DARURAT
LINGKUP PELAYANAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT.
Pelayanan keperawatan gawat darurat meliputi pelayanan
keperawatan yang ditujukan kepada pasien gawat darurat .
4. Sistem Saraf
mengetahui tanda-tanda koma dan memberi
pertolongan pertama.
memberikan pertolongan pertama pada trauma kepala.
8.Sistem Integument
Memberikan pertolongan pertaman pada luka
D. Komunikasi Keperawatan
Untuk memperoleh komunikasi yang efektif,
perawat perlu :
1. perlakukan setiap pasien sebagai individu
yang memerlukan bantuan.
2. gunakan sikap untuk memotivasi dan
menghargai pasien sebagai manusia
seutuhnya.
Hal hal yang harus dihindari perawat gawat darurat pada
saat mewawancarai pasien :
Tenggelam
Stroke
Obstruksi jalan napas
Epiglotitis
Overdosis obat-obatan
Tersengat listrik
Infark miokard
Tersambar petir
Koma akibat berbagai macam kasus.
Henti jantung
Apabila Bantuan Hidup Dasar
dilakukan cukup cepat, kematian
mungkin dapat dihindari seperti
tampak pada tabel di bawah ini:
KeterlambatanKemungkinan
berhasil
1menit98 dari
100
Dalam istilah kedokteran dikenal dengan dua istilah
untuk mati: mati klinis dan mati biologis
Mati Klinis
Tidak ditemukan adanya pernafasan dan denyut
nadi. Mati klinis dapat reversible. Pasien /korban
mempunyai kesempatan waktu selama 4-6 menit
untuk dilakukan resusitasi, sehingga memberikan
kesempatan kedua sistem tersebut berfungsi kembali.
Mati Biologis
Terjadi kematian sel, dimana kematian sel
dimulai terutama sel otak dan bersifat
irreversible, biasa terjadi dalam waktu 8 10
menit dari henti jantung.
Ciri Ciri Orang Mati
Lebam mayat
Muncul sekitar 20 30 menit setelah kematian, darah
akan berkumpul pada bagian tubuh yang paling rendah
akibat daya tarik bumi. Terlihat sebagai warna ungu pada
kulit.
Kaku mayat
Kaku pada tubuh dan anggota gerak setelah kematian.
Terjadi 1- 23 jam kematian
D DANGER
R RESPONSSE
S SHOUT FOR HELP
C CIRCULATION
A ARWAY
B BREATHING
Circulation
1. Penolong tidak perlu memeriksa nadi, langsung
asumsikan penderita menderita henti jantung
jika penderita pingsan mendadak, tidak
bernafas, bernafas tidak normal
2. Penilaian pulsasi < 10 detik, jika dalam 10 detik
penolong belum bisa meraba pulsasi arteri
karotis, segera lakukan kompresi dada
Airway
Periksa Jalan Napas
Look, Listen, Feel
Alat untuk MEMBUKA JALAN
NAFAS
Pipa orofaring (Oropharingeal
Air Way
Pipa nasofaring
( Nasopharingeal Airway)
ETT (endotracheal Tube)
Airway
RJP DIHENTIKAN BILA:
Automated External
Defibrillator mulai banyak
ditemukan di tempat umum
seperti airport, rumah sakit dan
mall di Indonesia. Namun
sayangnya sedikit sekali yang
paham kegunaan dan cara
pemakaian AED ini baik
masyarakat umum maupun
petugas khusus dimana AED
berada
Fungsi AED
AED membantu
mengembalikan detak jantung
yang berhenti/tidak normal
menjadi normal kembali
melalui sengatan listrik pada
jantung korban yang dialirkan
dari AED melalui kabel dan
bantalan sticker yang
ditempelkan pada dada korban.
Ada banyak jenis AED di pasaran namun
demikian cara penggunaannya tetap sama
dan tentunya dibuat mudah bagi masyarakat
awam untuk bisa menggunakannya
Temukan ketiga benda ini pada AED
sebelum anda mulai menggunakannya:
Tombol ON/OFFuntuk mematikan dan
menghidupkan. AED akan membimbing anda
dengan mengeluarkan suara perintah dan aba-
aba (prompt) langkah apa yang harus anda
lakukan.
Sticker Pad atau bantalan tempel berbentuk
seperti sticker yang harus dilepaskan lapisan
stickernya sebelum direkatkan; satu pada dada
sebelah kanan korban sekitar 5 cm di bawah
tulang bahu, dan satu lagi di area bawah ketiak
dekat perut sebelah kiri korban.
Tombol Shock.Tombol ini ditekan saat mesin
AED memerintahkan anda dengan aba-aba
Shocking Advised.
Pastikan kedua hal ini pada korban
sebelum menggunakan AED:
1. Korban tidak bernafas, tidak sadarkan diri
atau tidak bernafas dengan normal seperti
mendengkur atau mengeluarkan suara-
suara yang tidak normal lainnya.
2. Korban tidak berbaring di area yang
basah sebabShock atau kejutan yang
dihasilkan AED mengandung listrik.
Prosedur Penggunaan AED:
1. Pastikan anda dan korban tidak berada dalam situasi yang bisa membahayakan hidup anda
berdua seperti misalnya pada korban yang tersengat listrik, pastikan aliran listrik yang
masih menempel pada korban telah diputuskan terlebih dahulu. Korban kecelakaan yang
berada di tengah keramaian lalu lintas harus dipinggirkan ke tempat yang aman sebelum
mulai diberikan pertolongan pertama.
2. Cek respon dengan menepuk-nepuk bahu korban sambil berteriak apakah korban baik-baik
saja.
3. Mintalah bantuan dengan berteriak minta tolong dan perintahkan pada seeorang untuk
menghubungi ambulan maupun paramedik serta mengambil AED.
4. Bila korban tidak memberikan respon periksa apakah korban yang tidak sadarkan diri ini
bernafas; dengan cara melihat pergerakan dada dan mendengarkan suara-suara yang keluar
dari mulut korban.
5. Aktifkan AED dengan menekan tombol ON.
6. Ambil stiker pad, tempelkan pada dada korban dan pastikan pad menempel kuat dengan
kulit dada korban (alat pencukur jenggot tersedia dalam paket plastik kecil di kotak AED,
termasuk handuk kecil untuk mengeringkan dada korban apabila basah).
7. Ikuti perintah yang diberikan AED yaitu lakukan Resusitasi Jantung Paru atau CPR
sampai selama kurang lebih 2 menit.
8. AED kemudian akan memeriksa kondisi detak jantung korban dan memerintahkan semua
orang yang terlibat untuk tidak menyentuh korban:Dont Touch Patient Analyzing.
9. AED akan memutuskan bila korban membutuhkan shock atau tidak dengan menganalisa
detak jantung korban.
10. Apabila AED menemukan salah satu dari dua jenis detak jantung ini yaitu Ventricular
Febrillation (tidak teratur), Ventricular Tachycardia (sangat cepat), AED akan
memerintahkan penolong untuk menekan tombol Shock dengan perintah: Shocking
Advised. Saat penolong menekan tombol Shock, AED akan memberikan sengatan
listrik ke jantung korban dan penolong tidak boleh menyentuh korban saat pemberian
sengatan berlangsung.
11. Bila hal ini tidak berhasil membuat korban bernafas/sadarkan diri (biasanya ditandai
dengan pergerakan pada tangan dan mata korban, AED akan memerintahkan penolong
untuk kembali melanjutkan RJP/CPR dengan perintah: Continue CPR. Penolong harus
terus melanjutkan set yang sama sesuai perintah AED sampai paramedik datang
memberikan bantuan tambahan dan mengambil alih proses pertolongan pertama.
12. AED tidak akan memberikan perintah berhenti RPJ atau Stop CPRatau memberitahu
penolong bahwa korban sudah meninggal. AED akan terus memerintahkan penolong
untuk tetap melakukan RJP/CPR sampai korban sadarkan diri.
Defibrilasi
Stand clear
Deliver shock
Defibrilasi
ANALYSINGRHYTHM
DO NOT TOUCH VICTIM