Anda di halaman 1dari 32

TIKET UAS

KEWIRAUSAHAAN PERTANIAN

Disusun untuk memenuhi ujian akhir semester mata kuliah

Kewirausahaan Pertanian Semester VI

Disusun oleh:

Putri Amelia

1197060064

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2022
PRA UTS

1. TIKET 1 : SEJARAH DAN KONSEP KEWIRAUSAHAAN PERTANIAN

Kewirausahaan Menurut KBBI


Kegiatan di bidang perdagangan (dengan maksud mencari untung)
Menurut Oxford Dictionar
A person who makes money by starting or running businesses, especially
when this involves taking financial risks (Seseorang yang menghasilkan
uang dengan memulai atau menjalankan bisnis, terutama jika ini
melibatkan pengambilan risiko keuangan)
Menurut Merriam Webster
One who organizes, manages, and assumes the risks of a business or
enterprise (Orang yang mengatur, mengelola, dan menanggung risiko
bisnis atau perusahaan)
Menurut American Heritage
A person who organizes, operates, and assumes the risk for a business
venture (Seseorang yang mengatur, mengoperasikan, dan menanggung
risiko untuk usaha bisnis)
Pertanian Menurut KBBI
Segala yang berkaitan dengan tanam-menanam
Menurut Oxford Dictionar
The science or practice of farming (Ilmu atau praktik bertani)
Menurut Merriam Webster
The science, art, or practice of cultivating the soil, producing crops, and
raising livestock and in varying degrees the preparation and marketing of
the resulting products (Ilmu, seni, atau praktik mengolah tanah,
memproduksi tanaman, dan memelihara ternak dan dalam berbagai tingkat
persiapan dan pemasaran produk yang dihasilkan)
Menurut American Heritage
The science, art, and business of cultivating soil, producing crops, and
raising livestock (Ilmu, seni, dan usaha mengolah tanah, menghasilkan
tanaman, dan memelihara ternak)
Sejarah Menurut KBBI
Pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar
terjadi dalam masa lampau
Menurut Oxford Dictionar
All the events that happened in the past (Semua peristiwa yang terjadi di
masa lalu)
Menurut Merriam Webster
Knowledge that records and explains past events (Pengetahuan yang
mencatat dan menjelaskan peristiwa masa lalu)
Menurut American Heritage
The past events relating to a particular thing (Peristiwa masa lalu yang
berkaitan dengan hal tertentuv
Konsep Menurut KBBI
Gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa,
yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain
- Menurut Oxford Dictionary
An idea or a principle that is connected with something abstract (Ide atau
prinsip yang terhubung dengan sesuatu yang abstrak)
- Menurut Merriam Webster
An abstract or generic idea generalized from particular instances (Ide
abstrak atau generik yang digeneralisasi dari contoh-contoh tertentu)
- Menurut American Heritage
A general idea or understanding of something (Gagasan umum atau
pemahaman tentang sesuatu)

- Pengertian Kewirausahaan Pertanian

Q.S Al-Baqarah Ayat 254


َّ ‫شفَا َعةٌ ۗ َو ْال َكافِ ُرونَ ُه ُم ال‬
َ ‫ي يَ ْو ٌم ََل َب ْي ٌع فِي ِه َو ََل ُخلَّةٌ َو ََل‬ ْ
َ‫ظا ِل ُمون‬ َ ِ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا أ َ ْن ِفقُوا ِم َّما َرزَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن قَ ْب ِل أَ ْن يَأت‬
254. “Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang
telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan
tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.”

Kewirausahaan pertanian adalah ilmu yang mempelajari tentang pemasukan produk


pertanian, pola kemitraan yang ideal dilakukan dalam usaha pertanian, membentuk kelompok
usaha, menganalisis usaha pertanian, dan bertani untuk pasar.

Kewirausahaan pertanian adalah aktivasi atau egiatan usaha yang erat kaitannya dengan
bercocok tanam jenis tanaman teretntu yang kemudian dijual belikan kepada konsumen atau pasar
(Purnomo, 1999)

- Sejarah Kewirausahaan Pertanian

Q.S An-Nisa Ayat 29


‫ّللاَ َكانَ ِب ُك ْم َر ِحيْما‬ َ ُ‫ارة َع ْن ت ََراض ِم ْن ُك ْم ۗ َو َل تَ ْقتُلُ ْْٓوا ا َ ْنف‬
ٰ ‫س ُك ْم ۗ ا َِّن‬ َ ‫ِل ا َ ْن ت َ ُك ْونَ تِ َج‬ ِ َ‫اَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا َل ت َأ ْ ُكلُ ْْٓوا ا َ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْي َن ُك ْم ِب ْالب‬
ْٓ َّ ‫اط ِل ا‬

29. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara
kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.”

Pertanian di Indonesia diawali dengan sistem ladang berpindah-pindah, dimana masyarakat


menanam apa saja, hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan. Kemudian sistem bersawah di
temukan, orang mulai bermukim ditempat yang tetap, tanaman padi yang berasal dari daerah
padang rumput dan kemudian juga diusahakan di daerah-daerah hutan dengan cara berladang yang
berpindah diatas tanah kering. Dengan timbulnya persawahan, orang mulai tinggal tetap disuatu
lokasi yang dikenal dengan nama “kampong” walaupun usaha tani persawahan sudah dimulai,
namun usaha tani secara “berladang yang berpindah-pindah” belum ditinggalkan.

Di Jawa, sejak VOC menguasai di Batavia kebijakan pertanian bukan untuk tujuan
memajukan pertanian di Indonesia, melainkan hanya untuk memperoleh keuntungan sebesar-
besarnya bagi VOC. Tahun 1830, Van Den Bosch sebagai gubernur Jendral Hindia Belanda
mendapatkan tugas rahasia untuk meningkatkan ekspor dan muncullah yang disebut tanam paksa.
Sebenarnya Undang-undang Pokok Agraria mengenai pembagian tanah telah muncul sejak 1870,
namun kenyataanya tanam paksa baru berakhir tahun 1921. Setelah Indonesia merdeka, maka
kebijakan pemerintah terhadap pertanian tidak banyak mengalami perubahan. Pemerintah tetap
mencurahkan perhatian khusus pada produksi padi dengan berbagai peraturan seperti wajib jual
padi kepada pemerintah. Namun masih banyak tanah yang dikuasai oleh penguasa dan pemilik
modal besar, sehingga petani penggarap atau petani bagi hasil tidak dengan mudah menentukan
tanaman yang akan ditanam dan budidaya terhadap tanamannya pun tak berkembang.

Pada permulaan tahun 1970-an pemerintah Indonesia meluncurkan suatu program


pembangunan pertanian yang dikenal secara luas dengan program Revolusi Hijau yang
dimasyarakat petani dikenal dengan program BIMAS. Tujuan utama dari program tersebut adalah
meningkatkan produktivitas sektor pertanian. Pada tahun 1998 usaha tani di Indonesia mengalami
keterpurukan karena adanya krisis multi-dimensi. Pada waktu itu telah terjadi perubahan yang
mendadak bahkan kacau balau dalam pertanian kita. Kredit pertanian dicabut, suku bunga kredit
membumbung tinggi sehingga tidak ada kredit yang tersedia ke pertanian. Keterpurukan pertanian
Indonesia akibat krisis moneter membuat pemerintah dalam hal ini departemen pertanian sebagai
stake holder pembangunan pertanian mengambil suatu keputusan untuk melindungi sektor
agribisnis yaitu “pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan,
berkelanjutan dan terdesentralisasi

- Konsep Kewiraushaan Pertanian

Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi
tantangan hidup. Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa
visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk
pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

Dalam bidang pertanian, kewirausahaan adalah sebuah usaha bisnis dalam bidang
perkebunan, peternakan, tanaman pangan dan hortikultura, kehutanan. Selain itu, seperti benih,
pestisida, alsintan dan industry pendukung. Kewirausahaan pertanian bekerja dalam subsistem
pengolahan yang dapat mengolah komoditas pertanian menjadi suatu barang setengah jadi maupun
barang jadi. Kemudian, dilakuakan kegiatan distribusi untuk memperlancar arus barang dari
konsumen, infomasi sentra pasar ke sentra pusat pasar, dan intelejen pasar.

2. TIKET 2 : RUANG LINGKUP, PENGERTIAN, DAN AZAS KEWIRAUSAHAAN

Ruang Lingkup Menurut KBBI


Luasnya subjek yang tercakup
Menurut Oxford Dictionary
The range of things that a subject, an organization, an activity, etc. deals
with (Berbagai hal yang berhubungan dengan subjek, organisasi, aktivitas,
dll)
Menurut Merriam Webster
Space or opportunity for unhampered motion, activity, or thought (Ruang
atau kesempatan untuk gerak, aktivitas, atau pikiran tanpa hambatan)
Menurut American Heritage
The range of one's perceptions, thoughts, or actions (Rentang persepsi,
pikiran, atau tindakan seseorang)
Pengertian Menurut KBBI
Gambaran atau pengetahuan tentang sesuatu di dalam pikiran
Menurut Oxford Dictionary
An explanation of the meaning of a word or phrase, especially in a
dictionary (Penjelasan tentang arti kata atau frasa, terutama dalam kamus)
Menurut Merriam Webster
A statement of the meaning of a word or word group or a sign or symbol
(Pernyataan makna kata atau kelompok kata atau tanda atau simbol)
Menurut American Heritage
A statement of the meaning of a word, phrase, or term, as in a dictionary
entry (Pernyataan arti kata, frasa, atau istilah, seperti dalam entri kamus)
Azas Menurut KBBI
Dasar
Menurut Oxford Dictionary
A law, a rule or a theory that something is based on (Hukum, aturan atau
teori bahwa sesuatu didasarkan pada)
Menurut Merriam Webster
A comprehensive and fundamental law, doctrine, or assumption (Hukum,
doktrin, atau asumsi yang komprehensif dan mendasar)
Menurut American Heritage
A basic truth, law, or assumption (Kebenaran, hukum, atau asumsi dasar)

Q.S An-Najm Ayat 39-42

‫ َوأ َ َّن إِلَ ٰى َر ِبكَ ْٱل ُمنتَ َه ٰى‬. ‫ث ُ َّم يُجْ زَ ٰىهُ ْٱل َجزَ آْ َء ْٱْل َ ْوفَ ٰى‬. ‫ف ي َُر ٰى‬ َ ‫ َوأ َ َّن‬. ‫س َع ٰى‬
َ ُ‫س ْعيَ ۥه‬
َ ‫س ْو‬ َ ‫س ِن ِإ َّل َما‬
َ ٰ ‫ْلن‬ َ ‫َوأَن لَّي‬
ِ ْ ‫ْس ِل‬

39. “Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya,” 40. “dan
sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya),” 41. “kemudian akan diberi
balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,” 42.“dan sesungguhnya kepada
Tuhanmulah kesudahannya (segala sesuatu),”.

- Ruang Lingkup Kewirausahaan

Secara umum, ruang lingkup kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Maka, dapat
diuraikan secara rinci ruang lingkup kewirausahaan bergerak di bidang sebagai berikut :

A. Lapangan Agraris : Ruang lingkup yang mencakup sektor pertanian, perkebunan, dan
kehutanan. Misalnya petani atau pengusaha menanam tanaman kemudian dipanen dan
diperjualbelikan.
B. Lapangan Perikanan : Ruang lingkup yang mencakup sektor perikanan. Misalnya membuka
usaha pemeliharaan dan penetasan ikan seperti budidaya ikan, usaha pembuatan pakan ikan,
dan usaha pengangkutan ikan.
C. Lapangan Peternakan : Ruang lingkup yang mecakup sektor peternakan. Misalnya membuka
usaha pengembangbiakkan hewan unggas dan menyusui.
D. Lapangan Perindustrian dan Kerajinan : Ruang lingkup yang mencakup empat kategori yaitu
industri besar, industri mengengah, industri kecil, dan pengrajin.
E. Lapangan Pertambangan dan Energi : Ruang lingkup yang mencakup pertambangan dan
energi. Misalnya membuka usaha yang beroperasi dalam tambang batu bara dan minyak bumi
dan lain-lain.
F. Lapangan Perdagangan : Ruang lingkup yang mencakup tiga kategori yaitu pedagang besar,
pedagang menengah, dan pedagang kecil.
G. Lapangan Pemberi Jasa : Ruang lingkup yang mencakup beberapa kategori yaitu pedagang
perantara, koperasi, pengusaha angkutan, pemberi kredit atau perbankan, pengusaha biro jasa
travel pariwisata, pengusaha hotel dan restoran, pengusaha asuransi, perbengkelan, tata
busana, pergudangan, dan lain-lain.

- Pengertian Kewirausahaan

Islitah kewirausahaan (entrepreneur) pertama kali diperkenalkan oleh Ricard Cantillon


pada abad 18. Menurut Ricard Cantillon, entrepreneur adalah “agent who buys means of
production at certain prices in order to combine them” yang berarti “agen yang membeli alat
produksi dengan harga tertentu untuk menggabungkannya”. Secara etimologis, kewirausahaan
berasal dari kata wirausha “wira”, “swa”, dan “sta”. Wira adalah manusia unggul, teladan, tangguh,
berjiwa besar, berani, pahlawan. Swa adalah sendiri. Sta adalah berdiri. Jadi, wirausha adalah
pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau
berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. Berdasarkan
Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995,
wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilakudan kemampuan
kewirausahaan.

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam


menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Jadi, wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan sendiri dengan
segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan, kewirausahaan mengarah kepada sikap mental
yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha atau kegiatan.

Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang yang
membawa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai
yang lebih besar dari pada sebelumnya dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan,
inovasi, dan aturan baru. Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah sebuah proses
mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu
yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko sosial, dan akan menerima
reward yang berupa keuangan dan kepuasanserta kemandirian personal. Melalui pengertian
tersebut terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan seperti mengkreasikan
sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya, komitmen yang tinggi terhadap penggunaan
waktu dan usaha yang diberikan, memperkirakan resiko yang mungkin timbul, dan memperoleh
reward.

- Azas Kewirausahaan

Secara umum, kewirausahaan memiliki asas dan sasaran yang akan di capai. Maka, dapat
diuraikan secara rinci asas kewirausahaan sebagai berikut :
A. Kemampuan untuk berkarya dalam kebersamaan berlandaskan bisnis yang sehat.
B. Kemampuan bekerja secara tekun, teliti, dan produktif.
C. Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan serta keberanian mengambil
resiko bisnis.
D. Kemampuan berfikir dan bertindak kreatif dan inovatif.
E. Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian.

3. TIKET 3 : KARAKTERISTIK DAN CIRI-CIRI KEWIRAUSAHAAN

Karakteristik Menurut KBBI


Mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu
Menurut Oxford Dictionary
A typical feature or quality that something/somebody has (Ciri khas atau
kualitas yang dimiliki sesuatu/seseorang)
Menurut Merriam Webster
Revealing, distinguishing, or typical of an individual character
(Mengungkapkan, membedakan, atau khas dari karakter individu)
Menurut American Heritage
Being a feature that helps to distinguish a person or thing; distinctive
(Menjadi fitur yang membantu membedakan seseorang atau sesuatu)
Ciri Menurut KBBI
Tanda khas yang membedakan sesuatu dari yang lain
Menurut Oxford Dictionary
All the qualities and features that make a person different from others
(Semua kualitas dan fitur yang membuat seseorang berbeda dari orang
lain).
Menurut Merriam Webster
A distinguishing trait, quality, or property (Ciri, kualitas, atau properti
yang membedakan)
Menurut American Heritage
A feature that helps to identify, tell apart, or descrive recognizably; a
distinguishing mark or trait (Sebuah fitur yang membantu untuk
mengidentifikasi, membedakan, atau menggambarkan dikenali; tanda atau
ciri yang membedakan)

Q.S Al-Isra Ayat 36


ٰٰۤ ُ ُ
‫ولىِٕكَ َكانَ َع ْنهُ َمسْـُٔ ْول‬ ‫ص َر َو ْالفُ َؤادَ ك ُّل ا‬
َ ‫ْس لَكَ ِبه ِع ْلم ۗا َِّن الس َّْم َع َو ْال َب‬ ُ ‫َو َل ت َ ْق‬
َ ‫ف َما لَي‬

36. “Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung
jawabanya”

- Karakteristik Kewirausahaan
Karakteristik kewirausahaan adalah kualitas atau sifat yang dapat dijadikan sebagai acuan
untuk mengidentifikasi seseorang secara pribadi. Terdapat beberapa karakteristik kewirausahaan,
sebagai berikut : (Rukmana, 2021)
A. Percaya Diri
Ketika percaya diri cenderung memiliki keyakinan, optimis, individualitas, dan
ketidaktergantungan. Maka ketika tidak percaya diri, akan mudah dijatuhkan oleh pesaingnya.
B. Berani Mengambil Resiko
Ketika berusaha memiliki kemungkinan berhasil dan gagal. Maka harus siap menghadapi
semua kemungkinan yang akan terjadi.
C. Beriorientasi pada Tugas dan hasil
Ketika berusaha bertujuan untuk mencapai suatu keberhasilan. Maka diperlukan tekad dan
semangat yang kuat, kerja keras, ketekunan, ketabahan, dan inisiatif.
D. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Ketika menjadi pemimpin harus memberikan contoh yang baik, berfikir positif, mudah
beradaptasi, serta terbuka terhadap saran dan kritik.
E. Memiliki Orisinalitas
Ketika berusaha harus memiliki jiwa yang inovatif, kreatif, dan fleksibel. Maka kualitas
produk yang dihasilkan akan meningkat secara terus menerus.
F. Berorientasi pada Masa Depan
Ketika berusaha harus memiliki pandangan yang jauh kedepan untuk terus berusaha
menciptakan hal yang baru.

Selain itu, terdapat pendapat M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) yang
mengemukakan delapan karakteritik kewirausahaan, sebagai berikut :
A. Desire for Responsibility : Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang
dilakukannya.
B. Preference for Moderate Risk : Memiliki cederung memilih resiko sedang, yang artinya selalu
menghindari resiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi.
C. Confidence in Their Ability to Success : Memiliki kepercayaan diri untuk memperoleh
kesuksesan.
D. Desire for Immediate Feedback : Memiliki rasa ingin memberikan umpan balik dengan
segera.
E. High Level of Energy : Memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya
demi masa depan yang lebih baik.
F. Future Orientation : Memiliki perspektif dan wawasan jauh ke depan.
G. Skill at Organizing : Memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menciptakan nilai tambah.
H. Value of Achievement Over Money : Memiliki sifat yang lebih menghargai prestasi daripada
uang.

- Ciri Kewirausahaan

Terdapat beberapa ciri-ciri dari kewirausahaan, sebagai berikut :


A. Memiliki Motif Berprestasi Tinggi
B. Memiliki Perspektif ke Depan
C. Memiliki Kreativitas Tinggi
D. Memiliki Sifat Inovasi Tinggi
E. Memiliki Komitmen Terhadap Pekerjaan
F. Memiliki Tanggung Jawab
G. Memiliki Kemandirian atau Ketidaktergantungan terhadap Orang Lain
H. Memiliki Keberanian Menghadapi Resiko
I. Selalu Mencari Peluang
J. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
K. Memiliki Kemampuan Manajerial
L. Memiliki Kemampuan Personal
PASCA UTS

4. TIKET 4 : PROFIL ORGANISASI USAHA PERTANIAN DAN FUNGSI


KEWIRAUSAHAAN PERTANIAN

Profil Menurut KBBI


Grafik atau ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus;
Menurut Oxford Dictionary
A description of somebody/something that gives useful information
(Deskripsi seseorang/sesuatu yang memberikan informasi yang berguna)
Menurut Merriam Webster
A representation of something in outline (Representasi dari sesuatu secara
garis besar)
Menurut American Heritage
A representation of an object or structure seen from the side (Representasi
dari suatu objek atau struktur dilihat dari samping)
Organisasi Menurut KBBI
Kesatuan (susunan dan sebagainya) yang terdiri atas bagian-bagian (orang
dan sebagainya) dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu
Menurut Oxford Dictionary
A group of people who form a business, club, etc. together in order to
achieve a particular aim (Sekelompok orang yang membentuk bisnis,
klub, dll bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu)
Menurut Merriam Webster
The act or process of organizing or of being organized (Tindakan atau
proses pengorganisasian atau pengorganisasian)
Menurut American Heritage
The act or process of organizing (Tindakan atau proses pengorganisasian)

Q.S Fatir Ayat 29

َ ‫ص ٰلوةَ َوا َ ْنفَقُ ْوا ِم َّما َرزَ ْق ٰن ُه ْم ِس ًّرا َّو َع ََلنِيَة ي َّْر ُج ْونَ تِ َج‬
‫ارة لَّ ْن تَب ُْو َر‬ َّ ‫ّللاِ َواَقَا ُموا ال‬
ٰ ‫ب‬ َ ‫ا َِّن الَّ ِذيْنَ يَتْلُ ْونَ ِك ٰت‬
29. "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan
salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam
dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi.”

- Profil Organisasi Kewirausahaan

Profil perusahaan atau company profile adalah penjelasan lengkap dari beberapa komponen
tentang perusahaan seperti dari visi dan misi, ruang lingkup industri, produk atau jasa yang
diberikan, sampai sejarah bedirinya perusahaan yang dapat menarik perhatian masyarakat luas.

Profil perusahaan atau conpany profile adalah penjelasan lengkap mengenai perusahaan
termasuk produk nya secara verbal atau grafik yang menyangkut nilai-nilai perusahaan serta
keunggulan perusahaan. Selain itu, profil perusahaan dapat diartikan juga sebagai suatu alat untuk
menjelaskan tentang sebagai hal perusahaan baik keunggulan produknya, perkembangan usaha
dan lain-lain yang disajikan secara verbal maupun visiual. Tujuan dari profil perusahaan adalah
menyediakan informasi terperinci dan meningkatkan brand awareness suatu perusahaan. Jadi,
profile peruahaan atau company profile perusahaan pertanian adalah penjelasan lengkap dari suatu
perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian.

Terdapat beberapa komponen penting dalam pembuatan profil perusahaan, sebagai berikut
:
A. Pembuatan Logo
Logo perusahaan dapat mewakili seperti misi dan misi, produk dan jasa, dan prinsip-prinsip
bisnis yang bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat luas.
B. Sejarah
Sejarah dapat menjelaskan tentang awal mula usaha yang dilakukan seperti hal apa yang
menginspirasi, penggerak utama dari usaha yang dibangun, jenis usaha, akreditasi yang
diperoleh yang bertujuan untuk mengesankan pembaca tentang track record perusahaan secara
nyata.
C. Nama Usaha (Perusahaan)
Manajer suatu perusahaan dapat mengidentifikasi identitas kunci dalam perusahaan, termasuk
masing-masing latar belakang akademis dan pekerjaan sebelum bergabung dengan
perusahaan. Mereka secara otomatis memberikan prestise dan tanggung jawab mengenai
menjalankan usaha yang bertujuan untuk menampilkan keseluruhan struktur organisasi
perusahaan.
D. Identifikasi Perusahaan Lengkap
Identifikasi perusahaan secara lengkap dapat membuat masyarakat mengenal lebih banyak
tentang kemampuan perusahaan ketika mereka mencari tahu sepertimenjelaskan deskripsi
perusahaan secara tepat, fitur secara spesifik, dan manfaat yang dapat diminati masyarakat.
E. Target Pasar
Target pasar dapat membuat masyarakat mengetahui apakah perusahaan kita berada diposisi
terbaik untuk memenuhi kebetuhuan mereka. Ketika perusahaan mampu memberi tahu
mereka tentang kemampuan dalam melayani, maka masyarakat akan mengetahui apakah
mereka seusia dengan pasar perusahaan kita. Sebagai contoh, dengan melihat situs web resmi
perusahaan, ketika mereka browsing maka dapat disimpulkan bahwa mereka tertarik dengan
jenis usaha yang kita tawarkan.
F. Alamat Perusahaan
Alamat dapat membantu masyarakat dengan mudah dan cepat meghubungi perusahaan secara
efesien seperti menyediakan nama alamat email resmi dan nomor telepon, tidak kalah penting
menyediakan tautan situs web, email resmi yang bertujuan untuk sarana pengaduan bagi
mereka.
G. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran dapat menarik masyarakat dengan memformat infomasi dasar dalam profil
perusahaan secara lengkap dan menarik, mudah dijangkau, baik dalam cetak maupun online
yang sesuai dengan karakteristik perusahaan yang sedang dijalankan.

- Fungsi Kewirausahaan

Kewirausahaan memiliki dua fungsi, kedua fungsi tersebut adalah fungsi makro dan mikro,
sebagai berikut :
1. Fungsi Makro
Secara makro wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu perekonomian
suatu bangsa. Selain itu, meciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Berikut peran berdasarkan fungsi makro, sebagai berikut :
a) Memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai keterkaitan usaha seperti fungsi
pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur, dan pemasar bagi hasil produk- produk
industri besar.
b) Meningkatkan efesiensi ekonomi khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada,
menyerap tenaga kerja lokal, sumber daya lokal, dan meningkatkan sumber daya manusia
menjadi wirausaha yang tanggung.
c) Menjadi sara pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan nasional, dan
pemerataan pendapatan.
2. Fungsi Mikro
Secara mikro wirausaha berperan sebagai pengganggung risiko dan ketidakpastian,
mengombinasikan sumber-sumber kedalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan
nilai tanah dan usaha-usaha baru. Berikut peran berdasarkan fungsi mikro, sebagai berikut :
1) Innovator (Berperan dalam Menemukan dan Menciptakan)
a) Produk Baru
Wirausaha berinovasi dan berkreasi dalam menjalankan usahanya tentu akan
menghasilkan produk-produk baru yang mungkin belum pernah ada sebelumnya
sehingga mampu bersaing di industri kreatif.
b) Teknologi Baru
Wirausaha berinovasi dalam membuat perangkat teknologi penunjang untuk
mendukung perusahaan.
c) Ide-Ide Baru
Wirausaha berlomba-lomba dalam berinovasi untuk menemukan ide-ide sehingga
usahanya dapat terus berkembang dam lebih kompetitif.
d) Organisasi Usaha Baru
Wirausaha sebagai sumber daya tenaga kerja yang akan membentuk suatu organisasi.
Dimana, dengan jumlah yang banyak akan semakin banyak organisasi usaha baru
yang terbentuk.
2) Planner (Berperan dalam Merancang)
a) Perencanaan Usaha
Merancang rencana kerja perusahaan terdiri dari usulan pendirian perusahaan
wirausaha seperti merincikan kegiatan operasi dan merencanakan keuangan, peluang
pasar, dan strategi serta keterampilan dan kemampuan.
b) Strategi Perusahaan
Strategi perusahaan terdiri dari pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan
dan mengungkapkan sasaran, maksud dan tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan
utama dan merencanakan untuk mencapai tujuan dan juga merinci jangkauan bisnis
yang akan ditempuh oleh perusahaan.
c) Ide-Ide Perusahaan
Ide – ide dapat merancang dan menyusun perusahaan sedemikan rupa, sehingga
perusahaan dapat lebih fokus dalam pencapaian ide-ide tersebut.
d) Organisasi Perusahaan
Bentuk dan susunan organisasi perusahaan dapat menentukan bagaimana suatu
perusahaan akan dikelola atau dijalankan, sehingga wirausaha harus merancang
organisasi perusahaan yang sesuai agar dapat mencapai tujuan perusahaan.

5. TIKET 5 : PROSES PEMBENTUKAN BADAN USAHA PERTANIAN DAN


MODEL PROSES DAN CIRI PENTING TAHAP PERMULAAN DAN
PERTUMBUHAN KEWIRAUSAHAAN PERTANIAN

Q.S At-Taubah Ayat 105

َ‫ش َهادَةِ فَيُنَبِئ ُ ُك ْم بِ َما ُك ْنت ُ ْم ت َ ْع َملُ ْون‬ ِ ‫ست ُ َرد ُّْونَ ا ِٰلى عٰ ِل ِم ْالغَ ْي‬
َّ ‫ب َوال‬ َ ‫س ْولُهٗ َو ْال ُمؤْ ِمنُ ْو ۗنَ َو‬
ُ ‫ّللاُ َع َملَ ُك ْم َو َر‬ َ َ‫َوقُ ِل ا ْع َملُ ْوا ف‬
ٰ ‫سيَ َرى‬

105. “Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga
Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang
Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan.”

- Proses Pembentukan Badan Usaha Pertanian

Badan Usaha Milik Petani (BUMN) adalah sarana gotong royong masyarakat yang
mengembangkan koperasi di Indonesia. Melalui BUMP, diyakini petani dapat bersinergi dengan
pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS).
Bentuk usaha BUMP yang dimiliki masyarakat (petani) dapat berbentuk usaha (badan hukum)
koperasi atau Perseroan Terbatas (PT) sesuai kebutuhan petani. Secara umum pembentukan
BUMP dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada petani (standar pelayanan minimal),
agar berkembang usahataninya, memberdayakan kelompoktani (poktan) dan gabungan
kelompoktani (gapoktan) dalam mengembangkan usaha agribisnisnya dengan berbasis kawasan
pertanian, dan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani beserta keluarganya serta
meningkatkan perekonomian di pedesaan.

Pembentukan BUMP baik dalam bentuk koperasi maupun bentuk lainnya, dilakukan
melalui transformasi manajemen Poktan/ Gapoktan, agar kelembagaan tersebut lebih terarah
dalam berusahatani berorientasi agribisnis guna peningkatan pendapatan, nilai tambah, dan
kesejahteraan petani. Tranformasi tersebut dilakukan meliputi aspek manajemen organisasi
maupun manajemen usahatani. Transformasi dalam manajemen organisasi dilakukan untuk
meningkatkan kapasitas kelembagaan petani, dari struktur organisasi yang sederhana dan bersifat
sosial, dimana hanya terdapat kepengurusan yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan
anggota, menjadi struktur organisasi yang lebih berorientasi bisnis komersial, yang terdiri dari
Ketua, sekretaris, bendahara, dan unit- unit usaha serta dewan pengawas. Sementara transformasi
usahatani dilakukan, untuk petani dari berusahatani secara subsisten sekedar pemenuhan
kebutuhan menjadi skala ekonomi komersial, mekanik dan mengusahakan pertanian dari hulu
hingga hilir.

Prinsip dasar kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka pembentukan BUMP dilakukan
melalui REMBUGTANI guna membuat kesepakatan dalam pembentukan BUMP. Terdapat materi
yang harus didiskusikan dalam rangka pembentukan BUMP, sebagai berikut :
A. Struktur Organisasi
Merancang struktur organisasi BUMP, yang menggambarkan bidang pekerjaan/usaha apa saja
yang harus tercakup di dalam organisasi tersebut sehingga mampu menetapkan bentuk BUMP
tersebut apakah dalam bentuk Koperasi atau PT atau bentuk lainnya.
B. Kriteria Kepengurusan
Menetapkan kriteria kepengurusan dengan memperhatikan gambaran pekerjaan agar dapat
memperjelas peran dari masing-masing orang dalam unit organisasi BUMP. Dengan
demikian, tugas, tanggungjawab, dan wewenang pemegang jabatan tidak terjadi duplikasi
yang memungkinkan setiap jabatan/pekerjaan yang terdapat di dalam BUMP diisi oleh orang-
orang yang kompeten di bidangnya.
C. Keanggotaan
Menetapkan kriteria keanggotaan yang bercirikan batasan jumlah kelompoktani dan atau
jumlah gabungan kelompoktani yang tergabung dalam satu kawasan pertanian, dan jenis
usahatani yang diusahakan, dengan dibatasi pada tingkat pemerintahan kecamatan.
D. Pedoman Kerja
Menyusun pedoman kerja organisasi BUMP dalam bentuk AD/ART yang dijadikan rujukan
pengelola sebagai aturan kerja organisasi, yang sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola
BUMP kemudian mengajukan legalisasi badan hukum ke notaris untuk memperoleh
pengesahan.
E. Perencanaan Bisnis
Menyusun rencana usaha, dibuat dalam periode (1-3) tahun atau disesuaikan dengan periode
kepengurusan yang disepakati. Penyusunan rencana usaha dibuat bersama atau dengan Dewan
Komisaris atau Pengawas dan manajer unit usaha
F. Sistem Administrasi
Menyusun sistem administrasi dan pembukuan dengan format yang mudah dan mampu
menggambarkan aktivitas yang dijalankan oleh BMUP. Hakekat dari sistem administrasi dan
pembukuan adalah pendokumentasian informasi tertulis berkenaan dengan aktivitas yang
dapat dipertanggungjawabkan.
G. Sistem Intensif
Menetapkan sistem pemberian insentif agar pengelola BMUP termotivasi dalam menjalankan
tugastugasnya. Pemberian insentif bagi pengelola dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara seperti, pemberian gaji tetap setiap bulannya, atau pemberian upah yang didasarkan pada
kerja yang telah dilakukan dan dapat pula dalam bentuk pemberian bonus.
H. Sistem Rekruitmen
Melakukan proses rekruitmen untuk menetapkan orang-orang yang bakal menjadi pengelola
BUMP. Rekruitmen dapat dilakukan secara musyawarah, namun pemilihannya harus
didasarkan pada kriteria tertentu dengan berlandaskan kompetensi yang dibutuhkan dari
organisasi tersebut.
I. Sistem Koordinasi
Menetapkan sistem koordinasi, untuk menyatukan berbagai tujuan yang bersifat parsial ke
dalam satu tujuan yang umum. Melalui penetapan sistem koordinasi yang baik memungkinkan
terbentuknya kerja sama antar unit usaha dan lintas BUMP berjalan efektif.
J. Bentuk Kerjasama
Menyusun bentuk aturan kerjasama dengan pihak ketiga, apakah menyangkut transaksi jual
beli atau simpan pinjam, penting diatur ke dalam suatu aturan yang jelas dan saling
menguntungkan.
K. Sistem informasi
Menyusun rancangan sistem informasi BUMP sebagai lembaga ekonomi petani yang bersifat
terbuka dan ekonomis.

Pembentukan Kelembagaan Ekonomi Petani (BUMP) berdasarkan UU Nomor 19 Tahun


2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani adalah Koperasi, Perseroan Terbatas (PT)
dan bentuk lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Terdapat secara rinci
diuraikan sebagai berikut:
A. Badan Usaha Milik Petani berbentuk Koperasi Tani
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berlandaskan atas asas kekeluargaan. Kelembagaan ekonomi petani
yang disepakati dalam bentuk koperasi tani, maka pendirian koperasi tani didaftarkan di
instansi yang menangani koperasi setempat dan disahkan untuk mendapatkan legalitas dari
notaris (tatacara pembentukan koperasi mengacu kepada Undangundang Perkoperasian
Nomor 25 Tahun 1992).
B. Badan Usaha berbentuk Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam perundang-undangan.
Kelembagaan ekonomi petani yang disepakati berbentuk perseroan terbatas (PT), didaftarkan
pendiriannya di notaris dan dilanjutkan dengan pendaftaran di Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia (tata cara pembentukan perseroan terbatas mengacu kepada Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007).
- Model Proses dan Ciri Penting Tahap Permulaan dan Pertumbuhan Kewirausahaan

1. Model Proses Kewirausahaan Pertanian


Model proses kewirausahaan terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: (Bygrave, 2004)
a) Proses Inovasi
Faktor yang mendorong inovasi adalah keinginan berprestasi, adanya sifat penasaran,
keinginan menanggung risiko, faktor Pendidikan, dan faktor pengalaman. Adanya inovasi
yang berasal dari diri seseorang akan mendorong mencari pemicu ke arah memulai usaha.
Sedangkan faktor-faktor environment mendorong inovasi adalah adanya peluang,
pengalaman, dan kreativitas.
b) Faktor Pemicu
Faktor personal yang mendorong seseorang untuk terjun ke dunia bisnis adalah
ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sekarang, faktor usia, PHK. Adanya keberanian
menanggung resiko, dan adanya komitmen serta minat yang tinggi terhadap bisnis. Faktor
environment yang mendorong seseorang untuk terjun ke dunia bisnis adalah kebijakan
pemerintah, mengikuti lahitan atau inkubatir bisnis. Adanya persaingan dalam dunia
kehidupan, dan sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan. Faktor sosiological yang
mending seseorang untuk terjun ke dunia bisnis adalah adanya hubungan atau relasi
dengan orang lain, adanya tim yang dapat diajak kerjasama dalam berusaha, adanya
dorongan dari orang tua untuk membuka usaha, adanya bantuan famili dalam berbagai
kemudahan, dan adanya pengalaman-pengalaman dalam dunia bisnis sebelumnya
c) Faktor Pelaksanaan
Faktor personal yang mendorong inovasi adalah adanya seorang wirausaha yang sudah
siap mental, adanya manajer pelaksana sebagai tangan kanan dan pembantu utama,
adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis, dan adanya visi serta pandangan yang jauh
ke depan guna mencapai keberhasilan
d) Proses Pertumbuhan
Faktor organisasi yang mendorong proses pertumbuhan adalah adanya tim yang kompak
dalam menjalankan usaha sehingga semua rencana dan pelaksanaan operasional berjalan
produktif, adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak, adanya
struktur dan budaya organisasi yang sudah membudaya, adanya produk yang
dibanggakan atau keistimewaan yang dimiliki. Faktor environment yang mendorong
proses pertumbuhan adanya unsur persaingan yang cukup menguntungkan, adanya
konsumen dan pemasok barang yang kontinu, adanya bantuan dari pihak investor bank
yang memberikan fasilitas keuangan, adanya sumber-sumber yang tersedia, yang masih
bisa dimanfaatkan, dan adanya kebijaksanaan pemerintah yang menunjang berupa
peraturan bidang ekonomi yang menguntungkan.
2. Ciri Penting Tahapan Permulaan dan Pertumbuhan Kewirausahaan Pertanian
Proses pertumbuhan kewirausahaan pada usaha kecil tersebut memiliki tiga ciri penting,
sebagai beikut :
a) Tahap Imitasi dan Duplikasi
Para wirausahawan mulai meniru ide dari orang lain. Misalnya menciptakan jenis produk
yang sudah ada, baik dari segi teknik produksi, desain, pemrosesan, organisasi usaha,
maupun pola pemasarannya. Keterampilan pada tahap awal ini diperoleh melalui
pengamatan dan pengalaman pribadi, baik dari lingkungan keluarga maupun orang lain.
b) Tahap Duplikasi dan Pengembangan
Para wirausahawan mulai mengembangan ide-ide barunya. Meskipun pada tahap ini
terjadi perkembangan yang lambat dan cenderung kurang dinamis, namun sudah ada
sedikit perubahan. Beberapa wirausahawan ada juga yang mengikuti model pemasaran
dan cenderung berperan sebagai pengikut pasar.
c) Tahap Menciptakan Sendiri Barang dan Jasa Baru yang Berbeda
Pada tahap ini, organisasi usaha juga mulai diperluas dengan skala yang lebih luas,
penciptaan produk sendiri berdasarkan pengamatan pasar. Produk-produk unik yang
digerakkan oleh pasar mulai diciptakan dan disesuaikan dengan pengembangan teknik
yang ada.

6. TIKET 6 : LANGKAH-LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN DAN FAKTOR-


FAKTOR KETIDAKBERHASILAN KEWIRAUSAHAAN PERTANIAN

Q.S Ali Imran Ayat 160

َ‫ّللاِ فَ ْليَت ََو َّك ِل ْال ُمؤْ ِمنُ ْون‬


ٰ ‫ص ُر ُك ْم ِم ْن بَ ْعدِه ۗ َو َعلَى‬ ْ ‫ب لَ ُك ْم َوا ِْن ي َّْخذُ ْل ُك ْم فَ َم ْن ذَا الَّ ِذ‬
ُ ‫ي يَ ْن‬ ٰ ‫ص ْر ُك ُم‬
َ ‫ّللاُ فَ ََل غَا ِل‬ ُ ‫ا ِْن يَّ ْن‬
160. “Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkanmu, tetapi jika Allah
membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah
itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.”

- Langkah-Langkah Keberhasilan Kewirausahaan

Dalam mencapai keberhasilan usaha terdapat beberapa karakteristik yang dibutuhkan


seperti menjadi wirausahawan yang sukses terdapat hal utama yang perlu dimiliki adalah memiliki
tujuan atau visi bisnis yang jelas, kemudian ada kemauan dan keberanian untuk menghadapi risiko
baik waktu maupun uang. Apabila sudah memiliki kesiapan dalam menghadapi risiko, langkah
berikutnya adalah membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan dan menjalankannya. Agar
usahanya berhasil, selain harus bekerja keras sesuai dengan urgensinya, wirausahawan harus
mampu mengembangkan hubungan baik dengan mitra usahanya maupun dengan semua pihak
terkait dengan kepentingan perusahaan, dan pada puncaknya seorang wirausahawan harus
memiliki tanggungjawab terhadap kesuksesan maupun kegagalan bisnisnya. Setyawan (1996)
menyatakan bahwa langkah-langkah keberhasilan berwirausaha sebaiknya bertolak dari
kompetensi wirausaha, sebagai berikut :
A. Mendayagunakan pengetahuan dan keterampilan sendiri untuk berwirausaha.
B. Memastikan apakah ada celah/peluang yang masih terbuka.
C. Menyiapkan dana untuk investasi tertentu dan operasi yang sesuai.
D. Menyiapkan tempat usaha dan sarana yang dibutuhkan.
E. Merekrut tenaga kalau diperlukan lebih dari seorang pelaksana.
F. Memasarkan barang/pelayanan khas.
G. Menguasai segmen pasar khusus.

- Faktor-Faktor Ketidakberhasilan Kewirausahaan

Secara umum keberhasilan dan kegagalan wirausaha sebenarnya lebih ditentukan oleh
kemampuan individu wirausahawan itu sendiri. Zimmerer (1996) dalam Suryana (2001)
menyatakan bahwa kegagalan wirausahawan dalam mengelola bisnisnya dapat disebabkan hal-
hal, sebagai berikut :
A. Tidak Kompeten dalam Manajerial
Hal ini dicirikan seperti rendahnya kemampuan serta kinerja di dalam pengelolaanusahanya.
B. Kurang Memiliki Pengalaman dalam Berbagai Segi
Hal ini dicirikan seperti kurang memiliki pengalaman dalam kemampuan teknik, kemampuan
memvisualisasikan usaha, kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber
daya manusia, maupun kemampuan mensinergikan operasionalisasi perusahaan.
C. Kurang Mengendalikan Keuangan
Hal ini dicirikan seperti menjaga likuiditas perusahaan melalui pengendalian arus kas, serta
mengendalikan setiap pengeluaran biaya dan penerimaan baik dari pinjaman maupun dari
hasil penjualan produk. Dimana, perusahaan dapat berjalan dengan baik maka aspek keuangan
harus betul-betul diperhatikan.
D. Terdapat Kegagalan dalam Perencanaan
Perencanaan adalah titik awal dari suatu kegiatan, apabila suatu rencana gagal maka akan
berdampak terhadap terhambatnya operasi perusahaan.
E. Lokasi Kurang Memadai
Lokasi usaha adalah faktor yang strategis, apabila salah dalam memilih lokasi maka berakibat
terhadap terhambatnya operasi perusahaan.
F. Kurangnya Pengawasan Peralatan
Pengawasan adalah hal yang memiliki hubungan erat kaitannya dengan efisiensi dan
efektivitas, apabila kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien
dan tidak efektif.
G. Terdapat Sikap yang Kurang Sungguh-Sungguh dalam Berusaha
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dijalankan
menjadi labil dan dapat mengakibatkan kegagalan fatal.
H. Kurang Melakukan Peralihan/Transisi Kewirausahaan
Wirausahawan yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, cepat atau lambat
akan tergusur oleh zaman dan mengalami kemunduran bahkan kebangkrutan usaha. Dimana,
keberhasilan usaha hanya dapat diperoleh apabila wirausahawan memiliki keberanian
mengadakan perubahan dan adaptif terhadap peralihan waktu.

7. TIKET 7 : SUMBER DAN JENIS PEMBIAYAAN DALAM KEWIRAUSAHAAN


PERTANIAN DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM
KEWIRAUSAHAAN PERTANIAN
Q.S At-Taubah Ayat 24

ْٓ ‫ض ْونَ َها‬ َ ‫ارة ت َْخش َْونَ َك‬


َ ‫سادَهَا َو َمسٰ ِكنُ ت َْر‬ َ ‫قُ ْل ا ِْن َكانَ ٰابَ ٰۤا ُؤ ُك ْم َوا َ ْبن َٰۤاؤُ ُك ْم َوا ِْخ َوانُ ُك ْم َوا َ ْز َوا ُج ُك ْم َو َع ِشي َْرت ُ ُك ْم َوا َ ْم َوا ُل ۨ ِۨا ْقت ََر ْفت ُ ُم ْوهَا َوتِ َج‬
َ‫ّللاُ َل َي ْهدِى ْالقَ ْو َم ْال ٰف ِس ِقيْن‬ ْ ٰ َ‫ࣖ ا َ َحبَّ اِلَ ْي ُك ْم ِمن‬
ٰ ‫ّللاُ ِبا َ ْم ِر ۗه َو‬
ٰ ‫ي‬ َ ِ‫ص ْوا َحتٰى يَأت‬ ُ َّ‫س ِب ْي ِله فَت ََرب‬
َ ‫س ْو ِله َو ِج َهاد فِ ْي‬ ُ ‫ّللاِ َو َر‬

24. “Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu,


keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan
kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah
dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-
Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.”

