Anda di halaman 1dari 19

Pneumonia

Anamnesis

Identitas
Menanyakan keluhan utama
Menanyakan sudah berapa lama keluhannya
Menanyakan riwayat perjalanan penyakit
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan keadaan umum


Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologis :
Konsolidasi
air bronchogram (airspace disease),
bronkopneumonia (segmental disease),
pneumonia interstisial (interstitial disease)
Pemeriksaan Laboratorium :
leukosit, usapan tenggorokan, nilai Hb, LED.
Pemeriksaan Bakteriologis
Pemeriksaan Khusus :
Titer antibodi terhadap virus, legionela, dan
mikoplasma.
Differential Diagnosis

Bronkitis Akut
Peradangan pada bronkus
Respiratory Sincytial Virus (RSV)
Gejala
Pengobatan :
Antitusif
Ekspektorant
Antipiretik
Bronkodilator
Bronkiolitis
Peradangan bronkiolus
Respiratory Syncytical Virus (RSV)
Gejala :
Pilek yang encer, bersin
Demam , nafsu makan berkurang
Sesak nafas, batuk paroksismal, wheezing dan
frekuensi nafas >60x/menit
Sianosis, takikardi
Nafas cuping hidung, wheezing
Auskultasi : rhonki basah halus
Penatalaksanaan
Terapi suportif
Pneumonia Bronkitis Akut Bronkiolitis
RSV, adenovirus,
S. Pneumonia, RSV, influenza, para- influenza, para-
Etiologi Haemeophilus influenzae influenza, adenovirus influenza

Demam, menggigil, batuk Pilek encer, bersin,


berdahak, nyeri dada, Nyeri dada, batuk demam, sesak nafas,
sianosis, pernafasan berdahak, demam batuk, sianosis,
cuping hidung, retraksi, tidak tinggi, sesak retraksi, perkusi
Gejala perkusi pekak napas hipersonor

Leukosit : 15.000-40.000,
foto rontgen : konsolidasi
& air bronchogram, usap Foto AP & lateral :
Penunjang tenggorokan hiperinflasi paru

Ronki basah halus,


Auskultasi wheezing Wheezing Ronki basah halus

Penatalaksanaan Antibiotik Simptomatis Suportif


Working Diagnosis

Pneumonia :

Peradangan paru
Bakteri, virus, mikoplasma, protozoa
Gangguan pertukaran gas
Klasifikasi Pneumonia
Berdasarkan umur
Kelompok usia < 2 bulan
Pneumonia Berat :
Protozoa : Pneumonia pneumositis.
Berhenti menyusu, kejang, pernapasan 60x/menit,
sianosis, serangan apnea, distensi abdomen dan
abdomen tegang.
Bukan Pneumonia
Kelompok usia 2 bulan sampai < 5 tahun
Pneumonia sangat berat : Batuk atau kesulitan
bernapas yang disertai dengan sianosis.
Pneumonia berat : Batuk atau kesulitan bernapas
dan penarikan dinding dada
Pneumonia : Batuk atau kesulitan bernapas dan
pernapasan cepat
Bukan pneumonia
Pneumonia persisten : Penarikan dinding dada,
frekuensi pernapasan yang tinggi, dan demam
ringan.
Etiologi
Bakteri
Streptococcus pneumoni
Virus
Respiratory Syncial Virus (RSV)
Mikoplasma
Protozoa
Pneumonia pneumosistis
P. Carinii
Epidemiologi
Infeksi bakteri yang paling sering : S.
Pneumonia.
Pneumonia adalah penyebab paling umum ke-6
kematian secara keseluruhan.
Di negara berkembang, pneumonia merupakan
salah satu penyebab utama kematian atau
kedua setelah dehidrasi akibat diare berat.
Patofisiologi

Pneumonia Paru, melalui droplet


Pneumonia Saluran pernafasan atas
Alveoli
Sistem Imun berespon
Neutrofil Sitokin Hal ini yang mengakibatkan
terjadinya demam, menggigil, lemah.
Setelah itu mikroorganisme tiba di alveoli
membentuk suatu proses peradangan yang
meliputi empat stadium, yaitu :
Stadium I (4 12 jam pertama/kongesti)
Disebut hiperemia, mengacu pada respon peradangan
permulaan.
Stadium II (48 jam berikutnya)
Disebut hepatisasi merah.
Stadium III (3 8 hari)
Disebut hepatisasi kelabu yang terjadi sewaktu sel-sel
darah putih mengkolonisasi daerah paru yang terinfeksi.
Stadium IV (7 11 hari)
Disebut juga stadium resolusi yang terjadi sewaktu
respon imun dan peradangan mereda.
Gejala Klinis

Secara umum dapat dibagi menjadi :


Manifestasi nonspesifik infeksi
Gejala umum saluran pernapasan bawah
Tanda pneumonia
Tanda efusi pleura atau empiema
Penatalaksanaan
Pneumonia rawat jalan
Amoksisilin atau kotrimoksazol
Pneumonia rawat inap
Pilihan antibiotika lini pertama dapat
menggunakan beta-laktam atau kloramfenikol.
Gentamisin atau sefalosporin.
Pada balita dan anak yang lebih besar : beta-laktam
dengan/tanpa klavulanat.
Komplikasi

Efusi pleura
Hipoksemia
Pneumonia kronik
Atelektasis
Meningitis
Pencegahan

Perawatan Selama Masa Kehamilan


Perbaikan Gizi Balita
Memberikan Imunisasi Lengkap pada Anak
Memeriksa Anak Sedini Mungkin Apabila Batuk
Mengurangi Polusi didalam dan diluar Rumah
Menjauhkan balita dari penderita batuk
Prognosis

Sembuh total, mortalitas kurang dari 1 %


Mortalitas bisa lebih tinggi didapatkan pada
anak-anak dengan keadaan malnutrisi energi-
protein dan datang terlambat untuk
pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai