Anda di halaman 1dari 54

Balai Besar Pengawas Obat dan

Makanan di Bandung
PENYEBARAN INFORMASI (PROMOTIF)
TENTANG
PRODUK PANGAN

BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


DI BANDUNG
JALAN PASTEUR NO. 25 BANDUNG
2015
PEMERINTAHAN PUSAT

PRESIDEN KOORDINASI DALAM


KESEHATAN.

LEMBAGA PEMERINTAHAN

LEMBAGA KEMENTERIANLEMBAGA NON KEMENTERIAN

1. KEMENTERIAN 1. BADAN POM


KESEHATAN
2. KEMENTERIAN LAINNYA 2. BKKBN

PEMERINTAHAN DAERAH
3. BADAN LAINNYA

PEMERINTAH PROVINSI PEMERINTAH KOTA/KAB.

1. DINAS KESEHATAN 1. DINAS KESEHATAN


LEMBAGA NON KEMETERIAN

1. BADAN POM

2. BKKBN

3. BADAN
LEMBAGA NON KEMETERIAN LAINNYA
ADALAH LEMBAGA YANG DIBENTUK
OLEH PRESIDEN YANG BERTUGAS UNTUK MELAKSANAKAN
TUGAS PEMERINTAHAN TERTENTU

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BADAN POM)


MELAKSANAKAN TUGAS PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN

UNIT PELAKSANA TEKNIS DI DAERAH YAITU


BALAI PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
(BALAI POM)

BERTUGAS UNTUK MELAKSANAKAN KEBIJAKAN DARI


BADAN POM
TUGAS PEMERINTAH
DALAM KESEHATAN

PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN

PREVENTIF
PROMOTIF
KURATIF
REHABILITATIF

MELINDUNGI, MEMELIHARA
DAN MENINGKATKAN
DERAJAT KESEHATAN
MASYARAKAT
PERATURAN PEMERINTAH No. 28
Tentang Keamanan, Mutu
PEMBINAAN DAN KEWENANGAN
dan Gizi Pangan
pasal 51 Departemen Kelautan dan Perikanan,
Departemen Perindustrian, Badan POM
Departemen Pertanian
(pangan olahan tertentu) dan
Departemen Kelautan dan Perikanan
Pemerintah Kab/Kota (pangan olahan
IRT)
CARA
PRODUKSI PANGAN SEGAR CARA PRODUKSI
CARA PANGAN PANGAN
PANGAN OLAHAN
BUDIDAYA SEGAR YANG DIKONSUMSI BAHAN BAKU YANG BAIK OLAHAN
YANG BAIK BAIK
LANGSUNG PENGOLAHAN

a n
a r PANGAN SEGAR,

r ed PANGAN OLAHAN CARA RITEL

Pe
DAN PANGAN YANG
PANGAN SIAP BAIK
KONSUMSEN SAJI CARA DISTRIBUSI
PANGAN YANG
BAIK
CARA
PRODUKSI
PANGAN SIAP PANGAN SIAP
SAJI SAJI YANG
Pembinaan terhadap BAIK
PEMDA dan masyarakat
dilaksanakan oleh Badan
(BADAN POM) Pemerintah Kab/Kota (pangan siap saji)
Masalah Utama Keamanan Pangan

Cemaran mikroba karena rendahnya


kondisi higiene dan sanitasi
Cemaran kimia karena bahan baku
yang sudah tercemar
Penyalahgunaan Bahan Berbahaya
pada Pangan
Penggunaan Bahan Tambahan Pangan
(BTP) melebihi batas maksmal yang
diijinkan diijinkan

7
Masalah pangan disekitar kita

Mengandung boraks atau Mengandung pemanis Pewarna dilarang? Rhodamin B,


formalin? melebihi batas Metanil Yellow?

