Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

AYAT-AYAT DAN HADIST TENTANG MANAJEMEN EKONOMI

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Tafsir Ayat dan Hadist Ekonomi”

Dosen Pembimbing: Hikmatul Hasanah, S.E.I.,M.E

Disusun oleh:

1. Wisnu Erlangga (212105010033)


2. Moh. Kevi Kailila Afif (212105010031)
3. Denis Oktaviana (212105010032)

PRODI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER

Jl. Mataram No.1, Karang Miuwo, Mangli, Kec. Kaliwates, Kab. Jember,
Jatim, 68136

Tahun Ajaran 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kepada kami. Alhamdulillah kami mampu
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Ayat-Ayat dan Hadits Tentang
Manajemen Ekonomi” yaitu untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Tafsir Ayat dan
Hadist Ekonomi. Kami menyadari bahwa pada makalah ini masih memiliki
banyak kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kepada pembaca,
kami mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan makalah ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hikmatul Hasanah,


S.E.I.,M.E. Yang telah membimbing kami dalam belajar dan juga pembuatan
makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan ilmu yang
bermanfaat bagi kami khususnya serta memberikan informasi dan bermanfaat
pada pembaca.

Jember, 25 Mei 2022

Penulis Kelompok 12

ii
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1

A. LATAR BELAKANG…………………………………………………….1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………….1
C. TUJUAN MASALAH…………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………2

A. AYAT-AYAT TENTANG MANAJEMEN EKONOMI…………………2


1. SURAH YUSUF 47-49………………………………………………..2
2. SURAH AL-ASR 1-3…………………………………………………4
B. HADIST TENTANG MANAJEMEN…………………………………….6

BAB III PENUTUP………………………………………………………………8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Al-Qur'an, kata penatagunaan mengacu pada kata yudabbiru, yang


berarti mengatur, mengelola, merancang, melaksanakan, mengelola. Ayat yang
mengandung kaayudabbiru ada di Surah Yunus.

Tips cara menjalankan perusahaan dengan lancar pasti sangat dibutuhkan


dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Tentunya untuk mendukung kelancaran
operasional, perusahaan tidak boleh asal-asalan dalam menjalankan usahanya.
Dalam hal ini, maka diperlukan suatu sistem manajemen. Dalam sistem
manajemen terdapat seorang manajer yang bertanggung jawab untuk mengelola
operasi ekonomi perusahaan.

Manajemen telah memberikan kontribusi yang signifikan untuk mencapai


keuntungan yang tinggi. Tapi kita tahu bahwa dalam ekonomi Islam, dilarang
keras untuk melakukan hal-hal terlarang, seperti riba. Oleh karena itu, perlu ada
argumentasi yang kuat tentang bagaimana praktik ekonomi tersebut mencakup
manajemen.

B. Rumusan Masalah
a. Apa saja ayat-ayat tentang manajemen ekonomi?
b. Bagaimana penjelasan ayat-ayat tersebut?
c. Apa kesimpulan dari ayat-ayat tersebut?
d. Bagaimana munasabah ayat-ayat tersebut?
e. Bagaimana bunyi hadist tentang manajemen ekonomi?
C. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui ayat-ayat tentang manajemen ekonomi.
b. Untuk mengetahui penjelasan ayat-ayat tersebut.
c. Untuk mengetahui kesimpulan dari ayat-ayat tersebut.
d. Untuk mengetahui munasabah ayat-ayat tersebut.
e. Untuk mengetahui hadist tentang manajemen ekonomi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ayat-ayat Manajemen Ekonomi


 Surah Yusuf ayat 47-49
1) Ayat dan artinya

Surah Yusuf ayat 47

Artinya : (47.) Dia (Yusuf) berkata, “Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun
(berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai
hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu
makan.

Surah Yusuf 48

Artinya : (48.) Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit,
yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
(tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan.

Surah Yusuf 49

Artinya : (49.) Setelah itu akan datang tahun, di mana manusia diberi hujan
(dengan cukup) dan pada masa itu mereka memeras (anggur).”

