularis mukosa sampai lapisan serosa
sehingga dapat menyebabkan perforasi.

Secara klinis, ulkus adalah hilangnya epitel dengan diameter 5mm yang dapat
diamati secara endoskopi atau radiologi (Tarigan & Akil, 2009).
Anatomi, Histologi, Fisiologi Lambung

Sec
Epidemiologi & Etiologi

Di United States, ulkus peptikum terjadi pada sekitar 4,5 juta orang. Sedangkan di
Indonesia prevalensi ulkus peptikum pada pasien yang diendoskopi berkisar antara
5,78% di Jakarta sampai 16,9% di Medan, dengan prevalensi infeksi Helicobacter
pylori diatas 90%. Prevalensi terjadinya ulkus peptikum hampir sama pada laki-laki
dan perempuan yakni sekitar 11-14% pada pria dan 8-11% pada wanita. Selain itu,
secara klinis ulkus duodeni lebih sering dijumpai daripada ulkus lambung (Tarigan &
Akil, 2009).
Umumnya yang berperan besar pada terjadinya ulkus adalah H.pylori yang
kebanyakan terjadi pada orang dengan sosial ekonomi rendah dan bertambah seiring
dengan usia
Fisiologi Metabolisme Kalsium
Hasil akhir dari produksi vitamin D bentuk aktif, 1,25-OH-Vitamin
D3 yang disebut juga kalsitriol. Enzim-enzim ginjal terlibat dalam
tahap kedua pengaktifan vitamin D yang dirangsang PTH sebagai
respon terhadap penurunan Ca 2+ plasma. Dalam tingkat yang
lebih rendah, penurunan PO43- plasma juga meningkatkan proses
pengaktifkan ini.
Efek dari viamin D aktif adalah meningkatkan penyerapan Ca 2+ di
usus. Ca 2+ dalam makanan tidak diserap langsung oleh usus,
sebagian besar Ca 2+ yang tertelan biasanya tidak diserap dan
keluar melalui tinja. Dibawah pengaruh vitamin D, Ca 2+ makanan
akan lebih banyak yang diserap kedalam plasma ketika
dibutuhkan. Selain itu vitamin D juga akan meningkatkan
penyerapan PO43- dan meningkatkan kepekaan tulang terhadap
PTH, karena itu vitamin D dan PTH saling tergantung
Peran Kalsitonin Dalam Menurunkan
Konsentrasi Ca2+ Plasma
Kalsitonin merupakan suatu hormon yang di produksi oleh sel C
kelenjar tiroid.
kalsitonin memiliki efek dalam menurunkan kadar Ca2+ plasma.
Pertama, Dalam jangka pendek kalsitonin akan menurunkan perpindahan Ca2+ dari
cairan tulang ke dalam plasma.
Kedua, dalam jangka panjang kalsitonin menurunkan kadar PO43- serta mengurangi
konsentrasi Ca2+ plasma.
Regulator utama pelepasan kalsitonin adalah konsentrasi Ca2+ bebas dalam plasma.
Peningkatan Ca2+ plasma akan merangsang sekresi kalsitonin dan penurunan Ca2+
plasma akan menghambat sekresi Kalsitonin.
Ca Plasma Ca Plasma

Kel Paratiroid Sel C tiroid

Kalsitonin
PTH

Ca Plasma Ca Plasma
Metabolisme Fosfat

Kosentrasi fosfat di atur secara langsung oleh umpan balik


Ca 2+ plasma-PTH.
Penurunan kosentrasi PO43- plasma akan menimbulkan efek
ganda untuk membantu meningktakan kadar PO43- kembali
ke dalam kadar normal. Karena hubungan terbalik antara
konsentrasi PO43- dan Ca2+ di plasma maka penurunan PO43-
plasma akan meningkatkan Ca2+ plasma yang secara
langsung menekan sekresi PTH.
Jika PTH berkurang maka reabsorbsi PO43- di ginjal akan
meningkat, mengembalikan konsentrasi PO43- plasma ke
arah normal.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai