PBL 18 Pneumonia Anak
PBL 18 Pneumonia Anak
Anamnesis
Identitas
Menanyakan keluhan utama
Menanyakan sudah berapa lama keluhannya
Menanyakan riwayat perjalanan penyakit
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Pemeriksaan Fisik
Bronkitis Akut
Peradangan pada bronkus
Respiratory Sincytial Virus (RSV)
Gejala
Pengobatan :
Antitusif
Ekspektorant
Antipiretik
Bronkodilator
Bronkiolitis
Peradangan bronkiolus
Respiratory Syncytical Virus (RSV)
Gejala :
Pilek yang encer, bersin
Demam , nafsu makan berkurang
Sesak nafas, batuk paroksismal, wheezing dan
frekuensi nafas >60x/menit
Sianosis, takikardi
Nafas cuping hidung, wheezing
Auskultasi : rhonki basah halus
Penatalaksanaan
Terapi suportif
Pneumonia Bronkitis Akut Bronkiolitis
RSV, adenovirus,
S. Pneumonia, RSV, influenza, para- influenza, para-
Etiologi Haemeophilus influenzae influenza, adenovirus influenza
Leukosit : 15.000-40.000,
foto rontgen : konsolidasi
& air bronchogram, usap Foto AP & lateral :
Penunjang tenggorokan hiperinflasi paru
Pneumonia :
Peradangan paru
Bakteri, virus, mikoplasma, protozoa
Gangguan pertukaran gas
Klasifikasi Pneumonia
Berdasarkan umur
Kelompok usia < 2 bulan
Pneumonia Berat :
Protozoa : Pneumonia pneumositis.
Berhenti menyusu, kejang, pernapasan 60x/menit,
sianosis, serangan apnea, distensi abdomen dan
abdomen tegang.
Bukan Pneumonia
Kelompok usia 2 bulan sampai < 5 tahun
Pneumonia sangat berat : Batuk atau kesulitan
bernapas yang disertai dengan sianosis.
Pneumonia berat : Batuk atau kesulitan bernapas
dan penarikan dinding dada
Pneumonia : Batuk atau kesulitan bernapas dan
pernapasan cepat
Bukan pneumonia
Pneumonia persisten : Penarikan dinding dada,
frekuensi pernapasan yang tinggi, dan demam
ringan.
Etiologi
Bakteri
Streptococcus pneumoni
Virus
Respiratory Syncial Virus (RSV)
Mikoplasma
Protozoa
Pneumonia pneumosistis
P. Carinii
Epidemiologi
Infeksi bakteri yang paling sering : S.
Pneumonia.
Pneumonia adalah penyebab paling umum ke-6
kematian secara keseluruhan.
Di negara berkembang, pneumonia merupakan
salah satu penyebab utama kematian atau
kedua setelah dehidrasi akibat diare berat.
Patofisiologi
Efusi pleura
Hipoksemia
Pneumonia kronik
Atelektasis
Meningitis
Pencegahan