2) Penjelasan
 Tafsir Ibnu Katsir

2
Pada saat itu, Yusuf a.s. memberi tahu hamba raja tentang Tabir dalam
mimpi, dan tidak menuduhnya mengabaikan perintahnya, atau memintanya untuk
dibebaskan dari penjara sebelumnya, tetapi Yusuf a.s. berkata kepadanya:

{ }

Supaya kalian bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa. (Yusuf: 47)

Artinya, selalu Satu hari, kamu akan mendapat panen yang baik selama
tujuh tahun berturut-turut, dan hujan akan turun dengan lebat. Lembu diabadikan
dalam setahun karena lembu itulah yang digunakan untuk mengolah tanah, yang
dibudidayakan untuk menghasilkan buah dan tanaman, biji gandum yang hijau
(subur). Kemudian Yusuf a.s. membimbing mereka tentang apa yang harus
dilakukan selama tujuh tahun subur ini. Dia berkata:

{ }

Maka apa yang kalian panen hendaklah kalian biarkan di bulirnya, kecuali sedikit
untuk makan kalian. (Yusuf: 47)

Artinya, tidak peduli berapa banyak Anda panen selama tujuh tahun panen
ini, Anda harus menyerahkannya ke telinga Anda,

Hal ini memungkinkan penyimpanan jangka panjang untuk menghindari


pembusukan. Hal ini dapat dipisahkan dari telinga kecuali apa yang Anda makan.
Makan secukupnya, tidak berlebihan, sehingga jumlah makanan cukup untuk
memenuhi kebutuhan makanan Anda selama tujuh tahun musim kelaparan.
Kelaparan tujuh tahun berturut-turut yang menyertai musim subur adalah seperti
sapi kurus makan sapi gemuk. Karena semua makanan yang mereka kumpulkan
selama musim subur mensuplai mereka untuk dimakan (dikonsumsi) selama
musim paceklik. Kelaparan ini berarti makanan kering.

Kemudian Yusuf a.s. memberi tahu mereka bahwa selama tujuh tahun kelaparan,
tidak ada satu tanaman pun yang tumbuh dan semua tanaman yang mereka tanam
tidak berbuah.

Karena itulah maka Yusuf a.s. berkata kepada mereka:

3
{ }

Yang menghabiskan apa yang kalian simpan untuk menghidupinya (tahun sulit),
kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kalian simpan. (Yusuf: 48)

Kemudian Nabi Yusuf menyampaikan kabar gembira kepada mereka


bahwa tahun-tahun subur akan datang setelah musim kelaparan yang panjang.
Pada tahun-tahun itu hujan lebat, seluruh tanah menjadi subur, biji-bijian
berlimpah, dan orang-orang memproduksi anggur, zaitun, dll seperti biasa, mereka
juga memeras tebu untuk membuat gula. Sedemikian rupa sehingga sebagian
ulama mengatakan bahwa termasuk pemerasan berarti pemerahan.

Ali bin Abu Talha menceritakan dari Ibnu Abbas arti kata-katanya: Pada
masa itu, mereka sedang memeras anggur. (Yusuf: 49) ya'sirun artinya memerah
air susu sapi.

3) Kesimpulan

Dalam ayat 47-49 dari Surah Yusuf, dijelaskan bahwa Nabi Yusuf adalah.
Tujuh tahun telah dicurahkan untuk memerangi kelaparan selama tujuh tahun
berikutnya. Kesimpulan Kita, sebagai manusia biasa yang tidak tahu apa yang
akan terjadi di masa depan, juga perlu berinvestasi untuk membuat hidup lebih
aman di masa depan. Bersiaplah untuk bekal terbaik yang dicontohkan Nabi
Yusuf. Untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.

4) Munasabah

Kisah Nabi Yusuf telah menginspirasi banyak orang tentang pentingnya


pengelolaan keuangan di masa depan. Seperti yang terlihat dari ayat di atas, kita
sebagai manusia tidak akan tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Jadi perlu
perawatan, perlu persiapan, perlu siap untuk masa depan yang lebih baik.
Berinvestasi adalah salah satu pilihan terbaik untuk menghadapinya.

 Surah Al -Ashr ayat 1-3


1) Ayat dan artinya

4
Surah Al-Asr ayat 1

Artinya : (1.) “Demi masa.”

Surat Al-Asr ayat 2

Artinya : (2.) “Sungguh, manusia berada dalam kerugian.”

Surah Al-Asr ayat 3

Artinya : (3.) “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan


serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk
kesabaran.”

