Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AGAMA HINDU

VAISYA VARNA

NAMA KELOMPOK :
- I MADE SATRIA AMBARISA (10)
- I NYOMAN RESTU DHARMAYASA (11)
- IDA BAGUS CAKRA MANUABA (15)
- KETUT ANCA WIKAN PRASTIKA (20)
- NI KETUT ARIASTU ASWINIDEWI (27)
- NI LUH WITARI ANJANI (31)
- NI MADE INTAN VIDYA VINAYANI (33)
- NI PUTU INTAN CAHYANI (38)

TAHUN AJARAN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa
atas Rahmat serta Asungkerta Wara Nugrahanya kami dapat menulis dan menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan dalam keadaan yang sehat.

Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk menuntaskan tugas yang telah diberikan oleh guru
pengempu mata pelajaran agama hindu, serta makalah ini kami tulis dengan harapan bahwa
dengan ditulisnya makalah ini kami dan tentu saja para pembaca dapat menambah wawasan
tentang "vaisya varna" .

Kami selaku penulis mengucapkan segenap rasa terima kasih kepada ibu pengempu mata
pelajaran agama hindu serta kami mengucapkan segenap rasa terimakasih kepada seluruh rekan
yang telah membantu untuk menuntaskan makalah ini.

Penulisan makalah dengan judul "VAISYA VARNA" ini tentu saja tidak luput dari kesalahan
apapun. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kritik
serta saran yang membangun dari segenap rekan pembaca dan guru pengempu mata pelajaran
agama hindu diharapkan demi terwujudnya kesempurnaan makalah yang akan kami susun
selanjutnya.

ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ..............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ..........................................................................................1
C. TUJUAN ...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................2
A. PENGERTIAN VAISYA VARNA ..........................................................................2
B. CONTOH VAISYA VARNA....................................................................................2
C. HAK DAN KEWAJIBAN VAISYA VARNA..........................................................2
D. SLOKA-SLOKA VAISYA VARNA .......................................................................3
BAB III PENUTUP .............................................................................................................5
A. KESIMPULAN .........................................................................................................5
B. SARAN......................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................6

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kata kasta sudah sering kita dengar di kalangan masyarakat Hindu. Kasta dalam
Agama Hindu sering disebut dengan Catur Varna yang terdiri dari 4 pembagian. Catur
Varna tidak didasarkan pada keturunan yang terpandang ataupun tidak. Dalam Catur
Varna, setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh kedudukan,
jabatan ataupun stratifikasi sosial. Sehingga setiap Varna bisa berpindah posisi Varnaya
sesuai dengan bakat dan profesi yang melekat pada masing-masing individu atau yang
lebih dominan dalam melakukan kegiatan kerjanya.

Adapun salah satu pembagian Catur Varna tersebut,yaitu Vaisya Varna atau
mereka yang dalam kelompok pengusaha, pedangang yang berfungsi sebagai pengerak
roda perekonomian. Golongan ini memilih lapangan pengabdiannya sebagai tukang atau
penghasil barang- barang kebutuhan manusia. Mereka ini adalah tukang kayu, tukang
batu, dan para petani,yaitu orang-orang yang mahir dalam menciptakan benda-benda
material yang diperlukan untuk hidup.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari Vaisya Varna?
2. Apa saja contoh dari Vaisya Varna?
3. Apa saja hak dan kewajiban dari Vaisya Varna?
4. Apa saja sloka-sloka yang terdapat dalam Vaisya Varna?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari Vaisya Varna.
2. Untuk mengetahui contoh-contoh dari Vaisya Varna.
3. Untuk mengetahui hak dan kewajiban dari Vaisya Varna.
4. Untuk mengetahui apa saja sloka-sloka yang terdapat dalam Vaisya Varna?

1
BAB 2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN VAISYA VARNA


Kata Vaisya berasal dari bahasa Sansekerta dari urat
kata ‘vie’ artinya bermukim diatas tanah tertentu. Dari urat
kata tersebut lalu berkembang menjadi kata Vaisya yang
artinya golongan pekerja atau seorang yang mengusahakan
pertanian. Waisya merupakan golongan para pedagang,
petani, nelayan, dan profesi lainnya yangtermasuk bidang
perniagaan atau pekerjaan yang menangani segala sesuatu
yang bersifatmaterial, seperti misalnya makanan, pakaian,
harta benda, dan sebagainya. Sekarang profesimereka sudah
beragam, seperti pada keturunan kasta lainnya yang
sebagian besar sudah tidak melanjutkan profesi leluhurnya.
Golongan ini umumnya bergelar Ngakan, Kompyang, Sang,
dan Si. Saat ini, pemberian namadepan menggunakan gelar
tersebut sudah sedikit ditemui. Mayoritas dari mereka
memilih menanggalkan pemberian gelar tersebut pada keturunannya dan lebih memilih nama
umum pada urutan kelahiran. Untuk menandai jenis kelamin, khusus untuk penanda
perempuanumumnya diikuti oleh nama Ayu setelah gelar. Khusus untuk perempuan yang
diberikangelar Si, biasanya diikuti oleh penanda jenis kelamin Luh yang bergabung membentuk
SiLuh. Untuk pemberian gelar Ngakan pada perempuan jarang ditemui.

B. CONTOH VAISYA VARNA


Berikut ini adalah beberapa contoh dari Vaisya Varna,yaitu :
- Petani
- Pedagang
- Peternak
- Pebisnis
- Nelayan

C. HAK DAN KEWAJIBAN VAISYA VARNA


Adapun beberapa hak dan kewajiban dari Vaisya Varna,yakni :
 Kewajiban Vaisya Varna
- Berperan dalam mewujudkan kemakmuran ekonomi.
- Memenuhi kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) golongan Brahmana, Ksatriya,
dan Sudra
- Harus tahu soal-soal keadaan tanah di seluruh daerah.
- Harus mahir dalam seluk beluk timbangan dan barang-barang yang paling banyak
mendatangkan keuntungan.

2
- Mereka harus selalu berdana punia pada golongan Brāhmaṇa dan membiyayai pendirian
tempat-tempat ibadah

 Hak Vaisya Varna


- Dapat menjual hasil panen mereka.
- Mendapatkan keuntungan dari apa yang mereka jual.

D. SLOKA-SLOKA DALAM VAISYA VARNA


Beberapa contoh sloka dalam Vaisya Varna

1. "Vaicyah krsivalah karyo gopah 


sasya bhrtwratah Wartayukto 
grhopatah ksetrapalo ‘tha Vaisyajah. 
Kalingannya, karyaning sang Waisya, 
masawahsawah rumaksa ring lembu, 
dhumaranang pari, maka sahaya wuluku, 
kahananya umunggah ringgrha kathanyan. 
Ksetrapala ngaranya rumaksa sawah.
Yeka Waisya sasana, ling sang Hyang Aji".

Terjemahan:

"Orang Waisya harus bekerja sebagai petani, pengembala, pengumpul hasil tanah, bekerja dalam
lapangan perdagangan dan mempunyai hotel-hotel dan rumah penginapan. Orang yang lahir di
keluarga Waisya itu lahir sebagai pelindung ladang. Pekerjaan seorang Waisya ialah peladang,
memelihara ternak, mengumpulkan padi dan membajak, tempat dalam bertugas ialah pondok.
Ksetrapala artinya pelindung ladang. Demikianlah kewajiban seorang Waisya menurut kitab
suci", (Sudirga dan Yoga Segara, 2014:194).

2. "kṛṣi-go-rakṣya-vāṇijya
vaiśya-karma svabhāva-jam
paricaryātmakaḿ karm
śūdrasyāpi svabhāva-jam
kṛṣi-go-rakṣya-vāṇijya
vaiśya-karma svabhāva-jam..."

Terjemahan:

"Bercocok tanam, beternak sapi dan berdagang adalah karma (kewajiban) Waisya menurut
bakatnya.....". (Sloka ini diterjemahkan oleh Prof. Dr. Ida Bagus Mantra sebagai berikut:
“Pertanian, pemeliharaan ternak, dan perdagangan adalah kewajiban Waisya yang lahir dari
alamnya.” Jadi singkatnya fungsinya di sini adalah berfungsi dalam bidang ekonomi. Dalam
Manawa Dharmasastra I, 90)

3
3. "Paśūnām raksanam dānam
Ijyā dhyanam eva ca
Vanikpatham kusidam ca
Vaiśyasya krsin eva ca".

