KEWIRAUSAHAAN PERTANIAN
Disusun oleh:
Putri Amelia
1197060064
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
BANDUNG
2022
PRA UTS
Kewirausahaan pertanian adalah aktivasi atau egiatan usaha yang erat kaitannya dengan
bercocok tanam jenis tanaman teretntu yang kemudian dijual belikan kepada konsumen atau pasar
(Purnomo, 1999)
29. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara
kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.”
Di Jawa, sejak VOC menguasai di Batavia kebijakan pertanian bukan untuk tujuan
memajukan pertanian di Indonesia, melainkan hanya untuk memperoleh keuntungan sebesar-
besarnya bagi VOC. Tahun 1830, Van Den Bosch sebagai gubernur Jendral Hindia Belanda
mendapatkan tugas rahasia untuk meningkatkan ekspor dan muncullah yang disebut tanam paksa.
Sebenarnya Undang-undang Pokok Agraria mengenai pembagian tanah telah muncul sejak 1870,
namun kenyataanya tanam paksa baru berakhir tahun 1921. Setelah Indonesia merdeka, maka
kebijakan pemerintah terhadap pertanian tidak banyak mengalami perubahan. Pemerintah tetap
mencurahkan perhatian khusus pada produksi padi dengan berbagai peraturan seperti wajib jual
padi kepada pemerintah. Namun masih banyak tanah yang dikuasai oleh penguasa dan pemilik
modal besar, sehingga petani penggarap atau petani bagi hasil tidak dengan mudah menentukan
tanaman yang akan ditanam dan budidaya terhadap tanamannya pun tak berkembang.
Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi
tantangan hidup. Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa
visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk
pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Dalam bidang pertanian, kewirausahaan adalah sebuah usaha bisnis dalam bidang
perkebunan, peternakan, tanaman pangan dan hortikultura, kehutanan. Selain itu, seperti benih,
pestisida, alsintan dan industry pendukung. Kewirausahaan pertanian bekerja dalam subsistem
pengolahan yang dapat mengolah komoditas pertanian menjadi suatu barang setengah jadi maupun
barang jadi. Kemudian, dilakuakan kegiatan distribusi untuk memperlancar arus barang dari
konsumen, infomasi sentra pasar ke sentra pusat pasar, dan intelejen pasar.
َوأ َ َّن إِلَ ٰى َر ِبكَ ْٱل ُمنتَ َه ٰى. ث ُ َّم يُجْ زَ ٰىهُ ْٱل َجزَ آْ َء ْٱْل َ ْوفَ ٰى. ف ي َُر ٰى َ َوأ َ َّن. س َع ٰى
َ ُس ْعيَ ۥه
َ س ْو َ س ِن ِإ َّل َما
َ ٰ ْلن َ َوأَن لَّي
ِ ْ ْس ِل
39. “Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya,” 40. “dan
sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya),” 41. “kemudian akan diberi
balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,” 42.“dan sesungguhnya kepada
Tuhanmulah kesudahannya (segala sesuatu),”.
Secara umum, ruang lingkup kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Maka, dapat
diuraikan secara rinci ruang lingkup kewirausahaan bergerak di bidang sebagai berikut :
A. Lapangan Agraris : Ruang lingkup yang mencakup sektor pertanian, perkebunan, dan
kehutanan. Misalnya petani atau pengusaha menanam tanaman kemudian dipanen dan
diperjualbelikan.
B. Lapangan Perikanan : Ruang lingkup yang mencakup sektor perikanan. Misalnya membuka
usaha pemeliharaan dan penetasan ikan seperti budidaya ikan, usaha pembuatan pakan ikan,
dan usaha pengangkutan ikan.
C. Lapangan Peternakan : Ruang lingkup yang mecakup sektor peternakan. Misalnya membuka
usaha pengembangbiakkan hewan unggas dan menyusui.
