Anda di halaman 1dari 32

Kelompok A5

Seorang wanita usia 31 tahun G1P0A0 dengan


usia gestational 25 minggu mengeluh sering
lemas-lemas sejak 2 minggu yang lalu. Saat
malam sulit tidur karena terbangun tiap 2-3
jam untuk BAK, leher sering terasa kering
sehingga sering minum 7-8 gelas air dari jam
22.00-06.00 pagi. Pasien juga mengeluh
adanya gatal pada daerah kemaluan dan
peningkatan berat badan 50 kg menjadi 57 kg
dalam 1 bulan.
G1P0A0 :G (gravida 1), P(Parity 0),
A(Abortus 0)
Gestasional : kehamilan
Seorang wanita usia 31 tahun dengan
G1P0A0
dengan usia gestasional 25 minggu
mengeluh
sering lemas-lemas sejak 2 minggu yang
lalu
Progn Tata Pemerik
Anam
osis Laksan saan
nesis
a Fisik
Pemerik
Gejala saan
Klinik Penunja
Rumusan ng
Masalah Workin
Kompl g
ikasi Diagn
osis
Differe
Epidemi Patofisi Etiolog nt
ologi ologi i Diagn
osis
Identitas pasien (nama,usia,pekerjaan)
Keluhan utama
Keluhan penyerta
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dulu
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat sosial
Keadaan umum pasien Tekanan darah 130/80mmHg
(sakit ringan atau sakit
berat sert kondisi
Frekuensi nadi : 78x/menit
kesadaran)
Pemeriksaan Tanda tanda
vital Lain lain normal

Inspeksi

Pemeriksaan fisik Palpasi


pada kaki

Refleks
Kadar GDP> 110 mg/dl & GDS>200 mg/dl.

Urinalisis : glukosa, benda keton.

Ultrasonografi untuk mendeteksi adanya


kelainan bawaan dan makrosomi

fungsi ginjal ( Ureum, creatinin),

Lemak darah: (Kholesterol, HDL, LDL,


Trigleserida
Tes Toleransi Glukosa ( ADA & WHO )
Tes Antibodi ( ICA & GAD ) = Spesifik DM
type 1
Tes HbA1c (Hb + Eritrosit = glikolisasi)
Glukosa plasma Glukosa plasma
setelah puasa setelah 2 jam

Normal 6,0 <7,8

Gangguan glikemi 6,1 6,9 -


setelah puasa

Gangguan toleransi - 7,8 11,1


glukosa
Diabetes 7,0 > 11,1
Diabetes Diabetes Diabetes
mellitus mellitus Tipe lain
tipe 1 Tipe 2

Resistensi Insulin Defek genetik fungsi sel


Deffisiensi Deffisiensi insulin beta
Insulin absolut relatif Defek genetik kerja
insulin
Penyakit eksokrin
pankreas
Karena obat atau zat
Obesitas terutama kimia
yang bersifat sentral Infeksi
Penyakit Diet tinggi lemak
autoimun, virus dan rendah
karbohidrat
Kurang gerak
Faktor herediter
Diabetes Melitus
Type 1
Insulin dependent kerusakan sel
beta

Gejala 3P, sebagian besar penderita DM type


ini berat badannya normal atau kurus
pada usia muda dan memerlukan insulin
seumur hidup.
Diabetes Melitus
Type 2 insulin yg ada tdk dapat
bekerja dg baik
Kadar insulin dapat normal, rendah atau
bahkan bahkan tetapi fungsi insulin untuk
metabolisme glukosa tidak ada/kurang.
75% dari penderita DM type II dengan
obersitas
ada sangat kegemukan
biasanya diketahui DM setelah usia 30 tahun
Diabetes melitus tipe 1 Diabetes melitus tipe 2
Mudah terjadi ketosidosis Tidak mudah terjadi
ketoasidosis
Pengobatan harus dengan Tidak harus dengan insulin
insulin injeksi
Onset akut Onset lambat

Biasanya pada umur muda Biasanya > 45 tahun


Berhubungan dengan HLA-DR3 Tidak berhubungan dengan
dan DR4 HLA
Didapatkan Islet Cell Antibody Tidak ada Islet Cell Antibody
(ICA) (ICA)
Riwayat keluarga diabetes (+) Riwayat keluarg (+) pada 30%
pada 10%
Biasanya kurus Gemuk atau tidak gemuk
30-50% kembar identik terkena 100% kembar identik terkena
gangguan dari glukosa yang dipicu oleh
kehamilan, biasanya menghilang setelah
melahirkan
didefinisikan sbg gangguan toleransi glukosa
berbagai tingkat yg diketahui pertama kali
saat hamil tanpa membedakan penderita
perlu mendapat insulin / tidak
terjadi pada minggu ke 24 sampai ke 28 pada
masa kehamilan
Hormon Kortisol, Esterogen, Human Placenta
Lactogen (HPL) >>>

Resisten Insulin

DM Gestasional
Faktor Resiko DM Gestasional :
- Usia 30 tahun
- Obesitas (BMI > 30Kg/m2)
- Riwayat DM keluarga
- Pernah DM gestasional sebelumnya
- Melahirkan anak >4000g
- Glukosuria
Peningkatan Kebutuhan insulin
estrogen,progester meningkat 3x
on, HPL

Estrogen,progesteron,HP
HPL Tidak mampu
L,,kortisol dan prolaktin
menurunkan mengkompensasi
afinitas
insulin

Daya tahan Antagonis insulin Hipoinsulin


insulin terhadap
jaringan
maternal
Meningkatkan Hiperglikemia
Sisa glukosa darah resistensi insulin
terangkat lebih lama

DM gestasional
Insiden DMG antara 1,2 12%. Kepustakaan lain
mengatakan 1-14%. Di Indonesia insidens DMG berkisar
1,9 2,6%. Perbedaan insiden DMG ini terutama disebabkan
oleh karena perbedaan criteria diagnosis materi penyaring
yang diperiksa. Di Amerika Serikat insiden sekitar 4%.
Kejadian
DMG juga erat hubungannya dengan ras dan budaya
seseorang. Contoh yang khas adalah DMG pada orang kulit
putih yang berasal dari Amerika bagian barat hanya 1,5 2%
sedangkan penduduk asli Amerika yang berasalah dari barat
daya Amerika mempunyai angka kejadian sampai 15%. Pada
ras Asia, Afrika-Amerika dan Spanyol insiden DMG sekitar 5
8%.
Biasanya DMG tidak menunjukkan gejala

Gejala yang mungkin timbul adalah:


Pandangan kabur
Kelelahan
Sering mengalami infeksi pada daerah luka, kulit
dan juga vagina
Sering buang air kecil
Mual hingga muntah
Merasa kehausan
Berat badan menurun, walaupun nafsu makan
meningkat
Gejala Komplikasi Gejala komplikasi
Akut kronik
Infeksi Mata
Koma diabetic Ginjal
ketoasidosis Hati
Koma diabetic Saraf
hiperosmolar Jantung
Koma diabetic Kulit
hipoglikemi
Koma lactic asidosis
Medikamentosa
1. Pengobatan insulin
Preparat : Humalin, Isulatard Hm, Actrapid Hm

Non medikamentosa
1. Pengaturan diet
2. Olahraga
Penanganan DMG terutama adalah diet,
dianjurkan 25 kalori/kgBB ideal
Cara yang dianjurkan adalah cara Broca yaitu
BB ideal = (TB-100)-10% BB
jumlah keseluruhan kalori yang diperhitungkan
dari:
Kalori basal 25 kal/kgBB ideal
Kalori kegiatan jasmani 10-30%
Kalori untuk kehamilan 300 kalor
Perlu diingat kebutuhan protein ibu hamil
1-1.5 gr/kgBB
dengan terapi diet selama 2 minggu kadar
glukosa darah belum mencapai normal atau
normoglikemia, maka terapi insulin harus
segera dimulai
Perhitungan menu seimbang dengan
ditambahkan sejumlah 300-500 kalori per
hari untuk tumbuh kembang janin selama
masa kehamilan sampai dengan masa
menyusui selesai.
Kenaikan berat badan ibu dianjurkan sekitar
1-2.5 kg pada trimester pertama dan
selanjutnya rata-rata 0.5 kg setiap minggu
Mengurangi makanan manis yang berlebihan
Menjaga jumlah asupan makanan terutama
ketika trisemester ketiga kehamilan
Berolahraga secara teratur dengan melakukan
aktivitas dari mulai ringan hingga sedang
sehingga kalori yang tidak diperlukan dalam
tubuh akan terbakar dengan sendirinya
1. Pengaruh kehamilan, perrsalinan dan nifas
terhadap DM.
Kehamilan dapat menyebabkan status pre
diabetik menjadi manifes (diabetic).
DM akan menjadi lebih berat karena kehamilan.

2. Pengaruh penyakit gula terhadap kehamilan :


abortus dan partus premature.
Hidronion.
Pre-eklamsi.
Kesalahan letak jantung.
Insufisiensi plasenta.
3.Pengaruh penyakit terhadap persalinan
Janin besar sehingga harus dilakukan
tindakan operasi.
Gangguan pembuluh darah plasenta sehingga
terjadi asfiksia sampai dengan lahir mati.
Perdarahan post partum karena gangguan
kontraksi otot rahim.
Post partum mudah terjadi infeksi.
Bayi mengalami hypoglicemi post partum
sehingga dapat menimbulkan kematian.
4. Pengaruh DM terhadap kala nifas
Mudah terjadi infeksi post partum
Kesembuhan luka terlambat dan cenderung
infeksi mudah menyebar

5. Pengaruh DM terhadap bayi


Abortus, premature < usia kandungan 36
minggu
Janin besar (makrosomia)
Dapat terjadi cacat bawaan, potensial penyakit
saraf dan jiwa
Prognosis bagi wanita hamil dengan diabetes
pada umumnya baik bila terkontrol,
Diabetes mellitus gestasional adalah diabetes
yang terjadi pada saat kehamilan, dan kemudian
akan pulih kembali 6 minggu pasca persalinan.
Diabetes Melitus Gestasional perlu penanganan
yang serius, karena dapat mempengaruhi
perkembangan janin, dan dapat mengancam
kehidupan janin kedepannya.
sehingga perlu diberikan penatalaksaaan yang
baik terhadap ibu hamil dengan Diabetes
Melitus,

Anda mungkin juga menyukai