Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEAJAIBAN BIJI BIJIAN DALAM AL-


QURAN DAN BAHAN PANGAN DAN SOLUSI
KRISIS PANGAN DUNIA MENURUT AL-
QUR’AN

WALI KELAS
NUR AISYAH HARAHAP

PENGAJAR
NOFIA ADRI

DISUSUN OLEH
SHIERLY NASHITA RUSLI (X TL 4)
SMK NEGERI 4 BATAM
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah “KEAJAIBAN BIJI BIJIAN DALAM AL-QUR’AN DAN BAHAN
PANGAN DAN SOLUSI KRISIS PANGAN DUNIA MENURUT AL-QUR’AN” ini dapat
tersusun hingga selesai serta tepat waktu.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI). Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Saya juga sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempuraan makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, saya sampaikan banyak
terima kasih.

-Shierly Nashita Rusli


DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................ i
Kata Pengantar  ...................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN  
1.1. Latar Belakang    .............................................................................................. 1
1.2.Tujuan Pembuatan Makalah............................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. KEAJAIBAN BIJI BIJIAN DALAM AL-QUR’AN............................................4
2.2 BAHAN PANGAN DAN SOLUSI KRISIS PANGAN DUNIA MENURUT AL-
QUR’AN........................................................................................................... 5

BAB III PENUTUP


3.1.Kesimpulan....................................................................................................... 6
3.2.Saran................................................................................................................. 7
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gandum merupakan biji-bijian yang dapat disimpan melalui berbagai cara. Di
antaranya adalah cara yang disebutkan di dalam AL-Qur’an pada ayat “biarkan gandum
itu di tangkainya kecuali sedikit yang kalian makan”.
Rezeki di bumi ini sudah ditentukan dan cukup untuk semua makhluk yang hidup di
atasanya. Manusia tinggal mencari rezeki itu dan menggunakan hukum alam yang telah
dibuat Allah SWT untuk mendapatkan makanannya sendiri dan makanan untuk
binatang ternaknya.

1.2 Tujuan Pembuatan Makalah


Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:

1. Untuk mengetahui keajaiban biji-bijian dalam AL-Qur’an


2. Untuk melihat keajaiban ilmiah nabati yang terdapat di dalam AL-Qur’an
3. Syarat untuk penilaian praktek mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 KEAJAIBAN BIJI-BIJIAN DALAM AL-QUR’AN


A. Firman Allah Terkait Biji-Bijian
Ketika masyarakat primitif mulai bermunculan, berbagai perubahan mendasar terjadi
pada pola perekonomian mereka, dari pola hidup ekonomi yang berpindah pindah
menjadi pola ekonomi yang bergantung pada pertanian konvensional, seperti memetik
buah-buahan dan bercocok tanam. Di samping itu, masalah kekurangan pangan yang
diderita oleh negara-negara berkembang pun menjadi bahan studi yang menarik bagi
para peneliti dan para ahli di bidang pengembangan masyarakat tertinggal.
Pada dasarnya, pertumbuhan pertanian mengharuskan peningkatan produksi, menurut
data statistik terakhir, kerugian yang diderita petani pascapanen berkisar antara 5%
hingga 10% dari hasil produksi biji-bijian secara internasional. Kerugian ini bahkan
dapat mencapai angka 30% dalam masyarakat yang secara teknologi terbelakang. Di
Maroko dan beberapa negara berkembang lainnya, pertanian biji-bijian merupakan
salah satu sendi utama perekonomian nasional.
Konsep penyampaian benih bertangkai yang berkualitas seperti yang dijelaskan oleh QS
Yusuf [12]: 46-49 merupakan konsep dasar dalam rangka memelihara kualitas hasil
produksi di tengah-tengah situasi lingkungan yang kurang menguntungkan. Konsep ini
mencakup pengolahan pertanian, Teknik penyimpanan, dan pemeliharaan hasil-hasil
produksi. Penyimpanan hasil pertanian ini juga dapat dikatakan sebagai konsep yang
maju.
B. Keajaiban Ayat
Ada dua hal penting pada ayat di atas. Pertama, jangka waktu penyimpanan adalah lima
belas tahun. Masa ini diperoleh dari jumlah tujuh tahun waktu produksi yang dilakukan
secara berturut-turut, dan diikuti tujuh tahun masa paceklik. Tujuh tahun terakhir
merupakan tahun-tahun penuh kekeringan yang disusul dengan tahun kelima belas,
yakni tahun di mana masa paceklik berakhir dan masyarakat sudah dapat menikmati
buah buahan. Kedua, penyimpanan dilakukan dengan membiarkan biji-bijian itu tetap
berada pada tangkainya. Sebuah metode ilmiah yang sangat penting di dalam studi ini.
Kami juga melakukan studi empiris yang ketat terhadap gandum, yang didasarkan pada
konsep penyimpanan biji-bijian bertangkai seperti yang tersebut di dalam QS Yusuf
[12]: 46-49. Gandum itu kami biarkan di tangkainya selama dua tahun, sedangkan
gandum lain dilepaskan dari tangkainya. Dari hasil awal terlihat bahwa gandum
bertangkai tidak mengalami perubahan berarti dan 100% keadaannya tetap seperti
Ketika dipetik.
C. Keajaiban Ilmiah Ketika Biji Tetap Berada Pada Tangkainya
Sekarang kita akan berinteraksi dengan bermacam tafsir ilmiah tentang tumbuhan dari
firman Allah SWT berikut.

ۢ ‫قَال ت َْزرعُونَ سبع سنيْنَ َداَبا فَما حص ْدتُّم فَ َذروه في‬


‫شدَا ٌد يَّْأ ُك ْلنَ َما قَ َّد ْمتُ ْم‬ َ ‫س ْنبُلِه اِاَّل قَلِ ْياًل ِّم َّما تَْأ ُكلُ ْونَ ثُ َّم يَْأتِ ْي ِم ۢنْ بَ ْع ِد ٰذلِ َك‬
ِ ‫س ْب ٌع‬ ُ ْ ِ ُ ْ ُ ْ َ َ َ ً ِِ َ َْ ْ َ َ

َ‫ص ُر ْون‬ ُ ‫صنُ ْونَ ثُ َّم يَْأتِ ْي ِم ۢنْ بَ ْع ِد ٰذلِ َك عَا ٌم فِ ْي ِه يُ َغ‬
ُ َّ‫اث الن‬
ِ ‫اس َوفِ ْي ِه يَ ْع‬ ِ ‫ࣖ لَ ُهنَّ اِاَّل قَلِ ْياًل ِّم َّما ت ُْح‬

Dia (Yusuf) berkata, “Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut)
sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di
tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan. 48. Kemudian setelah itu akan datang
tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk
menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu
simpan. 49. Setelah itu akan datang tahun, di mana manusia diberi hujan (dengan
cukup) dan pada masa itu mereka memeras (anggur).” (QS. Yusuf ayat 47-49).

Dari ayat tersebut pembahasan akan kita pusatkan pada penafsiran ilmiah atas
penggalan Ayat “apa yang kalian ketahui hendaklah kalian Biarkan di tangkainya dari
penggalan ayat terkecuali sedikit dari bibit gandum yang kalian simpan”. tentang ayat di
atas dokter Wahbah allaihi dengan tafsir berpendapat sebagai berikut “kata da’ban
maksudnya adalah sesuai dengan adat kebiasaanmu yang telah berlangsung. kata
fadzaruhu artinya membiarkan dan menyimpannya Klausa Ila qalilan min ma ta’kulun
artinya pada tahun itu lakukanlah penyiangan seperti kita tahu dalam istilah pertanian
adalah proses yang dilakukan oleh para petani berupa penulisan biji dari kulit yang
membungkusnya selain itu para petani melakukan proses atau misasia agar biji benar-
benar bersih dari kulitnya”

Tidak diragukan lagi bahwa tujuan dari syariat adalah menuntun orang menuju pada
kebaikan duniawi agar mereka memperoleh tempat di sisi Allah
D. Nasihat dari Orang-Orang yang Tahu dan Ikhlas

Berikut adalah nasihat Nabi Yusuf Alaihissalam tentang tafsir mimpi dan manajemen
ekonomi yang telah dipersatukan ilmunya oleh Allah titik di samping itu, cara mengatur
pemerintahan Berdasarkan informasi yang datang dari kerajaan langit.Inilah nasihat
Nabi Yusuf kepada raja, menteri, dan para pengemban tugas urusan pertanian

Beliau menasehati mereka semua untuk menggalakkan usaha bersuhu tanam selama
masa musim hujan setelah itu Nabi Yusuf juga mengajari mereka cara menyimpan hasil
panen pada masa-masa tersebut dengan tes teknis ilmiah dan ekonomis

Nabi Yusuf telah mengajari mereka metode menyimpan yang sangat Brilian, ilmiah, dan
unik. Beliau berkata, Biarkanlah biji itu berada di tangkainya lalu simpanlah untuk
menghadapi masa-masa paceklik. Selain itu putra Nabi Yakub tersebut juga mengatur
sendiri distribusi pangan bagi masyarakat Seperti yang dijelaskan pada bagian akhir
Surah Yusuf

E. Pendapat Ilmiah atas Ayat tentang Biji

Tangkai atau Spike adalah sebutan untuk sekelompok bunga yang berkumpul dengan
cara dan urutan tertentu pada satu poros yang dinamakan tanda utama titik p
penggabungan tersebut dinamakan influence tangkai adalah ragam dari bunga
majemuk yang tumbuhnya tidak terbatas.

Hal itu disebabkan ujung poros tangkai tidak terpengaruh oleh bunganya sehingga
poros tangkai dapat terus memanjang bunga yang dibawanya pun semakin banyak.
Adapun jagung wangi memiliki bunga betina yang berada pada sisi-sisi atau tengah-
tengah batang petik bunga betina merupakan spikel yang tersusun dari tangkai sedang
yang mengandung Piglet betina dan tersusun dalam pasangan-pasangan garis panjang.

Adapun pada padi biji-bijian ditutupi oleh glume, palea, dan lemak titik bijinya
merupakan buah yang kering dan berkulit setiap biji mengandung zat tepung dan
termasuk jaringan endosperma atau jaringan yang mengandung persediaan makanan.

F. Lapisan dan Fungsi Kulit Dalam Melindungi Biji

Meringkas dari keterangan sebelumnya bahwa biji gandum, padi, dan jagung tertutup
oleh lapisan tertentu dari daun yakni glume, palea, dan lemak. Kulit tersebut menempel
kuat pada biji sehingga tidak mudah dicabut dengan tangan titik kulit ini juga menjadi
Sisi pembeda antara biji dengan benih, juga buah.

biji berbeda dengan benih titik Biji adalah buah yang kering dari jenis. Biji juga seperti
buah tangkai yang memiliki satu benih dan buahnya terselimuti dengan sempurna oleh
kulit tersebut. kulit ini melindungi buah ketika mulai tumbuh di pohon dan setelah
dipanen. Selain itu, kulit ini juga berperan untuk mencegah tumbuhnya buah di pohon
induk atau ketika disiangi serta disimpan

G. Keuntungan Membiarkan Biji Pada Tangkainya

Membiarkan biji tetap terselimuti oleh kulit dan tetap berada di tangkainya akan
berguna menjaga biji dari kerusakan dalam tempo yang lama. Hal ini dikarenakan
beberapa alasan berikut
A.Kulit ini merupakan materi yang mampu mencegah kemungkinan tumbuhnya biji di
pohon induk dan biji pun terlindungi pada saat penambahan, penuaian, dan
penyimpanan.
B. Kulit ini mampu menjaga temperatur biji. Ia melindungi biji dari naiknya
temperatur udara ketika musim kemarau, juga sebaliknya melindungi dari turunnya
temperatur ketika musim penghujan. Sebab memiliki fungsi sebagai isolator panas,
kulit ini berperan sebagai pelindung biji dari pengaruh luar membantu proses
perkembangan benih dan mampu menjaga kualitas gizi yang tersimpan dalam biji
dalam tempo waktu yang lama
C. Kulit ini juga mampu mencegah kelembaban sampai ke biji atau menghilangkan
kelembaban yang dimunculkan sendiri oleh biji.
D. Kulit ini melapisi biji dengan memberikan ventilasi bagi biji sehingga terhindar dari
kemungkinan antara biji saling melekat.
E. Kulit pelindung ini dapat juga berfungsi mencegah terjadinya oksidasi cahaya,
percepatan proses ransidity unsur lemak biji dan menjaga protein yang dikandung
akibat cahaya yang menimpanya
F. Jamur dan bakteri yang dapat dengan mudah hidup di biji, dapat dicegah dengan
adanya kulit ini.
Orang-orang Mesir sekarang mengamankan biji-biji dengan cara menanamnya atau
menaruhnya di sebuah tempat di dalam tanah yang ditutup dengan Abu tungku titik
alasan mereka adalah agar biji tidak menjadi beracun atau terkena oksidasi cahaya.
Tangkai juga berfungsi agar biji tidak menjadi tempat berkembangnya liur liur serangga
yang dimasukkan melalui sengat mereka yang dapat merusak dan meracuni biji.

H.Pemanfaatan Silo dan Tempat Penyimpanan yang Terjaga


Penggalan ayat “sebagian apa yang kalian simpan”, menunjukkan bahwa mereka
memanfaatkan Silo dan tempat penyimpanan yang terjaga dalam penyimpanan hasil
panen mereka titik akan tetapi, hal tersebut tidak menghalangi kita untuk dapat
memanfaatkan teknik-teknik baru dalam penyimpanan biji-bijian ke titik Adapun
teknik dan cara yang ditunjukkan Nabi Yusuf adalah disesuaikan dengan kemampuan
yang ada pada masa itu titik oleh karena itu, kita perlu melakukan penelitian tentang
cara menyimpan biji, benih, dan buah, sebagaimana Alquran menganjurkan kita untuk
selalu belajar dan mengeksploritasi tanda-tanda Allah di alam raya ini
I.Faktor yag Berperan dalam Perubahan dan Kerusakan Benih

Faktor waktu dapat berpengaruh secara cepat terhadap terurainya kualitas benih
sehingga masa penyimpanan yang diperlukan tidak dapat diketahui secara pasti titik
suhu udara berperan secara langsung dalam meningkatkan ketidakstabilan molekul.
Suhu udara yang tinggi dapat menyebabkan meningkatnya benturan antar molekul
sehingga mempermudah terjadinya aksi Pelemahan dan perpecahan benih.

Kadar oksigen dan karbondioksida berperan pola dalam proses metabolisme aerobik
dan anaerobik bagi mikroorganisme dan juga proses katabolisme. Kadar kedua zat ini
memiliki peranan penting dalam proses interaksi enzim-enzim dan zat-zat kimia pada
tingkatan oksidasi titik Selain itu, hidrolisis juga merupakan faktor paling penting yang
perlu diperhatikan dalam teknik penyimpanan dan termasuk hal utama yang dapat
menyebabkan benih rusak

J.Menjaga Kualitas dan Jenis Bahan Pangan

Tujuan utama dari pemanfaatan berbagai teknologi dalam penyimpanan hasil produksi
adalah menjaga hasil produksi dari segala hal yang dapat merusak kualitasnya. Segala
fasilitas teknologi yang ada memungkinkan adanya keterjagaan kandungan nilai
kesehatan dan gizi secara baik. Anggaran istilah kualitas di sini memiliki beberapa
fenomena yang agak berbeda yang dapat disimpulkan sebagai berikut

A.Nilai Gizi. Bersihnya bahan tersebut dari zat-zat berbahaya merupakan standar
penting dan utama dalam hal ini ketika bahan itu dikonsumsi oleh manusia ataupun
hewan
B nilai teknologi nilai ini didapat dari kemampuan menggunakan sarana-sarana
teknologi dalam produksi di pabrik sementara itu, materi dan teknik yang digunakan
dalam studi ini adalah zat-zat organis.

K.Teknik Penelitian

Ada beberapa langkah dalam penelitian ini juga langkah-langkah tersebut;

Langkah 1; proses perkecambahan


penelitian dilakukan dengan pertama kali dengan mensterilkan bahan sampel dari
berbagai bakteri dengan menggunakan air jahe selama 5 menit. Kemudian sampel
tersebut ditetesi air sebanyak 5 kali titik Setelah itu ditaruh di bawah kertas basah yang
semua isinya telah ditetesi air di dalam sebuah tabung
Langkah 2; penanaman tunas
tunas yang dihasilkan dari proses perkecambahan yang telah dilakukan sebelumnya
dipindahkan ke dalam sebuah pot berisi tanah berpasir yang telah disterilkan titik
proses kedua ini dilakukan di bawah suhu 22 derajat Celcius selama 16 jam dengan
diterangi sinar lampu buatan

Langkah 3; pemisahan zat klorofil


untuk memisahkan zat ini kami menggunakan penguraian kromatografi yang
dilakukan di atas bahan halus dari silika titik pemisahan dapat dihasilkan melalui
larutan yang terdiri dari Petroleum eter, aseton, atau gasolin dengan kadar
perbandingan masing-masing 34/12/6

L.Hasil Penelitian

A.kondisi gizi setelah 2 tahun masa penyimpanan, sampel bertangkai dan tidak
bertangkai dapat kembali diperhatikan titik perlu diketahui bahwa penyimpanan
dilakukan hanya di tempat biasa tanpa memperhatikan suhu udara tingkat kelembaban
dan sebagainya

B. berat bersih dalam kondisi segar mengenai elemen ditemukan bahwa yang dibiarkan
di tangkai kehilangan sejumlah kadar air sehingga biji tersebut tampak menjadi kering
seiring waktu jika dibandingkan dengan biji yang tidak bertangkai

C .perbandingan potensi tumbuh studi terhadap potensi tumbuh menunjukkan bahwa


terdapat potensi tumbuh yang lebih tinggi dan lebih cepat bagi biji bertangkai

Standar yang diterapkan dirangkum dalam beberapa hal berikut:


1 pertumbuhan batang
2 pertumbuhan akar
3 kadar klorofil
4 kemampuan respirasi

standar ini dapat menggambarkan tingkat kualitas gizi dari tumbuhan secara akurat.
Hasil studi ini memperlihatkan bahwa penyimpanan benih bertangkai mampu
memberikan tingkat pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan benih yang
ditanggalkan dari tangkainya kecepatan pertumbuhan batang dan akar dari tumbuhan
turunan yang dihasilkan dari biji gandum bertangkai selama 2 tahun terlihat lebih
tinggi dan lebih besar daripada pertumbuhan tumbuhan turunan dari biji gandum yang
dilepaskan dari tangkainya untuk masa yang sama sehingga meningkatkan indikasi
bahwa metode penyimpanan Banjar memiliki kelebihan tersendiri dan membuktikan
keajaiban ilmiah yang terdapat di dalam Alquran
M.Kebersihan Membran

Kebersihan membran pada biji dapat diketahui melalui proses fotokonduksi di sela-sela
penetasan air destilasi titik studi ini terfokus pada beberapa faktor berikut. Penempatan
tumbuhan dalam lingkaran hipotonik atau lingkaran hidrolisis memberikan hasil
pertumbuhan yang berbeda di berbagai tempat seiring dengan elektrolit yang keluar
secara tidak normal. Jumlah pengeluaran ini secara negatif tergantung pada daya tahan
kulit sel dan keleluasaan gerakan ion. Pengukuran konduktivitas larutan tetes dapat
dilakukan dengan memberikan kadar ion.

Dengan demikian penelitian yang sederhana ini dapat diketahui beberapa keunggulan
fisiologis tingkat pertumbuhan dan melemahnya daya respirasi menyimpan benih
dengan tangkai yang masih utuh sebagaimana yang disarankan oleh Alquran
memperlihatkan kulit sel lebih bersih pasca keluarnya elektrolit. Hal ini Mengingat
bahwa keberadaan jumlah yang cukup dari akar bumi pada tanaman turunan dari benih
gandum yang dipisahkan dari tangkainya memperlihatkan kemampuannya untuk
tumbuh melalui hasil fotosintesis, sehingga dapat berpengaruh negatif terhadap
kemampuannya untuk tumbuh dan menghasilkan
BAB III
PENUTUP

1.Kesimpulan

Dari uraian terdahulu, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:


Dalam Al-Qur’an, mengajarkan juga berbagai hal tentang ilmu tentang tumbuhan biji
bijian dan tumbuhan lainnya sehingga umat islam dapat mempelajari lebih lanjut dari
apa yang telah dituliskan di dalam Al-Qur’an..
Islam memandang kesehatan lebih dari sekedar terhindarnya seseorang dari penyakit.
Bukan sekedar tubuh sehat, tetapi yang tak kalah pentingnya adalah cara yang benar
untuk menyimpan dan juga mengembakbiakan tanaman
Islam adalah agama yang bersih karena turun dari Yang Maha Bersih yang
mencintai orang-orang yang senantiasa mempelajari Al-Qur’an. Dalam hal ini terdapat
dua pelajaran yang didapat yaitu:

1. Fakta manfaat biji bijian bagi kesehatan


2.Fakta cara yang benar untuk menyimpan biji bijian
3.Fakta cara yang tepat untuk mengembakbiakan biji bijian

Islam memandang masalah bahan pangan secara komprehensif. Bukan hanya


fisik, psikis dan rohani yang perlu sehat, tetapi juga lingkungan. Karena lingkungan
adalah tempat sebuah komunitas untuk menyebar informasi dan juga berbagi ilmu
dengan sesama umat muslim

3.2. Saran

1. Kegiatan seperti ini dilanjutkan setiap tahunnya.

2. Memberi tambahan waktu bagi siswa untuk mempelajari sumber atau buku yang
dijadikan acuan dalam membuat makalah.

Anda mungkin juga menyukai