D. Lapangan Perindustrian dan Kerajinan : Ruang lingkup yang mencakup empat kategori yaitu
industri besar, industri mengengah, industri kecil, dan pengrajin.
E. Lapangan Pertambangan dan Energi : Ruang lingkup yang mencakup pertambangan dan
energi. Misalnya membuka usaha yang beroperasi dalam tambang batu bara dan minyak bumi
dan lain-lain.
F. Lapangan Perdagangan : Ruang lingkup yang mencakup tiga kategori yaitu pedagang besar,
pedagang menengah, dan pedagang kecil.
G. Lapangan Pemberi Jasa : Ruang lingkup yang mencakup beberapa kategori yaitu pedagang
perantara, koperasi, pengusaha angkutan, pemberi kredit atau perbankan, pengusaha biro jasa
travel pariwisata, pengusaha hotel dan restoran, pengusaha asuransi, perbengkelan, tata
busana, pergudangan, dan lain-lain.
- Pengertian Kewirausahaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau
berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. Berdasarkan
Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995,
wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilakudan kemampuan
kewirausahaan.
Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang yang
membawa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai
yang lebih besar dari pada sebelumnya dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan,
inovasi, dan aturan baru. Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah sebuah proses
mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu
yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko sosial, dan akan menerima
reward yang berupa keuangan dan kepuasanserta kemandirian personal. Melalui pengertian
tersebut terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan seperti mengkreasikan
sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya, komitmen yang tinggi terhadap penggunaan
waktu dan usaha yang diberikan, memperkirakan resiko yang mungkin timbul, dan memperoleh
reward.
- Azas Kewirausahaan
Secara umum, kewirausahaan memiliki asas dan sasaran yang akan di capai. Maka, dapat
diuraikan secara rinci asas kewirausahaan sebagai berikut :
A. Kemampuan untuk berkarya dalam kebersamaan berlandaskan bisnis yang sehat.
B. Kemampuan bekerja secara tekun, teliti, dan produktif.
C. Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan serta keberanian mengambil
resiko bisnis.
D. Kemampuan berfikir dan bertindak kreatif dan inovatif.
E. Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian.
36. “Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung
jawabanya”
- Karakteristik Kewirausahaan
Karakteristik kewirausahaan adalah kualitas atau sifat yang dapat dijadikan sebagai acuan
untuk mengidentifikasi seseorang secara pribadi. Terdapat beberapa karakteristik kewirausahaan,
sebagai berikut : (Rukmana, 2021)
A. Percaya Diri
Ketika percaya diri cenderung memiliki keyakinan, optimis, individualitas, dan
ketidaktergantungan. Maka ketika tidak percaya diri, akan mudah dijatuhkan oleh pesaingnya.
B. Berani Mengambil Resiko
Ketika berusaha memiliki kemungkinan berhasil dan gagal. Maka harus siap menghadapi
semua kemungkinan yang akan terjadi.
C. Beriorientasi pada Tugas dan hasil
Ketika berusaha bertujuan untuk mencapai suatu keberhasilan. Maka diperlukan tekad dan
semangat yang kuat, kerja keras, ketekunan, ketabahan, dan inisiatif.
D. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Ketika menjadi pemimpin harus memberikan contoh yang baik, berfikir positif, mudah
beradaptasi, serta terbuka terhadap saran dan kritik.
E. Memiliki Orisinalitas
Ketika berusaha harus memiliki jiwa yang inovatif, kreatif, dan fleksibel. Maka kualitas
produk yang dihasilkan akan meningkat secara terus menerus.
F. Berorientasi pada Masa Depan
Ketika berusaha harus memiliki pandangan yang jauh kedepan untuk terus berusaha
menciptakan hal yang baru.
Selain itu, terdapat pendapat M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) yang
mengemukakan delapan karakteritik kewirausahaan, sebagai berikut :
A. Desire for Responsibility : Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang
dilakukannya.
B. Preference for Moderate Risk : Memiliki cederung memilih resiko sedang, yang artinya selalu
menghindari resiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi.