- Sumber dan Jenis Pembiayaan Kewirausahaan

Sumber dan jenis pembiayaan dalam kewirausahaan pertanian pembiayaan adalah


pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang
telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah
pendanaan yang telah dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan
(Muhammad, 2015).

Menurut Nugroho (2010) sumber pendanaan adalah dari mana sumber dana yang dapat
digunakan untuk melakukan kegiatan investasi berasal. Sumber pendanaan ini digolongkan
menjadi modal sendiri dan sumber dana pinjaman, sebagai beikut :
1. Permodalan Sendiri
Sumber ini berasal dari para pemilik perusahaan atau bersumber dari dalam perusahaan,
misalnya penjualan saham, simpanan anggota pada bentuk usaha koperasi, cadangan.
Kekayaan sendiri mempunyai ciri, yaitu terikat secara permanen dalam perusahaan.
2. Sumber Dana Pinjaman
Sumber ini berasal dari pihak luar perusahaan, yaitu berupa pinjaman jangka panjang atau
jangka pendek. Pinjaman jangka pendek yaitu pinjaman yang jangka waktunya maksimum
satu tahun. Sedangkan pinjaman yang jangka waktunya lebih dari satu tahun, di sebut kredit
jangka panjang, seperti obligasi, hipotek dan sebagainya. Sumber dana dari pinjaman dapat
diperoleh dari berbagai sumber sebagai berikut :
a) Pinjaman dari dunia perbankan seperti perbankan swasta maupun perbankan asing
b) Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan pegadaian, asuransi, dana pensiun,
koperasi atau lembaga pembiayaan lainnya.

8. TIKET 8 : STRATEGI PERENCANAAN USAHA DAN STUDI KELAYAKAN


USAHA DALAM WIRAUSAHA PERTANIAN
Q.S At-Taubah Ayat 105

َ‫ش َهادَةِ فَيُن َِبئ ُ ُك ْم ِب َما ُك ْنت ُ ْم ت َ ْع َملُ ْون‬ ِ ‫ست ُ َرد ُّْونَ ا ِٰلى عٰ ِل ِم ْالغَ ْي‬
َّ ‫ب َوال‬ َ ‫س ْولُهٗ َو ْال ُمؤْ ِمنُ ْو ۗنَ َو‬
ُ ‫ّللاُ َع َملَ ُك ْم َو َر‬ َ َ‫َوقُ ِل ا ْع َملُ ْوا ف‬
ٰ ‫سيَ َرى‬

105. “Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga
Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang
Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan.”

- Strategi Perencanaan Usaha Kewirausahaan

Rancangan usaha agribisnis adalah suatu rancangan atau perencanaan yang dapat dikatakan
dalam ruang lingkup usaha untuk membuat konsep wirausaha mulai dari tingkat usaha kecil hingga
ketingkat usaha skala besar dan direncanakan untuk masa yang panjang atau berskala lanjutan.
Dalam rancangan usaha ini terdapat dalam aspek jenis usaha, gambaran usaha modal, letak usaha,
kedudukan karyawan, teknik produksi, sampai pada tahap kegiatan pemasaran produk. Sehingga
dapat digunakan untuk usaha yang bermanfaat bagi kelangsungan system pemasaran dan
kewirausahaan.

Rancangan Usaha Agribisnis Menurut Hendro dan Chandra (2006), di dalam


merencanakan sebuah bisnis, setiap pengusaha sebaiknya menulis rencana bisnis (business plan).
Rencana bisnis merupakan outline tujuan dan sasaran anda, rencana tindakan anda, bagaimana
anda meraihnya dan apa sasaran anda. business plan yang baik harus mengandung informasi-
informasi yang diperlukan pihak-pihak terkait sehubungan dengan kepentingan bisnisnya dalam
rangka mengambil sebuah keputusan yang strategis. Selain itu dalam perencanaan yang matang
dapat membuat suatu konsep wirausaha mulai dari skala kecil hingga skala besar dan direncanakan
dalam jangka panjang/berkelanjutan.
Menurut Kirnadi dkk (2022), secara sederhana langkah-langkah menyusun perencanaan
usaha menggunakan sistematika sebagai berikut:
1. Aspek Organisasi
Aspek organisasi berisi struktur organisasi susunan tim perusahaan dan uraian tugas masing-
masing tim. Dalam struktur organisasi sebutkan nama Direktur utama, manajer, staff produksi,
pemasaran dan logistik. Berikut contoh struktur organisasi sederhana dan uraian tugas dalam
sebuah unit usaha.
2. Aspek Produksi
Menurut Laconi, E.B dkk (2021) Aspek produksi berisi gambaran produk yang dihasilkan
(keunikan, teknologi, daya saing), rencana produksi setiap periode yang dikaitkan dengan
perkiraan penjualan yang ingin dicapai, sebagai beikut :
a) Deskripsi, manfaat dan keunggulan produk (penjelasan singkat mengenai produk/jasa
sesederhana mungkin tetapi cukup jelas, serta inovasi apa yang membuat produk/ usaha
Anda berbeda).
b) Ketersediaan bahan baku.
c) Rencana pengembangan; kualitas, kuantitas (kapasitas produksi), sarana prasarana,
mesin, kemasan dll. Contoh rencana Pengembangan.
d) Tahapan proses produksi dengan gambar alur produksi, disertai penjelasan.
e) Foto produk/jasa yang dihasilkan 6. Lokasi usaha dan Lay out tempat produksi.
f) Sertifikat produk (Halal dll).
3. Aspek Pasar
Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel
seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, pemosisian, dan elemen bauran
pemasaran. Proses pemasaran yang sukses tidak terlepas dari adanya tahap-tahap, sebagai
berikut :
1) Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah proses memilah pasar yang heterogen menjadi kelompok/
segmen yang homogen yaitu memiliki karakteristik dan kebutuhan produk yang sama.
Sebuah segmen pasar terdiri dari konsumen yang memberikan reaksi sama terhadap
Seperangkat usaha pemasaran. Berdasarkan informasi yang diperoleh pemasar, maka
segmentasi dapat dilakukan atas dasar variabel berikut:
a) Variabel geografis,membagi pasar atas dasar tempat atau wilayah tertentu.
b) Variabel demografis,membagi pasar ke dalam beberapa kelompok berdasarkan
karakteristik seperti usia, pendidikan, jenis kelamin, penghasilan.
c) Variabel psikografis, membagi pasar ke dalam beberapa kelompok berdasarkan gaya
hidup dan kepribadian konsumen.
2) Targeting
Targetoing adalah memilih satu/ lebih kelompok/ segmen pasar yang ada. Penetapan
pasar sasaran yang dipilih dilakukan berdasarkan evaluasi terhadap daya tarik
masingmasing segmen.
3) Permosisian
Permosisian adalah menempatkan/ memposisikan citra produk dalam benak konsumen
dibandingkan dengan produk pesaing. Tujuannya agar suatu produk memiliki tempat
yang jelas terbedakan dan didambakan dalam benak konsumen sasaran. Potensi pasar
ditentukan dari segmentasi pelanggan (custommer segmentation), ukuran pasar (market
size), pangsa pasar (market share), dan nilai pasar (market value).
4) Analisis Kompetitor
Analisis kompetitor adalah menganalisis keunggulan dan kelemahan apa saja dari
produk/jasa kita dibandingkan produk/jasa dari pesaing yang memiliki usaha sejenis.
5) Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah bagaimana kita menyampaikan informasi terkait produk kita
kepada para konsumen. Beberapa hal bisa dilakukan seperti pemasaran secara online
dengan memanfaatkan instagram, grup whatsapp, facebook, membuka toko di
marketplace dan lainnya, atau dilakukan secara offline bisa melalui julan langsung di
toko, door to door, masuk kedalam pasar retail, reseller, dan sebagainya
6) Analisis SWOT
Analisis SWOT berfungsi membantu menilai keyalakan usaha dari sisi pemasaran dan
persaingan maka salah satu analisis yang bisa dilakukan adalah analisis SWOT. Analisis
SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths),kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats) dalam suatu usaha/bisnis. Menurut Nahdia Asy Syahid, Suwarni (2018) Analisis
SWOT ini dilakukan sebagai suatu instrumen untuk memaksimalkan peranan faktor
kekuatan dan pemanfaatan peluang serta alat untuk meminimalisasi ancaman serta
kelemahan.
7) Rencana Keuangan
Rencana keuangan berfungsi memberikan penjelasan mengena, sebagai beikut :
a) Biaya Investasi (tanah, bangunan, alat, dan mesin)
b) Biaya Operasional (tetap dan variabel)
c) Biaya lain yang dibutuhkan
d) Rencana Penjualan Analisis Kelayakan seperti cash flow, besarnya potensi balik
modal (IRR), pendanaan yang akan dikeluarkan (NPV), dan kapan modal akan
kembali (PP). NPV = Jumlah manfaat bersih yang diperoleh oleh usaha selama usaha
beroperasi (misal 5 tahun) yaitu sebesar Rp 500,503,521. Net B/C = Perbandingan
antara nilai manfaat yang dihasilkan dengan satu satuan biaya (cost) yang
dikeluarkan. Nilai net B/C yang dihasilkan yaitu 3,3 artinya adalah biaya yang
dikeluarkan sebesar Rp 1,00 akan menghasilkan manfaat sebesar Rp 3,3. IRR =
Persentase pengembalian investasi usaha terhadap perusahaan. Nilai IRR sebesar
45% lebih besar dari nilai discount rate yang digunakan yaitu 12%. Payback Periode
(PBP) = Masa pengembalian terhadap seluruh biaya investasi dan modal kerja tetap
dan tidak tetap selama 0.81 tahun, lebih kecil dari umur usaha yaitu selama 5 tahun.

- Studi Kelayakan Kewirausahaan

Studi kelayakan bisnis pertanian atau agribisnis merupakan penelaahan atau analisis
tentang apakah suatu kegiatan investasi memberikan manfaat atau hasil bila dilaksanakan. Studi
kelayakan agribisnis telah banyak dikenal oleh masyarakat, terutama masyarakat yang bergerak
dalam bidang usaha agribisnis. Banyak peluang dan kesempatan yang ada dalam usaha agribisnis
telah menuntut perlu adanya penilaian sejauh mana kegiatan dan kesempatan tersebut dapat
memberikan manfaat bila usaha agribisnis dilakukan.

Penilaian dalam studi kelayakan agribisnis dilakukan secara menyeluruh dari berbagai
aspek, yaitu dari aspek non finansial yang meliputi: aspek pasar, teknis, manajemen-hukum, sosial-
ekonomi-budaya, lingkungan, dan dari aspek finansial (keuangan). Oleh karena itu, dalam
melakukan analisis atau penilaian studi kelayakan agribisnis diperlukan berbagai informasi atau
pengetahuan dari berbagai unsur atau disiplin ilmu.
Studi kelayakan binis merupakan metode ilmiah. Salah satu syarat metode ilmiah adalah
sistematis. Penyusunan studi kelayakan bisnis sebagai salah satu metode ilmiah pada umumnya
meliputi beberapa langkah kegiatan, sebagai berikut :
1. Penemuan Ide
Tahap ini dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilkan produk laku untuk dijual
dan menguntungkan diperlukan penelitian yang terorganisasi dengan baik serta dukungan
sumber daya yang memadai. Jika ide proyek lebih dari satu, dipilih dengan memperhatikan,
sebagai beikut :
a) Ide proyek sesuai dengan kata hatinya;
b) Pengambil keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang sifatnya teknis;
c) Keyakinan akan kemampuan proyek menghasilakan laba.
2. Tahap Penelitian
Tahap penelitian setelah ide proyek terpilih kemudian dilakukan penelitian yang lebih
mendalam dengan metode ilmiah, sebagai berikut
a) Mengumpulkan data.
b) Mengolah data.
c) Menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data.
d) Menyimpulkan hasi.
e) Membuat laporan hasil.
3. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi adalah membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria
yang bersifat kuantitatif atau kualitatif. Ada 3 macam evaluasi, sebagai beiku t:
a) Mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan.
b) Mengevaluasi proyek yang akan dibangun.
c) Mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin. Dalam evaluasi bisnis
yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos yang akan ditimbulkan oleh usulan bisnis
serta manfaat atau benefit yang akan diperkirakan akan diperoleh.
4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Tahap ini terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak, perlu dilakukan
pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika dibanding usulan lain berdasar
kriteria penilaian yang telah ditentukan.
5. Tahap Rencana Pelaksanaan
Tahap ini perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek. Mulai dari penentuan
jenis 22 pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga perencana, ketersediaan dana dan sumber
daya lain serta kesiapan manajemen.
6. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini dalam realisasi pembangunan proyek diperlukan manajemen proyek. Setelah proyek
selesai dikerjakan tahap selanjutnya adalah melaksanakan operasional bisnis secara rutin.
Agar selalu bekerja secaa efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan laba perusahaan,
dalam operasional perlu kajian-kajian untuk mengevaluasi bisnis dari fungsi keuangan,
pemasaran, produksi dan operasi.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Basrowi. 2011. Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Penerbit Ghalia.

Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995


tentang Definisi Wirausaha dan Kewirausahaan

Muchson, M, 2017. Entrepreneurship (Kewirausahaan), Jakarta : Guepedia.

Muharramah, Widya, 2013. “Pengertian dan Ruang Lingkup Kewirausahaan”, Scribd.


https://www.scribd.com/doc/188103063/Pengertian-Dan-Ruang-Lingkup-
Kewirausahaan

Rukka, Muhammad Rusli. 2011. Buku Ajar Kewirusahaan -1.. Makassar Lembaga Kajian dan
Pengembangan Pendidikan Universitas Hasanuddin.

Rukmana, Erruka Hadi. 2021. Pengantar Kewirausahaan: Konsep, Teori, dan Proses. DIVA
PRESS. Yogyakarta.

Scarborough, Norman, M., dan Thomas W. Zimmerer. 1993. Effective Small Business
Management. New York: Macmillan Publishing Company.

Setyawan, Joe. 1996. Strategi Efektif Berwirausaha. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suryana. 2001. Kewirausahaan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Wijatno, Serian, 2010. Pengantar Entrepreneurship, Jakarta: Gr

Zimmerer, W.T. 1996. Entrepreneurship and The New Venture Formation. New Jersey : Prentice
Hall International, Inc.

Anda mungkin juga menyukai