8
DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011
PABRIK 1. IZIN PRODUKSI
2. CPPB
PANGAN
PANGAN YANG DIPRODUKSI HARUS
MEMENUHI STANDAR / SYARAT

1. MUTU
2. KEAMANAN
3. MANFAAT
4. PENANDAAN / LABEL

DIBUKTIKAN PANGANNYA SUDAH MEMPUNYAI


IZIN EDAR MD (BADAN POM)
SERTIFIKAT PIRT (DINKES KOTA/KAB.)
KODE IZIN EDAR
MAKANAN MD / ML 12 DIGIT

POM M D I 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kode MD : Makanan Dalam Negeri


ML : Makanan Luar Negeri

Kode 1 : Jenis Kemasan


Kode 2,3,4 : Jenis Makanan

Kode 5,6 : Propinsi / Negara Lokasi Pabrik

Kode 7,8,9 : Nomor urut makanan yang terdaftar dari pabrik

Kode 10,11,12 : Nomor urut nama pabrik yang produknya terdaftar


Nomor P- IRT minimal terdiri dari 15
(lima belas) digit sebagai berikut :

DINKES . P-IRT No. 123456789012345

12
Produk Non SPP-IRT
Susu dan hasil olahannya
Daging, ikan, unggas dan hasil olahannya yang
memerlukan proses/penyimpanan beku
Pangan kaleng
Pangan untuk bayi
Minuman Beralkohol
AMDK
Pangan yang wajib SNI
Pangan lain yang ditetapkan Badan POM
KEAMANAN PANGAN

DEFINISI (UNDANG-UNDANG tentang Pangan)

Kondisi dan upaya yang diperlukan untuk


mencegah pangan dari kemungkinan :
- cemaran biologis,
- cemaran kimia,
- dan benda lain
yang dapat mengganggu, merugikan dan
membahayakan kesehatan manusia

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 14


Pangan menjadi tidak aman karena adanya
cemaran berikut ini

BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA

(1) (2)

Pangan yang
(3) aman

Bahaya Dalam Batas


Aman Dikonsumsi
BAHAYA FISIK

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 15


Pencemaran pangan dapat terjadi karena :

Tidak Disengaja (Unintentional


Contamination)
Praktek yang salah
Ketidak tahuan
Ketidak mampuan

Disengaja (Intentional Contamination)


Ketidakpedulian , Sabotase, Peracunan
DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 16
Cemaran Biologis / Mikroba
Contoh Sumber Cemaran :
Air tercemar
Debu
Serangga (lalat, kecoa)
Hewan pengerat (tikus)
Hewan peliharaan
Peralatan kotor
Tangan yang kotor
Penjaja pangan
Pangan mentah
Sampah
Dsb.
DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 17
Mikroba dan Kita

Rambut
Hidung

Telinga
Mulut

Usus
Badan

Saluran
pembuangan

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 18


Bom waktu keracunan pangan:
perkembangbiakan mikroba yang sangat cepat

Makanan Makanan Makanan Makanan Makanan tidak


aman aman aman aman aman

waktu

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 19


Cemaran Biologis / Mikroba

TIPS
TIPS !!!
!!!
Pilih telur, unggas,
daging, ikan yang
segar.
Jangan pilih telur yang
retak
Masak unggas,
daging, ikan sampai
matang
DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 20
Cemaran Biologis / Mikroba Escherichia coli
Escherichia coli
Menyebabkan Hemoragik dan diare berdarah
Sumber utama kontaminasi E. coli :
Dari manusia (buangan manusia)
2 kelompok : Dari alat pencernaan sapi & hewan lain
Nonpatogenik
Tips !!!
Patogenik
Jauhkan tempat pengolahan
dengan tempat pembuangan
E. coli dapat ditemukan sampah dan toilet
dalam usus besar Cuci tangan sebelum memegang
manusia
pangan

Namun beberapa tipe Bersihkan tangan setelah keluar


E.coli dapat dari toilet
menyebabkan
Cuci bersih pangan yang dimakan
keracunan pada manusia segar
DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 21
Cemaran Biologis /
Mikroba Staphylococcus
Staphylococcusaureus
aureus

Menyebabkan : infeksi akut (septikemia, toksemia)


Gejala : mual, muntah, kejang perut, diare

Terdapat pada kulit dan saluran pernafasan

Staphylococcus hancur oleh pemasakan


Toksin tahan panas dan sterilasi
S. aureus tidak tahan oleh iradiasi
Tahan garam dan tumbuh pada aktivitas air rendah
S. aureus tahan terhadap pembekuan dan pelelehan (thawing)

Tips !!!
Cuci tangan sebelum memegang pangan
Bersihkan tangan setelah keluar dari toilet
DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 22
Mencegah bahaya Biologi :

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011


Cemaran Kimia

Pangan mungkin mengandung bahan kimia


seperti:
Pestisida
Bahan pembersih
Cat
Minyak pelumas
Logam berat
Racun alami
BTP melebihi batas yang diijinkan
Bahan berbahaya dilarang untuk pangan (formalin,
boraks, pewarna tekstil)
Cemaran dari bahan kemasan pangan (migrasi)
dll.

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 24


Cemaran Kimia Racun Alami
Singkong Jamur

Pada Singkong beracun Pada jamur beracun


terdapat HCN terdapat amatoksin,
menyebabkan : mual, palotoksin;
muntah, pusing, tidak bisa
menyebabkan: pusing,
bernafas, percepatan
mual, muntah-muntah,
denyut jantung
sakit perut parah, diare
DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 25
Cemaran Kimia
Jengkol

Pada jengkol terdapat asam jengkolat,


menyebabkan: perut kembung, kolik, kejang,
tidak dapat kencing, dan tidak dapat buang air
besar

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 26


Racun Alami
Cemaran Kimia Ikan Buntel

Pada ikan beracun terdapat tetrodotoksin,


menyebabkan gatal , pusing, pucat, mati rasa pada mulut
dan ujung badan, sakit perut, pendarahan
DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 27
Cemaran Kimia Logam berat

Sebagai metilmerkuri
Merkuri, timbal, kadmium, MERKURI yang terakumulasi
arsen, tembaga, seng dan dalam ikan
timah. Menyebabkan
Dari air yang tercemar
TIMAH gangguan saraf
Dari alat pusat dan perifer,
masak/pengemas yang anemia, gangguan
mengandung logam fungsi ginjal dan
berbahaya & mengalami susut berat
Kontaminasi berasal dari
pengikisan permukaan pipa air dari timah, wadah
Dari udara yang tercemar , kaleng dengan solder
oleh gas & debu knalpot timah
Menyebabkan
kendaraan bermotor. anemia, hipertensi,
KADMIUM
kerusakan testis
Terdapat dalam
minuman ringan,
sayuran daun
(kontaminasi
industri)
DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 28
Cemaran Kimia
Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) berlebih

Contoh :
Makanan jajanan anak sekolah dengan menggunakan
biang gula (pemanis buatan)atau asam benzoat
(pengawet) yang berlebihan

Penyalahgunaan Bahan Berbahaya

Bahan berbahaya yang sering digunakan dalam pangan:


Formalin
Boraks
Pewarna tekstil (Contoh : Rhodamin B, Metanil Yellow)
DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 29
FORMALIN

Disalahgunakan untuk mie basah, tahu, ikan, dll


Kegunaan sebetulnya: kayu, tekstil, lem, mengawetkan mayat &
organ tubuh
Bila dikonsumsi secara terus menerus dalam jangka panjang,
dapat mengakibatkan kanker

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 30


Boraks / Bleng/ Pijer / Air Ki

Disalahgunakan untuk baso, mie basah,


pisang molen, lemper, buras, siomay,
lontong, ketupat, pangsit,dll agar tekstur
lebih kompak (kenyal) dan memperbaiki
penampakan
Kegunaan sebetulnya: antiseptik dan
pembunuh kuman

Bila dikonsumsi secara terus menerus dalam jangka


panjang, dapat mengakibatkan kanker

Alternatif Pengganti Boraks :

BTP SODIUM TRI POLY PHOSPHAT


(STPP) Food Grade

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 31


Rhodamin B

Disalahgunakan untuk kerupuk, terasi dan


pangan jajanan yang berwarna merah
Kegunaan sebetulnya: Pewarna sintetis pada
industri tekstil dan kertas
Bila dikonsumsi secara terus menerus dalam
jangka panjang, dapat mengakibatkan kanker

Methanil Yellow

Disalahgunakan untuk kerupuk, mie dan pangan


jajanan yang berwarna kuning
Kegunaan sebetulnya: Pewarna sintetis pada
industri tekstil
Bila dikonsumsi secara terus menerus dalam
jangka panjang, dapat mengakibatkan kanker
= wantek / sepuhan / sumbo / naftol / teres

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 32


Mencegah Bahaya
Kimia
- Selalu memilih bahan pangan yang baik untuk
dikonsumsi
- Mencuci sayuran dan buah-buahan dengan bersih
sebelum diolah atau dimakan
- Menggunakan air bersih (tidak tercemar) untuk
menangani dan mengolah pangan
- Tidak menggunakan bahan tambahan (pewarna,
pengawet , dll) yang dilarang digunakan untuk
pangan
- Menggunakan bahan tambahan pangan yang
dibutuhkan seperlunya dan tidak melebihi takaran
yang diijinkan

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 33


Mencegah Bahaya
Kimia
- Bahan berbahaya (pestisida dan bahan kimia lainnya) :
* Tidak disimpan bersama-sama dengan
bahan pangan
* Tidak disimpan dalam wadah makanan/botol
minuman, dan sebaliknya
* Wadah bahan berbahaya diberi label yang jelas

- Tidak menggunakan alat masak atau wadah yang


dilapisi logam berat
- Tidak menggunakan peralatan / pengemas yang bukan
untuk pangan
- Tidak menggunakan pengemas bekas, kertas koran
untuk membungkus pangan
DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 34
Mencegah Bahaya
Kimia

- Menggunakan wadah pangan sesuai dengan cara penggunaannya


- Jangan menggunakan wadah sterofoam atau plastik kresek (non food
grade) untuk mewadahi pangan terutama pangan siap santap yang
panas, berlemak, dan asam karena berpeluang terjadi perpindahan
komponen kimia dari wadah ke pangan (migrasi),
- Contoh : jangan menggunakan plastik kresek untuk mewadahi bakso
atau sterofoam untuk mewadahi sayuran panas.

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 35


Mencegah Bahaya
Kimia
Untuk Bahan Tambahan Pangan Pewarna :
a.Nomor Indeks pewarna/Colour Index
(CI) terdiri dari 5 digit

b. Tulisan pewarna pangan yang ditulis dengan huruf besar


berwarna hijau dalam kotak persegi panjang berwarna hijau,
sebagai berikut:
PEWARNA PANGAN

c. logo huruf M dalam suatu lingkaran


berwarna hitam, sebagai berikut :

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 36


Cemaran Fisik
Pangan mungkin mengandung:
Potongan kayu
Pecahan kaca
Potongan logam
Potongan bagian tubuh
serangga
Kerikil/pasir
Plastik
Rambut, dll

Berbahaya karena dapat melukai dan atau menutup jalan nafas dan pencernaan

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 37


Bahaya Fisik

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011


HINDARI PEMAKAIAN STAPLES PADA PEMBUNGKUS MAKANAN

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 39


HINDARI PEMAKAIAN STAPLES PADA PEMBUNGKUS MAKANAN


DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 40
CONTOH PANGAN YANG MENGANDUNG
BAHAN KIMIA BERBAHAYA

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011


Hindari Kontaminasi Silang !!!!

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 42


KOPI MENGANDUNG BAHAN
KIMIA OBAT

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 43


KOPI MENGANDUNG BAHAN
KIMIA OBAT

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 44


KOPI MENGANDUNG BAHAN
KIMIA OBAT

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 45


Zat warna methanyl Terasi warna merah :
Mengandung boraks yellow Rhodamin B (+)

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011


terasi

MENGANDUNG PEWARNA TEKSTIL RHODAMIN B

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011


DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011
DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011
DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011
BUKAN UNTUK
MAKANAN . .!!!!!

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011


Keamanan pangan adalah
tanggung jawab bersama, baik
pemerintah, produsen pengelola
pangan, maupun konsumen

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 52


Terima Kasih

Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK )


Balai Besar Pengawas Obat dan
Makanan (BBPOM)
UNIT LAYANAN DIKONSUMEN
PENGADUAN BANDUNG
Jl. Pasteur No.(ULPK )
25 Bandung 40171
BBPOM
Tlp : 022- 4266620 DI BANDUNG
no. 25, :Bandung
; Faks
Jalan Pasteur081320707035 022- 4213150; HP :
40171
Telp : 022 - 4266620, 4213150 Faks: 022 - 4213150 ;
E mail : bpom_bandung@pom.go.id
SMS : 081320707035
Website Badan POM : www.pom.go.id
e mail: bpom_bandung@pom.go.id
DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011
BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA

AMANKAN PANGAN
dan
BEBASKAN PRODUK
dari
BAHAN BERBAHAYA

BAHAYA FISIK BAHAYA DALAM BATAS AMAN


DIKONSUMSI

Terima kasih

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN, 2011 54

Anda mungkin juga menyukai