C. Confidence in Their Ability to Success : Memiliki kepercayaan diri untuk memperoleh
kesuksesan.
D. Desire for Immediate Feedback : Memiliki rasa ingin memberikan umpan balik dengan
segera.
E. High Level of Energy : Memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya
demi masa depan yang lebih baik.
F. Future Orientation : Memiliki perspektif dan wawasan jauh ke depan.
G. Skill at Organizing : Memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menciptakan nilai tambah.
H. Value of Achievement Over Money : Memiliki sifat yang lebih menghargai prestasi daripada
uang.
- Ciri Kewirausahaan
َ ص ٰلوةَ َوا َ ْنفَقُ ْوا ِم َّما َرزَ ْق ٰن ُه ْم ِس ًّرا َّو َع ََلنِيَة ي َّْر ُج ْونَ تِ َج
ارة لَّ ْن تَب ُْو َر َّ ّللاِ َواَقَا ُموا ال
ٰ ب َ ا َِّن الَّ ِذيْنَ يَتْلُ ْونَ ِك ٰت
29. "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan
salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam
dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi.”
Profil perusahaan atau company profile adalah penjelasan lengkap dari beberapa komponen
tentang perusahaan seperti dari visi dan misi, ruang lingkup industri, produk atau jasa yang
diberikan, sampai sejarah bedirinya perusahaan yang dapat menarik perhatian masyarakat luas.
Profil perusahaan atau conpany profile adalah penjelasan lengkap mengenai perusahaan
termasuk produk nya secara verbal atau grafik yang menyangkut nilai-nilai perusahaan serta
keunggulan perusahaan. Selain itu, profil perusahaan dapat diartikan juga sebagai suatu alat untuk
menjelaskan tentang sebagai hal perusahaan baik keunggulan produknya, perkembangan usaha
dan lain-lain yang disajikan secara verbal maupun visiual. Tujuan dari profil perusahaan adalah
menyediakan informasi terperinci dan meningkatkan brand awareness suatu perusahaan. Jadi,
profile peruahaan atau company profile perusahaan pertanian adalah penjelasan lengkap dari suatu
perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian.
Terdapat beberapa komponen penting dalam pembuatan profil perusahaan, sebagai berikut
:
A. Pembuatan Logo
Logo perusahaan dapat mewakili seperti misi dan misi, produk dan jasa, dan prinsip-prinsip
bisnis yang bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat luas.
B. Sejarah
Sejarah dapat menjelaskan tentang awal mula usaha yang dilakukan seperti hal apa yang
menginspirasi, penggerak utama dari usaha yang dibangun, jenis usaha, akreditasi yang
diperoleh yang bertujuan untuk mengesankan pembaca tentang track record perusahaan secara
nyata.
C. Nama Usaha (Perusahaan)
Manajer suatu perusahaan dapat mengidentifikasi identitas kunci dalam perusahaan, termasuk
masing-masing latar belakang akademis dan pekerjaan sebelum bergabung dengan
perusahaan. Mereka secara otomatis memberikan prestise dan tanggung jawab mengenai
menjalankan usaha yang bertujuan untuk menampilkan keseluruhan struktur organisasi
perusahaan.
D. Identifikasi Perusahaan Lengkap
Identifikasi perusahaan secara lengkap dapat membuat masyarakat mengenal lebih banyak
tentang kemampuan perusahaan ketika mereka mencari tahu sepertimenjelaskan deskripsi
perusahaan secara tepat, fitur secara spesifik, dan manfaat yang dapat diminati masyarakat.
E. Target Pasar
Target pasar dapat membuat masyarakat mengetahui apakah perusahaan kita berada diposisi
terbaik untuk memenuhi kebetuhuan mereka. Ketika perusahaan mampu memberi tahu
mereka tentang kemampuan dalam melayani, maka masyarakat akan mengetahui apakah
mereka seusia dengan pasar perusahaan kita. Sebagai contoh, dengan melihat situs web resmi
perusahaan, ketika mereka browsing maka dapat disimpulkan bahwa mereka tertarik dengan
jenis usaha yang kita tawarkan.
F. Alamat Perusahaan
Alamat dapat membantu masyarakat dengan mudah dan cepat meghubungi perusahaan secara
efesien seperti menyediakan nama alamat email resmi dan nomor telepon, tidak kalah penting
menyediakan tautan situs web, email resmi yang bertujuan untuk sarana pengaduan bagi
mereka.
G. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran dapat menarik masyarakat dengan memformat infomasi dasar dalam profil
perusahaan secara lengkap dan menarik, mudah dijangkau, baik dalam cetak maupun online
yang sesuai dengan karakteristik perusahaan yang sedang dijalankan.
- Fungsi Kewirausahaan
Kewirausahaan memiliki dua fungsi, kedua fungsi tersebut adalah fungsi makro dan mikro,
sebagai berikut :
1. Fungsi Makro
Secara makro wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu perekonomian
suatu bangsa. Selain itu, meciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Berikut peran berdasarkan fungsi makro, sebagai berikut :
a) Memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai keterkaitan usaha seperti fungsi
pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur, dan pemasar bagi hasil produk- produk
industri besar.
b) Meningkatkan efesiensi ekonomi khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada,
menyerap tenaga kerja lokal, sumber daya lokal, dan meningkatkan sumber daya manusia
menjadi wirausaha yang tanggung.
c) Menjadi sara pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan nasional, dan
pemerataan pendapatan.
2. Fungsi Mikro
Secara mikro wirausaha berperan sebagai pengganggung risiko dan ketidakpastian,
mengombinasikan sumber-sumber kedalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan
nilai tanah dan usaha-usaha baru. Berikut peran berdasarkan fungsi mikro, sebagai berikut :
1) Innovator (Berperan dalam Menemukan dan Menciptakan)
a) Produk Baru
Wirausaha berinovasi dan berkreasi dalam menjalankan usahanya tentu akan
menghasilkan produk-produk baru yang mungkin belum pernah ada sebelumnya
sehingga mampu bersaing di industri kreatif.
b) Teknologi Baru
Wirausaha berinovasi dalam membuat perangkat teknologi penunjang untuk
mendukung perusahaan.
c) Ide-Ide Baru
Wirausaha berlomba-lomba dalam berinovasi untuk menemukan ide-ide sehingga
usahanya dapat terus berkembang dam lebih kompetitif.
d) Organisasi Usaha Baru
Wirausaha sebagai sumber daya tenaga kerja yang akan membentuk suatu organisasi.
Dimana, dengan jumlah yang banyak akan semakin banyak organisasi usaha baru
yang terbentuk.
2) Planner (Berperan dalam Merancang)
a) Perencanaan Usaha
Merancang rencana kerja perusahaan terdiri dari usulan pendirian perusahaan
wirausaha seperti merincikan kegiatan operasi dan merencanakan keuangan, peluang
pasar, dan strategi serta keterampilan dan kemampuan.
b) Strategi Perusahaan
Strategi perusahaan terdiri dari pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan
dan mengungkapkan sasaran, maksud dan tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan
utama dan merencanakan untuk mencapai tujuan dan juga merinci jangkauan bisnis
yang akan ditempuh oleh perusahaan.
c) Ide-Ide Perusahaan
Ide – ide dapat merancang dan menyusun perusahaan sedemikan rupa, sehingga
perusahaan dapat lebih fokus dalam pencapaian ide-ide tersebut.
d) Organisasi Perusahaan
Bentuk dan susunan organisasi perusahaan dapat menentukan bagaimana suatu
perusahaan akan dikelola atau dijalankan, sehingga wirausaha harus merancang
organisasi perusahaan yang sesuai agar dapat mencapai tujuan perusahaan.
َش َهادَةِ فَيُنَبِئ ُ ُك ْم بِ َما ُك ْنت ُ ْم ت َ ْع َملُ ْون ِ ست ُ َرد ُّْونَ ا ِٰلى عٰ ِل ِم ْالغَ ْي
َّ ب َوال َ س ْولُهٗ َو ْال ُمؤْ ِمنُ ْو ۗنَ َو
ُ ّللاُ َع َملَ ُك ْم َو َر َ ََوقُ ِل ا ْع َملُ ْوا ف
ٰ سيَ َرى
105. “Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga
Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang
Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan.”
Badan Usaha Milik Petani (BUMN) adalah sarana gotong royong masyarakat yang
mengembangkan koperasi di Indonesia. Melalui BUMP, diyakini petani dapat bersinergi dengan
pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS).
Bentuk usaha BUMP yang dimiliki masyarakat (petani) dapat berbentuk usaha (badan hukum)
koperasi atau Perseroan Terbatas (PT) sesuai kebutuhan petani. Secara umum pembentukan
BUMP dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada petani (standar pelayanan minimal),
agar berkembang usahataninya, memberdayakan kelompoktani (poktan) dan gabungan
kelompoktani (gapoktan) dalam mengembangkan usaha agribisnisnya dengan berbasis kawasan
pertanian, dan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani beserta keluarganya serta
meningkatkan perekonomian di pedesaan.
Pembentukan BUMP baik dalam bentuk koperasi maupun bentuk lainnya, dilakukan
melalui transformasi manajemen Poktan/ Gapoktan, agar kelembagaan tersebut lebih terarah
dalam berusahatani berorientasi agribisnis guna peningkatan pendapatan, nilai tambah, dan
kesejahteraan petani. Tranformasi tersebut dilakukan meliputi aspek manajemen organisasi
maupun manajemen usahatani. Transformasi dalam manajemen organisasi dilakukan untuk
meningkatkan kapasitas kelembagaan petani, dari struktur organisasi yang sederhana dan bersifat
sosial, dimana hanya terdapat kepengurusan yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan
anggota, menjadi struktur organisasi yang lebih berorientasi bisnis komersial, yang terdiri dari
Ketua, sekretaris, bendahara, dan unit- unit usaha serta dewan pengawas. Sementara transformasi
usahatani dilakukan, untuk petani dari berusahatani secara subsisten sekedar pemenuhan
kebutuhan menjadi skala ekonomi komersial, mekanik dan mengusahakan pertanian dari hulu
hingga hilir.
Prinsip dasar kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka pembentukan BUMP dilakukan
melalui REMBUGTANI guna membuat kesepakatan dalam pembentukan BUMP. Terdapat materi
yang harus didiskusikan dalam rangka pembentukan BUMP, sebagai berikut :
A. Struktur Organisasi
Merancang struktur organisasi BUMP, yang menggambarkan bidang pekerjaan/usaha apa saja
yang harus tercakup di dalam organisasi tersebut sehingga mampu menetapkan bentuk BUMP
tersebut apakah dalam bentuk Koperasi atau PT atau bentuk lainnya.
B. Kriteria Kepengurusan
Menetapkan kriteria kepengurusan dengan memperhatikan gambaran pekerjaan agar dapat
memperjelas peran dari masing-masing orang dalam unit organisasi BUMP. Dengan
demikian, tugas, tanggungjawab, dan wewenang pemegang jabatan tidak terjadi duplikasi
yang memungkinkan setiap jabatan/pekerjaan yang terdapat di dalam BUMP diisi oleh orang-
orang yang kompeten di bidangnya.
C. Keanggotaan
Menetapkan kriteria keanggotaan yang bercirikan batasan jumlah kelompoktani dan atau
jumlah gabungan kelompoktani yang tergabung dalam satu kawasan pertanian, dan jenis
usahatani yang diusahakan, dengan dibatasi pada tingkat pemerintahan kecamatan.
D. Pedoman Kerja
Menyusun pedoman kerja organisasi BUMP dalam bentuk AD/ART yang dijadikan rujukan
pengelola sebagai aturan kerja organisasi, yang sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola
BUMP kemudian mengajukan legalisasi badan hukum ke notaris untuk memperoleh
pengesahan.
E. Perencanaan Bisnis
Menyusun rencana usaha, dibuat dalam periode (1-3) tahun atau disesuaikan dengan periode
kepengurusan yang disepakati. Penyusunan rencana usaha dibuat bersama atau dengan Dewan
Komisaris atau Pengawas dan manajer unit usaha
F. Sistem Administrasi
Menyusun sistem administrasi dan pembukuan dengan format yang mudah dan mampu
menggambarkan aktivitas yang dijalankan oleh BMUP. Hakekat dari sistem administrasi dan
pembukuan adalah pendokumentasian informasi tertulis berkenaan dengan aktivitas yang
dapat dipertanggungjawabkan.
G. Sistem Intensif
Menetapkan sistem pemberian insentif agar pengelola BMUP termotivasi dalam menjalankan
tugastugasnya. Pemberian insentif bagi pengelola dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara seperti, pemberian gaji tetap setiap bulannya, atau pemberian upah yang didasarkan pada
kerja yang telah dilakukan dan dapat pula dalam bentuk pemberian bonus.
H. Sistem Rekruitmen
Melakukan proses rekruitmen untuk menetapkan orang-orang yang bakal menjadi pengelola
BUMP. Rekruitmen dapat dilakukan secara musyawarah, namun pemilihannya harus
didasarkan pada kriteria tertentu dengan berlandaskan kompetensi yang dibutuhkan dari
organisasi tersebut.
I. Sistem Koordinasi
Menetapkan sistem koordinasi, untuk menyatukan berbagai tujuan yang bersifat parsial ke
dalam satu tujuan yang umum. Melalui penetapan sistem koordinasi yang baik memungkinkan
terbentuknya kerja sama antar unit usaha dan lintas BUMP berjalan efektif.
J. Bentuk Kerjasama
Menyusun bentuk aturan kerjasama dengan pihak ketiga, apakah menyangkut transaksi jual
beli atau simpan pinjam, penting diatur ke dalam suatu aturan yang jelas dan saling
menguntungkan.
K. Sistem informasi
Menyusun rancangan sistem informasi BUMP sebagai lembaga ekonomi petani yang bersifat
terbuka dan ekonomis.
Secara umum keberhasilan dan kegagalan wirausaha sebenarnya lebih ditentukan oleh
kemampuan individu wirausahawan itu sendiri. Zimmerer (1996) dalam Suryana (2001)
menyatakan bahwa kegagalan wirausahawan dalam mengelola bisnisnya dapat disebabkan hal-
hal, sebagai berikut :
A. Tidak Kompeten dalam Manajerial
Hal ini dicirikan seperti rendahnya kemampuan serta kinerja di dalam pengelolaanusahanya.
B. Kurang Memiliki Pengalaman dalam Berbagai Segi
Hal ini dicirikan seperti kurang memiliki pengalaman dalam kemampuan teknik, kemampuan
memvisualisasikan usaha, kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber
daya manusia, maupun kemampuan mensinergikan operasionalisasi perusahaan.
C. Kurang Mengendalikan Keuangan
Hal ini dicirikan seperti menjaga likuiditas perusahaan melalui pengendalian arus kas, serta
mengendalikan setiap pengeluaran biaya dan penerimaan baik dari pinjaman maupun dari
hasil penjualan produk. Dimana, perusahaan dapat berjalan dengan baik maka aspek keuangan
harus betul-betul diperhatikan.
D. Terdapat Kegagalan dalam Perencanaan
Perencanaan adalah titik awal dari suatu kegiatan, apabila suatu rencana gagal maka akan
berdampak terhadap terhambatnya operasi perusahaan.
E. Lokasi Kurang Memadai
Lokasi usaha adalah faktor yang strategis, apabila salah dalam memilih lokasi maka berakibat
terhadap terhambatnya operasi perusahaan.
F. Kurangnya Pengawasan Peralatan
Pengawasan adalah hal yang memiliki hubungan erat kaitannya dengan efisiensi dan
efektivitas, apabila kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien
dan tidak efektif.
G. Terdapat Sikap yang Kurang Sungguh-Sungguh dalam Berusaha
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dijalankan
menjadi labil dan dapat mengakibatkan kegagalan fatal.
H. Kurang Melakukan Peralihan/Transisi Kewirausahaan
Wirausahawan yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, cepat atau lambat
akan tergusur oleh zaman dan mengalami kemunduran bahkan kebangkrutan usaha. Dimana,
keberhasilan usaha hanya dapat diperoleh apabila wirausahawan memiliki keberanian
mengadakan perubahan dan adaptif terhadap peralihan waktu.
Menurut Nugroho (2010) sumber pendanaan adalah dari mana sumber dana yang dapat
digunakan untuk melakukan kegiatan investasi berasal. Sumber pendanaan ini digolongkan
menjadi modal sendiri dan sumber dana pinjaman, sebagai beikut :
1. Permodalan Sendiri
Sumber ini berasal dari para pemilik perusahaan atau bersumber dari dalam perusahaan,
misalnya penjualan saham, simpanan anggota pada bentuk usaha koperasi, cadangan.
Kekayaan sendiri mempunyai ciri, yaitu terikat secara permanen dalam perusahaan.
2. Sumber Dana Pinjaman
Sumber ini berasal dari pihak luar perusahaan, yaitu berupa pinjaman jangka panjang atau
jangka pendek. Pinjaman jangka pendek yaitu pinjaman yang jangka waktunya maksimum
satu tahun. Sedangkan pinjaman yang jangka waktunya lebih dari satu tahun, di sebut kredit
jangka panjang, seperti obligasi, hipotek dan sebagainya. Sumber dana dari pinjaman dapat
diperoleh dari berbagai sumber sebagai berikut :
a) Pinjaman dari dunia perbankan seperti perbankan swasta maupun perbankan asing
b) Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan pegadaian, asuransi, dana pensiun,
koperasi atau lembaga pembiayaan lainnya.
َش َهادَةِ فَيُن َِبئ ُ ُك ْم ِب َما ُك ْنت ُ ْم ت َ ْع َملُ ْون ِ ست ُ َرد ُّْونَ ا ِٰلى عٰ ِل ِم ْالغَ ْي
َّ ب َوال َ س ْولُهٗ َو ْال ُمؤْ ِمنُ ْو ۗنَ َو
ُ ّللاُ َع َملَ ُك ْم َو َر َ ََوقُ ِل ا ْع َملُ ْوا ف
ٰ سيَ َرى
105. “Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga
Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang
Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan.”
Rancangan usaha agribisnis adalah suatu rancangan atau perencanaan yang dapat dikatakan
dalam ruang lingkup usaha untuk membuat konsep wirausaha mulai dari tingkat usaha kecil hingga
ketingkat usaha skala besar dan direncanakan untuk masa yang panjang atau berskala lanjutan.
Dalam rancangan usaha ini terdapat dalam aspek jenis usaha, gambaran usaha modal, letak usaha,
kedudukan karyawan, teknik produksi, sampai pada tahap kegiatan pemasaran produk. Sehingga
dapat digunakan untuk usaha yang bermanfaat bagi kelangsungan system pemasaran dan
kewirausahaan.