2) Penjelasan

Apa yang terkandung dalam surat Al-'Asr adalah peringatan kepada umat
manusia bahwa umat manusia akan musnah seiring berjalannya waktu. Al-'Asr
berisi tentang setiap orang yang selalu terbebani, kaya atau miskin, dewasa hingga
anak muda. Ini adalah kehilangan waktu karena banyak orang akan melakukan
hal-hal negatif daripada hal-hal positif dibandingkan dengan waktu yang mereka
miliki. Oleh karena itu, manusia harus selalu mengisi kesibukannya dengan
perbuatan-perbuatan positif, seperti beribadah, membaca Al-Qur'an dan
membantu sesama, serta selalu bersabar. Hal ini karena orang-orang ini dapat
menggunakan waktu mereka di dunia ini dengan penuh tindakan positif dan Allah
SWT pasti akan membalas mereka sesuai dengan penempatan mereka di surga.

Manusia harus memanfaatkan waktu yang ada dengan baik dan hidup di
dunia ini dengan baik. Karena orang memang akan mati, untuk menghindari
penyesalan.

3) Kesimpulan

5
Allah menjelaskan bahwa jika seseorang tidak ingin hidupnya kacau balau,
maka ia harus beriman kepadanya, beribadah sesuai perintahnya, beramal shaleh
untuk dirinya sendiri, dan berjihad untuk memberi manfaat bagi orang lain.

4) Munasabah

Dalam teks yang hanya terdiri dari tiga ayat ini, tercermin dalam
kehidupan manusia seutuhnya yang diharapkan oleh Islam. Al-Qur'an ini juga
mengidentifikasi sifat dan aktivitas seorang Muslim dengan deskripsi singkat,
yang tidak dapat dilakukan oleh Allah.

B. Hadis tentang manajemen ekonomi

 Arti Manajemen

Rasulullah SAW. Bersabda: “Sesungguhnya Allah mewajibkan perbuatan yang


dilakukan dengan baik dalam segala hal, jika kamu
membunuh binatang maka lakukanlah dengan cara
yang baik, jika kamu mau menyembelih maka
sembelihlah dengan cara yang baik, pertjamlah alat
potongnya, kemudian istirahatkanlah binatangnya.”
(HR. An-Nasa’i)

 Penjelasan
Sebelum menyembelih hewan, nama Allah SWT harus disertai
penyebutan. Jika tidak disebutkan, penyembelihan dianggap batal. Ini
menunjukkan bahwa Anda tidak boleh melakukan hal-hal yang ringan dan
melakukan apa yang ingin Anda lakukan.

6
Jika dikaitkan dengan manajemen umum, maka hadits tersebut
menganjurkan umat Islam untuk berbuat baik dan nilainya selalu dari buruk ke
baik. Manajemen melakukan sesuatu yang lebih baik. Tindakan yang tidak
menguntungkan sama dengan tindakan yang tidak pernah direncanakan. Langkah-
langkah untuk menerapkan manajemen syariah yang berkualitas adalah bekerja
keras, melakukannya secara konsisten, tidak asal-asalan, melakukannya bersama-
sama, dan mau belajar dari keberhasilan dan kegagalan diri sendiri maupun orang
lain.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berinvestasi adalah salah satu pilihan terbaik untuk menghadapinya.


Dalam ayat 47-49 dari surah Yusuf , dijelaskan bahwa Nabi Yusuf adalah. Tujuh
tahun telah dicurahkan untuk memerangi kelaparan selama tujuh tahun
berikutnya.dan Apa yang dikatakan Surat Al-Asr adalah bahwa kehidupan di
dunia ini memiliki waktu atau siklus yang sangat singkat. Oleh karena itu,
manusia harus memanfaatkan waktunya dengan baik untuk berbuat kebaikan dan
memanfaatkan nasehat dengan baik. Jika kita tidak melakukan hal-hal baik dalam
hidup kita, kita akan termasuk di antara para pecundang.

B. Saran

Kita sebagai umat islam diharapkan agar mempedomani ayat-ayat al-


qur’an dalam melaksanakan kegiatan manajemen ekonomi di kehidupan sehari-
hari, karena al-qur’an mengatur bagaimana cara mengelola setiap aktivitas
manusia.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami dan


pembacanya. Tentunya makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna, maka dari itu kami mengharap kritik dan saran kepada pembaca unutuk
kesempurnaan makalah kami ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://www.ibnukatsironline.com/

https://www.idntimes.com/life/inspiration/langgeng-irma-salugiasih-1/surat-al-
asr-ayat-1-3-arab-arti-kandungan-dan-keutamaan-1/full

http://ardiyanpratiwi.blogspot.com/2017/09/manajemen-hadis-
ekonomi_88.html?m=1

https://kalam.sindonews.com/surah/12/yusuf/40

Anda mungkin juga menyukai