Terjemahan:

"Para ditugaskan untuk memelihara ternak, memberikan hadiah, melakukan upacara korban,
mempelajari Veda, berdagang, meminjamkan uang, dan bertani". (Ayat (sloka) ini merupakan
lkamusan hukum untuk menentukan apakah seseorang tergolong Waisya atau bukan.
Berdasarkan ayat ini kriteria seorang Waisya secara fungsional yaitu beternak, berdana,
beryadnya, berguru, berdagang, membungakan uang, bertani dan sebagainya yang kesemuanya
berkisar di bidang perekonomian.)

4.Waiśyo’ ‘dhitya brāhmanāt ksatriyādwā


dhanaih kāle Sambiwhajyāśritamśca
tretāpūrwan dhūmāmaghrāya punyam
pretya swarge dewasukha bhinukte.
Nihan ulaha Sang waiśya, mangajya sira ri sang Brāhmaṇạ , ri sang Kṣạ triya kuneng, mwang
maweha dāna ri tekaning dānakāla, ring śubhadiwasa,dumdumana nira ta sakwehning
mamaracraya ri sira mangelema amūjā ring sang hyang tryagni sang hyang apuy tiga,
pratyekenira, ahawaniya,garhaspatya, citāgni. āhawanidha ngaranira apuy ning asuruhan,
rumateng pinangan, Garhaspatya ngaranira apuy ri winarang, apan agni saksika kramaning-
winarang i kālaning wiwāha,citāgni ngaranira apuy ning manunu cawa, nahan ta sanghyang
tryagni ngaranira, sira ta pujan de sang waicya, ulah nira ika mangkana, ya tumekaken sira
ring swarga dlaha," (Sudirga dan Yoga Segara, 2014:195).

Terjemahan:

"Yang patut dilakukan oleh Sang Waisya ialah ia harus belajar pada Sang Brāhmaṇa maupun
pada Sang Kṣatriya, dan hendaknya ia memberikan sedekah pada saatnya/waktu persedekahan
tiba, pada hari yang baik, hendaklah ia membagi-bagikan sedekah kepada semua orang yang
meminta bantuan kepadanya dan taat mengadakan pemujaan terhadap tiga api suci yang disebut
Tri Agni. Yaitu tiga api suci yang perinciannya adalah: Ahawania, Grehaspatya dan Citagni.
Ahawania artinya api tukang masak untuk memasak makanan, Grehaspatya artinya api untuk
upacara perkawinan, inilah api yang dipakai pada waktu perkawinan sebagai api yang berfungsi
sebagai saksi dalam perkawinan, Citagni artinya api untuk membakar mayat itulah api yang
disebut tri agni, ketiga api inilah yang harus dihormati dan dipuja oleh Sang Waisya,
perbuatannya itu akan mengantarkan ia kelak ke surga".

4
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas,dapat ditarik kesimpulan bahwa Vaisya Varna merupakan
golongan/individu yang ada di dalam masyarakat yang setiap orangnya menitikberatkan
pengabdiannya di bidang kesjahteraan masyarakat (perekonomia,perindustrian dll). Vaisya
Varna berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) golongan
Brahmana, Ksatriya, dan Sudra. Vaisya varna juga harus mahir dalam seluk beluk timbangan
dan barang-barang yang paling banyak mendatangkan keuntungan. Kewajiban-kewajiban Vaisya
Varna kepada varna lainnya juga sudah ditulis dalam beberapa sloka pada kitab atau Veda.

B. SARAN
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan kita sebagai sesama mahluk ciptaan-Nya tentu
saja harus saling menghormati dan menghargai. Baik itu dari golongan brahmana, ksatriya,
vaisya maupun sudra. Masing- masing golongan tersebut sudah mempunyai kewajiban, hak serta
kemampuan yang berbeda-beda pada setiap profesi yang mereka tekuni masing-masing . Dalam
hal ini tentu saja varna satu dengan varna yang lainnya akan saling membutuhkan dan saling
berkaitan dalam kehidupan sehari-hari. Maka, sebagai sesama mahluk ciptaan-Nya tanpa
mengindahkan golongan ataupun kasta kita harus mampu saling menghargai serta dapat menjalin
hubungan yang baik antara satu dengan yang lain.

5
DAFTAR PUSTAKA
http://tifanyputrisahara.blogspot.com/2015/08/kasta-dalam-agama-hindu.html
https://www.mutiarahindu.com/2019/10/pengertian-catur-asrama-dan-bagian.html
https://www.academia.edu/45021486/Kasta_dan_Catur_Varna

Anda mungkin juga menyukai