Studi kelayakan bisnis pertanian atau agribisnis merupakan penelaahan atau analisis
tentang apakah suatu kegiatan investasi memberikan manfaat atau hasil bila dilaksanakan. Studi
kelayakan agribisnis telah banyak dikenal oleh masyarakat, terutama masyarakat yang bergerak
dalam bidang usaha agribisnis. Banyak peluang dan kesempatan yang ada dalam usaha agribisnis
telah menuntut perlu adanya penilaian sejauh mana kegiatan dan kesempatan tersebut dapat
memberikan manfaat bila usaha agribisnis dilakukan.
Penilaian dalam studi kelayakan agribisnis dilakukan secara menyeluruh dari berbagai
aspek, yaitu dari aspek non finansial yang meliputi: aspek pasar, teknis, manajemen-hukum, sosial-
ekonomi-budaya, lingkungan, dan dari aspek finansial (keuangan). Oleh karena itu, dalam
melakukan analisis atau penilaian studi kelayakan agribisnis diperlukan berbagai informasi atau
pengetahuan dari berbagai unsur atau disiplin ilmu.
Studi kelayakan binis merupakan metode ilmiah. Salah satu syarat metode ilmiah adalah
sistematis. Penyusunan studi kelayakan bisnis sebagai salah satu metode ilmiah pada umumnya
meliputi beberapa langkah kegiatan, sebagai berikut :
1. Penemuan Ide
Tahap ini dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilkan produk laku untuk dijual
dan menguntungkan diperlukan penelitian yang terorganisasi dengan baik serta dukungan
sumber daya yang memadai. Jika ide proyek lebih dari satu, dipilih dengan memperhatikan,
sebagai beikut :
a) Ide proyek sesuai dengan kata hatinya;
b) Pengambil keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang sifatnya teknis;
c) Keyakinan akan kemampuan proyek menghasilakan laba.
2. Tahap Penelitian
Tahap penelitian setelah ide proyek terpilih kemudian dilakukan penelitian yang lebih
mendalam dengan metode ilmiah, sebagai berikut
a) Mengumpulkan data.
b) Mengolah data.
c) Menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data.
d) Menyimpulkan hasi.
e) Membuat laporan hasil.
3. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi adalah membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria
yang bersifat kuantitatif atau kualitatif. Ada 3 macam evaluasi, sebagai beiku t:
a) Mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan.
b) Mengevaluasi proyek yang akan dibangun.
c) Mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin. Dalam evaluasi bisnis
yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos yang akan ditimbulkan oleh usulan bisnis
serta manfaat atau benefit yang akan diperkirakan akan diperoleh.
4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Tahap ini terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak, perlu dilakukan
pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika dibanding usulan lain berdasar
kriteria penilaian yang telah ditentukan.
5. Tahap Rencana Pelaksanaan
Tahap ini perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek. Mulai dari penentuan
jenis 22 pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga perencana, ketersediaan dana dan sumber
daya lain serta kesiapan manajemen.
6. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini dalam realisasi pembangunan proyek diperlukan manajemen proyek. Setelah proyek
selesai dikerjakan tahap selanjutnya adalah melaksanakan operasional bisnis secara rutin.
Agar selalu bekerja secaa efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan laba perusahaan,
dalam operasional perlu kajian-kajian untuk mengevaluasi bisnis dari fungsi keuangan,
pemasaran, produksi dan operasi.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Basrowi. 2011. Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Penerbit Ghalia.
Rukka, Muhammad Rusli. 2011. Buku Ajar Kewirusahaan -1.. Makassar Lembaga Kajian dan
Pengembangan Pendidikan Universitas Hasanuddin.
Rukmana, Erruka Hadi. 2021. Pengantar Kewirausahaan: Konsep, Teori, dan Proses. DIVA
PRESS. Yogyakarta.
Scarborough, Norman, M., dan Thomas W. Zimmerer. 1993. Effective Small Business
Management. New York: Macmillan Publishing Company.
Setyawan, Joe. 1996. Strategi Efektif Berwirausaha. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Zimmerer, W.T. 1996. Entrepreneurship and The New Venture Formation. New Jersey : Prentice
Hall International, Inc.